Legenda Futian

Dilahap



Dilahap

2Ye Futian terus bergerak ke depan. Sementara itu luar badai tersebut, banyak orang samar-samar bisa melihat sosoknya. Hati mereka berdebar kencang saat mereka bertanya-tanya: apakah pria ini sudah gila?     

Kenapa dia nekad untuk terus melangkah dalam situasi seperti itu?     

Bahkan sosok-sosok terkemuka sekalipun tidak berani mendekati kobaran api ilahi itu. Mungkinkah Ye Futian ingin mencapai titik pusat dari badai tersebut?     

Mereka yang telah melewati Ujian Para Dewa saja tidak berani mendekatinya. Ye Futian benar-benar memiliki nyali untuk melakukan hal tersebut,     

Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate menatap sosok buram itu dengan gelisah. Di bawah tatapan mata mereka, Ye Futian benar-benar berhasil berjalan menuju wilayah dimana mata badai itu berada. Saat dia maju selangkah demi selangkah, sepertinya dia akan segera mencapai sumber dari kobaran api ilahi itu.     

Area dimana api ilahi itu berkobar adalah bagian inti dari Dunia Matahari. Tempat itu menyimpan kekuatan mengerikan yang tidak bisa dibayangkan oleh siapa pun. Namun, Ye Futian ternyata berhasil mendekatinya. Dia baru saja menjadi seorang Renhuang tingkat atas. Apakah dia tidak khawatir bahwa tubuhnya akan dihanguskan oleh api ilahi tersebut?     

Saat ini, rentetan suara gemuruh yang keras terdengar dari tubuh Ye Futian. Cahaya suci dari Jalur Agung mengelilinginya saat cahaya kaisar bersinar terang. Lingkaran-lingkaran cahaya suci dari Pohon Dunia menyebar ke kejauhan dan langsung dilahap oleh arus api ilahi itu. Kobaran api ilahi yang mengancam itu tampaknya bisa melahap Ye Futian kapan saja. Tidak lama kemudian, Ye Futian terhisap ke dalam badai itu.     

*Boom* Rentetan gelombang hawa panas terus menerus menerjang ke arah Ye Futian. Dia sendiri tahu bahwa saat ini dia berada dalam bahaya.     

Cahaya suci langsung menyebar ke segala arah bersama dengan dahan-dahan dari pohon kuno. Dahan-dahan itu merambat ke arah mata badai. Namun, pohon kuno tak berbentuk itu tampak terbakar ketika bersentuhan dengan hawa panas di tempat ini. Orang-orang samar-samar bisa melihat bayangan pohon itu. Untungnya, meskipun pohon itu bermandikan kobaran api ilahi, namun pohon itu tidak dihanguskan menjadi abu. Sebaliknya, dahan-dahannya masih terus bergerak ke depan.     

Dahan-dahan pohon kuno yang diselimuti oleh api itu langsung menembus mata badai. Rasanya seolah-olah semua dahan itu ingin menjeratnya. Semua orang terkejut ketika mereka melihat bahwa pohon kuno itu berusaha melahap matahari yang ada di dalam sana.     

Namun, hampir pada waktu yang bersamaan, kobaran api ilahi itu memberikan perlawanan dan menerobos masuk ke dalam tubuh Ye Futian.     

*Boom* Tubuh Ye Futian langsung terbakar, seolah-olah dia hendak dihanguskan hingga lenyap tak bersisa. Tubuh Ye Futian saat ini sangat kuat dan tubuhnya dapat dianggap sebagai tubuh ilahi dari Jalur Agung, terutama karena tubuhnya diperkuat oleh aura Kaisar Agung Ziwei dan Roh Kehidupan miliknya. Dalam hal kekuatan tubuh fisik, bahkan tubuh sosok-sosok terkemuka tidak dapat dibandingkan dengan Ye Futian.     

Namun, meski begitu, tubuh Ye Futian saat ini tetap terbakar. Sepertinya dia akan dilahap oleh kobaran api ilahi tersebut. Bukan hanya tubuh fisiknya yang terbakar, tetapi jiwa spiritualnya juga berada di ambang kehancuran akibat kobaran api itu.     

Bahkan dalam situasi seperti itu, Ye Futian masih tidak menyerah. Dia juga tidak dapat dihancurkan oleh kobaran api ilahi tersebut. Pohon kuno itu menyelimuti benda ilahi dari Dunia Matahari di dalam mata badai itu seutuhnya. Kemudian, pohon kuno itu langsung melahapnya, menariknya ke dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian. Dalam sekejap, benda ilahi itu telah menghilang dari tempatnya berada.     

Pada saat ini, kobaran api Jalur Agung di area itu tampaknya mulai padam, bersama dengan kekuatan penghancur yang ada di dalamnya.     

Kobaran api Jalur Agung itu terus melemah dan tidak seganas sebelumnya. Sosok-sosok terkemuka yang berada di luar bisa merasakan hal ini. Mereka semua mengungkapkan ekspresi aneh di wajah masing-masing. Kekuatan aura api di tempat ini telah melemah, dan tampaknya mulai menghilang.     

Apa yang sedang terjadi?     

Mereka semua tampak takjub. Saat mereka terus memandang ke depan, kekuatan dari badai matahari itu perlahan-lahan memudar. Bahkan badai itu tampaknya akan menghilang tak berbekas.     

Sebenarnya apa yang telah terjadi di dalam sana?     

Tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian. Saat ini, sosok Ye Futian berdiri tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya. Sekujur tubuhnya bermandikan kobaran api Jalur Agung, seolah-olah tubuhnya telah dilahap oleh api. Kerumunan kultivator itu melihat bahwa, bahkan tubuh Ye Futian yang tidak bisa dihancurkan itu juga tampak terbakar.     

Kultivator-kultivator itu menyipitkan mata masing-masing saat mereka memandang Ye Futian. Apakah kultivator jenius yang tak tertandingi ini akan dihanguskan oleh kobaran api Jalur Agung itu?     

Hembusan angin yang tak berbentuk tiba-tiba muncul di area tersebut, mengubah arah arus api yang bergejolak itu. Tidak ada yang tahu dari mana datangnya hembusan angin ini. Badai api itu menjadi semakin agresif, namun sosok Ye Futian belum menghilang dari tempatnya. Saat semua orang terus memandang ke depan, mereka samar-samar bisa melihat cahaya aneh bersinar dari tubuhnya. Tampaknya ada lingkaran-lingkaran cahaya suci yang terpancar dari sosok Ye Futian.     

Dia masih hidup.     

Ketika semua orang menyaksikan pemandangan ini, hati mereka berdebar kencang. Meskipun berada di titik pusat dari badai matahari itu, tubuh Ye Futian benar-benar tidak dapat dihanguskan?     

Lalu, bagaimana dengan benda ilahi yang ada di sana?     

Apakah Ye Futian berhasil mengambilnya?     

Tubuh Ye Futian masih tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya dan terus menerus mengalami perubahan. Para kultivator itu bisa merasakan bahwa tubuh yang sangat kuat itu perlahan-lahan pulih dari luka bakarnya. Terlebih lagi, kecepatan pemulihannya sangatlah mencengangkan.     

Bahkan di tingkat kultivasi mereka saat ini, akan sulit untuk memulihkan diri setelah terluka akibat badai matahari itu.     

Sebenarnya apa yang telah terjadi pada tubuh Ye Futian?     

Semua orang samar-samar bisa merasakan bahwa ada hawa panas yang terpancar dari tubuhnya. Rasanya seolah-olah tubuhnya menyimpan aura api yang mengerikan di dalamnya. Tampaknya dugaan orang-orang kini sudah terbukti kebenarannya. Melihat situasi saat ini, benda ilahi yang tersimpan di bagian inti dari badai matahari itu memang telah diambil oleh Ye Futian.     

Namun, bagaimana caranya dia bisa melakukan hal itu dengan tingkat Plane-nya saat ini?     

Bahkan para kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa tidak bisa mendekati badai itu, apalagi mengambil benda ilahi yang ada di dalamnya. Kalau tidak, Istana Divine Solar atau sosok terkemuka dari Gunung Dewa Matahari itu pasti sudah mendapatkan benda ilahi itu sejak lama. Kultivator lainnya bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk berada di sini.     

Namun, Ye Futian mampu melakukannya.     

Para kultivator dari Dunia Asal menyadari bahwa Ye Futian telah melakukan hal yang sama ketika dia berada di Dunia Bayangan.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Ye Futian. Rahasia di balik tubuhnya tampak sangat menarik sekarang. Dia mampu mengendalikan tubuh Kaisar Agung Shenjia, memiliki ajaran Kaisar Agung Ziwei, dan banyak rahasia lainnya. Rasanya seolah-olah tidak ada satu hal pun di dunia ini yang tidak bisa dia lakukan.     

Renhuang Chen dan para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate berjalan menghampiri Ye Futian dan berdiri di belakangnya. Mereka menghadapi para kultivator yang sedang memandang mereka dengan tatapan dingin yang menyiratkan kewaspadaan di dalamnya.     

Namun, bahkan jika mereka tidak bertindak seperti ini, tidak ada seorang pun yang berani menyentuh Ye Futian. Bagaimanapun juga, semua orang masih ingat dengan jelas pertempuran kala itu. Sang guru telah muncul di dunia luar dan tidak terkalahkan saat menggunakan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Mengingat hal itu, siapa pun yang ingin menyerang Ye Futian harus berpikir dua kali sebelum mengambil tindakan.     

Selain aliran hawa panas yang memenuhi seluruh tempat, area itu tiba-tiba menjadi sunyi. Tubuh Ye Futian melayang di udara seperti sebuah patung. Dia tetap tidak bergerak dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Hanya ada aura api yang terpancar dari dalam tubuhnya. Tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi padanya sekarang.     

Pada saat ini, sebuah perubahan besar sedang terjadi di dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.