Legenda Futian

Kesepakatan



Kesepakatan

3Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei tentu saja mengetahui alasan kenapa orang-orang ini datang kemari. Dia baru saja mengatakan pada mereka dengan tenang bahwa ini adalah tempat Kaisar Agung Ziwei berkultivasi di masa lalu, dan semua peninggalannya berada di sini.     

"Jika benar demikian, bisakah Pemimpin Istana mengizinkan kami, para kultivator dari dunia luar, untuk ikut memberi penghormatan pada kehebatan sang Kaisar Agung? Bolehkah kami juga melihat reruntuhan yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung?" seseorang bertanya secara langsung. Mereka sudah berada di sini, jadi tidak ada gunanya berbasa-basi. Lebih baik mereka langsung menyampaikan tujuan mereka untuk datang ke sini.     

Kultivator lainnya mengangguk setuju saat mereka memandang sang Pemimpin Istana. Dari tatapan mata mereka, bisa dilihat bahwa mereka memiliki pemikiran yang sama.     

"Ya, kalian boleh melakukannya," ujar Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei. Dia terus mengabulkan permintaan mereka dengan mudah. Hal ini membuat para kultivator itu merasa ada sesuatu yang tidak beres.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei terlalu baik hati; rasanya seolah-olah dia akan mengabulkan apa pun permintaan mereka.     

Selain menyingkirkan salah satu sosok terkemuka yang membuat keributan sebelumnya, Istana Kekaisaran Ziwei telah bersikap sangat ramah dan menyambut mereka dengan baik.     

"Namun, tempat dimana peninggalan Ziwei Agung berada telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tempat itu adalah tanah suci dari Pecahan Ziwei. Bahkan di sini, itu bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Tempat itu hanya akan dibuka satu kali selama bertahun-tahun untuk memungkinkan sosok-sosok terbaik di Pecahan Ziwei masuk ke dalamnya.     

Pemimpin Istana perlahan-lahan melanjutkan kata-katanya, "Selain itu, karena tempat peninggalan Ziwei Agung berada telah dibangun dari zaman kuno, fondasinya kini sudah tidak stabil. Oleh karena itu, di Pecahan Ziwei, sosok-sosok terkemuka kami tidak pernah masuk ke tempat itu. Sekarang setelah segel dari Pecahan Ziwei telah dibuka dan kami kembali terhubung dengan dunia luar, aku ingin mengingatkan bahwa aku adalah orang yang memegang kendali penuh atas dunia ini dan menjunjung tinggi kehendak dari Ziwei Agung. Aku akan membiarkan cahaya suci dari Ziwei Agung menyinari lebih banyak kultivator daripada sebelumnya. Oleh karena itu, meskipun kalian semua bukanlah anggota dari Pecahan Ziwei, aku dapat mengizinkan kalian semua untuk menerima perlakuan yang sama seperti para kultivator yang tinggal di sini."     

Ketika orang-orang mendengar kata-katanya, mereka samar-samar bisa memahami apa yang dia maksud. Tampaknya sang Pemimpin Istana juga sosok yang cerdik. Dia memang memberi mereka beberapa kelonggaran, tetapi dia juga menetapkan batasan-batasan khusus. Dia melakukan hal ini sehingga hanya anggota mereka yang paling menonjol-lah yang bisa masuk ke sana, menggunakan hukum dari Pecahan Ziwei yang membatasi gerak-gerik mereka.     

Kebenaran dari peraturan yang dia sampaikan sebelumnya bukanlah hal yang penting. Pecahan Ziwei berada di bawah kendalinya, dan dia adalah sang pembuat peraturan. Lalu, apakah peraturan itu adalah suatu hal yang penting?     

"Pemimpin Istana, sebenarnya apa yang ingin anda sampaikan?" seseorang bertanya.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mengamati kerumunan kultivator di hadapannya dan berkata, "Karena kalian semua sudah datang kemari, aku akan mengizinkan semua pasukan-pasukan terkemuka untuk memilih Renhuang terbaik mereka untuk memasuki kuil ilahi tempat Ziwei Agung berkultivasi. Namun, mereka harus memiliki Roda Ilahi yang sempurna, dan mereka bukanlah Renhuang di tingkat kesembilan."     

"Bagaimana menurut kalian?" Pemimpin Istana bertanya sambil memandang kerumunan kultivator di hadapannya.     

Dia berdiri di puncak tangga, dan cahaya suci bersinar dari tubuhnya. Kedua matanya yang seperti bintang masih terlihat acuh tak acuh. Kata-katanya telah mencegah sebagian besar kultivator yang berada di sini untuk menjelajahi Istana Kekaisaran Ziwei, termasuk para kultivator tingkat atas.     

Langkah mereka dihentikan oleh ucapan dari sang Pemimpin Istana. Dia tidak berniat membiarkan mereka masuk.     

Dia juga mengatakan bahwa Ziwei Agung pernah berkultivasi di kuil ilahi ini.     

Mereka datang dari Dunia Ziwei yang telah hancur berkeping-keping, dan sudah jelas, mereka semua ingin mengungkap rahasia yang dimiliki oleh Ziwei Agung. Sosok-sosok terkemuka dari dunia luar juga memiliki keinginan yang kuat untuk mengungkap misteri ini. Bagi mereka, kesempatan seperti itu sangatlah berharga.     

Namun, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mewaspadai mereka dan tidak membiarkan mereka untuk masuk.     

Maka dari itu, kini tiba giliran mereka untuk mempertimbangkan apakah mereka menyetujui persyaratannya atau tidak.     

Karena Istana Kekaisaran Ziwei telah memberi mereka kelonggaran dan mengizinkan Renhuang terbaik mereka untuk memasuki reruntuhan sang Kaisar Agung, apakah mereka bersedia memenuhi tuntutannya?     

Untuk beberapa saat, para kultivator itu tidak mengatakan sepatah kata pun. Tidak ada yang memberikan tanggapan. Pada dasarnya mereka memang tidak terdiri dari satu pasukan, sehingga sudah jelas, pendapat mereka pasti akan berbeda-beda.     

"Huh?" Melihat semua orang terdiam dan tidak memberikan tanggapan, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei pun bertanya, "Apakah ada di antara kalian yang ingin mengungkapkan pendapat mengenai hal ini?"     

"Kami semua berasal dari dunia luar, dan kami juga ingin memberi penghormatan pada kehebatan Kaisar Agung Ziwei yang selama ini tertulis dalam buku-buku sejarah. Kenapa Pemimpin Istana justru menolak kesempatan seperti itu dan menetapkan batasan pada kami?" seseorang bertanya. Sudah jelas, mereka tidak ingin menyetujui persyaratan yang diajukan oleh sang Pemimpin Istana.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang sosok yang baru saja berbicara. Kemudian dia berkata, "Baiklah. Karena kau tidak setuju dengan usulanku, maka apa yang kuucapkan sebelumnya tidak penting lagi bagimu. Silahkan pergi dari sini."     

Ketika orang itu mendengar kata-kata Pemimpin Istana, dia menyipitkan matanya. Dia adalah orang pertama yang mengajukan keberatan. Seharusnya ada banyak orang yang memiliki pendapat yang sama dengannya. Namun, sebelum orang lain bisa mendukung pendapatnya, Pemimpin Istana langsung angkat bicara dan mengusirnya!     

Lagi-lagi ini adalah peringatan bagi mereka!     

Dia tahu bahwa dia telah dijadikan peringatan bagi kultivator lainnya.     

Para kultivator dari pasukan lain mengungkapkan ekspresi aneh di wajah mereka. Awalnya, beberapa dari mereka ingin angkat bicara. Namun, ketika mereka melihat ketegasan dari Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, mereka memilih untuk tutup mulut dan justru memandang orang yang berbicara sebelumnya.     

Orang itu tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berada. Sementara itu, dari belakang Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, beberapa sosok naik ke udara dan melayang di atas kerumunan kultivator. Tatapan mata mereka tertuju pada orang yang berbicara sebelumnya. Salah satu dari mereka berkata, "Pemimpin Istana telah membuat keputusan. Tuan, tolong bawa anggotamu pergi meninggalkan Istana Kekaisaran Ziwei."     

Mereka memancarkan tekanan yang samar dari tubuh masing-masing. Ketika para kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka menyaksikan pemandangan ini, ekspresi mereka menjadi muram. Pria itu menjadi orang pertama yang diusir dari istana kekaisaran.     

Dia menyadari bahwa pihak Istana Kekaisaran Ziwei tidak akan menahan diri jika pria itu memberikan perlawanan. Bagaimanapun juga, pria itu digunakan sebagai peringatan bagi kultivator lainnya.     

Sebelumnya, seorang kultivator tingkat atas telah binasa di Istana Kekaisaran Ziwei sebagai sebuah peringatan bagi kultivator lainnya.     

"Ayo kita pergi," ujar sosok itu dengan nada dingin. Dia memimpin sekelompok orang dan naik ke atas langit. Kemudian dia berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu tanpa menimbulkan keributan.     

Dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, dia tidak akan bisa memberikan perlawanan yang berarti. Jika dia memilih untuk tetap melawan, maka dia akan tewas terbunuh begitu dia salah dalam mengambil langkah.     

Dia tidak ingin mengambil risiko itu; karena itulah, dia memilih untuk pergi.     

Semua orang memandang sosok-sosok yang pergi ke kejauhan itu. Apakah hal ini dianggap sebagai sikap sadar diri atau mereka memang tidak punya nyali dalam bertindak?     

Namun, kekuatan yang dipancarkan oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memang membuat mereka merasa terancam.     

"Jika ada lagi yang memiliki pendapat berbeda, maka kalian juga dapat memilih untuk pergi seperti dia. Istana Kekaisaran Ziwei tidak akan menghentikan kalian," ujar Pemimpin Istana dengan suara keras saat dia berdiri di puncak tangga. Sepertinya dia ingin meminta pendapat mereka, namun faktanya, dia tidak ingin mendengarkan pendapat mereka sama sekali. Siapa pun yang menentangnya akan diusir dari Istana Kekaisaran Ziwei.     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa Pemimpin Istana mengizinkan anggota mereka untuk memasuki reruntuhan Ziwei Agung, namun mereka harus mematuhi peraturannya.     

Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah, kemampuan yang dimiliki oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mampu menaklukkan semua orang yang berada di sini. Tidak ada seorang pun yang mampu menghadapinya secara langsung.     

"Baiklah, saya setuju dengan usulan dari Pemimpin Istana," ujar seseorang dengan nada tenang dan acuh tak acuh. Beberapa orang mulai menyetujui usulannya. Atau lebih tepatnya, dapat dikatakan bahwa mereka ingin mengalah terlebih dahulu. Mereka akan membiarkan junior mereka memasuki reuntuhan Ziwei Agung dan memeriksanya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan di masa depan.     

"Saya juga tidak keberatan," orang-orang mulai mengungkapkan pendapat masing-masing. Tidak lama kemudian, sebagian besar pasukan menyatakan setuju untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei.     

Beberapa saat kemudian, kerumunan kultivator itu terdiam. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang mereka dan berkata, "Kuil ilahi yang berada di belakangku adalah tempat Ziwei Agung berkultivasi kala itu. Di dalamnya, terdapat sebuah peninggalan yang ditinggalkan oleh sang Kaisar Agung. Sekarang, pilih kandidat kalian masing-masing dan mereka bisa mengikutiku ke dalam kuil ilahi tersebut."     

Pada kenyataannya, mereka tidak perlu melakukan pemilihan.     

Pihak istana kekaisaran sudah menetapkan peraturan dan batasannya. Mereka yang memenuhi persyaratan tentu saja tidak akan ragu-ragu untuk melangkah ke depan. Oleh karena itu, para Renhuang dengan Roda Ilahi yang sempurna langsung melangkah ke depan satu per satu. Tidak ada satu pun Renhuang tingkat kesembilan di sana.     

"Pergilah," ujar Kaisar Nan pada Ye Futian dan yang lainnya.     

"Hati-hati," Xiao Dingtian memperingatkan Xiao Muyu. Pada saat itu juga, kelompok Ye Futian melangkah ke depan. Di antara anggota kelompok mereka, sebagian besar kultivator memenuhi persyaratan yang diajukan, dan ada banyak kultivator dari Desa Empat Sudut di sana. Oleh karena itu, peraturan ini memberi mereka keuntungan besar.     

Namun tetap saja, mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di dalam kuil tersebut.     

Akan tetapi, mereka tidak perlu khawatir dengan adanya trik apa pun di sini. Lagipula, bahkan penguasa dari Pecahan Ziwei tidak akan berani menyinggung semua pasukan dari dunia luar sekaligus. Jika dia melakukannya, dia sama saja seperti mengakhiri riwayat Pecahan Ziwei dengan tangannya sendiri.     

Maka dari itu, orang-orang yang melangkah ke depan adalah para Renhuang terbaik dari setiap pasukan. Munculnya para Renhuang ini secara bersamaan menciptakan sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang para kultivator yang telah melangkah ke depan. Kemudian dia berbalik dan berkata, "Ayo kita masuk!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.