Membunuh
Membunuh
Ye Futian mengamati kerumunan kultivator yang semakin mendekat. Para kultivator ini semuanya memiliki aura yang kuat. Mereka kemungkinan besar berasal dari pasukan yang berbeda-beda di Dunia Kegelapan. Namun, pada saat ini, mereka tampaknya berada di aliansi yang sama. Tatapan mata para kultivator ini tertuju pada Ye Futian dan kelompoknya saat mereka mengeluarkan kekuatan masing-masing
Melihat situasi saat ini, Ye Futian menyadari bahwa pemuda ini pasti berasal dari salah satu pasukan yang sangat kuat di Dunia Kegelapan. Statusnya bahkan mampu menyamai Istana Kekaisaran Ziwei di Pecahan Ziwei. Semua pasukan lainnya harus tunduk pada mereka.
Tidak heran pemuda ini berani bertindak sangat sombong. Kata-kata yang dia ucapkan begitu mereka tiba di sini adalah 'kalian telah mengganggu kultivasiku'!
"Tetua, bolehkah saya menyusahkan anda untuk memperingatkan penghuni dunia ini untuk menjauh sementara waktu?" tanya Ye Futian. Renhuang Chen mengangguk sebagai tanggapan. Dalam sekejap, auranya menyelimuti dunia ini secara keseluruhan. Pada saat itu juga, semua kultivator yang berada di dunia ini merasakan tekanan tak berbentuk yang menimpa tubuh mereka. Bagi mereka, tekanan ini mirip dengan kekuatan seorang dewa.
"Pergi dari sini," perintah Renhuang Chen. Sebuah kekuatan tak berbentuk yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat. Pada saat itu juga, para kultivator di dunia ini dihempaskan ke belakang oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Kekuatan tak berbentuk itu mendorong mereka ke area perbatasan. Mereka dikurung di sana oleh sebuah tirai cahaya bintang yang berukuran sangat besar. Hal ini juga dilakukan untuk melindungi mereka.
Di atas langit, Renhuang Chen mengangkat tongkat di tangannya. Cahaya bintang bersinar di kedua matanya saat dia menatap orang-orang di bagian bawah. Bahkan Tetua berjubah hitam itu saat ini bisa merasakan bahaya yang semakin mendekat. Tentu saja dia menyadari betapa kuatnya Renhuang Chen.
Seseorang telah memberitahunya secara telepati tentang pertempuran yang terjadi di Istana Divine Solar. Ekspresi Tetua berjubah hitam itu menjadi semakin serius. Jubah hitamnya berkibar saat aura mematikan di sekitarnya menjadi semakin pekat.
"Bunuh mereka," Ye Futian memberi perintah. Tidak ada keraguan yang terdeteksi dalam suaranya.
Para kultivator dari Dunia Kegelapan ini telah membantai orang-orang tak berdosa di Dunia Asal dan menyebabkan hancurnya sebuah dunia. Mereka telah membunuh banyak orang dan menghancurkan banyak dunia. Mustahil baginya untuk mengampuni para kultivator ini. Ye Futian bertekad untuk membunuh mereka semua, tidak peduli seperti apa pun status mereka.
*Boom* Pedang-pedang bintang yang mengerikan melesat dari atas langit dan menyerang para kultivator yang berada di udara. Pedang bintang yang paling kuat dikerahkan menuju tempat Tetua berjubah hitam itu berada. Pedang-pedang itu melesat ke bawah seperti hujan meteor. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.
Tetua berjubah hitam itu memandang ke arah langit. Dalam sekejap, arus kegelapan yang tak berujung berkumpul di area yang luas, yang kemudian diikuti oleh munculnya satu sosok raksasa berwarna hitam. Sosok itu berukuran sangat besar dan terlihat seperti dewa kegelapan. Banyak lengan diulurkan dari tubuh raksasa itu. Semua lengannya melancarkan serangan sekaligus. Dalam sekejap, kepalan-kepalan tinju berwarna hitam menghancurkan ruang hampa dan menerjang ke arah pedang-pedang ilahi yang semakin mendekat.
Akhinya, dua kekuatan itu pun bertabrakan. Dalam sekejap, banyak retakan muncul di antara langit dan bumi saat sebuah badai yang tak tertandingi mengamuk. Bahkan para kultivator tingkat tinggi dipukul mundur oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Hanya Renhuang Chen dan Tetua berjubah hitam itu yang masih berdiri tegak di atas medan pertempuran.
Tubuh Ye Futian juga dihempaskan ke kejauhan oleh gelombang kejut tersebut. Namun, dia memandang ke arah medan pertempuran dengan tatapan dingin dan berkata, "Tidak usah pedulikan aku. Bunuh saja mereka."
Semua sosok terkemuka di sekelilingnya langsung menyerang ke arah yang berbeda-beda. Kultivator-kultivator kuat dari Dunia Kegelapan juga muncul dari kerumunan anggota mereka. Dalam sekejap, sebuah badai penghancur yang mengerikan terbentuk di atas langit. Pertempuran besar sedang terjadi di atas langit. Pemandangan itu jauh lebih mengejutkan daripada ketika mereka berada di Istana Divine Solar.
*Krak* Tidak lama kemudian, permukaan tanah pun terbelah dan dunia ini berada dalam ambang kehancuran, tidak mampu menahan serangan di tingkat Renhuang Chen. Dunia ini mulai hancur dengan sendirinya.
Di lokasi lain, Ye Futian berdiri sendirian di udara. Tatapan matanya tertuju pada satu orang. Dia menatap pemuda yang sebelumnya berkultivasi di atas altar. Orang ini juga merupakan pelaku pembantaian di dunia ini.
Pemuda itu sepertinya menyadari sesuatu. Dia memandang ke arah Ye Futian dari tempatnya berada. Keduanya pun saling memandang, dan cahaya suci yang mengerikan ditembakkan dari mata mereka masing-masing.
*Boom* Cahaya suci yang ditembakkan dari mata Ye Futian berusaha menerobos masuk ke dalam pikiran lawannya. Ini adalah teknik mata milik Ye Futian.
Namun, tatapan pemuda itu tidak kalah mengerikan. Saat tatapan mata Ye Futian memasuki pikirannya, satu sosok dewa kematian muncul di dalam tatapan mata pemuda itu. Seolah-olah ada sebuah paviliun ilahi yang didirikan di matanya. Kekuatan kematian yang sangat murni memenuhi matanya, menghalangi serangan sihir mata yang menyerangnya.
Tatapan mata pemuda itu tiba-tiba menjadi semakin mengerikan. Pancaran cahaya dewa kematian langsung ditembakkan dari matanya. Mereka membentuk arus kematian dari Jalan Agung yang sangat murni dan langsung bergerak menuju Ye Futian dengan kecepatan yang mencengangkan.
Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tenang. Tubuhnya saat ini terlihat seperti dewa. Dia membiarkan arus kematian itu memasuki tubuhnya. Tidak lama kemudian, cahaya suci dari Jalur Agung mengalir di sekujur tubuhnya, dan arus kematian itu tampaknya telah diredam oleh cahaya tersebut. Arus kematian itu tidak bisa menyentuh tubuh Ye Futian.
Saat ini, kekuatan dari tubuh Ye Futian telah mencapai tingkat yang sangat menakjubkan.
Pemuda itu mengerutkan keningnya. Setelah dia tiba di Dunia Asal, dia telah mendengar nama Ye Futian. Rumor mengatakan bahwa pria ini sangat kuat dan merupakan sosok terkemuka di Dunia Asal. Bahkan di Prefektur Ilahi, dia dikenal sebagai sosok mengerikan yang berdiri di puncak kekuatan. Ada banyak kisah menakjubkan tentang dirinya. Misalnya, dirumorkan bahwa dia mampu mengendalikan jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan mewarisi ajaran milik Kaisar Agung Ziwei.
Namun, pemuda itu juga memiliki reputasi tersendiri di Dunia Kegelapan. Tingkat Plane-nya juga lebih tinggi dari Ye Futian.
Ye Futian berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh sementara pemuda itu di tingkat kedelapan.
Mereka berdua saling bertukar pandang dari kejauhan. Kemudian, pemuda itu melihat bahwa Ye Futian melesat melintasi ruang hampa dan bergerak ke arahnya. Pemuda itu pun melayang ke udara, dan tubuhnya berubah menjadi Tubuh Kematian dari Jalur Agung. Arus kegelapan berputar-putar di sekelilingnya, dan rambut panjangnya yang berwarna hitam berkibar tertiup angin. Saat ini, penampilannya mirip dengan dewa kematian.
Dia mengarahkan jarinya ke langit, dan dalam sekejap, deretan awan bergejolak, dan hembusan angin bergemuruh. Seluruh area itu berguncang. Sebuah Tanda Kematian yang berukuran sangat besar muncul di atas langit. Kemudian dia mengarahkan jarinya pada Ye Futian. Ribuan arus kematian langsung bergerak menuju Ye Futian dan memenuhi langit. Itu adalah kekuatan kematian yang sangat murni, dan tampaknya mampu memusnahkan setiap bentuk kehidupan di dunia ini.
*Boom* Tanda Kematian raksasa itu kini berubah menjadi sebuah sungai kematian yang membanjiri tubuh Ye Futian. Namun, sebuah lingkaran cahaya yang menakjubkan mengalir di sekitar tubuh ilahi dari Jalur Agung milik Ye Futian. Dua kekuatan yang berlawanan satu sama lain, yaitu Kekuatan Yin dan Kekuatan Matahari, mengalir di permukaan tubuhnya. Saat ini tubuhnya telah berubah menjadi Jalur Agung, dan Tanda Kematian, yang berusaha mendekati tubuhnya itu dihancurkan dalam sekejap. Tanda Kematian itu gagal melukai tubuh ilahi dari Jalur Agung milk Ye Futian. Dia berhasil membebaskan diri dari arus kematian itu dengan bantuan cahaya suci yang mengalir di sekelilingnya. Hal ini menyebabkan pemuda berjubah hitam itu mengerutkan keningnya.
Di bawah serangan Tanda Kematian miliknya, bahkan seorang Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna akan dihancurkan seketika. Namun, tubuh Ye Futian tampaknya tidak bisa dihancurkan dan abadi. Dengan kombinasi dari Kekuatan Yin dan Matahari, kekuatan penghancur yang dihasilkan juga sangat mengerikan.
Serangannya ternyata tidak mampu melukai Ye Futian's. Hal ini membuat pemuda berjubah hitam itu merasa sedikit terancam.
*Whoosh* Ye Futian mempercepat pergerakannya, melesat ke bawah layaknya sebuah meteorit yang bermandikan kobaran api menuju pemuda berjubah hitam itu.
*Boom* Arus-arus kematian yang mencengangkan terpancar keluar dari tubuh pemuda berjubah hitam itu. Dalam sekejap, area yang luas itu diselimuti oleh aura kematian yang berbentuk menyerupai dewa kematian. Kedua matanya tertuju pada Ye Futian, yang sedang menerjang ke arahnya!