Legenda Futian

Tinggal



Tinggal

1Sepasang mata itu terlihat seperti mata yang berasal dari neraka. Satu sosok dewa kematian telah muncul dan melahap segalanya. Arus kematian yang tak ada habisnya bergulung menuju tubuh Ye Futian seperti kumpulan tentakel.     

Ketika kekuatan itu menyelimuti tubuh Ye Futian, meskipun tubuhnya tampak menyerupai dewa, namun tubuhnya tetap diserang dan cahaya suci miliknya berhasil ditekan. Aura kematian itu menerobos masuk ke dalam tubuhnya secara perlahan-lahan.     

Rasanya Ye Futian telah dipaksa masuk ke dalam sebuah area yang dibentuk oleh Roda Ilahi. Bayangan dewa yang tak terhitung jumlahnya memenuhi area tempatnya berada saat ini. Suasananya seperti berada di dalam neraka yang sesungguhnya dan dia tidak dapat melihat bagian ujungnya.     

Sudah jelas, Renhuang tingkat kedelapan berjubah hitam ini bukanlah kultivator biasa. Dia sangatlah kuat.     

*Boom* Pada saat ini, sebuah diagram yang menakjubkan tiba-tiba muncul dari tubuh Ye Futian. Diagram itu terlihat seperti sebuah Diagram Ilahi dari Jalur Agung. Matahari dan bulan tampak mengelilinginya. Kekuatan Yin dan Yang miliknya kini telah berubah menjadi Diagram Ilahi Yin Yang. Terlebih lagi, ukuran diagram itu terus membesar. Kekuatan Yin dan Yang terpancar dari dalam diagram itu dan melenyapkan semua arus kematian yang mengelilingi Ye Futian. Kekuatan itu telah menangkis semua kekuatan iblis yang mengepungnya.     

"Area Jalur Agung, ya?" Ye Futian mengamati area Jalur Agung yang luas itu. Sepertinya dia telah terjebak di dalam sana.     

Diagram Yin Yang itu tiba-tiba menjadi berukuran sangat besar dan melayang di belakangnya. Api Ilahi Matahari dan Kekuatan Yin berputar-putar pada saat yang bersamaan. Selain itu, Diagram Yin Yang tersebut juga mengandung aura pedang yang dahsyat di dalamnya, yang telah diubah menjadi Pedang Matahari dan Pedang Bayangan. Kedua aura pedang itu pun melesat di sekelilingnya dan memusnahkan semua bayangan iblis yang mengepungnya.     

Kemudian, suara gemuruh yang mengerikan bergema memenuhi udara. Di bawah Pedang Ilahi Yin dan Yang itu, area yang dibentuk oleh Roda Ilahi milik pemuda itu berguncang. Pada saat yang bersamaan, satu sosok Dewa Kematian muncul di dalam area tersebut. Sosok itu tampak seperti pemuda berjubah hitam itu. Hatinya sedikit berdebar saat dia merasakan kekuatan penghancur yang tersembunyi di dalam Diagram Yin Yang milik lawannya.     

Kekuatan Yin dan Kekuatan Matahari, keduanya adalah kekuatan yang sangat mengerikan. Namun, dua kekuatan itu saat ini mampu dikendalikan oleh satu orang.     

Pemuda itu terlatih dalam menggunakan kekuatan Jalur Agung Kematian paling murni. Selain itu, tingkat Plane-nya lebih tinggi dari Ye Futian. Namun pada saat ini, kekuatan Jalur Agung miliknya masih ditekan oleh kekuatan Ye Futian. Tubuhnya pasti mengandung beberapa kekuatan ilahi yang luar biasa di dalamnya.     

Kemudian, sosok Dewa Kematian yang mengerikan itu mengulurkan telapak tangannya untuk mencengkram tubuh Ye Futian. Beberapa tanda dewa kematian yang mengerikan muncul di telapak tangannya. Bahkan dari dalam arus kegelapan di tempat itu, terdengar suara gemuruh yang keras memenuhi udara. Lengannya diulurkan ke atas dan telapak tangannya langsung menyelimuti seluruh tempat. Melarikan diri sepertinya menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan.     

"Sebenarnya sampai dimana batas maksimal dari serangan seorang Renhuang tingkat kedelapan?" Ye Futian ingin melihat sekuat apakah pemuda ini.     

*Whoosh* Cahaya suci bersinar terang saat tubuh ilahi milik Ye Futian melesat ke bawah. Dia tidak berniat untuk menghindar dan langsung menerjang ke arah telapak tangan Dewa Kematian yang mengandung tanda-tanda dewa kematian di dalamnya itu.     

Cahaya Yin dan Yang mengelilingi tubuh Ye Futian saat sosoknya berubah menjadi sebilah pedang dari Jalur Agung. Pada saat ini, tubuhnya dapat berubah menjadi Jalur Agung, dan dengan demikian, semua kekuatan Jalur Agung yang dia miliki dapat dikeluarkan dengan sesuka hatinya.     

Pada saat ini, sosoknya melesat ke depan, terlihat jauh lebih menakjubkan daripada sebuah meteor.     

Telapak tangan raksasa Dewa Kematian itu dikerahkan ke depan dan berbenturan dengan tubuh Ye Futian. Tanda dewa kematian di tengah-tengah telapak tangan itu meledak menjadi cahaya kematian yang mengirimkan gelombang kejut pada tubuh Ye Futian. Tubuh Ye Futian, yang telah berubah menjadi sebilah pedang, berhasil dihentikan oleh tanda-tanda dewa kematian itu, dan cahaya penghancur langsung menyebar ke sekelilingnya.     

Suara retakan yang tajam pun terdengar. Tubuh Jalur Agung Ye Futian kini semakin menghitam. Namun, pada saat yang bersamaan, banyak retakan mulai muncul pada tanda-tanda dewa kematian tersebut. Jumlah retakan itu meningkat dengan cepat, dan setelah beberapa saat, retakan itu hancur dan berubah menjadi arus kematian yang mengerikan. Adapun Ye Futian, tubuhnya terus menerjang ke bawah setelah dia menembus lengan sang Dewa Kematian. Setiap bagian dari lengan yang dilewati oleh Ye Futian itu langsung retak dan hancur. Dalam sekejap, dia telah mencapai tubuh lawannya.     

*Boom* Area Jalur Agung itu pun runtuh dalam sekejap, dan satu sosok tampak dihempaskan ke kejauhan. Tubuh Dewa Kematian itu juga telah dihancurkan.     

Langit dan bumi kembali normal. Ye Futian tampak melayang di atas langit, sementara cahaya suci di tubuhnya kini menjadi sangat redup, meskipun sosoknya masih terlihat sangat menakjubkan. Ketika merasakan sisa-sisa arus kematian di dalam tubuhnya telah dihancurkan oleh kekuatan ilahi, Ye Futian juga merasa terkejut. Jika yang menerima serangan itu adalah orang lain, mereka pasti akan tewas terbunuh oleh tanda-tanda dewa kematian itu.     

Sementara itu di bagian bawah, pemuda berjubah hitam itu memuntahkan darah segar dari mulutnya. Wajahnya tampak sedikit pucat saat dia mengangkat kepalanya untuk menatap Ye Futian, yang masih melayang di atas langit. Dia tidak pernah mengalami kekalahan seperti ini di Dunia Kegelapan. Terlebih lagi, lawannya hari ini adalah seorang kultivator dengan tingkat Plane yang lebih rendah darinya.     

Kemudian, pada saat ini, Diagram Yin Yang tampak melayang di atas langit. Pada saat berikutnya, pancaran cahaya Yin Yang melesat secara bersamaan dan menyelimuti seluruh tempat, termasuk tubuh pemuda berjubah hitam itu. Pancaran cahaya yang mengerikan dari sebilah pedang ilahi ditembakkan dalam upaya untuk melenyapkan targetnya.     

Saat pedang ilahi itu mendekat untuk membunuh pemuda berjubah hitam itu di tempatnya, kumpulan awan kegelapan yang mengerikan tiba-tiba muncul di atas kepala pemuda itu. Awan-awan itu bergulung dan bergemuruh. Kemudian, muncul satu sosok yang menyerupai iblis di sana. Tidak hanya itu saja, bilah-bilah pedang cahaya berwarna hitam tampak bermunculan dari dalam kumpulan awan kegelapan yang mengerikan di atas langit. Ketika pedang ilahi itu tiba, pedang itu langsung dilahap dan gagal mengenai targetnya.     

*Raaawwrr* Kumpulan awan iblis yang membawa sosok iblis di dalamnya itu melesat menuju Ye Futian, yang berada di atas langit. Dalam sekejap, area itu tampaknya hendak dihancurkan. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.     

Namun, pada saat yang bersamaan, seberkas cahaya suci ruang dan waktu menyelimuti tubuh Ye Futian. Ketika iblis itu mencoba melahapnya, cahaya tersebut langsung menteleportasi Ye Futian ke kejauhan. Itu adalah tindakan yang dilakukan oleh Tetua Ma.     

Pada saat itu juga, satu sosok yang sangat kuat juga muncul di sebelah pemuda berjubah hitam itu.     

Tatapan dingin Ye Futian beralih ke arah lawannya itu. Dia telah gagal membunuhnya.     

Dia sudah bisa memperkirakan kemampuan bertarung lawannya ini melalui pertempuran sebelumnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini, dia yakin akan mampu mendominasi lawannya meskipun dia masih berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh. Jika dia berada di tingkat kedelapan, bahkan sosok-sosok jenius di tingkat atas tidak akan menjadi masalah baginya.     

Karena dia mampu mengalahkan pemuda berjubah hitam itu, maka dia tidak akan kesulitan dalam menghadapi Ning Hua.     

Di antara kultivator-kultivator muda terbaik di dunia ini, seharusnya dia sudah berdiri di puncak kekuatan.     

Saat ini, pandangannya beralih pada kultivator yang melancarkan serangan sebelumnya. Kedua matanya yang dipenuhi oleh keinginan membunuh juga menunjukkan dorongan untuk mencoba melawan sosok terkemuka itu.     

Pemuda berjubah hitam itu menatap Ye Futian. Kebanggaan dan kesombongan yang dia tunjukkan sebelumnya tidak lagi terlihat di matanya. Dia kalah telak dari Ye Futian. Jika bukan karena bantuan dari orang lain, dia mungkin telah tewas terbunuh di tangan Ye Futian.     

"Mundur!" ujar pemuda berjubah hitam itu. Dia ingin pergi dari sini dan mundur untuk sementara waktu.     

Tampaknya dia terlalu meremehkan para kultivator dari Dunia Asal.     

Begitu dia berbicara, kultivator-kultivator kuat dari Dunia Kegelapan bersiap untuk pergi meninggalkan medan pertempuran. Namun, ketika mereka mendongak, mereka bisa melihat Ye Futian berbicara pada Renhuang Chen, yang berdiri di atas langit. "Tetua, tolong segel wilayah ini. Jangan biarkan ada satu orang pun yang pergi dari sini."     

"Baiklah." Renhuang Chen mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian, dalam sekejap, seluruh area itu diselimuti oleh tirai cahaya yang mengerikan. Tirai cahaya itu dikelilingi oleh cahaya bintang, yang membuatnya tampak seperti sebuah galaksi yang sesungguhnya. Area di dalamnya telah diubah menjadi sebuah Dunia Bintang. Kecuali Dunia Bintang itu dihancurkan, tidak akan ada satu pun musuh mereka yang bisa pergi dari sana.     

Tatapan mata pemuda itu menjadi dingin ketika menyaksikan apa yang terjadi di hadapannya. Para kultivator ini memaksanya untuk tetap tinggal di sini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.