Legenda Futian

Reruntuhan Seorang Kaisar Agung?



Reruntuhan Seorang Kaisar Agung?

1"Ayo kita periksa!"     

Para kultivator terus bergerak menuju sumber kekuatan itu berasal. Mereka melintasi langit dengan kecepatan yang mencengangkan.     

Saat mereka mendekati sumber kekuatan tersebut, mereka bisa merasakan bahwa kekuatan yang mengerikan itu semakin menguat. Rentetan suara gemuruh samar-samar bisa terdengar di sana, dan retakan raksasa itu tetap berada di udara saat mereka melewatinya. Saat berbagai macam kultivator bergerak semakin dekat menuju sumber kekuatan itu, mereka bahkan menemukan jurang-jurang kegelapan di sana.     

"Itu dia!" seseorang berseru saat mereka memandang ke arah dimana aura yang mengerikan itu berasal.     

Semua kultivator menyipitkan mata masing-masing. Mereka melihat satu makhluk raksasa yang sedang bergerak di sana. Tampaknya ada sebuah kota yang dibangun di atas punggung makhluk itu. Dia bergerak ke satu arah tertentu. Kemanapun dia melintas, ruang hampa akan terkoyak, dan terbentuklah jurang-jurang kegelapan di sana.     

Ketika jurang-jurang kegelapan itu menutup, mereka membentuk banyak retakan yang berukuran sangat besar.     

Tepat pada saat ini, Ye Futian dan kelompoknya melihat seberkas cahaya suci Jalur Agung yang menakjubkan bersinar di depan makhluk yang sedang bergerak itu. Ada lebih dari satu sinar cahaya di sana, dan pancaran cahaya suci Jalur Agung yang menakjubkan itu muncul secara bersamaan ke arah yang berbeda-beda. Kemudian, semua cahaya itu ditembakkan menuju makhluk raksasa itu, berusaha menghentikan pergerakannya.     

Rentetan suara gemuruh yang mengerikan bergema di udara. Pancaran cahaya suci yang menghalangi makhluk raksasa itu langsung dihancurkan menjadi debu. Serangan para kultivator itu tidak bisa menghentikan pergerakan makhluk tersebut. Ini bukan pertama kalinya bagi para kultivator untuk mencoba menghentikan makhluk itu. Mereka telah mencoba berbagai macam cara, namun semua upaya mereka berakhir sia-sia. Pergerakan makhluk itu tidak bisa dihentikan.     

"Sebaiknya kita menyerah saja," seseorang yang berada di bagian depan memberikan saran. Para kultivator itu menyadari bahwa mustahil bagi mereka untuk menghentikan langkah makhluk tersebut.     

Kultivator lainnya mengangguk setuju, yang kemudian melayang ke udara dan bergerak menuju kota yang berada di atas punggungnya itu. Karena mustahil bagi mereka untuk menghentikan makhluk ini, mereka tidak punya pilihan selain menjelajahi kota di punggungnya sementara makhluk ini terus bergerak.     

Ye Futian dan para kultivator dari berbagai macam pasukan di Prefektur Ilahi juga tiba di tempat makhluk itu berada. Selain mereka, pasukan dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine juga mendengar berita tentang reruntuhan ini, dan mereka perlahan-lahan muncul dari berbagai arah. Tatapan mereka semua tertuju pada makhluk raksasa yang sedang bergerak ini, dan hati mereka berdebar kencang.     

Makhluk yang sedang bergerak ini ternyata adalah seekor penyu hitam!     

Dengan kecepatan tinggi, Ye Futian dan kelompoknya akhirnya berhasil mengejar makhluk itu. Mereka menyadari bahwa makhluk yang membawa kota di punggungnya ini ternyata adalah seekor monster iblis yang berukuran sangat besar, yaitu seekor penyu hitam. Namun, kepalanya berbentuk seperti kepala seekor naga.     

"Itu adalah seekor Penyu Naga. Tapi sepertinya dia sudah mati, tidak ada aura yang terdeteksi darinya," Renhuang Chen berkomentar di samping Ye Futian. Ye Futian juga menyadari bahwa makhluk itu adalah seekor Penyu Naga raksasa. Akan tetapi, tubuhnya berwarna hitam legam, tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Pasti ada sebuah kekuatan misterius yang menopangnya agar bisa terus bergerak.     

Tidak hanya penyu hitam ini yang mati, tetapi kota yang dibawa olehnya juga dipenuhi dengan aura kematian. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Namun, orang-orang masih bisa merasakan kekuatan yang terpancar dari kota tersebut. Itu adalah kekuatan yang sangat mengerikan.     

Ye Futian telah menyaksikan berbagai macam kemampuan di tingkat Kaisar Agung dan merasakan tekanan di tingkat setinggi itu. Oleh sebab itulah, dia bisa memastikan bahwa tekanan yang muncul di hadapannya ini berasal dari aura seorang Kaisar Agung.     

Itu berarti kota berjalan tersebut memang sebuah reruntuhan yang ditinggalkan oleh seorang Kaisar Agung. Bahkan aura Kaisar Agung masih menyelimuti kota tersebut.     

Banyak kultivator lain tentu saja memiliki dugaan yang sama dengan Ye Futian. Namun, Penyu Naga ini memancarkan tekanan yang misterius saat dia bergerak sambil mengoyak ruang hampa. Ada sebuah tekanan mengerikan yang menimpa para kultivator itu dan membuat mereka sulit untuk bernapas.     

Tepat pada saat ini, Penyu Naga itu tiba-tiba menggeram, yang terdengar seperti ratapan kesedihan. Suara itu menyebabkan darah dan Qi para kultivator yang berada di sana bergejolak. Kesedihan yang luar biasa muncul di dalam diri mereka. Rasanya seolah-olah mereka bisa merasakan keputusasaan di dalam suara Penyu Naga ini.     

Emosi macam apa ini? Hati para kultivator itu berdebar kencang. Penyu Naga ini kemungkinan besar adalah seekor penyu hitam. Binatang legendaris yang menakjubkan ini baru saja mengeluarkan geraman yang mengandung kesedihan mendalam bahkan setelah dia mati. Apa yang sebenarnya telah terjadi padanya sebelum mati?     

*Whoosh* Cahaya bintang yang tak terbatas tiba-tiba bersinar di antara langit dan bumi, yang kemudian berubah menjadi sebuah tirai cahaya bintang. Tirai itu dibentuk oleh Renhuang Chen. Dia ingin melihat apakah dia mampu menghentikan pergerakan Penyu Naga ini.     

Tidak lama kemudian, tubuh Penyu Naga ini menabrak tirai cahaya bintang tersebut.     

*Prang* Suara benda yang pecah bergema di udara. Tanpa ada kesulitan yang berarti, tirai cahaya bintang itu dihancurkan menjadi debu. Kemudian, Penyu Naga itu kembali bergerak ke depan, seolah-olah tidak ada apa pun yang menghalangi jalannya.     

Sepertinya tidak ada kekuatan yang mampu menghentikannya untuk bergerak ke depan.     

Apakah ini adalah kehendak dari Penyu Naga itu sendiri?     

"Sepertinya kita tidak perlu membuang-buang energi untuk menghentikannya. Pergerakan makhluk ini tidak bisa dihentikan," pungkas Renhuang Chen, yang berada di samping Ye Futian. Renhuang Chen hanya satu kali mencoba menghentikannya, dan dia sudah bisa memastikan seperti apa kemampuan makhluk itu. Ye Futian pun mengangguk setuju. Dalam sekejap, dia melesat menuju kota kuno di punggung sang Penyu Naga.     

Ye Futian dan kelompoknya mendarat di sebuah reruntuhan. Mereka dikelilingi oleh pilar-pilar yang telah hancur dan dinding-dinding yang sudah runtuh. Tidak ada area yang berada dalam kondisi utuh di sini. Mereka bisa merasakan kekuatan yang jauh lebih besar saat mereka berdiri di atas reruntuhan ini. Ye Futian bahkan sedikit kesulitan dalam bernapas ketika ditekan oleh kekuatan ini. Cahaya suci dari Jalur Agung mengalir di sekitar tubuhnya, dan Cahaya Kaisar miliknya berkilauan, perlahan-lahan menahan kekuatan misterius itu. Setelah dia menstabilkan dirinya, jiwa spiritual miliknya menyebar dan mengamati area di sekelilingnya.     

"Apa itu?" Saat mereka memandang bagian pusat dari reruntuhan tersebut, mereka bisa melihat sebuah tumpukan yang menjulang tinggi di sana. Tumpukan itu terlihat seperti sebuah menara, dan ada kekuatan misterius yang terpancar darinya.     

Semua kultivator dari berbagai macam pasukan sedang berjalan menuju tumpukan itu. Tampaknya ada cahaya yang samar bersinar di dalam benda berbentuk menara tersebut. Saat para kultivator itu mendekatinya, beberapa dari mereka melancarkan serangan ke sana. Benda berbentuk menara itu bergetar ketika rentetan serangan yang dahsyat itu menghantamnya. Namun, menara itu tidak hancur dan masih berdiri kokoh di tempatnya.     

Namun, suara geraman yang menyedihkan dari Penyu Naga ini kembali terdengar. Guncangan yang ditimbulkan membuat para kultivator merasa gelisah.     

Cahaya yang samar itu terus bersinar pada benda berbentuk menara itu, yang semakin menyulut rasa penasaran para kultivator yang berada di sana.     

"Mari kita menyerangnya bersama-sama," seseorang mengajukan saran. Pada saat berikutnya, kultivator dari berbagai arah bekerja sama untuk mengumpulkan kekuatan Jalur Agung dalam jumlah besar.     

"Sebaiknya kita mundur dulu," Renhuang Chen mengingatkan Ye Futian. Renhuang Chen berdiri di depan kelompoknya, dan mengaktifkan sebuah tirai pertahanan. Pada saat yang bersamaan, para kultivator kembali melancarkan serangan yang agresif terhadap benda berbentuk menara itu. Kali ini, menara itu akhirnya bergetar hebat ketika banyak serangan menimpanya pada saat yang bersamaan. Karena tidak dapat menahan getaran yang diterima, batu-batu besar mulai berjatuhan dari menara tersebut. Sepertinya menara itu bisa runtuh kapan saja.     

Tatapan mata banyak orang tertuju pada menara itu. Beberapa kultivator bahkan menyipitkan mata mereka karena terkejut saat batu-batu itu berjatuhan.     

"Itu adalah..." seseorang berseru. Setelah batu-batu itu berjatuhan, ternyata ada tubuh manusia yang ditumpuk di dalam benda berbentuk menara itu. Namun, semua tubuh itu tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Mereka semua sudah menjadi jasad yang tak bernyawa.     

Semua jasad yang berada di menara itu tampaknya telah berada di sini untuk waktu yang lama.     

"Ini adalah...sebuah makam!" ujar seseorang dengan suara pelan saat mereka memandang benda berbentuk menara itu.     

Jantung mereka berdegup kencang. Rupanya ada seekor penyu hitam yang mengitari area kosong dengan membawa sebuah makam di punggungnya?     

Makam siapa itu? Siapa yang terkubur di dalamnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.