Pemimpin Istana Kekaisaran
Pemimpin Istana Kekaisaran
Istana Kekaisaran Ziwei menerima mereka semua dan menjamu mereka di dalam istana kekaisaran.
Dan karena pasukan-pasukan ini juga memahami betapa kuatnya Istana Kekaisaran Ziwei, mereka tidak bertindak gegabah dan menunggu dengan sangat sabar. Mereka ingin bertemu dengan Kaisar Bintang Ziwei, penguasa dari dunia ini untuk melihat sosok seperti apakah kultivator legendaris ini.
Waktu terus berlalu, hari demi hari, Ye Futian dan kelompoknya masih berada di dalam istana, menghabiskan waktu dengan berkultivasi dan menunggu dengan sabar.
Tetua Ma berjalan mendekat dan duduk saat dia berbicara pada Ye Futian, "Siapa yang tahu kapan pemimpin istana akan memanggil kita."
"Seharusnya tidak lama lagi." Ye Futian tersenyum dan berkata, "Tetua Ma, apakah anda tidak merasa bahwa semua ini seperti tidak asing lagi bagi kita?"
"Mmm," Tetua Ma mengangguk. "Seperti Desa Empat Sudut, ya?"
"Ya." Ye Futian tahu bahwa Tetua Ma memahami apa yang dia maksud. Sekarang setelah Pecahan Ziwei dibuka, Istana Kekaisaran Ziwei juga terbuka bagi dunia luar, sama seperti Desa Empat Sudut saat pertama kali berinteraksi dengan dunia luar. Pada akhirnya, Desa Empat Sudut bergabung dengan dunia kultivasi, dan setiap pasukan di Wilayah Shangqing berbondong-bondong untuk masuk ke dalam desa.
Bahkan, hanya ada satu perbedaan di antara keduanya. Pasukan yang memasuki Desa Empat Sudut pada saat itu hanya terbatas pada pasukan-pasukan di Wilayah Shangqing. Tapi sekarang, semua pasukan dari dunia luar telah berkumpul di Istana Kekaisaran Ziwei, yang tentu saja merupakan sebuah skenario yang sangat berbeda dari sebelumnya. Tidak peduli sekuat apa pun Istana Kekaisaran Ziwei, mereka harus memperlakukan situasi ini dengan hati-hati. Jika tidak, mereka akan berada dalam kesulitan yang sama seperti Desa Empat Sudut kala itu.
"Tapi kita sudah menjadi bagian dari mereka sekarang." Ye Futian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Meskipun mereka tidak melakukan apa-apa, namun kehadiran mereka di sini sudah menyiratkan sesuatu.
"Setidaknya kita tidak melakukan hal buruk," ujar Tetua Ma.
Ye Futian tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia datang kemari bukan untuk menghancurkan atau menjarah Istana Kekaisaran Ziwei. Namun, bagi mereka yang berkultivasi, karena ketertarikan dan ambisi mereka dalam mendapatkan sumber kekuatan, seringkali hal itu tanpa mereka sadari menimbulkan ancaman bagi orang lain. Tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk hal ini: kehadiran mereka di sini sudah menjadi ancaman bagi Istana Kekaisaran Ziwei.
"Jika suatu hari nanti saya bisa menetapkan peraturan sendiri, mungkin situasinya tidak akan menjadi seperti ini," Ye Futian bergumam. Jika dia mampu memiliki kekuatan tertinggi, maka dia akan berhak menetapkan peraturannya sendiri.
Sekarang, dia menghabiskan waktunya dengan berkultivasi, berusaha untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar hanya untuk bertahan hidup, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk Akademi Heavenly Mandate. Dulu dia menganggap bahwa semakin kuat kultivasinya, maka semakin bebas pula dia dalam bertindak. Tetapi kenyataannya adalah, semakin kuat kultivasinya, semakin sedikit kendali yang dia miliki atas kehidupannya dan semakin banyak beban yang harus dia tanggung di pundaknya.
Karena itulah, dia hanya bisa melangkah lebih jauh hingga dia mencapai bagian akhir dari perjalanan kultivasinya.
"Kuharap aku bisa menyaksikan datangnya hari itu dengan mata kepalaku sendiri," ujar Kaisar Nan sambil berjalan mendekat. Tampaknya dia sudah tidak sabar untuk melihat ambisi Ye Futian menjadi kenyataan.
Menetapkan peraturan... Memangnya siapa yang berhak menetapkan peraturan di dunia ini?
Siapa lagi kalau bukan Donghuang Agung.
Jika Ye Futian ingin menetapkan peraturannya sendiri, maka dia harus bisa mencapai tempat tertinggi di dunia ini.
Bahkan Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei saat ini hanya bisa menetapkan peraturan di Pecahan Ziwei. Sekarang setelah dunia terhubung dengan dunia luar, peraturan yang dia buat kini menjadi terancam.
Ye Futian tersenyum pada Kaisar Nan dan berpikir, butuh waktu berapa lama hingga hari itu tiba?
Tidak ada yang bisa menebaknya.
…
Setelah beberapa hari, semakin banyak pasukan yang berkumpul di Istana Kekaisaran Ziwei. Dan pada hari ini, di atas istana yang menjulang tinggi ke atas langit itu, ada cahaya suci yang mengalir ke bawah sehingga Istana Kekaisaran Ziwei yang sangat luas itu bermandikan cahaya suci, yang membuat istana itu tampak sakral dan megah.
Di istana yang ditempati oleh Ye Futian dan kelompoknya, mereka juga memandang ke arah yang sama dan melihat seseorang bergerak mendekat dari atas langit. "Pemimpin Istana telah keluar dari pengasingannya, dan dia telah memanggil semua orang untuk datang berkunjung. Mari, silahkan lewat sini."
Mereka semua mengangguk, lalu melayang ke udara dan mengikuti pria itu menuju kuil suci yang berada di kejauhan.
Dan mereka tidak sendirian, karena banyak kultivator juga bepergian di udara dari arah lainnya, bergerak menuju tempat yang sama.
Setelah beberapa lama, mereka tiba di sebuah kuil megah yang menjulang hingga mencapai langit. Cahaya suci bersinar dari atas langit, yang semakin memperkuat kesan sakral dan suci dari tempat tersebut.
Banyak kultivator yang mengenakan jubah panjang dengan pola bintang sudah berdiri di kedua sisi kuil. Masing-masing dari mereka adalah sosok terkemuka. Kuil itu berada di satu sisi, sementara ada sebuah tangga di sisi lainnya. Ada juga banyak Renhuang dengan jubah bintang yang berdiri di tangga tersebut, menghadap ke bagian dasar tangga.
Ada sebuah area kosong yang cukup luas di kaki tangga itu. Pada saat ini, para kultivator yang datang dari atas langit dibawa untuk menunggu di area terbuka ini. Para kultivator dari berbagai macam pasukan terus berdatangan, menunggu dan memandang tangga tersebut.
Banyak dari sosok terkemuka ini memiliki ekspresi yang tidak bisa ditebak, dimana mereka diam-diam berpikir bahwa dipanggilnya mereka kemari oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei merupakan sebuah peristiwa besar, seolah-olah sosok yang memanggil mereka kemari adalah seorang Kaisar Agung yang sesungguhnya.
Namun, mereka memperlakukan semua ini dengan serius. Bagaimanapun juga, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei adalah penguasa dari Pecahan Ziwei dan dapat dianggap sebagai seorang Kaisar Agung.
Dia adalah pemegang kekuasaan tertinggi di dunia ini.
Ketika Ye Futian tiba, sudah ada banyak kultivator dari pasukan lain di sana. Mereka mendarat di permukaan tanah sambil menebak-nebak apa yang telah menanti mereka di depan sana. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat unjuk kekuatan seperti itu, dimana ada begitu banyak sosok terkemuka yang menunggu di kedua sisi kuil. Apakah Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei adalah kultivator terkuat yang pernah dia temui selama ini?
Beberapa kenalan Ye Futian hadir di sana. Karena semakin banyak pasukan terkemuka yang berdatangan, maka jumlah pasukan yang berkumpul di Istana Kekaisaran Ziwei kali ini mungkin jauh di luar bayangan orang-orang. Selain pasukan-pasukan terkemuka dari 18 wilayah di Prefektur Ilahi, ada juga pasukan terkemuka dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine di sana.
Pemandangan yang bisa dilihat dari puncak tangga itu pasti sangat mencengangkan.
Lebih dari separuh pasukan terkemuka yang ada di Dunia Asal telah berkumpul di sini.
Dunia yang telah lama menghilang—dunia yang disegel oleh Ziwei Agung yang legendaris—dan dunia yang sama tempat Ziwei Agung pernah berkultivasi telah muncul kembali. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa menahan keinginan untuk datang kemari?
Pada saat ini, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar dari kuil itu, dan tampaknya ada tiga sosok yang berjalan keluar dari kuil tersebut.
Pria yang berada di bagian tengah adalah pemimpin dari kelompok tersebut. Dia tampak seperti seorang Tetua yang berusia sekitar 50 tahun atau lebih. Terdapat aurora bintang yang mengerikan di matanya, dan jubah yang dia kenakan dihiasi dengan pola bintang. Sementara itu, rambut panjangnya yang berwarna hitam tergerai di punggungnya. Temperamennya saja sudah bisa mengisyaratkan statusnya yang luar biasa, dan tentu saja dia juga memancarkan aura yang menakjubkan.
Saat dia melangkah ke depan, para kultivator di kedua sisinya membungkuk hormat padanya dan menyapanya, "Salam hormat untuk Pemimpin Istana."
Tidak jauh berbeda, para kultivator yang berdiri di tangga juga menghadap ke arahnya dan menyapanya, "Salam hormat untuk Pemimpin Istana."
Tetua itu adalah pemimpin dari Istana Kekaisaran Ziwei.
Dia memegang sebuah tongkat di tangannya—Tongkat Bintang. Setiap kali dia melangkah, tongkat itu menyentuh permukaan tanah dan mengeluarkan suara dentingan, yang terdengar cukup keras di tengah area yang sunyi ini.
Dekan Akademi Bintang Kaisar dari Dunia Asal juga berada di antara kerumunan kultivator. Saat melihat pemandangan di hadapannya itu, dia memiliki perasaan campur aduk. Tampaknya legenda kuno itu memang benar adanya. Dia memang telah membuka kembali sejarah yang pernah terkubur di masa lalu. Tetapi semua yang terjadi sesudahnya benar-benar berbeda dari apa yang dia bayangkan. Para penerus dari Ziwei Agung benar-benar berada di sini, dan mereka-lah yang melanjutkan ajaran dari Ziwei Agung; mereka tidak membutuhkan bantuannya untuk mewariskan ajaran Ziwei Agung ke generasi berikutnya.
Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei melangkah ke depan sampai dia tiba di depan tangga. Dia mengamati kerumunan kultivator dengan sepasang mata yang tampaknya bukanlah mata manusia, tetapi lebih seperti dua bintang yang bersinar terang, dengan cahaya bintang yang mengalir di dalamnya. Ketika dia mengamati kelompok kultivator di bagian bawah, tatapan matanya terlihat sangat tenang, masih menyiratkan aura seseorang yang sangat kuat.
Di sisi lain, meskipun penampilan para kultivator yang berada di bagian bawah tampak mengintimidasi, namun mereka masih bisa merasakan tekanan dahsyat yang menimpa tubuh mereka.
"Sosok terkemuka ini pasti telah menjalani Ujian Para Dewa," seseorang bergumam pelan.
Duan Tianxiong memandang sosok itu saat dia mengirimkan suaranya pada Ye Futian dan yang lainnya, "Pria ini setidaknya telah menjalani Ujian Para Dewa tahap pertama, atau mungkin hingga tahap kedua."
Ujian Para Dewa terdiri dari tiga tahap, dan setelah melewati ketiga tahap ini, maka seseorang akan menjadi satu sosok 'dewa'.
Duan Tianxiong bisa merasakan aura dari pria itu dan memperkirakan bahwa Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mungkin adalah sosok terkemuka yang telah selamat dari dua Ujian Para Dewa. Jika benar demikian, maka telah lahir sosok lain yang dapat menghadapi para kultivato tingkat atas dan menghancurkan mereka dengan mudah.
Kalau begitu, tidak heran jika sosok-sosok terkemuka itu memperlakukannya dengan begitu hormat.
Di area yang dipenuhi oleh kultivator kuat itu, suasananya sangat sepi, dan tidak ada seorang pun yang berbicara. Semua orang menunggu Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei angkat bicara. Jika dinilai dari standar yang ada di dunia luar, penguasa dari Pecahan Ziwei pasti adalah sosok yang sangat kuat.
"Aku yakin semua orang yang berada di sini pasti sudah tahu banyak hal tentang Pecahan Ziwei, jadi aku tidak akan repot-repot memberikan penjelasan. Bertahun-tahun yang lalu, Ziwei Agung telah menyegel dunia ini, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga akhirnya terhubung lagi dengan dunia luar. Sebagai pemimpin dari Istana Kekaisaran Ziwei, aku ingin menyambut semua orang yang telah datang kemari hari ini," ujar Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei. Suaranya memang tidak terlalu keras, tetapi bergema ke seluruh tempat, sehingga semua orang bisa mendengar suaranya dengan jelas.
"Kalian telah tiba di sini, dan kalian kupanggil kemari karena aku ingin mendengar pendapat kalian," lanjut Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei.
"Di dunia luar, Ziwei Agung dikenal sebagai dewa dari dari zaman kuno. Sekarang, kami berada di dunia yang dikuasai oleh Ziwei Agung di masa lalu, dan kami ingin bertanya pada anda, apakah ada peninggalan yang ditinggalkan oleh Kaisar Agung Ziwei sehingga kami dapat merasakan esensi dari kaisar agung yang legendaris ini," ujar seorang pria dengan suara yang keras dan jelas.
Ini adalah pertanyaan yang ingin diajukan oleh semua orang. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang pria itu dan mengangguk. "Ya, dan semua peninggalan itu ada di istana kekaisaran ini. Lagipula ini adalah tempat dimana Ziwei Agung pernah berkultivasi!"