Legenda Futian

Dunia yang Tersegel



Dunia yang Tersegel

2Ye Futian juga tampak takjub saat menyaksikan pemandangan menakjubkan di depan matanya itu. Saat ini dia merasa sangat emosional.     

Meskipun dia sudah membayangkan hal yang menakjubkan akan terjadi, namun dia tidak menduga bahwa pemandangan seperti ini akan muncul di hadapannya.     

Benda yang tersegel di dalam batu ilahi itu bukanlah sebuah benda ilahi, itu adalah sebuah dunia.     

Cahaya bintang yang bersinar hingga jutaan mil jauhnya itu menyinari seluruh tempat. Banyak kultivator dari dunia lain memandang ke arah cahaya tersebut.     

Setelah runtuhnya Jalur Surgawi, Dunia Kosong pun terpecah menjadi 3.000 Dunia Jalur Agung. Selain dunia-dunia itu, sisanya adalah ruang hampa yang tak berujung.     

Namun, pada saat ini, cahaya bintang yang tak ada habisnya telah membentuk sebuah jembatan ilahi. Para kultivator melihat sebuah galaksi saat mereka memandang ke arah langit. Cahaya bintang tampak mengitari langit. Bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya di atas langit samar-samar membentuk sebuah pola yang menakjubkan. Mereka membentuk satu sosok raksasa. Seolah-olah galaksi itu terbentuk dari tubuh seorang dewa.     

Ini benar-benar sebuah dunia yang berdiri sendiri. Rupanya ada sebuah dunia yang tersegel di dalam batu ilahi itu.     

Namun, hal yang paling menakjubkan adalah, para kultivator bisa melihat jejak-jejak kehidupan manusia di dalam galaksi yang membentang ke kejauhan itu. Dunia yang tersegel ini sama seperti dunia tempat tinggal mereka, yaitu dunia yang ditinggali oleh kultivator di dalamnya.     

Hal ini membuat mereka secara tidak sadar memikirkan tentang Dunia Asal. Bukankah Dunia Asal juga sama dengan dunia ini?     

Ini benar-benar sebuah peninggalan ilahi.     

Hanya sosok setingkat dewa yang mampu melakukan hal seperti ini.     

Apakah ini adalah dunia dari zaman kuno? Banyak orang berpikir dalam hati dengan ekspresi serius di wajah mereka. Sejak awal, tidak ada yang tahu kapan Sembilan Dunia Jalur Supremasi terbentuk. Dunia ini disegel di bagian inti dari Dunia Ziwei. Hal ini menunjukkan bahwa seorang dewa mungkin telah menciptakan dunia ini dan menyegelnya untuk melindungi pasukannya selama runtuhnya Jalur Surgawi.     

Setelah bertahun-tahun lamanya, segel yang telah lapuk itu akhirnya terbuka hari ini, dan dunia itu pun muncul kembali. Siapa yang mampu melakukan semua ini?     

Sosok yang terbentuk dari cahaya bintang ini pasti adalah dewa yang dimaksud.     

Dewa dari zaman kuno manakah sosok ini?     

"Perubahan di dunia ini akan dimulai dari Dunia Asal," seseorang bergumam.     

Sepertinya rumor yang selama ini beredar tidak dibuat-buat. Sebuah dunia kuno kini telah muncul di Dunia Asal. Bahkan Donghuang Agung mungkin tidak pernah membayangkan bahwa hal ini akan terjadi.     

Sementara itu di bagian bawah, Dekan Akademi Kaisar memandang langit dengan ekspresi serius di wajahnya.     

"Apa sebenarnya yang kau ketahui?" Pada saat ini, seseorang memandang ke bawah dan bertanya pada Dekan Akademi Bintang Kaisar.     

"Kaisar Agung yang mana ini?" sosok lainnya bertanya. Karena Dekan Akademi Bintang Kaisar memiliki kunci untuk membuka segel itu, dia pasti mengetahui sesuatu tentang semua ini.     

"Dia adalah Kaisar Bintang Ziwei, Ziwei Agung," jawab Dekan Akademi Bintang Kaisar. Sesuai dugaan banyak orang, rumor mengenai sosok legendaris di dalam Akademi Bintang Kaisar memang benar adanya.     

Ekspresi beberapa sosok terkemuka dari dunia lain tampak serius. Mereka sudah menduga hal ini sebelumnya. Dalam legenda kuno, Kaisar Bintang Ziwei adalah salah satu dewa paling kuat di dunia. Dia menguasai sebuah dunia tersendiri dan merupakan dewa yang dihormati oleh banyak orang.     

Mereka tidak pernah membayangkan bahwa mereka bisa melihat reruntuhan ilahi yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung hari ini. Itu adalah sebuah dunia yang sebelumnya dia lindungi. Meskipun Ziwei Agung telah lama binasa dan menjadi catatan sejarah, dia telah menyegel dunia ini dan melindungi rakyatnya. Untungnya, para penyembahnya, selamat dari runtuhnya Jalur Surgawi.     

Kekuatan yang mampu merubah takdir ini benar-benar tak ada duanya; sosok legendaris sepertinya sungguh menakjubkan.     

Sekuat apakah para dewa di zaman itu?     

Pada saat ini, beberapa sosok naik ke atas langit dan bergerak menuju galaksi di atas sana. Jika itu adalah sebuah dunia yang dilindungi oleh Ziwei Agung, lalu bagaimana perkembangan kultivasi mereka selama ini?     

Mereka ingin memeriksanya.     

"Ayo kita pergi." Ye Futian dan kelompoknya juga naik ke atas langit. Dari arah lainnya, berbagai macam kultivator melesat melintasi langit dan pergi menuju galaksi itu.     

Para kultivator itu bergerak sangat cepat. Namun, setelah matriks ilahi itu dibuka, cahaya suci yang tersegel di dalamnya telah menyebar ke seluruh tempat dan bersinar hingga miliaran mil jauhnya. Dalam area yang tak berujung itu, berbagai macam kultivator juga mengambil jarak di antara mereka saat mereka bepergian. Lagipula, jika dibandingkan dengan luasnya area ini, sosok mereka terlihat sangat kecil.     

Di samping itu, para kultivator dari Dunia Ziwei baru saja kehilangan tempat tinggal mereka. Mereka mengikuti sinar cahaya suci itu dan pergi untuk mencari rumah baru. Namun, dengan tingkat kultivasi mereka saat ini, akan membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk tiba di sana.     

Ye Futian dan kelompoknya juga melesat melintasi langit. Mereka juga butuh waktu lama untuk mencapai dunia galaksi tersebut. Banyak bintang melayang di atas sana. Masing-masing bintang itu dipenuhi dengan tanda-tanda kehidupan. Mereka semua menunjukkan adanya jejak-jejak kehidupan manusia di dalamnya.     

"Aku tidak pernah membayangkan bahwa kita akan melihat sebuah dunia kuno di Dunia Kosong," ujar Kaisar Nan. Hatinya terus berdebar. Mereka menuju ke salah satu dunia dan mendarat di permukaan tanah. Dunia ini dipenuhi dengan kehidupan, sama seperti dunia tempat mereka tinggal. Di bawah perlindungan cahaya suci Ziwei, galaksi ini berfungsi dengan sistemnya sendiri.     

Bagi orang-orang yang tinggal di sini, mereka bahkan tidak tahu apa yang telah terjadi. Segel yang dibuat oleh dewa mereka telah dibuka, dan dunia tempat mereka berada telah terhubung dengan Dunia Asal. Namun, hukum di dunia ini belum dihancurkan karena perlindungan dari cahaya suci Ziwei. Galaksi mereka masih berfungsi dengan hukum yang sama. Oleh karena itu, mereka hanya merasakan guncangan kecil sebelum semuanya kembali seperti biasanya.     

Ye Futian menatap orang-orang di sekelilingnya. Mulai hari ini, akan ada dunia baru di Dunia Asal selain 3.000 Dunia Jalur Agung.     

Saat ini, mereka tiba di sebuah kota yang dipenuhi oleh kultivator di dalamnya. Namun, tingkat kultivasi mereka sepertinya tidak begitu tinggi.     

"Aku akan turun dan mencari informasi," ujar Ye Futian. Sosoknya langsung menghilang dari tempatnya dan muncul kembali di jalanan kota di bagian bawah.     

Jalanan dipenuhi oleh orang-orang. Ye Futian muncul secara tiba-tiba dan menarik perhatian banyak orang di sekitarnya. Wajahnya yang tampan, serta rambut abu-abu dan jubahnya yang berwarna putih menonjolkan temperamennya yang menakjubkan. Beberapa wanita bahkan sesekali memandang ke arahnya.     

Orang ini jelas seorang senior yang tidak biasa.     

"Nona, bolehkah aku bertanya tentang beberapa hal?" Ye Futian akhirnya bertanya pada seorang wanita cantik yang sedang menatapnya. Kedua mata wanita itu berbinar, dan dia sepertinya sedikit menghindari tatapan mata Ye Futian. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Tentu saja, tuan."     

"Tempat apakah ini?" tanya Ye Futian.      

Wanita itu mengangkat kepalanya dan memandang Ye Futian saat dia mendengar pertanyaannya. Ekspresinya tampak aneh.     

"Tentu saja tempat ini adalah Kota Tianyi."     

"Di dunia mana tempat kita berada saat ini?" Ye Futian terus bertanya.     

Ekspresi wanita itu jadi semakin aneh. Pria ini sangat tampan, namun tampaknya dia sudah gila.     

Ye Futian juga merasa ada sesuatu yang tidak beres. Memang, bagi orang awam, wanita ini mungkin sama sekali tidak tahu tentang kebenaran dari dunia ini, sama seperti saat dia berkultivasi di kota Qingzhou. Bagaimana mungkin dia bisa membayangkan seperti apa dunia yang sesungguhnya kala itu?     

Dia mengira bahwa Sembilan Negara adalah batasannya.     

"Maaf telah mengganggu waktumu," ujar Ye Futian sambil berbalik dan pergi. Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan saat dia berpikir dalam hati. Sepertinya, dia perlu menemui sosok terkuat di dunia ini untuk mendapatkan jawaban yang dia inginkan.     

Wanita itu melihat Ye Futian menggelengkan kepalanya. Dia menyayangkan bahwa pria setampan itu ternyata adalah seorang idiot!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.