Legenda Futian

Keajaiban Ilahi



Keajaiban Ilahi

2Ada banyak kultivator yang berada di atas langit. Mereka semua berdiri di lokasi yang berbeda-beda, namun tatapan mata mereka tertuju pada batu raksasa itu.     

Mereka belum pernah melihat batu sebesar itu sebelumnya. Batu itu diselimuti oleh aura Jalur Agung yang menakjubkan, seolah-olah kekuatan Jalur Agung paling murni terpancar darinya.     

Beberapa kultivator dari Prefektur Ilahi tampak berpikir. Runtuhnya Jalur Surgawi telah membentuk dua dunia yang unik. Dunia Asal adalah sebuah dunia ilusi. Bertahun-tahun yang lalu, banyak kultivator datang untuk mengambil semua harta karun dan peninggalan yang ada di sini. Selama ribuan tahun, semua harta karun yang berharga dari Dunia Asal telah dijarah oleh banyak orang.     

Namun, rasanya dunia ini masih menyimpan banyak rahasia di dalamnya.     

Jika apa yang tersisa di Dunia Ziwei adalah batu raksasa ini, maka keuntungan yang diterima oleh para kultivator tidak begitu besar. Lagipula mereka tidak tahu cara menggunakannya. Bahkan mereka tidak bisa memindahkannya ke tempat lain.     

Mungkin karena alasan inilah, sosok-sosok terkemuka di masa lalu tidak melakukan apa pun pada batu tersebut.     

Namun saat ini, apakah mereka mengungkap sesuatu darinya?     

Tepat pada saat ini, satu sosok muncul dari kerumunan kultivator dan berjalan menuju batu ilahi raksasa tersebut. Sosok ini tidak lain adalah Dekan Akademi Bintang Kaisar. Dengan membawa sebuah tongkat di tangannya, dia mendekati batu itu dengan ekspresi serius di wajahnya. Tubuhnya dikelilingi oleh cahaya bintang.     

Pemandangan ini membuat para kultivator dari Klan Dewa dan pasukan aliansi lainnya dari Akademi Bintang Kaisar menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Mungkinkah apa yang dikatakan oleh sang Dekan memang benar adanya?     

Kali ini, Dekan Akademi Bintang Kaisar telah mengundang mereka untuk bergabung dengannya dan membuka pintu terlarang ini. Sebelumnya, mereka curiga kenapa sang Dekan melakukan hal ini. Bagaimanapun juga, Akademi Bintang Kaisar akan menderita kerugian terbesar karena tempat itu akan diratakan dengan tanah dan menghilang. Logikanya, seharusnya sang Dekan tidak ingin hal itu terjadi pada Akademi Bintang Kaisar.     

Kecuali Dekan Akademi Bintang Kaisar memiliki rahasia yang tidak mereka ketahui. Mungkin dia mengetahui beberapa rahasia tentang Dunia Ziwei.     

Semua kultivator yang berada di atas langit masih tak bergeming dan mengamati Dekan Akademi Bintang Kaisar. Sosoknya tampak sangat kecil saat berada di atas batu ilahi raksasa itu.     

Tiba-tiba, cahaya suci bersinar dari tubuhnya, dan sebuah buku kuno muncul di tangan kirinya. Halaman-halaman dalam buku itu telah menguning, menunjukkan usianya yang sudah begitu lama. Buku itu telah diwariskan bertahun-tahun lamanya. Namun, saat buku kuno ini perlahan-lahan terbuka, cahaya suci yang menyilaukan terpancar dari bagian dalamnya dan saling bertautan menjadi sebuah pola raksasa seperti sebuah rasi bintang.     

"Sepertinya Dekan Akademi Bintang Kaisar benar-benar menyimpan suatu rahasia dari kita," ujar Pemimpin Suku Dou. Banyak orang menyadari hal yang sama. Saat ini, wajah Dekan Akademi Bintang Kaisar tampak serius saat dia memegang buku kuno itu. Kekuatan Jalur Agung di sekelilingnya terus menerus memasuki buku tersebut. Pada saat yang bersamaan, rasi bintang yang terbentuk dari buku kuno itu terus meluas dan menyebar ke seluruh tempat.     

Dengan sangat cepat, seberkas cahaya ditembakkan dari rasi bintang itu dan mendarat di batu ilahi raksasa yang tampak tak berujung itu. Pada saat itu juga, banyak orang mendapati bahwa retakan mulai muncul di permukaan batu ilahi itu dan membuat rasi bintang itu bersinar semakin terang.     

Rasi bintang itu menjadi semakin terang. Sementara itu di atas langit, cahaya bintang yang tak ada habisnya bersinar dan beresonansi dengan batu ilahi tersebut. Kemudian, seberkas cahaya yang lebih terang bersinar ke bawah. Sinar cahaya itu tampaknya telah memecah batu ilahi itu dan membuatnya bersinar semakin terang. Cahaya suci yang menakjubkan itu pun terus mengalir di seluruh bagian dari batu ilahi tersebut.     

Retakan-retakan yang menyerupai langit malam itu memancarkan keindahan yang menakjubkan. Banyak kultivator memandang orang-orang di samping mereka, tidak bisa menyembunyikan kekaguman di mata mereka masing-masing.     

Semua retakan itu membuat batu ilahi tersebut seperti dihiasi oleh suatu pola di permukaannya.     

"Itu...sebuah matriks," Ye Futian berkomentar dengan suara pelan. "Bahkan mungkin itu adalah sebuah matriks ilahi."     

"Ada sebuah matriks ilahi yang terukir di permukaan batu ilahi ini?" seseorang bertanya. Mereka semua tampak takjub. Jika batu sebesar itu diselimuti oleh matriks ilahi, lalu sekuat apakah matriks tersebut?     

Matriks macam apakah itu?     

Banyak orang jadi waspada. Jika matriks ini berbahaya, maka cakupan dampaknya kemungkinan besar melingkupi area yang luas.     

Dekan Akademi Bintang Kaisar berhenti di tempatnya. Sinar cahaya yang menyilaukan itu turun dari atas langit. Di sisi lain, aliran cahaya yang mengerikan masih terus menyebar di permukaan batu ilahi tersebut. Semakin banyak retakan yang muncul, dan cahaya bintang yang menakjubkan terpancar dengan samar dari retakan-retakan itu.     

Ye Futian menyipitkan matanya dan menatap batu ilahi di bagian bawah itu. Cahaya macam apa yang mengalir dari batu ilahi itu?     

Mungkinkah batu ilahi ini dapat dihancurkan?     

Jika benar demikian, apa yang tersembunyi di dalamnya?     

"Apa mungkin batu ilahi ini adalah sebuah benda yang tersegel?" kultivator lainnya berpendapat. Mereka memiliki beberapa spekulasi tentang benda apakah itu. Jika batu ilahi ini adalah sebuah benda yang tersegel, lalu benda ilahi macam apa yang tersegel di dalamnya?     

Itu adalah sebuah matriks raksasa yang mengerikan. Mungkinkah itu adalah matriks ilahi penyegel? Rasi bintang ini pasti menjadi kunci untuk membuka segel tersebut. Di atas langit, banyak sosok terkemuka mulai menebak-nebak. Jika semuanya sama seperti dugaan mereka, maka benda yang tersegel di dalamnya pasti adalah sesuatu yang luar biasa.     

Jika tidak, siapa yang bersedia melakukan hal seperti itu untuk menyegelnya?     

Sosok-sosok terkemuka telah menguji matriks raksasa itu. Serangan-serangan mereka bahkan tidak dapat mempengaruhi batu ilahi itu sedikit pun. Batu ilahi yang tidak bisa mereka buka itu hanyalah sebuah segel untuk benda lainnya. Orang-orang bisa membayangkan betapa mengerikannya sosok yang membuat segel ini.     

Untuk beberapa saat, semua orang saling berspekulasi mengenai apa isi dari batu ilahi tersebut.     

Saat ini, mereka hanya berharap Dekan Akademi Bintang Kaisar mampu membuka segel dari batu ilahi tersebut.     

Sehingga untuk saat ini, mereka hanya bisa menunggu.     

Para kultivator menunggu dengan sabar di atas langit saat mereka menyaksikan cahaya suci itu menyebar dan menyelimuti batu ilahi raksasa tersebut. Setelah beberapa lama, bagian luar batu ilahi itu akhirnya memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Ukiran yang tak terhitung jumlahnya itu saling terjalin satu sama lain seperti sebuah matriks ilahi yang mengerikan.     

Dekan Akademi Bintang Kaisar berdiri di atas langit dan memandang matriks ilahi di bagian bawah. Sebuah pola muncul pada rasi bintang itu, yang menunjuk ke satu lokasi. Seberkas cahaya suci langsung melesat ke arah itu, dan sosok Dekan Akademi Bintang Kaisar melayang menuju lokasi yang dituju oleh cahaya tersebut.     

Pada saat itu juga, para kultivator yang berada di atas langit mengikutinya dari belakang. Mereka memiliki firasat bahwa dia akan membuka segel dari matriks itu.     

Sosok Dekan Akademi Bintang Kaisar berhenti di satu tempat. Saat ini, dia merasa sangat bersemangat. Tatapan matanya dipenuhi oleh ambisi yang menggebu-gebu. Legenda kuno itu ternyata memang benar adanya. Buku misterius yang dia temukan ternyata menjadi kunci untuk membuka rahasia dari masa lalu.     

Akademi Bintang Kaisar ternyata memiliki asal-usul yang sangat menakjubkan. Bagaimana mungkin dia tidak merasa emosional?     

Jika dia mampu mewarisi apa yang ada di dalam batu ilahi itu, apakah dia akan mampu menerobos belenggu dari Jalur Surgawi?     

Banyak kultivator bisa merasakan antusiasme dari Dekan Akademi Bintang Kaisar. Seseorang di tingkat kultivasinya saat ini akan memiliki pola pikir yang sangat tenang. Namun, ketika dihadapkan dengan peninggalan ilahi seperti itu, dia tidak bisa menahan emosi yang muncul dari dalam hatinya.     

Namun, Dekan Akademi Bintang Kaisar masih memiliki status lebih tinggi di atas yang lain. Dia mengambil napas dalam-dalam dan tiba di satu tempat. Kemudian dia melepaskan tongkat di tangannya dan membiarkan tongkat itu melayang ke arah matriks di bawahnya. Tongkat itu memasuki sebuah pusaran, seperti kunci yang membuka sebuah reruntuhan.     

Pada saat itu juga, cahaya suci yang tak ada habisnya terpancar dari matriks ilahi tersebut. Cahaya itu jauh lebih terang daripada sinar matahari dan membuat banyak orang tidak dapat membuka mata mereka. Para kultivator yang berada di sana dihempaskan ke udara akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Ye Futian juga didorong ke atas langit oleh gelombang tak berbentuk itu, begitu pula dengan sosok-sosok terkemuka di sekitarnya.     

Batu ilahi itu terbuka, dan sejarah yang tersegel di dalamnya juga terungkap. Cahaya suci yang menyilaukan langsung menerangi langit. Saat ini, bahkan para kultivator dari dunia lain dapat melihat cahaya di tempat ini. Cahaya suci itu terpancar sejauh miliaran mil, menyebar ke kejauhan seperti sebuah jembatan ilahi.     

Cahaya Jalur Agung itu mengitari tubuh para kultivator dan menghentikan badai yang baru saja menghempaskan mereka ke udara. Mereka pun langsung memandang ke arah cahaya suci itu. Kemudian, semua orang melihat sebuah pemandangan menakjubkan yang menyebabkan tatapan mata mereka terpaku di sana. Kegelisahan muncul di dalam diri mereka, dan mereka tidak akan bisa menenangkan diri untuk waktu yang lama.     

Mereka melihat sebuah keajaiban ilahi yang sesungguhnya di sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.