Terobosan Si Buta Tie
Terobosan Si Buta Tie
Si Buta Tie adalah orang pertama yang dibantu oleh Ye Futian setelah dia mampu beresonansi dengan Bintang Imperial, dan dia memberikan Bintang Imperial itu pada Si Buta Tie. Kemudian, Si Buta Tie mewarisi aura di dalamnya. Bahkan setelah semuanya berakhir, dia seringkali diselimuti oleh cahaya dari Bintang Imperial untuk berkultivasi.
Sejak saat itu, dia tidak pernah berhenti berkultivasi.
Dan saat ini, dia akan menerobos ke tingkat Plane berikutnya.
Dia sudah menjadi seorang Renhuang tingkat kedelapan. Terobosan ini menunjukkan bahwa dia akan mencapai puncak Renhuang Plane dengan Roda Ilahi yang sempurna. Ini adalah sebuah kemajuan yang memungkinkannya untuk menjadi sosok yang menonjol di antara para raksasa, dan dapat disejajarkan dengan para kultivator dari banyak pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi.
Kala itu, sang Tetua Agung dari Klan Awan Iblis, yang telah mengkhianatinya dan membuatnya buta, juga berada di puncak Renhuang Plane. Setelah mengambil langkah ini, kultivasinya akan setara dengan Tetua Agung itu, dan Mo Ke tidak lagi menjadi lawan yang sepadan baginya.
Terobosan yang diraih oleh Si Buta Tie juga membuat banyak orang menjadi antusias. Dia juga orang pertama yang mampu menerobos belenggu tingkat Plane-nya di langit berbintang. Peristiwa ini sendiri memiliki makna yang luar biasa. Hal ini secara tidak langsung juga memotivasi kultivator lainnya untuk meningkatkan harapan bagi kultivasi mereka masing-masing.
Tidak ada yang lebih bahagia melihat hal ini selain Tetua Ma. Ketika dia berada di Desa Empat Sudut, Si Buta Tie memiliki hubungan paling dekat dengannya, dan mereka adalah teman yang sangat dekat; bahkan Tie Tou dan Ling Kecil bersahabat sejak kecil. Tidak ada yang lebih memahami rasa sakit yang dialami oleh Si Buta Tie selama bertahun-tahun selain dirinya. Dan melihat apa yang terjadi hari ini, Tetua Ma tentu saja ikut merasa senang untuknya, dan sebuah senyuman cerah dapat dilihat di sudut matanya.
Fang Gai, Gu Huai, dan yang lainnya juga berada di samping Tetua Ma.
"Pria ini sangatlah beruntung," ujar Fang Gai sambil tersenyum.
"Ini bukan hanya keberuntungan." Tetua Ma berkata, "Dia telah dikhianati di masa lalu, dan ketika dia kembali ke desa, dia hampir kehilangan kultivasinya. Setelah sang guru menyembuhkannya, dia mulai memulihkan pola pikirnya. Selama bertahun-tahun, dia bekerja sebagai pandai besi sambil mengkultivasi pikiran dan jiwanya. Setelah bertahun-tahun lamanya, kebencian bukan lagi fokus utamanya. Dia pergi meninggalkan Desa Empat Sudut untuk melindungi Futian, dan karena itulah, dia mampu mendapatkan peluang dan pencapaiannya hari ini. Mungkin semua ini sudah ditakdirkan untuk terjadi."
"Mmm, aku setuju." Fang Gai tersenyum dan mengangguk. Faktor keberuntungan memang berperan penting dalam hal ini, namun semua ini jelas sudah ditakdirkan untuk terjadi. Si Buta Tie akan menjadi kultivator tingkat atas selain Tetua Ma di Desa Empat Sudut.
Setelah Si Buta Tie meraih terobosan, selain sang guru, maka Desa Empat Sudut akan memiliki dua sosok terkemuka. Hal ini menunjukkan bahwa selain mereka yang sudah berada di puncak, para kultivator muda juga harus berkembang sesegera mungkin.
"Kita juga harus giat berkultivasi," ujar Fang Gai sambil tersenyum dan memandang para kultivator di sekelilingnya. Si Buta Tie kini sudah melampauinya.
Sosok di sebelahnya tersenyum dan mengangguk sambil memandang ke arah Si Buta Tie. Cahaya suci dari Bintang Imperial mengalir tanpa henti ke dalam tubuhnya saat Si Buta Tie melayang di udara. Baju zirah di tubuhnya tampak semakin menyilaukan dan menakjubkan. Penampilannya saat ini menyerupai satu sosok dewa perang. Aura dari tubuhnya terus menerus menguat.
Suara gemuruh yang keras juga terdengar dari dalam tubuhnya. Seolah-olah dia sedang beresonansi dengan langit berbintang. Cahaya suci itu menyelimuti area tak berbatas ini, yang tampaknya telah mengubahnya menjadi tubuh ilahi dari Jalur Agung dengan cahaya suci di sekelilingnya. Situasi ini berlangsung cukup lama dan disertai dengan cahaya tak berujung yang menerangi langit berbintang.
Saat cahaya suci dari Bintang Imperial itu mulai memudar, tubuh Si Buta Tie masih melayang di udara, namun tampaknya dia telah menenangkan diri. Cahaya suci yang menyinari tubuhnya telah menghilang, namun penampilannya masih seterang tubuh ilahi dari Jalur Agung.
"Dia berhasil melakukannya!"
Para kultivator yang berada di langit berbintang merinding saat menyaksikan hal ini. Setelah beberapa lama, Si Buta Tie mulai menggerakkan tubuhnya dan mengangkat kepalanya. Meskipun dia tidak bisa melihat, panca inderanya kini menjadi jauh lebih tajam.
"Selamat! Banyak kultivator menangkupkan tangan dan mengucapkan selamat pada Si Buta Tie, yang baru saja meraih terobosan.
Dia adalah orang pertama setelah Ye Futian yang berhasil meraih terobosan di langit berbintang.
Para kultivator dari Desa Empat Sudut menghampirinya, dan Tetua Ma tersenyum, lalu berkata, "Tidak buruk."
"Si Buta Tie, sekarang kau sudah melampaui para tua bangka ini," ujar Fang Gai sambil tersenyum. Mereka semua berasal dari Desa Empat Sudut, dan tentu saja mereka ikut senang atas pencapaian yang diraih oleh Si Buta Tie.
Namun, setelah meraih terobosan, alih-alih terlihat bersemangat, Si Buta Tie justru terlihat sangat tenang.
"Selamat, Paman Tie." Ye Futian tersenyum dan ikut mengucapkan selamat padanya. Si Buta Tie berbalik dan menghadap dari mana suara Ye Futian berasal. "Terima kasih, Futian," dia menjawab singkat.
Kata-katanya terdengar sedikit kaku, namun dia mengucapkannya dari hati. Selama ini, Ye Futian dilindungi oleh Desa Empat Sudut, namun dia juga telah melakukan banyak hal sebagai balasannya. Dan hari ini. dia mampu meraih terobosan juga berkat bantuan Ye Futian.
"Paman Tie, jangan bilang begitu. Kita sudah seperti satu keluarga; kau tidak perlu berterima kasih padaku." Ye Futian berkata sambil tersenyum, dan Si Buta Tie mengangguk sebagai tanggapan.
Itu benar, penduduk Desa Empat Sudut sudah seperti satu keluarga.
Meskipun Ye Futian belum lama bergabung dengan Desa Empat Sudut, namun penduduk desa sudah menerima dan mengakuinya sebagai bagian dari mereka.
"Setelah kau meraih terobosan, Mo Ke mungkin akan gemetar ketakutan sekarang," ujar Fang Gai. Hutang di masa lalu cepat atau lambat akan dipertanggungjawabkan oleh Si Buta Tie. Sekarang setelah dia mencapai puncak Renhuang Plane, suatu saat dia pasti akan membalaskan dendamnya.
Bagaimana mungkin Si Buta Tie bisa melupakan tindakan yang dilakukan oleh Mo Ke dan Klan Awan Iblis padanya kala itu?
Tekanan yang kuat tiba-tiba terpancar dari tubuh Si Buta Tie. Mo Ke adalah seseorang yang harus dia bunuh dengan tangannya sendiri.
"Klan Awan Iblis harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan pada Paman Tie. Namun, Paman Tie baru saja menerobos ke Plane berikutnya, dan prioritasnya saat ini adalah menstabilkan Plane-nya. Tapi kekuatan pada Bintang Imperial ini masih bisa digunakan." ujar Ye Futian sambil tersenyum.
"Mmm," Si Buta Tie mengangguk sebagai tanggapan. Dia tidak dikuasai oleh emosi setelah meraih terobosan. Meskipun membunuh Mo Ke adalah hal yang mudah baginya di tingkat Plane ini, namun kekuatan Tetua Agung dari Klan Awan Iblis jelas tidak bisa diremehkan. Untuk bisa mengalahkannya, dia harus meningkatkan kekuatannya terlebih dahulu.
"Paman Fang, Klan Awan Iblis seharusnya masih berada di Dunia Asal, bukan?" Ye Futian bertanya pada Fang Gai, yang berada di sampingnya.
"Kemungkinan begitu," Fang Gai mengangguk. "Sekarang setelah Dunia Asal mengalami perubahan yang begitu besar, dan mengingat semua pasukan di Prefektur Ilahi masih berada di sana, Klan Awan Iblis mungkin tidak ingin pergi dan masih berkultivasi di 3.000 Dunia Jalur Agung."
Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Kekuatan yang dimiliki oleh Akademi Heavenly Mandate saja sudah bisa menghancurkan Klan Awan Iblis dengan mudah, tapi ini adalah ambisi yang dimiliki oleh Paman Tie sejak lama. Dia harus memiliki kesempatan untuk mencapainya sendiri, dan mereka hanya berperan untuk membantunya.
"Paman Fang, kembalilah ke akademi dan perintahkan anggota kita untuk mencari keberadaan Klan Awan Iblis; coba lihat apakah mereka bisa menemukan dimana klan itu berada saat ini," ujar Ye Futian.
"Tidak masalah," Fang Gai mengangguk pelan. Sekarang Ye Futian bertindak seperti seorang pemimpin sejati. Fang Gai senang bisa melihat Ye Futian bersikap seperti ini. Ini adalah satu-satunya cara agar dia benar-benar bisa menjadi pemimpin sebuah pasukan yang berdiri di puncak kekuatan.
Akademi Heavenly Mandate dan Desa Empat Sudut menantikan proses pendewasaannya dalam posisinya saat ini.
Tidak peduli sekuat apa pun dirinya, sang guru dari Desa Empat Sudut tidak pernah peduli dengan urusan duniawi. Fang Gai bisa menebak bahwa pada akhirnya, Desa Empat Sudut akan berada di bawah kepemimpinan Ye Futian, bukan dirinya maupun Tetua Ma.
Sudah jelas, Tetua Ma tidak mengatakan apa pun tentang Ye Futian dan hanya bisa membantunya, seperti yang telah dia lakukan sejak awal. Terobosan yang diraih oleh Si Buta Tie hanya akan membawa keuntungan bagi Ye Futian di masa depan. Ditambah dengan perlindungan dari sang guru, beberapa hal tidak harus dikatakan secara lantang!