Legenda Futian

Tidak Ada Kompromi



Tidak Ada Kompromi

2Ternyata, para kultivator dari Lost Clan tidak hanya kejam pada lawan-lawan mereka, tetapi juga pada anggota mereka sendiri.     

Mereka rela mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi tempat kultivasi mereka ini. Para kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi dan dunia lainnya tidak yakin bahwa mereka akan berani membahayakan hidup mereka sendiri untuk tujuan yang sama. Sulit bagi mereka untuk berkultivasi hingga mencapai tingkat Plane mereka saat ini. Mereka yang berdiri di puncak dunia kultivasi akan menghargai nyawa mereka melebihi apa pun.     

Setidaknya, mereka tidak akan melakukan sesuatu yang jelas-jelas dapat membahayakan nyawa mereka. Tidak banyak hal di dunia ini yang sepadan dengan mengorbankan nyawa mereka.     

"Kenapa kau tidak melancarkan serangan?"     

Setelah badai itu mereda, delapan kultivator kuat itu mendapati bahwa Ye Futian tidak melancarkan serangan. Dia hanya mengamati semuanya dari bagian samping sementara kultivator lainnya menyerang Matriks Pertempuran Batu. Tindakan Ye Futian ini membuat mereka merasa tidak puas.     

Matriks Pertempuran Batu telah bertransformasi dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Namun, Ye Futian justru berdiri tak bergeming di tempatnya sementara kultivator lainnya melancarkan serangan. Apakah dia benar-benar memiliki niatan untuk menembus matriks tersebut?     

Beberapa kultivator menatap tajam ke arah Ye Futian sambil mengerutkan kening. Wajah mereka tampak tidak senang. Sudah jelas, mereka kesal dengan tindakan yang dilakukan oleh Ye Futian.     

Meskipun Ye Futian tidak melancarkan serangan, bukankah dia akan tetap mendapatkan kesempatan untuk berkultivasi di tempat suci milik Lost Clan tanpa memberikan kontribusi apa pun jika mereka berhasil menembus Matriks Pertempuran Batu nantinya?     

Kalau begitu, apa gunanya mengundang Ye Futian untuk bergabung dengan mereka dalam upaya menghancurkan matriks itu?     

Ye Futian menjelaskan, "Matriks Pertempuran Batu itu telah bertransformasi. Kemungkinan besar tidak akan mudah bagi kita untuk menembusnya. Meskipun kita semua adalah kultivator tingkat tinggi, namun masih sulit bagi kita untuk menembus matriks ini. Melihat situasi saat ini, sembilan kultivator dari Lost Clan itu pasti akan binasa jika kita berhasil menembusnya. Apakah kita harus bertindak sejauh ini hanya untuk sebuah pertarungan persahabatan?"     

Kemudian, Ye Futian memberi saran, "Bagaimana kalau kita sudahi sampai di sini saja? Mari kita lupakan juga kesepakatan yang kita buat sebelumnya. Bagaimana menurut kalian?"     

Setelah mengatakan hal ini, dia menoleh ke arah para kultivator dari Lost Clan dan berkata, "Aku yakin Lost Clan juga setuju dengan saranku ini, bukan?"     

Dia berharap kedua belah pihak akan melupakan pertarungan ini dan mengakhiri semuanya.     

Sembilan kultivator dari Lost Clan itu telah menggabungkan diri mereka ke dalam Matriks Pertempuran Batu. Mereka jelas bertindak kejam terhadap diri mereka sendiri. Namun, ketegasan mereka itu juga akan memprovokasi ego para kultivator dari Prefektur Ilahi. Para kultivator ini kemungkinan besar akan bertarung sampai akhir untuk bisa menerobos matriks tersebut. Ye Futian khawatir jika kedua belah pihak tetap bersikeras untuk bertarung, permusuhan mereka terhadap satu sama lain akan semakin parah.     

Situasinya akan semakin memburuk, dan hal itu bukanlah sesuatu yang ingin dilihat oleh Ye Futian.     

"Delapan pasukan dari Klan Dewa Kuno telah berkumpul untuk menjalankan misi ini. Apakah ada matriks yang tidak bisa kita tembus di dunia ini?" ujar seseorang dengan nada dingin. Sosok yang baru saja berbicara melirik Ye Futian saat kekesalannya terhadap pria itu tersulut. Ye Futian tidak hanya menolak untuk melancarkan serangan, tetapi dia juga bersikap sombong dan bermaksud mengajari mereka bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini?     

Apakah Ye Futian berpikir bahwa dia adalah satu-satunya yang memiliki rasa simpati di sini?     

Karena Lost Clan bersikeras untuk bertarung, maka Klan Dewa Kuno tentu saja akan mengabulkan keinginan mereka. Bahkan ketika dihadapkan dengan Matriks Pertempuran Batu yang telah bertransformasi, mereka tetap akan berusaha menembusnya. Sejarah yang dimiliki oleh Lost Clan memang mengagumkan. Klan Dewa Kuno menghormati mereka dalam hal itu, tetapi mereka akan bertempur habis-habisan ketika menghadapi lawan yang begitu kuat. Klan Dewa Kuno tidak akan menunjukkan belas kasihan pada mereka.     

Tentu saja, hal yang paling menarik perhatian mereka adalah kekuatan menakjubkan yang ditampilkan oleh Lost Clan. Mereka menjadi semakin berambisi untuk memasuki zona rahasia milik Lost Clan.     

Ketika Ye Futian mendengar tanggapan dari kultivator itu, dia yakin bahwa mereka tidak akan menyerah begitu saja dalam pertempuran ini. Selain itu, lawan bicaranya menyinggung delapan dari mereka sebagai perwakilan dari delapan pasukan utama di Klan Dewa Kuno, yang pada dasarnya mengabaikan kehadirannya di kelompok ini. Sosok yang baru saja berbicara itu mengabaikan keberadaan Ye Futian dan mengatakan bahwa bahkan hanya dengan mereka berdelapan, mereka masih bisa menembus Matriks Pertempuran Batu.     

Para kultivator dari Lost Clan juga mendengar perbincangan ini. Di luar medan pertempuran, Tetua dari Lost Clan itu memandang Ye Futian dengan terkejut. Sepertinya Ye Futian berpihak pada Lost Clan. Terlebih lagi, berdasarkan apa yang baru saja dia katakan, Tetua itu menduga bahwa Ye Futian telah memahami rencananya. Sebenarnya, Lost Clan tidak memiliki keinginan untuk mendapatkan teknik yang dikultivasi oleh para kultivator dari dunia lain.     

"Karena mereka tidak ingin berkompromi, maka Renhuang Ye tidak perlu menasihati mereka lagi," ujar sang Tetua dari Lost Clan.     

Mendengar hal ini, Hua Junlai memandang ke arah sang Tetua. Kemudian dia berkata, "Kalau begitu mari kita lanjutkan pertempuran ini."     

Setelah dia mengatakan hal ini, delapan kultivator kuat itu kembali mengumpulkan kekuatan yang mengerikan. Pada saat ini, di atas medan pertempuran, tampaknya ada lingkaran cahaya Kaisar Agung yang bersinar terang. Delapan kultivator itu semuanya merupakan penerus dari Klan Dewa Kuno. Keluarga mereka masing-masing memiliki warisan Kaisar Agung. Mereka juga merupakan sosok terkemuka di keluarga masing-masing. Oleh karena itu, mereka semua mewarisi kekuatan Kaisar Agung di dalam diri mereka.     

Ye Futian terkejut saat merasakan kekuatan yang dikumpulkan oleh delapan kultivator itu. Kini dia memandang ke arah Matriks Pertempuran Batu. Dia tidak berani menebak hasil akhir dari pertempuran ini.     

Apakah kekuatan yang dikumpulkan oleh delapan kultivator kuat ini mampu menembus Matriks Pertempuran Batu yang telah bertransformasi?     

*Boom* Suara yang mengerikan bergema saat sebuah badai bergejolak di atas medan pertempuran. Delapan kultivator itu kembali melancarkan serangan, namun kali ini, mereka memiliki pengendalian serangan yang lebih baik daripada sebelumnya. Semua serangan yang mereka keluarkan mendarat pada Matriks Pertempuran Batu secara bersamaan.     

Jalur Agung berada di ambang kehancuran saat serangan-serangan itu mengenai targetnya. Matriks Pertempuran Batu bergetar hebat saat banyak retakan muncul di permukaannya. Bayangan para dewa kuno itu tampaknya bisa hancur kapan saja.     

Namun, pada saat ini, sembilan kultivator dari Lost Clan itu memejamkan mata dan menyatukan telapak tangan mereka. Darah tampak mengalir di tubuh mereka. Darah mereka berwarna keemasan saat menyatu dan mengalir bersama cahaya suci di sekeliling mereka. Garis-garis yang tampak seperti pembuluh darah mengalir di setiap retakan yang muncul di permukaan Matriks Pertempuran Batu, bergabung menjadi satu kesatuan. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.     

Ye Futian mendongak dan memandang matriks tersebut. Jejak-jejak darah telah muncul di permukaan Matriks Pertempuran Batu. Dia merasa seolah-olah bisa melihat tanda-tanda yang serupa muncul di tubuh kesembilan kultivator dari Lost Clan itu. Sudah jelas, matriks ini ditempa dengan tubuh mereka masing-masing.     

"Terus serang!" Hua Junlai dan yang lainnya tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Mereka terus menerus melancarkan serangan. Saat semakin banyak serangan yang mendarat di matriks itu, semakin banyak pula jejak-jejak darah yang muncul di permukaannya. Tidak lama kemudian, garis-garis berwarna merah itu menutupi seluruh bagian dari area yang tersegel ini. Selain dikelilingi oleh lingkaran-lingkaran cahaya emas, sosok dewa-dewa kuno itu juga diselimuti dengan lapisan cahaya berwarna merah.     

"Apakah kalian masih ingin melanjutkan pertempuran ini?" tanya sang Tetua dari Lost Clan saat dia memandang para kultivator yang terjebak di dalam Matriks Pertempuran Batu. Tidak peduli sekokoh apa pun matriks ini, pada akhirnya matriks ini tetap akan hancur jika para kultivator dari Prefektur Ilahi itu menyerangnya tanpa henti. Ketika hal itu benar-benar terjadi, maka sembilan kultivator dari Lost Clan di dalamnya pasti akan tewas terbunuh.     

Meskipun mereka bersembilan sudah siap mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi Matriks Pertempuran Batu, namun tentu saja Lost Clan tidak akan membiarkan mereka mati begitu saja.     

Jika pihak lawan memilih untuk mundur, mereka jelas tidak akan bertindak hingga sejauh itu.     

"Matriks itu masih belum bisa ditembus. Bagaimana mungkin kami bisa berhenti bertarung?" jawab Hua Junlai. Sudah jelas, dia berniat untuk terus melancarkan serangan hingga matriks itu berhasil ditembus.     

Ketika sang Tetua dari Lost Clan mendengar kata-katanya, dia menghela napas dalam-dalam, lalu memandang ke arah Matriks Pertempuran Batu. Di dalam matriks pertempuran itu, sembilan kultivator dari Lost Clan masih memejamkan mata masing-masing. Namun, cahaya suci pada area di antara alis mereka kini bersinar semakin terang. Sebuah aura yang mengejutkan terpancar dari sosok mereka.     

Ye Futian mengerutkan kening ketika merasakan aura dari Matriks Pertempuran Batu. Samar-samar dia bisa merasakan bahwa ada aura berbahaya yang semakin mendekat dan terpancar dari dalam matriks pertempuran itu. Dia memandang sembilan kultivator dari Lost Clan itu dan mendeteksi ada beberapa perubahan yang terjadi pada sosok mereka.     

Dia bukanlah satu-satunya orang yang merasakannya. Delapan kultivator kuat lainnya juga merasakan perubahan ini dan mengerutkan kening mereka. Pada saat berikutnya, cahaya suci tampak memenuhi langit. Sembilan kultivator dari Lost Clan itu tampaknya telah mengaktifkan semua teknik kultivasi yang telah mereka kuasai sepanjang hidup mereka.     

"Aku memiliki firasat buruk tentang hal ini," ujar Ye Futian saat dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.