Legenda Futian

Tamu dari Dunia Iblis



Tamu dari Dunia Iblis

1Ketika Ye Futian berada di Akademi Heavenly Mandate, beberapa pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi datang mengunjunginya. Namun, karena dia sedang tidak ingin bersosialisasi, dia memberi tugas pada Tetua Ma untuk menyambut mereka sebagai gantinya.     

Faktanya adalah, Ye Futian tidak perlu terlalu peduli lagi pada para tamu ini, terutama pada pasukan-pasukan biasa di Dunia Atas. Dengan kekuatan yang saat ini ada di tangan Akademi Heavenly Mandate, ditambah dengan statusnya saat ini, bahkan para Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna tidak akan memiliki banyak hal untuk dibanggakan di hadapannya.     

Namun pada saat ini, Ye Futian secara pribadi menyambut sekelompok tamu yang merupakan kenalan lama baginya. Lebih dari 20 tahun yang lalu, para kultivator dari Kota Kekaisaran Song di Prefektur Ilahi ini sudah lama mengincar Ye Futian. Pada saat itu, mereka ingin mengambil alih Akademi Heavenly Mandate dan memaksa Ye Futian untuk bekerja sama dengan mereka, sehingga menjadikan Akademi Heavenly Mandate sebagai cabang dari Kota Kekaisaran Song di Dunia Asal. Namun, penawaran mereka itu ditolak oleh Ye Futian.     

Dan sekarang, status Ye Futian tidak lagi sama seperti 20 tahun yang lalu, begitu pula dengan Akademi Heavenly Mandate. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Song datang dengan niat tulus untuk membentuk aliansi, tanpa ada ambisi tersembunyi seperti di masa lalu.     

Sosok Ye Futian saat ini dianggap sebagai seseorang yang ingin diajak beraliansi oleh semua kultivator di seluruh penjuru Prefektur Ilahi.     

Pada saat yang bersamaan, di beberapa lokasi lainnya, sekelompok kultivator juga muncul di udara. Kelompok ini memiliki aura yang menakjubkan, dan semuanya berpakaian hitam, dengan ekspresi yang terlihat sangat serius di wajah mereka. Pria yang memimpin kelompok itu tampaknya bukanlah sosok senior. Dia tampak seperti baru berusia sekitar 30 tahun, namun usia sebenarnya dalam kultivasi tentu saja jauh berbeda dari penampilannya.     

Kedua matanya yang berwarna hitam legam tampak tegas dan memancarkan tekanan yang kuat. Aura yang dimiliki oleh para kultivator di sekitarnya sangatlah mengerikan, dimana mereka semua adalah sosok-sosok dengan reputasi yang luar biasa.     

Tidak peduli dari manapun dunia asalnya, hanya ada beberapa pasukan yang bisa menampilkan formasi seperti itu.     

"Sekarang setelah perubahan besar sedang terjadi di Dunia Asal, rumor mengatakan bahwa ada banyak reruntuhan kuno yang bermunculan di area kosong di luar wilayah 3.000 Dunia Jalur Agung. Aku jadi penasaran apa yang akan kita temui nantinya?" seorang kultivator berpakaian serba hitam bertanya dengan suara pelan.     

"Setelah bertahun-tahun lamanya, aku tidak menyangka Dunia Asal akan mengalami perubahan yang begitu drastis. Perubahan berskala besar telah muncul di Dunia Asal. Aku jadi ingin tahu bagaimana cara Dunia Asal dalam menanggapi perubahan-perubahan ini," sosok lainnya berbicara ketika mereka memandang pemuda yang memimpin kelompok tersebut. Tetapi pemuda itu memandang ke bawah untuk melihat area kosong yang tak terbatas di bagian bawah dan berkata, "Ayo kita pergi ke Dunia Heavenly Mandate terlebih dahulu."     

"Dunia Heavenly Mandate?" Para kultivator yang berdiri di belakangnya tampak bingung, namun pemuda itu mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Ya, Dunia Heavenly Mandate, tepatnya di Akademi Heavenly Mandate. Aku ingin bertemu dengan seseorang di sana."     

Banyak orang di sekitarnya tidak bisa memahami maksud dari tindakannya ini; hanya sosok-sosok tertentu yang mengetahui alasan di balik tindakan pemuda itu untuk pergi ke Akademi Heavenly Mandate dan bertemu sosok yang istimewa ini. Ini adalah sebuah rahasia besar, dan hanya segelintir orang yang mengetahui tentang informasi ini.     

"Dimana lokasi Mei Ting sekarang?" seseorang bertanya. Sosok yang dimaksud olehnya tentu saja adalah salah satu Jenderal Iblis dari Dunia Iblis, Mei Ting.     

"Seharusnya dia juga pergi ke Dunia Heavenly Mandate," jawab pemuda itu. "Ayo kita pergi."     

Ketika dia selesai berbicara, sosoknya melayang ke depan, lalu berubah menjadi seberkas cahaya berwarna hitam yang bergerak dengan kecepatan tinggi, sementara kultivator lainnya mengikutinya dari belakang.     

Di Dunia Heavenly Mandate, Mei Ting tidak terlibat dalam pertarungan apa pun atau fokus mencari reruntuhan-reruntuhan kuno yang baru saja bermunculan. Dia masih menghabiskan waktunya dengan minum-minum di dalam Kota Heavenly Mandate seperti seorang pemabuk yang tidak memiliki tujuan hidup. Namun, hanya dia sendiri yang tahu bahwa meskipun anggurnya sangat enak, dia tidak benar-benar meminumnya karena rasanya.     

Dia memilih untuk tinggal di Kota Heavenly Mandate atas inisiatifnya sendiri. Dia ingin mencari tahu tentang beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan bagi dirinya.     

Mungkin waktu yang akan memberinya jawaban atas pertanyaan yang selama ini dia miliki.     

Tiba-tiba, Mei Ting memandang ke atas langit, dan wajahnya tampak terkejut, meskipun tatapan matanya masih terlihat datar. Dia melihat sekelompok kultivator berpakaian hitam turun dari atas langit, langsung melayang ke arahnya dan mendarat di atas bar tempatnya berada.     

Tekanan yang kuat menyelimuti bar tersebut dan membuat para pengunjungnya terdiam. Tatapan mata Mei Ting tertuju pada pemuda serta para kultivator di sekelilingnya. Kemudian dia berkata, "Rupanya kalian juga datang kemari."     

Perubahan yang terjadi di Dunia Asal bahkan mengundang perhatian para kultivator dari Dunia Iblis.     

"Mei Ting, kulihat kau sangat menikmati waktumu di sini," seorang kultivator iblis berkomentar. Para kultivator ini berasal dari Dunia Iblis, dan layaknya Mei Ting, mereka berasal dari Istana Kekaisaran Iblis. Mereka semua adalah kultivator tingkat tinggi di Dunia Iblis.     

"Apakah kalian semua datang kemari untuk mencari reruntuhan-reruntuhan yang muncul di Dunia Asal?" tanya Mei Ting.     

"Mmm," semua orang mengangguk sebagai tanggapan. Pemuda yang memimpin kelompok itu memandang Mei Ting dengan tatapan penuh arti sebelum dia mengalihkan pandangannya ke kejauhan, dimana sebuah bangunan yang megah berdiri di sana.     

"Tempat itu pasti Akademi Heavenly Mandate, bukan?" pemuda itu bertanya.     

Mei Ting memandangnya, lalu mengalihkan perhatiannya ke arah Akademi Heavenly Mandate. Dia tahu apa yang dipikirkan oleh pemuda itu. Dia pun menjawab, "Tepat sekali."     

"Tuan Mei memang berbeda dari yang lainnya." Pemuda itu tersenyum dan berkata, "Kultivator dari berbagai macam pasukan sibuk mencari reruntuhan, namun kau malah menghabiskan waktu di sini sambil minum-minum dan menikmati pemandangan dari Akademi Heavenly Mandate. Bisakah kau memberitahu kami tentang alasan di balik ketertarikanmu pada tempat ini?"     

"Tidak ada daya tarik tertentu untuk dibicarakan; Aku hanya sedang bosan," jawab Mei Ting dengan santai. Pemuda ini adalah sosok yang istimewa. Dia memegang status yang sangat tinggi di Dunia Iblis sebagai salah satu murid pribadi dari Kaisar Iblis. Namun, sebagai salah satu dari Jenderal Iblis, status Mei Ting tidak lebih rendah dari pemuda itu, jadi dia tidak repot-repot menanggapi pemuda itu dengan sopan.     

Ditambah lagi, para kultivator dari Dunia Iblis sedikit berbeda dari kultivator pada umumnya. Peraturan dimana yang lemah akan dimangsa oleh yang kuat berperan sangat penting di dunia mereka. Status dan jabatan tidak begitu penting di sana; kekuatan adalah aspek paling penting dalam segala hal. Selama seseorang memiliki kekuatan yang mumpuni, mereka tidak perlu khawatir untuk menyinggung orang lain.     

Di Dunia Iblis, konflik dan perselisihan antar kultivator yang berkultivasi di Istana Kekaisaran Iblis adalah suatu hal yang biasa.     

"Bosan?" Pemuda itu tersenyum dan melanjutkan kata-katanya, "Mungkin Tuan Mei memiliki ketertarikan tersendiri pada akademi itu. Aku telah mendengar tentang beberapa hal yang menarik di Dunia Iblis. Sekarang karena aku sudah berada di Dunia Asal, aku berencana untuk mengunjungi pemimpin muda mereka."     

Ketika pemuda itu selesai berbicara, dia melayang ke udara dan bergerak menuju Akademi Heavenly Mandate. Semua kultivator dari Dunia Iblis mengikutinya dari belakang.     

Melihat hal ini, Mei Ting tidak mencoba menghentikan mereka dan membiarkan kelompok itu bertindak sesuka hati mereka. Dia tidak memiliki kekhawatiran tentang apa pun, karena dia mengetahui kekuatan sejati yang dimiliki oleh Akademi Heavenly Mandate saat ini. Sebenarnya, dia berharap akan ada konflik yang terjadi; hal itu akan membuat segala sesuatunya menjadi jauh lebih menarik.     

Mei Ting mengambil gelas anggur miliknya dan menghabiskan segelas anggur lagi, namun tatapan matanya masih tertuju pada apa yang ada di hadapannya. Alasan sebenarnya bagi pemuda itu untuk datang kemari bukanlah Ye Futian— yang dia sebut sebagai pemimpin muda dari Dunia Asal. Dia berpikir bahwa kedatangannya pasti karena Yu Sheng.     

Di Akademi Heavenly Mandate, Ye Futian sedang menyambut kedatangan para kultivator dari Kota Kekaisaran Song. Pada saat ini, mereka tampaknya merasakan sesuatu dan mendongak ke atas langit. Mereka melihat bahwa ada banyak sosok-sosok terkemuka di Akademi Heavenly Mandate telah naik ke atas langit dengan ekspresi muram di wajah mereka. Tatapan mata mereka tertuju pada sekelompok kultivator berpakaian hitam yang muncul di kejauhan.     

Mereka mendeteksi adanya hawa tekanan, yang menunjukkan bahwa para tamu ini adalah sosok-sosok yang tidak biasa.     

Para kultivator dari Kota Kekaisaran Song juga menjadi waspada ketika mereka melihat kehadiran kelompok ini. Lelaki tua yang memimpin rombongan dari Kota Kekaisaran Song itu tampak sedikit terkejut. Para kultivator dari Dunia Iblis juga telah tiba di Dunia Asal, dan setibanya di sini, mereka datang berkunjung ke Akademi Heavenly Mandate terlebih dahulu.     

Ye Futian juga mengalihkan pandangannya ke sana dan melihat pemuda yang berada di barisan terdepan. Keduanya saling memandang satu sama lain, dan Ye Futian bisa merasakan ancaman dari pemuda itu.     

Dia merasa sedikit penasaran. Siapa sebenarnya orang ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.