Sang Penerus
Sang Penerus
Ye Futian mendongak dan melihat sebilah pedang iblis raksasa yang diayunkan ke arahnya, seperti sebuah serangan yang dikeluarkan oleh dewa iblis secara langsung.
*Boom* Dengan dikelilingi oleh cahaya bintang, langit dan bumi tampak membeku. Kekuatan bintang kini berada dimana-mana, jadi area itu terasa sangat berat sekarang. Kera Perang Berbintang meraung dengan penuh amarah ketika Ye Futian mencengkram tongkatnya dan mengayunkannya ke bawah. Serangan yang mengejutkan ini berniat untuk menghancurkan langit, tetapi malah bertabrakan dengan pedang iblis yang menyerang Ye Futian. Tabrakan itu menghasilkan ledakan cahaya suci yang mengerikan dan sulit dilihat oleh siapa pun.
Terdengar suara gemuruh yang keras di udara, dan Jalur Agung di area itu tampaknya telah meledak dengan cara yang sangat mengerikan.
Meski demikian, serangan ini berhasil ditangkis dan tidak mampu melenyapkan maupun mendekati sosok Ye Futian. Serangan ini belum cukup kuat untuk melakukan hal tersebut. Tampaknya teknik Nine Slashes of Heavenly Demon sekali pun tidak dapat menghancurkan serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian, dan saat ini, keduanya akhirnya telah bertemu lawan yang sepadan bagi satu sama lain.
Hati para kultivator yang berada di bagian bawah berdebar kencang, terutama sosok-sosok terkemuka dari Dunia Iblis. Xiao Mu telah menggunakan teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon dengan sekuat tenaga; kekuatannya bahkan sudah bisa mengancam para kultivato di puncak Renhuang Plane. Namun, serangan kedua dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon ini tampaknya belum bisa menimbulkan ancaman bagi Ye Futian karena serangan tersebut berhasil dihentikan olehnya.
Kera Perang Berbintang, beserta kekuatan bintang-bintang dan tubuh Jalur Agung milik Ye Futian semuanya sangat mengagumkan. Berbagai macam kekuatan sekarang telah bergabung di satu titik, yaitu tubuh Ye Futian. Kekuatan yang dihasilkan tidak lebih lemah dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon milik Xiao Mu.
Sepertinya serangan kedua dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon masih belum cukup kuat untuk bisa mengalahkan Ye Futian.
Kekuatan dari serangan kedua itu belum sepenuhnya menghilang saat Xiao Mu kembali melangkah ke depan. Terdapat retakan-retakan yang mengerikan di area sekitarnya saat Jalur Agung di tempat itu terkoyak dan hancur. Aura pedang lebar itu berkumpul lagi dan memperkuat momentum pedang dari sebelumnya. Sebuah tekanan yang mengerikan menyebar di udara saat langit bergemuruh, diikuti dengan munculnya para dewa iblis di sana.
Serangan lainnya kembali dikerahkan, dimana serangan kali ini diselimuti oleh seberkas cahaya iblis penghancur dunia, yang kemudian saling tumpang tindih lagi dengan momentum pedang dari sebelumnya. Mereka sepertinya memiliki target yang sama. Namun serangan ini jauh lebih berat dan lebih kuat daripada sebelumnya.
Serangan ketiga dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon merupakan serangan paling kompleks dan paling kuat di antara tiga serangan pertama dari teknik tersebut.
Teknik ini adalah teknik pembantaian massal yang diciptakan oleh Kaisar Iblis ketika dia dikepung dan ditekan oleh banyak kaisar iblis saat dia berusaha menyatukan Dunia Iblis. Teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon telah memenggal kepala kaisar iblis yang tak terhitung jumlahnya, dan meneror Dunia Iblis sampai akhirnya diratakan olehnya. Sebelum dia memegang kekuasaan, dia sudah dianggap sebagai salah satu sosok yang mengerikan dalam sejarah Dunia Iblis. Dia adalah sang jenius nomor satu sejak runtuhnya Jalur Surgawi, yang namanya telah dikenal di masa lalu hingga masa kini.
Setelah dinobatkan sebagai Kaisar Iblis, banyak orang menganggap bahwa status Kaisar Iblis tidak lebih rendah dari para Kaisar Iblis legendaris di zaman kuno. Dia ingin menjadi orang pertama dalam sejarah Dunia Iblis yang menyatukan Dunia Iblis itu sendiri dan menyatukan dunia luar dalam genggamannya.
Teknik pedang ciptaan Kaisar Iblis itu sangat mengerikan. Dikabarkan bahwa, ketika Kaisar Iblis mengeluarkan serangan kedelapan, serangan itu nyaris tak terkalahkan, dan tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan pedangnya.
Di sisi lain, teknik tongkat milik Ye Futian kembali dikerahkan menuju serangan ketiga itu. Namun, kali ini hasil akhirnya tidak seperti sebelumnya, dimana bayangan tongkat itu langsung hancur berkeping-keping. Meskipun tongkat itu mampu menghentikan serangan yang mengerikan itu, namun ini adalah pertama kalinya teknik tongkat milik Ye Futian berhasil ditekan. Tubuhnya pun terdorong beberapa langkah ke belakang.
Hal ini terjadi bukan karena kekuatannya lebih lemah dari Xiao Mu, tetapi teknik yang dia gunakan tidak dapat disejajarkan dengan teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon. Bagaimanapun juga, ini adalah teknik pembantaian tingkat tinggi yang diciptakan oleh Kaisar Iblis secara pribadi.
Para kultivator dari Dunia Iblis merasa sedikit lega ketika mereka menyaksikan pemandangan ini. Meskipun Ye Futian sangat kuat, namun lawan yang dihadapinya kali ini adalah Xiao Mu. Tidak peduli sekuat apa pun dirinya, bagaimana mungkin dia bisa bersaing dengan murid pribadi dari Kaisar Iblis, terutama ketika tingkat Plane murid ini lebih tinggi darinya?
Lagipula, warisan yang didapatkan oleh Ye Futian semuanya berasal dari Kaisar-Kaisar Agung di zaman kuno, sedangkan Kaisar Iblis adalah sosok di tingkat Kaisar Agung yang masih hidup hingga saat ini.
Namun, jika Ye Futian dan Xiao Mu berada di tingkat Plane yang sama, Xiao Mu mungkin pada akhirnya akan kalah dalam pertempuran ini. Jika dia harus bertarung dalam situasi dimana tingkat Plane-nya lebih tinggi, maka pertarungan itu hanya berfungsi untuk menonjolkan bakat alami dan kemampuan bertarung Ye Futian.
Sebagai sang jenius nomor satu di Dunia Asal, kemampuan pemimpin muda dari Dunia Asal ini memang tidak mengecewakan.
Reputasi yang dia dapatkan tidak hanya sekedar nama. Jika tidak, dengan adanya kultivator yang begitu banyak di Dunia Asal, bagaimana caranya dia bisa menjadi pemimpin dari Dunia Asal?
Xiao Mu tampak lega saat melihat Ye Futian dihempaskan oleh serangan ketiga miliknya. Kedua matanya yang berwarna hitam pekat memandang Ye Futian. Dia berpikir bahwa Ye Futian akhirnya memilih untuk mundur. Ye Futian telah menunjukkan tanda-tanda kekalahan setelah menerima serangan ketiga itu, tapi dia belum cukup puas. Dia ingin menghancurkan Ye Futian, dan ini baru serangan ketiga.
Setelah pedang itu menghantam targetnya, kekuatannya masih belum menghilang dan justru menjadi semakin kuat.
Tampaknya sebuah resonansi telah terbentuk di area iblis ini. Sosok-sosok dewa iblis itu sepertinya meniru setiap pergerakan Xiao Mu, dimana mereka kini mengangkat pedang masing-masing ke udara.
Di area yang luas dan tak terbatas itu, banyak dewa iblis mengangkat pedang mereka secara bersamaan, dan kekuatan ini saling beresonansi satu sama lain. Sebelum pedang itu diayunkan ke bawah, sebuah kekuatan pembantaian dan penghancur yang mengerikan telah dikerahkan menuju Ye Futian, yang tampaknya memiliki kemampuan untuk menghancurkan segalanya.
Ye Futian berhasil dipukul mundur pada serangan ketiga, jadi dua serangan berikutnya seharusnya bisa mengakhiri pertarungan ini.
Xiao Mu memikirkan hal ini ketika dia sedang mempersiapkan serangan keempat, dan badai di sekelilingnya kini menjadi semakin mengerikan. Badai itu cukup kuat untuk membantai Renhuang biasa dengan kekuatan penghancur yang terkandung di dalamnya.
Ye Futian bisa merasakan kekuatan ini, dan ada seberkas cahaya suci yang bersinar di matanya, dan sepertinya tekanan ini menjadi semakin berat. Namun, suara gemuruh di dalam tubuhnya terdengar semakin keras. Huruf-huruf bermunculan saat tubuhnya bergabung dengan Jalur Agung. Tubuh Ye Futian kini berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih mengerikan dari sebelumnya. Pada saat yang bersamaan, terdapat seberkas cahaya suci yang bersinar di antara alisnya, mirip dengan cahaya kaisar. Penampilannya kini tampak semakin menakjubkan, layaknya satu sosok dewa surgawi.
Hanya dengan satu perintah dari dalam pikirannya, bintang-bintang di atas langit langsung mengelilingi dan menyinari tubuh Ye Futian dengan cahaya bintang. Bayangan Ye Futian sepertinya telah muncul di setiap bintang itu, dan pada saat ini, sosok Ye Futian seperti berada dimana-mana, seolah-olah dia telah menyatu dengan langit berbintang ini.
Ketika pedang iblis yang mengerikan itu datang untuk membunuh, pedang tersebut bertabrakan dengan area bintang dan dihentikan oleh tirai cahaya yang mengelilinginya; pedang itu pun gagal mendekati Ye Futian. Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusatnya, bintang-bintang itu telah membentuk sebuah medan kekuatan mutlak, dan area Jalur Agung ini mulai bergerak ke arah Xiao Mu.
Tubuh Ye Futian melayang di tengah-tengah dunia bintang ini dengan dikelilingi oleh cahaya bintang tak terbatas yang menghujaninya. Para kultivator di bagian bawah memandang Ye Futian dengan jantung yang berdegup kencang. Baik itu para kultivator dari Dunia Iblis maupun Akademi Heavenly Mandate, hati mereka semua saat ini berdebar tak terkendali. Khususnya para kultivator dari Pecahan Ziwei, yang kini tampak lebih antusias daripada sebelumnya.
Saat ini, Ye Futian tampak seperti penerus sejati dari Ziwei Agung!