Menyerah
Menyerah
Penyu Naga itu sedang membawa Ye Futian dan guqin milik Shenyin Agung menuju Pecahan Ziwei. Jika mereka terus mengulur waktu, maka mereka tidak akan memiliki kesempatan lagi begitu Ye Futian memasuki Pecahan Ziwei.
Tapi kembali lagi, memangnya siapa di antara mereka yang bisa memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan guqin tersebut?
Sosok-sosok terkemuka ini menjadi ragu-ragu. Guqin ini adalah sebuah benda ilahi yang sesungguhnya; senar-senarnya bisa bergerak sendiri dan memainkan Requiem Ilahi, yang mampu menjerat semua kultivator tingkat atas terjebak dalam kesedihan yang tak ada habisnya. Jika guqin tersebut dapat diperoleh dan dikendalikan, kekuatan macam apa yang akan mereka dapatkan nantinya?
Terlebih lagi, mereka belum bisa mengungkap rahasia yang dimiliki oleh Shenyin Agung, sementara Ye Futian kemungkinan besar sudah berhasil melakukannya.
Seorang kultivator tingkat atas dari Dunia Kegelapan tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan memutuskan untuk melancarkan serangan. Dia mengangkat tangannya untuk meraih sang Penyu Naga. Tiba-tiba, sebuah lubang hitam kematian yang mengerikan muncul di udara dan berusaha melahap segalanya. Lubang hitam ini menyebabkan sebuah pusaran raksasa muncul di area ini. Kecepatan Penyu Naga itu tampaknya telah terpengaruh saat rentetan suara gemuruh yang mengerikan bergema di seluruh tempat. Area ini mulai runtuh dengan cepat, seolah-olah akan dihancurkan menjadi ketiadaan, dan Penyu Naga itu juga akan dilahap ke dalam kegelapan tersebut.
Sebelumnya, mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua telah mencoba mendarat di atas punggung sang Penyu Naga, berusaha merebut guqin itu. Namun, mereka langsung diserang oleh alunan musik dan terjerat di dalamnya. Faktanya adalah, saat ini kekuatan gabungan mereka ternyata cukup kuat sehingga mereka dapat menghambat pergerakan Penyu Naga tersebut.
Setelah melihat hal ini, guqin di tangan Ye Futian langsung terbang ke udara. Sepertinya senar-senar guqin itu bergerak sendiri lagi. Dalam sekejap, sebuah badai musik yang mengerikan menyerang kultivator tingkat atas dari Dunia Kegelapan itu. Rentetan gelombang musik yang tak terlihat itu tampaknya tidak bisa dihentikan dan langsung menerobos masuk ke dalam pikiran targetnya. Pada saat itu juga, kesedihan yang belum sepenuhnya menghilang kembali mengalir ke dalam hatinya. Ekspresi kultivator dari Dunia Kegelapan itu berubah. Alunan musik dari guqin itu masih dimainkan, namun sosoknya mundur dalam sekejap, mengabaikan upayanya untuk melancarkan serangan sebelumnya.
Semua orang menatap guqin yang berada di bagian depan, dan sepertinya ucapan Lord Luo memang benar. Guqin ini memang mengandung kekuatan kehidupan di dalamnya. Ditambah dengan tekanan Kaisar Agung di dalam alunan musik yang dimainkan, tampaknya Shenyin Agung memang masih hidup dalam bentuk lain di dunia ini.
Jika tidak, maka mustahil untuk menjelaskan penyebab di balik fenomena ini; rasanya seolah-olah roh Shenyin Agung yang melakukan semua ini.
Apakah Ye Futian berhasil mendeteksi keberadaan Shenyin Agung? Banyak kultivator bertanya-tanya dalam hati.
Pada saat ini, satu sosok lainnya juga mengambil tindakan. Seorang kultivator yang sangat kejam dari Dunia Empty Divine melesat menembus ruang hampa sambil mengerahkan telapak tangannya, dan dalam sekejap, banyak retakan muncul di antara langit dan bumi. Serangan itu menciptakan sebuah area penyegel yang melahap rute yang dituju oleh sang Penyu Naga. Dalam sekejap, Penyu Naga yang bergerak ke depan itu juga terhisap ke dalamnya.
"Segel dia!" Mendengar hal ini, tatapan mata Ye Futian menajam. Dilihat dari tingkat Plane lawannya, dia bisa dengan mudah mendistorsi Jalur Agung dari Dunia Asal, lalu mengirim mereka ke dunia ketiadaan, bahkan membuka jalur menuju Prefektur Ilahi.
Tentu saja mereka menyadari bahwa kultivator-kultivator itu ingin mengeluarkan mereka dari Dunia Asal, sehingga tidak bisa memasuki dunia langit berbintang di Pecahan Ziwei.
Retakan-retakan itu meluas, dan tampak menyerupai pintu masuk menuju kegelapan, yang melahap Penyu Naga raksasa itu bersama dengan seluruh reruntuhan kota kuno di atas punggungnya. Ye Futian dan yang lainnya langsung memasuki retakan ruang dan waktu yang tidak stabil ini, dimana Jalur Agung di dalamnya sangat kacau dan tidak teratur. Ini adalah dunia pengasingan; tempat ini hanya muncul ketika ruang hampa di Dunia Asal terdistorsi, namun tempat ini juga bisa mengarah ke Prefektur Ilahi.
Penyu Naga itu bergerak ke depan di dalam kegelapan, namun alunan musik yang sama masih dimainkan, seolah-olah memandu pergerakan penyu tersebut. Diiringi oleh beberapa suara geraman yang keras, Penyu Naga itu melintasi retakan-retakan yang terbentuk, kemudian membuat manuver dan kembali ke Dunia Asal. Namun, di sepanjang perjalanan, retakan-retakan kegelapan itu menjadi semakin mengerikan, mengoyak ruang hampa di tempat itu.
Pada saat ini, tubuh raksasa dari Penyu Naga itu sudah berada di tempat terpencil lainnya—yang terletak lebih jauh—saat para kultivator masih mengejar mereka dari belakang. Ekspresi mereka terlihat sangat serius. Tampaknya tidak peduli apa pun yang mereka lakukan, Penyu Naga ini akan terus lolos dari cengkraman mereka.
"Tetua, mari hentikan ini. Jika Requiem Ilahi masih dimainkan seperti sebelumnya, tolong tanyakan pada diri kalian sendiri, 'Jika kalian mampu, mengapa kalian tidak dapat meloloskan diri dari kesedihan menggunakan kekuatan kalian sendiri?'" Kemudian, Ye Futian berkata dengan suara keras, "Kaisar Agung Shenyin sebenarnya tidak ingin berurusan dengan kalian semua, tetapi jika kalian bersikeras untuk melanjutkan tindakan bodoh ini, mungkin kalian akan merasakan kemarahan dari Kaisar Agung Shenyin secara langsung."
Semua kultivator yang mendengarkan ucapan Ye Futian langsung tertegun, dan kegelisahan mulai muncul di dalam hati mereka.
Ye Futian tampaknya telah mengisyaratkan bahwa Shenyin Agung masih hidup di dunia ini dalam bentuk lain. Dia memiliki kesadaran tersendiri dan bisa menyerang mereka jika mereka terus menerus bertindak lancang. Kaisar Agung Shenyin tidak akan tinggal diam.
Tatapan mata mereka tampak serius. Seolah-olah mereka sedang memikirkan kebenaran dibalik kata-kata Ye Futian. Tetapi, sehubungan dengan semua yang telah terjadi sebelumnya, mereka menyadari bahwa Ye Futian mungkin tidak akan berbohong pada mereka. Apa yang dia katakan mungkin memang benar—Kaisar Agung Shenyin masih hidup. Jika tidak, maka semua ini sangat tidak masuk akal untuk terjadi.
Kaisar Agung Shenyin masih hidup di dunia ini. Mengingat kehadiran ahli musik nomor satu di zaman kuno di sini, bagaimana mungkin mereka memiliki nyali untuk merebut guqin itu?
Karena sang Kaisar Agung telah mengambil pilihannya sendiri, maka semua upaya mereka akan berakhir sia-sia. Hasil akhirnya sudah ditentukan dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa akan hal tersebut.
'Apakah kita sebaiknya menyerah saja?' banyak kultivator bertanya-tanya dalam hati. Faktanya, para kultivator tingkat atas yang belum bisa mengatasi Ujian Para Dewa saja sudah menyerah. Mengingat pengalaman mereka sebelumnya, mereka tahu bahwa apa pun yang mereka lakukan akan berakhir sia-sia. Sudah cukup beruntung bagi mereka untuk bisa keluar dari kesedihan mutlak itu, jadi ambisi apa lagi yang ingin mereka lakukan saat ini? Belum lagi selama ada kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa di sana, sudah jelas ini bukanlah waktu yang tepat bagi mereka untuk bertindak.
Saat semua orang memilikirkan hal ini, Penyu Naga itu terus bergerak melewati area yang tak berujung tersebut. Seiring berjalannya waktu, cahaya bintang tampak bersinar dari atas langit. Sepertinya saat ini mereka sudah memasuki wilayah dari Pecahan Ziwei.
Pada saat ini, beberapa kultivator berhenti bergerak dan tidak melanjutkan pengejaran mereka. Kemudian, semakin banyak orang yang berhenti bergerak ke depan. Saat mereka berhenti satu per satu, mereka memandang tempat dimana Penyu Naga itu berada. Mereka tahu bahwa sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka. Hal yang bisa mereka lakukan saat ini hanyalah menyaksikan Penyu Naga itu membawa guqin, Ye Futian, dan yang lainnya ke dalam Pecahan Ziwei.
Singkatnya, seekor Penyu Naga yang membawa reruntuhan kota di punggungnya telah muncul, dan pada akhirnya Ye Futian menjadi satu-satunya kultivator yang mendapatkan keuntungan darinya. Melihat Ye Futian menjadi sosok yang berhasil mendapatkan warisan dari Shenyin Agung, memangnya apalagi yang bisa mereka lakukan akan hal tersebut?
Dengan adanya sosok jenius seperti itu di Dunia Asal, sudah jelas Prefektur Ilahi, Dunia Kegelapan, dan Dunia Empty Divine tidak akan mengalami kedamaian untuk waktu yang lama. Cepat atau lambat, para kultivator di dunia-dunia itu akan bertemu dengannya di suatu tempat, entah bagaimana caranya.
"Ayo kita pergi," ujar seseorang sebelum dia berbalik dan pergi. Setelah itu, banyak kultivator tingkat atas pergi satu per satu; tidak ada gunanya bagi mereka untuk berlama-lama di sini.
Mereka sudah memasuki wilayah Pecahan Ziwei. Memangnya apalagi yang bisa mereka lakukan?
Setelah mereka semua pergi, Penyu Naga itu mendarat di Bintang Kekaisaran Ziwei. Tidak lama kemudian, berita mulai menyebar dengan cepat di Dunia Asal.
Ye Futian—Dekan Akademi Heavenly Mandate sekaligus Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei—berhasil mendapatkan warisan dari Kaisar Agung lainnya setelah Kaisar Agung Shenjia dan Ziwei Agung!