Ambisi Shenyin Agung
Ambisi Shenyin Agung
Alunan musik terus mengalir, begitu pula dengan kesedihan yang ada di dalamnya. Mereka yang terjebak ke dalam lagu itu tidak dapat membebaskan diri, dan bahkan jiwa spiritual Ye Futian bisa merasakan kesedihan yang luar biasa itu. Namun, perlahan-lahan dia mendeteksi sebuah perasaan yang berbeda di dalam semua kesedihan itu, dimana ini adalah sesuatu yang selama ini dia cari dalam suara guqin tersebut.
Dia merupakan seorang ahli musik dan mengerti bahwa irama musik berasal dari hati pemainnya. Dibalik setiap melodi, ada kisah dan perasaan yang ingin disampaikan. Ketika dia membenamkan diri dalam hal ini, dia bermaksud untuk merasakan dan menemukan apa yang tersembunyi di dalam Requiem Ilahi.
Apa sebenarnya yang dialami oleh Shenyin Agung sehingga dia bisa membuat lagu sesedih ini? Meskipun lagu ini telah lama menghilang, Requiem Ilahi masih diingat oleh generasi di masa depan dan termasuk dalam salah satu Melodi Ilahi.
Saat memahami alunan melodi ini, Ye Futian sepertinya berhasil mendapatkan banyak informasi. Apa yang dia lihat di mata pikirannya tampaknya tidak terlalu jelas dan agak sulit dipahami, seperti sebuah kisah yang terjalin dengan banyak momen di dalamnya, yang kini diproyeksikan di dalam pikirannya.
Ye Futian tidak melakukan apa-apa dan terus membenamkan dirinya dalam lagu ini. Dia tahu bahwa dia sudah memahami konsepsi artistiknya, dan kini dia hampir bisa melihat asal-usul dibalik Requiem Ilahi.
Gambaran yang muncul di dalam benaknya perlahan-lahan terlihat semakin jelas. Diiringi dengan suara guqin, jiwa spiritual Ye Futian tampaknya telah memasuki dimensi lain, seolah-olah dia tidak lagi memegang kendali atas dirinya sendiri, melainkan benar-benar tenggelam dalam konsepsi artistik dari lagu ini.
Ye Futian bisa melihat dua sosok di sana. Salah satunya adalah sosok terpelajar yang tampak berwibawa, sementara satu sosok lainnya adalah seorang wanita yang sangat cantik dan murah senyum.
Meskipun sosok terpelajar ini terlihat masih sangat muda, namun siapa pun samar-samar dapat mengenali bahwa ini adalah sosok Shenyin Agung di masa mudanya. Pada saat itu, dia belum begitu berwibawa, dan dia tidak memiliki aura yang kuat. Dia lebih mirip seperti seorang bangsawan muda yang polos dan memberikan kesan yang ramah.
Dalam gambaran-gambaran ini, Ye Futian melihat dua sosok itu belajar bermain guqin bersama dari guru yang sama pula, yang tampaknya merupakan individu yang sangat kuat dalam hal bermusik. Mereka berdua belajar guqin bersama. Lambat laun, mereka saling mengenal satu sama lain dan jatuh cinta.
Di tempat mereka berada, ada hutan pohon persik yang sangat indah. Bunga persik menutupi permukaan tanah seperti sebuah pemandangan dalam mimpi. Mereka bermain guqin dan menciptakan musik bersama-sama. Pemandangan ini terlihat sangat indah. Keduanya tampak seperti pasangan yang sangat serasi, dan guru mereka sangat baik pada mereka. Dia membimbing mereka dalam berkultivasi dan menjadi saksi pertumbuhan serta cinta mereka berdua.
Momen-momen kehidupan mereka dimainkan dengan cepat, dan terus menerus bermunculan di depan mata Ye Futian. Keduanya telah mengalami banyak hal bersama, jatuh cinta, saling mencintai, mengalami perpisahan, frustrasi, dan pertemuan kembali; banyak hal yang telah mereka lalui bersama. Dalam beberapa momen, keduanya juga sempat mengalami banyak peristiwa besar. Ye Futian melihat perkembangan yang dialami oleh sosok terpelajar berpakaian putih itu. Dia menyaksikan bahwa pria itu telah menimbulkan pertumpahan darah di sebuah klan demi kekasihnya dan permainan musiknya yang mematikan telah membantai ribuan orang. Di belakang gundukan mayat yang menumpuk, dia pun pergi bersama wanita itu.
Banyak pemandangan serupa yang terjadi. Selama mereka bersama, ada terlalu banyak kisah yang bisa diceritakan. Seiring berjalannya waktu, keduanya telah berkultivasi ke tingkat yang sangat tinggi, dan pencapaian mereka dalam bermusik menjadi semakin kuat seiring dengan peningkatan status mereka. Namun, setiap beberapa tahun sekali, mereka akan kembali ke tempat mereka berkultivasi dan bermain musik bersama-sama di bawah bunga persik yang berguguran. Kemudian mereka akan membawa sebotol anggur untuk mengunjungi guru mereka, minum-minum bersamanya, dan melihat bunga persik bersama-sama.
Di antara momen-momen yang bermunculan, tampaknya pemandangan ini yang paling sering muncul kembali, seolah-olah itu adalah momen terpenting dalam hidupnya. Tidak peduli setinggi apa pun tingkat Plane-nya dan tidak peduli sebanyak apa pun kesulitan yang dia alami dalam hidupnya, dia akan selalu kembali ke tempat asalnya.
Akhirnya, dunia yang dilihatnya berubah menjadi berat dan penuh dengan tekanan. Sosok terpelajar berpakaian putih itu bukan lagi sosok yang sama seperti di masa lalu, dan kini dia sudah menjadi sosok yang sangat terkenal di dunia ini. Banyak orang ingin berkultivasi di bawah bimbingannya. Dia telah mencapai puncak kekuatan dan menjadi salah satu sosok tertinggi.
Di zaman itu, tampaknya lebih mudah bagi para kultivator untuk berkultivasi, dan ada begitu banyak sosok tertinggi kala itu.
Ketika dunia mengalami perubahan besar pada zaman itu, dia menjalani banyak perang besar, namun tidak banyak pemandangan perang yang ditampilkan. Sebagian besar momen yang ditunjukkan masih didominasi tentang dirinya dan kekasihnya. Hingga suatu hari, ada sesuatu yang membahas tentang pertempuran para dewa.
Dalam pertempuran tersebut, langit dan bumi hancur berantakan, dan dunia mengalami keruntuhan. Seluruh penjuru dunia mulai terpecah belah saat Jalur Surgawi runtuh. Segala sesuatunya berada di ambang kehancuran. Itu adalah sebuah bencana bagi seluruh penjuru dunia.
Dan sosok terpelajar berpakaian putih itu tampaknya tidak ikut berpartisipasi dalam pertempuran hingga klannya dihancurkan oleh perang tersebut. Hutan pohon persik itu dibakar habis, dan gurunya juga tewas terbunuh. Karena tersulut oleh amarah, akhirnya dia ikut serta dalam perang itu.
Namun, pertempuran ini berujung pada kematian wanita yang dicintainya. Di tengah-tengah rasa sakit dan kesedihan yang luar biasa, dia membuatkan sebuah peti mati berwarna putih untuknya. Namun, di dalam peti mati tersebut, wanita itu berubah menjadi sebuah guqin, dimana dia ingin menemaninya selama-lamanya, bertarung dengannya di setiap pertempuran yang dia jalani.
Jadi, dengan bantuan guqin inilah dia mampu menciptakan lagu yang menakjubkan itu, Requiem Ilahi.
Ketika requiem Ilahi dimainkan, seluruh penjuru dunia akan dilanda kesedihan.
Namun pada akhirnya, dia tetap tidak bisa mengubah takdir. Jalur Surgawi runtuh, dunia mengalami kehancuran, dan Shenyin Agung sendiri hampir tewas terbunuh dalam pertempuran. Sebelum menemui ajalnya, dia memasukkan kekuatan kehidupannya ke dalam guqin itu dan mengubahnya menjadi roh guqin. Baginya, mereka berdua akan bersama selama-lamanya, terkubur di dalam peti mati putih itu.
Ketika semua pemandangan ini menghilang dari dalam benaknya, Ye Futian akhirnya mengerti dari mana guqin ini berasal. Ternyata guqin ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi dua kultivator tingkat atas, yaitu Shenyin Agung dan kekasihnya. Dia akhirnya mengerti kenapa Penyu Naga ini membawa sebuah reruntuhan di punggungnya dan bergerak tanpa tujuan di area kosong. Dan dia akhirnya mengerti kenapa Penyu Naga ini membuat suara geraman yang menyedihkan itu.
Semuanya disebabkan oleh guqin tersebut.
Sang guru mengatakan bahwa penyu ini sedang mencari jalan pulang. Akan tetapi, Jalur Surgawi telah runtuh, dan dunia kala itu sudah hancur. Bagaimana mungkin penyu ini bisa mencari jalan pulang?
Ye Futian jadi teringat akan hutan pohon persik itu, yaitu momen bersama guru dari Shenyin Agung serta saat-saat bahagia yang dihabiskan oleh Shenyin Agung bersama kekasihnya saat belajar guqin bersama di hutan pohon persik. Belum lagi momen-momen indah yang dia habiskan bersama gurunya sambil minum-minum, mengobrol, dan bermain musik.
Bahkan ketika dia telah mencapai puncak, tujuan utamanya tidak pernah berubah. Dia sering kembali ke tempat asalnya dan melakukan hal yang sama. Dia memang seseorang yang berpendirian teguh. Mungkin karena hal inilah dia mampu membuktikan Jalu Agung miliknya dan menjadi seorang Kaisar Agung—ahli musik nomor satu di zaman kuno.
Ye Futian mengetahui tempat yang dituju oleh Penyu Naga ini—tempat itu tidak lain adalah hutan pohon persik yang muncul dalam benaknya. Ini juga merupakan ambisi yang dimiliki oleh Shenyin Agung. Dia ingin membawa kembali kekasihnya ke hutan pohon persik itu.
Namun, hal ini tampaknya hanya akan menjadi mimpi yang tidak akan pernah terwujud. Dunia di masa sebelum Jalur Surgawi runtuh dan dunia di masa kini jelas berbeda satu sama lain.