Jasad Agung
Jasad Agung
Dalam sekejap, badai musik itu menyelimuti seluruh tempat. Saat ini, semua orang sudah berada dalam cakupan lagu ini, yang memang tak berbentuk, namun efeknya dapat dirasakan oleh semua kultivator yang hadir di sana.
Para kultivator langsung memeriksa sekeliling mereka. Mereka bisa merasakan lagu itu berada dimana-mana. Gendang telinga mereka berdengung mengikuti melodi tersebut; mereka membentuk suatu resonansi dengan musik yang dimainkan, seolah-olah jiwa spiritual mereka diserang olehnya. Kesedihan yang luar biasa telah muncul di dalam diri mereka. Mereka bisa merasakan keputusasaan dan kesedihan dari dalam jiwa mereka.
"Hati-hati." Banyak orang mengingatkan satu sama lain untuk tetap waspada. Emosi yang terkandung di dalam lagu ini mampu mempengaruhi jiwa targetnya secara langsung, sehingga membuat mereka merasa putus asa dan tak berdaya.
Kesedihan, keputusasaan, dan ketidakberdayaan muncul bersamaan dengan lagu tersebut. Emosi yang kuat ini langsung berdampak pada para kultivator yang mendengarnya, dan menyebabkan kondisi pikiran mereka menjadi tidak stabil. Lagu ini juga menurunkan kemampuan bertarung mereka. Gambaran yang tak terhitung jumlahnya terkait trauma masing-masing bermunculan di dalam benak mereka. Trauma yang diingat oleh setiap kultivator adalah semua kenangan yang paling mempengaruhi hati dan jiwa mereka. Pemikiran negatif yang mereka rasakan terus menerus diperkuat, sehingga membuat mereka berkutat dalam kesengsaraan.
"Ini adalah...Requiem Ilahi."
Emosi Lord Luo juga terpengaruh. Pada saat yang bersamaan, dia dikejutkan oleh kekuatan yang tersimpan di dalam lagu ini. Seperti inilah kengerian dari Requiem Ilahi. Lagu tersebut tidak akan menyerang targetnya secara langsung, namun dapat mengganggu kondisi pikiran mereka dan membuat jiwa mereka hancur. Secara tidak langsung, hal itu dapat menghancurkan para kultivator yang menjadi targetnya.
Manusia akan diliputi oleh kesedihan yang mendalam begitu Requiem Ilahi dimainkan. Siapa pun bisa membayangkan betapa mengerikannya lagu ini.
Semua kultivator yang hadir di sana memiliki kisah mereka masing-masing. Mereka telah mengalami ujian yang tak terhitung jumlahnya untuk mencapai puncak Renhuang Plane. Mereka telah membentengi kondisi pikiran mereka, dan mereka pandai menekan emosi masing-masing. Beberapa dari mereka bahkan sudah meninggalkan semua perasaan mereka untuk bisa meraih pencapaian yang lebih besar dalam perjalanan kultivasi mereka. Namun meski demikian, pengalaman yang mereka alami tetap terukir sebagai kenangan dalam benak mereka.
Requiem Ilahi memiliki kekuatan magis untuk memunculkan kembali kenangan-kenangan yang tersembunyi di dalam pikiran mereka. Kemudian lagu itu akan memperkuat pemikiran negatif yang dirasakan oleh para targetnya, sehingga membuat mereka terus menerus diliputi oleh kesedihan. Hal ini akan menghancurkan ambisi dan tekad seseorang. Bahkan sosok-sosok terkemuka akan terpengaruh oleh lagu ini. Mengenai seberapa kuat efeknya, hal itu tergantung pada siapa yang memainkan Requiem Ilahi.
Hal yang sama berlaku pada Ye Futian. Dia merasa bahwa kondisi pikiran dan keyakinannya sudah cukup kuat. Namun, saat ini, ingatannya yang sudah lama terpendam telah muncul kembali. Pemandangan-pemandangan itu muncul kembali di dalam benaknya dan mengambil alih kesadarannya. Seolah-olah dia telah kembali ke masa mudanya. Dia bisa melihat guru dan Grandmasternya. Dia bahkan kembali merasakan kesedihan dan keputusasaan yang dia rasakan kala itu, seolah-olah dia telah kembali ke masa ketika dia berada di Aula Sage dan menyaksikan kematian Jieyu.
Kesedihan yang mendalam itu tampaknya telah diperkuat, sehingga menyebabkan trauma dari dalam jiwanya muncul kembali. Rasanya seolah-olah dia telah kehilangan kemampuannya untuk bertarung sepenuhnya. Perasaan ini terlalu mengerikan. Dia tidak pernah membayangkan bahwa lagu ini ternyata memiliki kekuatan yang sangat menakjubkan. Lagu ini bisa menaklukkan lawan-lawannya tanpa ada perlawanan dengan cara menghancurkan emosi mereka secara perlahan-lahan.
"Aku tidak boleh seperti ini!" sebuah suara bergema dari dalam diri Ye Futian. Dia harus membebaskan diri dari situasi ini; jika tidak, dia akan berada dalam bahaya besar. Dengan mengesampingkan fakta bahwa jasad-jasad kuno itu tidak melancarkan serangan, pikirannya perlahan-lahan akan mengalami kelelahan jika dia terus tenggelam dalam kesedihan tanpa akhir ini, hingga pada akhirnya dia akan dibuat lumpuh oleh lagu tersebut.
Apakah Melodi Ilahi yang dimainkan oleh sosok di tingkat tertinggi memang sekuat ini? Memangnya siapa yang sedang memainkannya sekarang?
Pada saat ini, dia menarik kesimpulan yang sama seperti Lord Luo. Mungkinkah Kaisar Agung Shenyin masih hidup?
Siapa lagi yang bisa memainkan Melodi Ilahi hingga tingkat seperti ini?
*Boom* Saat ini, Jalur Agung beresonansi dengan sosok Ye Futian. Tubuhnya kini menjadi Tubuh Ilahi dari Jalur Agung. Cahaya suci dari Jalur Agung yang tak terbatas berputar-putar di sekelilingnya, dan not-not musik bermunculan dari dalam tubuhnya. Not-not musik ini saling bertautan untuk membentuk sebuah melodi dan melawan serangan yang dilancarkan oleh Requiem Ilahi.
Namun, pada saat berikutnya, jasad-jasad kuno itu mulai bergerak. Kali ini, mereka tidak melancarkan secara acak seperti sebelumnya, melainkan mengikuti pergerakan sang jasad agung.
Jasad agung itu tampak melayang ke udara, hingga akhirnya berdiri di tengah-tengah badai musik yang tak terbatas. Jasad-jasad kuno itu tampaknya sudah berada dalam kendalinya dan muncul di sekelilingnya.
Jasad agung itu tampak seperti seorang kultivator yang sangat luar biasa. Dia mengangkat satu jarinya, dan dalam sekejap, badai musik di area yang luas itu bergerak mengikuti pergerakan jarinya. Aura pedang yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba muncul di atas langit. Aura pedang ini langsung bergabung dengan badai musik tersebut. Suara dentangan pedang yang sebelumnya bergema di udara tampaknya telah berubah menjadi ratapan kesedihan. Suara dentangan pedang dan melodi itu bergema di seluruh tempat.
Jasad kuno lainnya juga melakukan hal yang sama. Tidak lama kemudian, area yang luas itu diselimuti oleh dentangan pedang yang menyedihkan. Sulit sekali bagi siapa pun yang terperangkap di dalamnya untuk membebaskan diri dari cengkramannya.
*Whoosh* Jasad agung itu mengangkat jarinya dan menunjuk para kultivator di hadapannya. Dalam sekejap, jutaan bilah pedang yang berdentangan muncul di berbagai tempat. Masing-masing bilah pedang ini mengandung kesedihan yang tidak bisa pudar. Pada saat berikutnya, semua pedang ini dikerahkan menuju targetnya secara bersamaan.
Pedang-pedang itu tampaknya mampu menghancurkan jiwa spiritual targetnya. Mereka mirip dengan pedang-pedang kesedihan. Sebuah kekuatan tak berbentuk tersembunyi di dalam pedang-pedang itu saat mereka menyerang para kultivato tersebut. Semua sosok terkemuka di wilayah itu menjadi sasaran mereka.
"Hati-hati," Renhuang Chen mengingatkan saat sosoknya muncul di samping Ye Futian. Cahaya bintang bersinar terang dan menyelimuti area di sekitar mereka. Dan para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate kini dilindungi oleh tirai cahaya bintang.
*Boom* Aura pedang yang tak terbatas itu tiba dan menabrak tirai cahaya bintang yang dibentuk oleh Renhuang Chen. Seluruh bagian dari tirai itu ditutupi dengan aura pedang yang menyerangnya. Ye Futian dan kelompoknya bisa melihat dengan jelas bagaimana aura pedang itu menghantam tirai itu dan membuatnya bergetar hebat. Banyak retakan muncul di permukaan tirai tersebut. Melodi yang mengerikan itu pun menembus tirai cahaya bintang dan mempengaruhi aura semua orang.
Di arah lainnya, para kultivator dari berbagai macam pasukan juga sedang berusaha sekuat tenaga untuk menangkis aura pedang itu. Bahkan sosok-sosok tingkat atas merasa terancam oleh serangan yang mengerikan itu. Beberapa orang tampak melarikan diri dengan panik, dan ada pula yang mencari perlindungan pada mereka yang telah melewati Ujian Para Dewa.
Tepat pada saat ini, jasad-jasad kuno itu menyebar, menerjang menuju para kultivator di berbagai arah. Sedangkan jasad agung itu masih berada di tempatnya. Tatapan matanya tidak mengandung emosi, karena bagaimanapun juga, dia sudah binasa. Sehingga sudah jelas, dia tidak akan memiliki perasaan di dalam dirinya.
Jasad agung itu memandang ke satu arah. Tatapan matanya mendarat pada salah satu sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi. Kemudian, dia mengangkat lengannya dan mengerahkan serangan telapak tangan dari kejauhan. Sebuah telapak tangan raksasa tiba-tiba muncul di antara langit dan bumi. Bahkan telapak tangan raksasa itu juga mengeluarkan ratapan kesedihan. Telapak kesedihan ini terbang ke arah kultivator itu.
Kultivator itu pun bergegas mundur. Ratapan kesedihan tampaknya ada dimana-mana. Suara ratapan itu menerobos masuk ke dalam pikirannya dan mengganggu emosinya, sehingga membuatnya dia tidak bisa fokus dan tidak mampu melancarkan serangan balasan dengan kekuatan maksimal. Pada saat ini, telapak kesedihan itu menghantam tubuhnya. Diikuti dengan suara ledakan yang keras, jiwa spiritualnya pun dihancurkan. Tubuhnya jatuh tak berdaya dari langit. Dia tewas seketika akibat satu serangan telapak tangan!