Kaisar Agung Masih Hidup!
Kaisar Agung Masih Hidup!
Namun, hal yang lebih menyedihkan lagi adalah alunan Requiem Ilahi. Di atas tubuh Penyu Naga yang berukuran sangat besar, reruntuhan kota itu membentuk sebuah area yang dipenuhi oleh Melodi Ilahi. Semua kultivator terperangkap di dalamnya, termasuk mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa. Mereka juga diliputi dalam kesedihan yang ditimbulkan oleh Requiem Ilahi, sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat melarikan diri dari cengkramannya.
Mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua memiliki pertahanan terkuat, namun mereka tetap tidak bisa meraih guqin tersebut. Perlahan-lahan, suara guqin itu menerobos masuk ke dalam pikiran mereka, membawa mereka ke dalam kesedihan yang mutlak. Kesedihan ini bahkan mampu mempengaruhi aura terkuat dan menghancurkan mereka. Kecuali seorang kultivator dapat melepaskan emosi dan ambisi pribadinya, dia tidak akan bisa melepaskan diri dari alunan musik yang dimainkan oleh Kaisar Agung Shenyin ini.
Tidak peduli sekuat apa pun kultivasi seseorang, mereka akan terjebak dalam perasaan itu.
Selain suara geraman kesedihan dari sang Penyu Naga, perlahan-lahan tempat itu menjadi sunyi dan hanya menyisakan suara guqin yang penuh dengan kesedihan itu.
Ye Futian ikut terperangkap dalam kesedihan ini dan tahu bahwa dia tidak bisa serta sengaja tidak menahan suara guqin itu untuk memasuki pikirannya. Sebaliknya, dia membiarkan dirinya mengikuti perkembangan situasi dan membenamkan diri dalam lagu tersebut. Dia ingin melihat apakah kesedihan ini dapat menghancurkannya, tetapi dia juga ingin melihat apa yang tersembunyi d dalam kesedihan yang luar biasa ini.
Karena pencapaiannya dalam bermusik, dia tahu bahwa setiap lagu pasti memiliki makna tersendiri. Dia ingin sekali merasakan suasana hati Shenyin Agung ketika dia sedang bermain guqin dan melihat kenapa sang Kaisar Agung mampu menciptakan musik sesedih ini.
Setelah memasuki kondisi itu, kesedihan yang tersembunyi jauh di dalam hati Ye Futian tampaknya langsung bermunculan sekaligus. Dari masa kecilnya hingga hari ini, bahkan kenangan yang sudah lama terlupakan sekarang muncul kembali di dalam benaknya, disertai dengan alunan musik yang sangat menyedihkan itu. Semua emosinya sepertinya telah digantikan oleh kesedihan; tidak ada emosi lain dan semua emosi itu tidak penting lagi baginya.
Dia seperti telah kembali ke masa lalu, dimana dia langsung masuk ke dalam memori-memori di masa lalu. Dia bisa melihat kultivasi Hua Fengliu yang dihancurkan, kematian Jieyu dalam pertempuran, dan momen ketika Penasihat Kekaisaran Dali membiarkannya pergi… Semua kesedihan masa lalunya muncul kembali di dalam benaknya. Perasaan ini semakin meningkat sampai-sampai dia tidak bisa membebaskan dirinya dari kesedihan ini. Seolah-olah dia tidak bisa lagi melarikan diri dari situasi ini.
Tanpa dia sadari, air mata di wajahnya mengalir deras. Sepasang mata itu tidak lagi terlihat cerah, melainkan kosong dan hampa, hanya diisi oleh kesedihan dan keputusasaan di dalamnya. Dia tampak seperti mayat hidup. Ye Futian telah melupakan segalanya dan apa yang ingin dia lakukan. Mungkin dia tidak menyangka akan tenggelam begitu dalam oleh kesedihan ini.
Dan dia tidak sendirian. Semua orang telah jatuh dalam situasi yang sama, termasuk mereka yang telah melalui Ujian Para Dewa. Setelah berkultivasi bertahun-tahun lamanya, setiap orang memiliki banyak cerita dari masa lalu yang sangat emosional bagi mereka. Biasanya, hal-hal yang mereka alami ini sengaja dipendam agar tidak mempengaruhi keseimbangan emosi mereka.
Namun, tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari pengaruh yang ditimbulkan oleh Requiem Ilahi. Tidak peduli sekuat apa pun kultivasi seseorang, selama mereka memiliki perasaan, maka mereka akan terpengaruh oleh lagu ini.
Jika pemandangan ini disaksikan oleh orang-orang di dunia luar, maka apa yang mereka saksikan akan terlihat sangat menakjubkan. Dari tiga dunia utama—Prefektur Ilahi, Dunia Kegelapan, dan Dunia Empty Divine—yang hadir di sana, banyak di antara mereka yang sudah berada di puncak kekuatan. Namun saat ini, mereka semua memiliki air mata yang menghiasi wajah masing-masing. Mereka semua telah terperangkap dalam kesedihan ini, dan itu adalah sebuah pemandangan yang sangat langka, sehingga hal yang sama mungkin tidak akan terjadi setiap seribu tahun sekali.
Di area yang sunyi itu, guqin yang berisi aura Kaisar Agung Shenyin tersebut tampak melayang di udara. Senar-senarnya bergerak sendiri, memainkan Melodi Ilahi yang mengandung kesedihan tanpa akhir ini. Sepertinya tidak ada tanda-tanda bahwa lagu ini akan berakhir. Penyu Naga itu terus bergerak ke depan, dan retakan-retakan kegelapan muncul satu per satu, seolah-olah membawa semua orang ke dalam kegelapan tanpa akhir, menuju pengasingan abadi.
Di belakang Ye Futian, para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate juga takluk di bawah lagu ini. Wajah Tetua Ma dipenuhi dengan air mata. Dia teringat akan kematian orang tua Ling Kecil. Tidak peduli setinggi apa pun tingkat kultivasi yang telah dia capai, kesedihan yang tak terlupakan itu akan menjadi rasa sakit abadi di dalam hatinya. Momen itu akan selalu tersimpan di bagian terdalam dari ingatannya, namun pada saat ini, momen itu benar-benar muncul kembali dalam benaknya.
Setiap orang memiliki kesedihan yang berbeda-beda, namun hasil akhirnya akan tetap sama. Semua orang kini terperangkap dalam kesedihan dan keputusasaan.
Waktu berlalu dengan cepat, dan tidak ada yang tahu sudah berapa lama mereka berada dalam situasi ini. Ye Futian, yang terperangkap dalam kesedihan yang mendalam itu, tiba-tiba merasakan jejak kesadaran yang terbangun di dalam dirinya. Dia tampaknya telah memasuki suasana hati yang sangat misterius. Kesedihan itu masih ada dalam dirinya, dan dia masih tenggelam di dalamnya. Namun, sepertinya ada jejak kesadaran di sana. Sebuah kekuatan yang tidak dapat dijelaskan tampaknya telah mempengaruhinya, atau mungkin dia bisa merasakan perasaan mendalam yang terkandung dalam alunan musik yang menyedihkan ini.
Meskipun matanya terpejam, namun semua yang ada di depannya terasa begitu jelas baginya. Pada saat yang bersamaan, semua itu sangat sulit dipahami dan tidak dapat diprediksi. Guqin yang melayang di depannya tidak lagi sendirian. Ada satu sosok dengan keanggunan yang tak tertandingi muncul di depan guqin tersebut. Pria itu tampak berusia sekitar 30 tahun. Dia mengenakan pakaian yang lebih bersih dari salju, dan memiliki temperamen yang tak tertandingi.
Melihat kemunculan sosok ini, hati Ye Futian berdebar kencang. Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang menariknya dari semua kesedihan itu.
Apakah ini hanya sebuah ilusi?
Satu sosok telah muncul di hadapan guqin itu, dan sekarang, tampaknya guqin itu tidak memainkan musik dengan sendirinya, melainkan dimainkan oleh pria ini. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya kecuali Ye Futian.
"Ini bukanlah sebuah ilusi!" sebuah suara muncul di dalam benak Ye Futian. Ini jelas bukan sebuah ilusi, hanya saja dia telah memasuki inti dari lagu ini dan mendapatkan gambaran yang muncul di hadapannya saat ini. yang kemungkinan besar adalah seorang Kaisar Agung.
Sesuai dugaan Lord Luo, Shenyin Agung masih hidup dalam bentuk lainnya di dunia ini. Nyawanya telah bergabung ke dalam guqin ini, dan keduanya kini menjadi satu kesatuan.
Guqin ini jelas bukan alat musik biasa dan mustahil hanya mengandung jejak-jejak aura dari Kaisar Agung Shenyin di dalamnya.
"Apakah dia adalah Kaisar Agung Shenyin?" sebuah suara bertanya, itu adalah suara Ye Futian, suara yang muncul dari dalam jiwanya. Sosok di hadapannya adalah seorang Kaisar Agung dari zaman kuno, sekaligus ahli musik nomor satu di masanya. Apakah dia masih hidup hingga hari ini?
Jika benar demikian, dalam bentuk seperti apa dia bisa tetap hidup?
Setelah Ye Futian berbicara, dia menunggu dengan tenang, seolah-olah menunggu pria itu memberikan tanggapan. Waktu seperti berjalan sangat lambat. Kemudian terdengar suara helaan napas yang sepertinya mengandung kesedihan yang tidak ada habisnya. Dengan satu helaan napas, Ye Futian dibawa kembali ke dalam perasaan menyedihkan yang mutlak itu.
Namun, helaan napas ini membuat hati Ye Futian berdebar tak terkendali. Sepertinya semua spekulasi yang dia buat sebelumnya telah terbukti sekarang. Dugaan Lord Luo memang benar adanya. Kaisar Agung Shenyin memang masih hidup!