Legenda Futian

Terkesan



Terkesan

0Ketika para kultivator menyaksikan pemandangan itu, mereka langsung memahami apa yang sedang terjadi. Sepertinya kultivator dari Dunia Empty Divine itu ingin menguji kemampuan Ye Futian.     

Saat ini, semua kultivator dari berbagai macam dunia sudah mengetahui keberadaan Ye Futian. Meskipun mereka tidak pernah bertemu dengannya, namun setidaknya mereka sudah mendengar reputasinya dari mulut ke mulut. Bahkan banyak orang membicarakan tentang Ye Futian sekarang.     

Dia adalah sosok nomor satu di Dunia Asal, sang pemimpin muda, dan penerus dari beberapa Kaisar Agung.     

Kultivator dari Dunia Empty Divine dan Ye Futian berdiri di lokasi yang berbeda. Mereka berada sangat jauh satu sama lain. Namun, bagi kultivator di tingkat mereka, jarak ini tidak berarti apa-apa. Badai yang dahsyat itu menerjang ke tempat Ye Futian berada, namun tidak ada satu pun bangunan yang hancur. Hal ini membuat banyak orang terkesan dengan kekokohan bangunan-bangunan yang ada di kota ini.     

Tepat pada saat ini, kultivator dari Dunia Empty Divine itu terbang ke atas langit. Sekujur tubuhnya memancarkan cahaya suci keemasan yang menakjubkan. Xiao Mu dari Dunia Iblis memandang ke arah kultivator tersebut. Kultivator dari Dunia Empty Divine ini berada di Renhuang Plane tingkat kedelapan, sama seperti dirinya. Namun, kemungkinan besar dia belum mampu menjadi ancaman bagi Ye Futian.     

Cahaya suci keemasan itu menyelimuti seluruh tempat. Di sisi lain, muncul bayangan satu sosok dewa kuno di sana. Sosok itu mengangkat lengannya dan langsung mengerahkan sebuah pukulan ke depan. Dengan mengabaikan jarak di antara mereka, kepalan tinju emas itu melesat menembus ruang hampa dan dikerahkan menuju Ye Futian. Serangan ini mirip dengan serangan yang diterima oleh Ye Futian sebelumnya. Sepertinya banyak kultivator dari Gunung Kosong mahir dalam teknik ilahi semacam ini.     

Ye Futian mengulurkan tangannya ke depan dan mengarahkan jarinya ke udara. Dalam sekejap, sebilah pedang yang tidak bisa dihancurkan telah terbentuk dan langsung bertabrakan dengan kepalan tinju emas tersebut. Sebuah badai penghancur yang mengerikan langsung terbentuk dan menyebar ke area di sekitarnya.     

"Sungguh luar biasa!" banyak orang berseru saat melihat serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian. Ye Futian telah menguasai teknik penempaan tubuh dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Teknik penempaan tubuh ini memungkinkan Ye Futian untuk menempa tubuh ilahi dari Jalur Agung. Tubuhnya kini bisa menjadi Jalur Agung dan menghasilkan kekuatan yang tak tertandingi. Satu jarinya ini mengandung kekuatan dari tubuh fisiknya dan kekuatan ilmu pedang di dalamnya. Ketika dua kekuatan itu digabungkan, maka sebuah kekuatan yang dahsyat akan terbentuk.     

Lawannya juga menyadari bahwa serangannya tidak mungkin bisa mengguncang Ye Futian. Jika tidak, maka Ye Futian tidak pantas untuk menyandang gelarnya sebagai sosok nomor satu di Dunia Asal. Bayangan satu sosok raksasa muncul secara tiba-tiba dan menjulang tinggi di area tersebut. Bahkan langit pun berubah warna menjadi emas saat sinar-sinar cahaya keemasan menyinari area yang luas itu.     

Sementara itu di atas langit, sebuah badai emas yang mengerikan sedang terbentuk dan tampak mengancam. Semua kultivator yang berada di area ini mendongak ke atas langit. Kemudian, lengan yang tak terhitung jumlahnya muncul di belakang sosok dewa kuno itu. Dalam sekejap, lengan-lengan itu telah menutupi langit. Tidak lama kemudian, semua lengan itu melancarkan serangan pada saat yang bersamaan. Dalam sekejap, seluruh penjuru langit dipenuhi dengan kepalan tinju emas. Semua kepalan tinju itu dikerahkan menuju Ye Futian, sepertinya ingin menguburnya hidup-hidup.     

Kepalan-kepalan tinju ilahi itu berjatuhan dari atas langit. Segala sesuatunya menjadi terdistorsi akibat serangan tersebut. Kepalan tinju itu menembus ruang hampa dan dikerahkan menuju Ye Futian, berniat menguburnya hidup-hidup. Serangan ini sangatlah mengerikan.     

Ye Futian mendongak dan memandang kepalan-kepalan tinju itu. Area Jalur Agung itu membeku, dan suara gemuruh bergema di udara bersamaan dengan munculnya pintu-pintu ruang dan waktu di sekitar Ye Futian. Pintu-pintu itu melahap kepalan tinju keemasan yang menghujaninya. Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusatnya, pintu-pintu itu membentuk sebuah area yang unik. Itu adalah teknik Dunia Miniatur.     

Namun, meski telah memasang teknik pertahanan, kepalan tinju yang agresif itu terus melintasi langit dan membuat teknik Dunia Miniatur berguncang hebat. Bahkan pintu-pintu itu mulai retak.     

Ekspresi Ye Futian masih terlihat tenang, dan dia mengalihkan pandangannya ke kejauhan. Sebuah aura pedang yang menakjubkan langsung melesat dari tubuh ilahi miliknya. Dia mengarahkan jarinya ke atas langit, dan dalam sekejap, sebilah pedang ilahi langsung melesat melintasi ruang hampa dan menghancurkan kepalan tinju yang semakin mendekat. Pedang ilahi itu melesat jauh ke atas langit. Itu adalah sebilah pedang bintang raksasa, namun pedang tersebut juga berisi aura Fleeting Divine Sword yang mengancam di dalamnya.     

Saat ini, semua kultivator mengalihkan perhatian mereka pada Ye Futian, yang masih berdiri di tempatnya dengan tenang sambil memegang pedang ilahi di tangannya. Pemandangan yang dihasilkan sungguh luar biasa. Dia mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, pedang bintang itu menebas ke bawah. Pedang itu membelah ruang hampa dan menghancurkan kepalan tinju yang tak terhitung jumlahnya. Pedang tersebut kemudian dikerahkan menuju tempat dimana kultivator dari Dunia Empty Divine itu berada.     

Ekspresi kultivator dari Dunia Empty Divine itu tampak acuh tak acuh. Sosok dewa emas yang dibentuk oleh kultivator itu saat ini mengulurkan kedua tangannya ke depan dan membuat gerakan mencengkram di udara. Ketika pedang itu tiba, sosok ilusi itu mencengkramnya dengan kedua tangannya. Suara gemuruh yang mengejutkan pun bergema di udara. Pedang itu terus melesat ke bawah, sehingga menyebabkan banyak retakan terbentuk pada sepasang lengan emas itu.     

*Brak* Diikuti dengan suara benturan yang keras, pedang bintang yang telah melintasi langit itu akhirnya hancur berkeping-keping. Namun, kedua lengan dari sosok dewa emas itu juga tercabik-cabik.     

Akan tetapi, Ye Futian tidak berhenti menyerang. Dia mengarahkan jarinya ke atas, dan dalam sekejap, sebuah diagram terbentuk di atas langit. Itu adalah Diagram Yin Yang, dan diagram itu terus membesar. Matahari dan bulan muncul di langit pada saat yang bersamaan, sementara bintang-bintang berkelap-kelip secara misterius di sekelilingnya. Kekuatan Yin dan kekuatan matahari, dua kekuatan yang berlawanan satu sama lain, telah muncul secara bersamaan dalam Diagram Yin Yang tersebut. Kekuatan gabungan itu menciptakan aura pedang yang membuat kultivator dari Dunia Empty Divine itu merasa terancam, meskipun dia terpisah oleh jarak yang sangat jauh.     

"Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Renhuang Ye adalah sosok yang sangat kuat di Dunia Asal. Aku merasa terkesan dengan kemampuanmu," ujar Renhuang tingkat kedelapan itu dari kejauhan. Ini adalah pertama kalinya dia berbicara dengan Ye Futian. Sebelumnya, dia menyerang Ye Futian tanpa mengatakan apa pun terlebih dahulu. Sepertinya dia ingin membalas dendam pada Ye Futian karena telah ikut campur dalam urusan Dunia Empty Divine sebelumnya.     

"Hasil akhir dari pertempuran kita masih belum bisa diputuskan. Masih terlalu dini bagimu untuk terkesan dengan kemampuanku," ujar Ye Futian dengan acuh tak acuh. Saat dia mengatakan hal ini, Diagram Yin Yang yang melayang di atas langit itu memancarkan sebuah lingkaran cahaya yang mengejutkan dari Pedang Bencana. Lingkaran cahaya itu bersinar lebih terang dari matahari. Sama seperti bagaimana lawannya itu bermaksud untuk menguburnya dengan kepalan tinju, Ye Futian membalasnya dengan menghujani bilah-bilah Pedang Bencana padanya. Pedang-pedang ilahi itu memenuhi seluruh tempat dan menerjang ke arah Renhuang tingkat kedelapan itu.     

Kultivator itu mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, suara gemuruh yang keras bergema di udara. Sosok dewa keemasan itu menyatu dengan tubuhnya dan memancarkan cahaya hingga ke kejauhan. Cahaya itu membentuk sebuah dinding pertahanan yang melingkupi area dimana kultivator itu berada.     

*Whoosh* Pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya melesat ke bawah. Bilah-bilah pedang yang mengandung kekuatan Yin dan kekuatan matahari di dalamnya itu akhirnya menabrak dinding cahaya milik sang kultivator. Perlahan-lahan, banyak retakan muncul di permukaannya dan dinding cahaya itu pun mulai mengelupas.     

Tidak lama kemudian, dinding cahaya yang dibentuk oleh sosok dewa keemasan itu pun hancur berkeping-keping. Di sisi lain, pedang-pedang ilahi itu terus melesat ke bawah dengan membawa kekuatan yang mampu menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka.     

Tepat pada saat ini, seorang kultivator dari Gunung Kosong mengangkat tangannya. Pada saat berikutnya, sebuah kompas geomantik [1] berwarna emas muncul di atas langit. Kompas itu terus membesar dan berkilauan dengan cahaya warna-warni. Ketika pedang-pedang ilahi itu tiba, mereka terhisap ke dalam kompas tersebut. Kemudian, semua pedang itu pun menghilang tanpa jejak. Seolah-olah bilah-bilah pedang itu telah dilahap oleh kompas tersebut.     

Diagram Yin Yang masih melayang di atas langit sementara kompas geomantik itu berjaga di bagian bawah. Keduanya saling berhadapan satu sama lain.     

Ketika Ye Futian menyaksikan pemandangan ini, dia mengayunkan tangannya, dan Diagram Yin Yang langsung menghilang tak berbekas. Dia memandang ke kejauhan dan berkata, "Reputasi para kultivator dari Gunung Kosong memang tidak main-main. Aku sangat terkesan dengan kemampuan yang kau miliki."     

Ye Futian mengatakan kalimat yang sama dengan apa yang dikatakan oleh lawannya kepadanya sebelumnya. Namun, konteksnya jelas sangat berbeda, dimana Ye Futian bermaksud untuk mengejek lawannya. Bagaimanapun juga, kultivator dari Gunung Kosong itu menyerang Ye Futian terlebih dahulu; namun pada akhirnya, dia justru mencari bantuan dari kultivator lainnya untuk menghentikan serangan Ye Futian. Tindakan kultivator itu sedikit memalukan.     

Dari pertempuran ini, semua kultivator dari berbagai macam dunia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian. Dia adalah sosok yang sangat kuat. Bahkan seorang Renhuang tingkat kedelapan dari Gunung Kosong bukanlah tandingannya. Ye Futian bahkan tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya. Dia hanya berdiri di tempatnya dan mengirimkan serangan dari kejauhan. Namun, serangannya itu bahkan sudah tidak dapat diatasi oleh Renhuang tingkat kedelapan itu. Kemampuan bertarung Ye Futian memang sangat mencengangkan.     

Terlebih lagi, kultivator dari Gunung Kosong itu dianggap sebagai salah satu kultivator yang kuat di sini.     

Hal ini menunjukkan bahwa, bahkan di antara para Renhuang tingkat kedelapan, hanya ada beberapa orang yang mampu mengalahkan Ye Futian.     

Semua kultivator memusatkan perhatian mereka pada pertempuran ini. Selain itu, mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka dari berbagai macam pasukan besar di dunia masing-masing. Banyak dari mereka memancarkan keinginan bertarung yang kuat saat mereka memandang Ye Futian. Mereka sangat ingin menguji sekuat apakah dia dan apakah mereka bisa menjadi tandingannya atau tidak!     

---     

[1] Kompas Geomantik atau Luopan, adalah kompas magnetik dari china, yang juga dikenal sebagai Kompas Feng Shui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.