Legenda Futian

Sebuah Batu?



Sebuah Batu?

3Para kultivato itu tidak berani bertindak gegabah saat mereka menatap Dunia Ziwei dari atas langit. Suara gemuruh terus menerus terdengar seolah-olah sedang terjadi gempa bumi, yang menyebabkan seluruh penjuru Dunia Ziwei berguncang.     

"Kembalilah sekarang juga dan lindungi anggota kila," Pemimpin Suku Dou memberi perintah pada para kultivator di belakangnya.     

"Kami mengerti," para kultivator itu menerima perintahnya dan bergegas kembali ke Suku Dou.     

Pemimpin dari Klan Tujuh Pembunuh tentu saja juga menyadari hal ini. Dia segera memberikan perintah yang sama pada anggota klannya. Mereka semua bisa merasakan bahwa sebuah peristiwa besar akan segera terjadi di Dunia Ziwei. Bencana kali ini akan lebih mengerikan daripada apa yang terjadi pada Dunia Bayangan terakhir kali.     

Di langit yang luas, sinar-sinar cahaya turun menyinari permukaan tanah. Cahaya suci itu beresonansi dengan segala sesuatu yang berada di bawah tanah, sehingga menyebabkan cahaya itu bersinar semakin terang dan menyebar ke kejauhan.     

Di sisi lain, retakan-retakan di permukaan tanah terus menyebar luas dan diikuti oleh suara gemuruh yang keras. Semua orang samar-samar bisa merasakan bahwa istana bawah tanah itu akan muncul dari dalam tanah. Tampaknya istana itu hendak menghancurkan Dunia Ziwei secara keseluruhan saat istana tersebut muncul dari bawah tanah.     

"Kekuatan surgawi," ujar saat dia memandang lingkaran-lingkaran cahaya yang menghujani permukaan tanah.     

"Hmmm, itu memang kekuatan surgawi dari langit dan bumi," Pemimpin Suku Dou berkomentar di samping Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. "Selain itu, ini bukanlah kekuatan biasa. Kekuatan ini memancarkan keagungan, seolah-olah ada aura tingkat tinggi di dalamnya."     

"Itu berarti kekuatan ini beresonansi dengan berbagai macam kekuatan yang ada di Dunia Ziwei. Tampaknya segala sesuatunya terhubung satu sama lain," ujar Kaisar Nan dengan suara pelan.     

Pada saat ini, hati para kultivator dari Dunia Ziwei berdebar kencang. Mereka jadi panik begitu mengetahui bahwa dunia mereka akan mengalami perubahan besar.     

Permukaan tanah terbelah saat retakan-retakan itu semakin meluas. Bahkan ada satu bagian tanah yang terangkat ke udara dan melayang di atas langit.     

Apa yang sedang terjadi? Banyak orang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini. Semua orang menjadi semakin panik.     

Dunia Ziwei adalah salah satu dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Ada banyak makhluk hidup dan kultivator yang tinggal di dalamnya. Situasi ini tampaknya telah berubah menjadi kepanikan massal. Bahkan dari jarak yang sangat jauh, sosok-sosok terkemuka yang memandang ke arah Akademi Bintang Kaisar samar-samar bisa merasakan hal tersebut.     

Sosok Kaisar Nan, Pemimpin Suku Dou, kultivator lainnya melompat ke udara. Aura mereka yang sangat kuat menyebar dan menyelimuti area yang luas saat mereka berkata, "Dunia Ziwei akan hancur. Naik ke atas langit sekarang juga!"     

"Bagaimana sebaiknya kita menangani masalah ini?" Pemimpin Suku Duou bertanya.     

"Dunia Ziwei saat ini dipenuhi dengan kultivator di dalamnya. Semestinya mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka melihat perubahan yang terjadi pada Dunia Ziwei. Namun, orang awam yang tidak bisa berkultivasi akan menemui ajal mereka," keluh Kaisar Nan. Ketika dia menatap Dekan Akademi Bintang Kaisar, ada hawa dingin yang terlihat di kedua matanya.     

Namun pada saat ini, terdengar suara Buddha yang memenuhi langit. Satu sosok buddha kuno dari Dunia Gunung melayang turun sambil menyatukan tangan di depan dadanya dan ekspresinya tampak tegas. Saat merasakan situasi di Dunia Ziwei saat ini, dia berkata, "Dekan Akademi Bintang Kaisar akan menanggung konsekuensi atas tindakannya ini."     

Dekan Akademi Bintang Kaisar memandang sang Buddha. Itu adalah Tuan Pudu. Dia menjawab, "Aku percaya pada takdir, bukan sebab dan akibat."     

Saat ini, dia ingin merubah takdirnya.     

Perubahan besar yang terjadi di dunia ini adalah sebuah kesempatan baginya. Selama ini Akademi Bintang Kaisar dikenal memiliki satu sosok legendaris dari zaman kuno di dalamnya. Karena itulah, dia ingin membuka pintu terlarang untuk melihat apakah keberadaan sosok legendaris itu memang benar adanya.     

Tuan Pudu merapalkan sutra Buddha, dan dalam sekejap, cahaya Buddha mengitari tubuhnya, membuat penampilannya tampak agung.     

Para kultivator dari Dunia Kegelapan telah menghancurkan banyak dunia di 3.000 Dunia Jalur Agung. Sebagai salah satu pasukan pribumi dari Dunia Asal, Akademi Bintang Kaisar rupanya juga berusaha untuk membuka pintu terlarang ini. Tindakan ini pasti akan menjadi bumerang bagi mereka.     

Pada saat ini, cahaya suci yang mengerikan terpancar dari bawah. Semua orang menyaksikan retakan-retakan itu semakin melebar, dan secara perlahan-lahan, seluruh benua ini akan terpecah belah.     

*Boom* Suara gemuruh yang keras bisa terdengar di sana. Orang-orang yang berada di atas langit masih berdiri di tempat masing-masing sambil menyaksikan semuanya dengan tenang. Di bawah cahaya bintang yang menyilaukan, batu-batu berukuran besar terbang ke arah mereka. Namun, batu-batu raksasa itu langsung dihancurkan dan berubah menjadi debu sebelum mereka bisa mencapai para kultivator tersebut.     

Dunia Ziwei jadi hancur berantakan. Banyak kultivator dari Dunia Ziwei tampak bersedih.     

Ye Futian menatap ke bawah. Batu-batu besar seukuran gunung tampak menerjang ke arahnya. Namun, ketika batu-batu raksasa itu mendekatinya, mereka langsung dihancurkan hingga berkeping-keping oleh kekuatan Jalur Agung. Dia menatap ke bawah dan menghela napas. Kekacauan yang terjadi kali ini jauh lebih mengerikan daripada apa yang terjadi di Dunia Bayangan.     

Di antara Sembilan Dunia Jalur Supremasi, kemungkinan besar Dunia Ziwei yang akan mengikuti jejak Dunia Daratan Tersembunyi. Dunia Ziwei akan mengalami kehancuran.     

Fenomena mengerikan ini berlangsung untuk waktu yang lama. Para kultivator masih berdiri di atas langit. Namun, rasanya seolah-olah mereka sedang berdiri di sebuah area kosong yang luas. Mereka tidak lagi berada di atas sebuah dunia. Di sekitar mereka, batu-batu raksasa yang tak terhitung jumlahnya tampak melayang di udara. Sementara itu di kejauhan, tampaknya ada bagian-bagian benua berukuran besar yang telah terpisah di sana dan kini bergerak ke arah yang berbeda-beda.     

Di bawah mereka, pancaran cahaya yang menyilaukan ditembakkan ke arah mereka. Tidak hanya itu saja, cahaya bintang juga menghujani mereka, sehingga kedua cahaya itu pun saling bertautan satu sama lain.     

Apakah ukuran istana bawah tanah itu sangat besar?     

Hati para kultivator itu berdebar kencang, termasuk sosok-sosok terkemuka yang berada di sana.     

Ukurannya terlalu besar, seolah-olah istana bawah tanah yang menyebabkan Dunia Ziwei terpecah belah itu telah memenuhi seluruh tempat.     

Apakah ini benar-benar sebuah istana bawah tanah?     

Mungkin sebelumnya, apa yang dilihat oleh orang-orang hanya bagian ujungnya saja.     

"Apakah ada istana bawah tanah sebesar ini?" Pemimpin Suku Dou bertanya. "Menurut kalian, benda ini terlihat seperti apa?"     

Para kultivator yang berada di atas langit memusatkan pandangan mereka pada benda raksasa yang baru saja muncul itu. Seberkas cahaya bintang yang mengerikan bersinar dari bagian dalamnya.     

"Sebuah batu," ujar Ye Futian.     

"Batu?" Pemimpin Suku Dou bertanya dengan ekspresi aneh di wajahnya. Apakah ini adalah sebuah batu yang ukurannya lebih besar daripada sebuah kota?     

"Jika bentuknya diubah, bukankah benda itu terlihat seperti sebuah bintang?" tanya Ye Futian.     

Ekspresi orang-orang di sekitarnya tampak aneh. Kekuatan dan cahaya bintang yang mengelilinginya memang membuatnya tampak seperti sebuah bintang.     

"Apa mungkin benda ini adalah sebuah meteorit, yang merupakan sisa dari sebuah bintang jatuh?" Pemimpin Suku Dou menebak-nebak.     

"Atau mungkin sebuah batu pecahan Jalur Surgawi dari zaman kuno," ujar Ye Futian. Jawabannya ini membuat orang-orang di sekitarnya sedikit tertegun.     

"Namun, semua ini hanya sekedar tebakan," ujar Ye Futian dengan suara pelan. "Kekuatan Jalur Agung semurni itu telah menciptakan Dunia Ziwei bertahun-tahun yang lalu, dan sekarang, kekuatan itu pula yang menghancurkannya."     

"Mungkin tebakanmu memang benar adanya," ujar Duan Tianxiong. Dia merasa bahwa tebakan yang dibuat oleh Ye Futian terdengar paling masuk akal.     

"Namun, jika benda itu adalah sebuah batu, kenapa mereka mencoba membukanya?" tanya Duan Tianxiong. Ye Futian tampak berpikir ketika dia mendengar kata-kata Duan Tianxiong. Dia memandang ke arah Dekan Akademi Bintang Kaisar, yang sedang bergerak menuju permukaan tanah.     

"Mungkinkah batu ini menyimpan suatu rahasia di dalamnya?" Ye Futian menebak-nebak.     

Saat mereka berbicara, sebuah badai petir yang menakjubkan muncul di atas langit. Kilatan petir ilahi yang mengerikan turun dari langit dan langsung menghantam batu raksasa tersebut. Namun, batu raksasa yang melayang di udara itu sama sekali tidak bergeming. Serangan yang dilancarkan sosok-sosok terkemuka itu bahkan tidak bisa menggerakkannya sedikit pun.     

Jika benda ini benar-benar sebuah batu, mungkin batu ini adalah sebuah benda ilahi yang sangat berharga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.