Legenda Futian

Kuil Kultivasi Bintang



Kuil Kultivasi Bintang

3Kelompok itu pun mengikuti Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei dari belakang dan memasuki kuil ilahi kuno itu.     

Sosok-sosok terkemuka dari berbagai macam pasukan menunggu di tempat masing-masing sambil menyaksikan para kultivator yang berjalan memasuki kuil ilahi tersebut. Ada banyak kultivator yang masuk ke dalam sana. Mereka berasal dari berbagai macam pasukan dan bukan hanya para kultivator dari Prefektur Ilahi. Mendapatkan peluang Jalur Agung kemungkinan besar tidak akan mudah untuk dilakukan.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei juga bermaksud membatasi tindakan mereka. Dia pasti akan menyiapkan tindakan pencegahannya sendiri. Setelah menguasai Pecahan Ziwei selama bertahun-tahun, Istana Kekaisaran Ziwei mungkin tidak ingin ajaran Ziwei Agung tersebar ke dunia luar.     

Dari luar, Istana Kekaisaran Ziwei menunjukkan sikap yang sangat tegas, namun pada kenyataannya, mereka juga bersikap hati-hati. Karena bagaimanapun juga, mereka dihadapkan dengan begitu banyak pasukan kali ini.     

Namun, tidak ada salahnya membiarkan kultivator-kultivator dari dunia luar ini melakukan penjelajahan.     

Di depan kuil ilahi yang megah itu, cahaya suci bersinar dari atas langit dan menyelimuti kuil itu secara keseluruhan. Di sisi lain, ekspresi para kultivator tampak serius saat mereka mengikuti sang Pemimpin Istana ke dalam kuil tersebut.     

Di dalam kuil ilahi itu, muncul sebuah dunia bintang di hadapan mereka. Rasanya seolah-olah ada banyak pintu dari bintang-bintang yang mengarah ke berbagai macam lokasi di sana.     

"Kalian semua boleh masuk," ujar Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei sambil menunjuk ke depan. "Setelah melewati pintu-pintu ini, kalian akan memasuki reruntuhan yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung dan mencapai tempat dimana dia berkultivasi sebelumnya. Ini adalah area paling suci sekaligus terlarang di Istana Kekaisaran Ziwei. Akan ada orang-orang di dalam sana yang menjaga segel dan akan membantu kalian membukanya."     

"Ya, Pemimpin Istana," jawab kultivator-kultivator itu sambil menganggukkan kepala masing-masing. Kemudian mereka melangkah ke depan dan melewati pintu di hadapan mereka, memasuki sebuah area yang berbeda dari sebelumnya. Sama seperti yang dikatakan oleh Pemimpin Istana, mereka sepertinya telah memasuki sebuah aula besar. Terdapat sebuah matriks yang menakjubkan di dalam aula itu, dan ada dua kultivator dengan aura yang sangat mengerikan bertugas menjaganya.     

Dua kultivator ini memandang mereka dan langsung mengaktifkan matriks raksasa itu. Sinar-sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya langsung mengalir di sekitar mereka, seolah-olah bintang-bintang di atas langit ikut bergerak di sekitar mereka. Cahaya mengerikan yang dipancarkan dari matriks itu menerangi seluruh penjuru aula dan mengalir tanpa henti. Ye Futian dan yang lainnya menatap kaki mereka masing-masing, dan pada saat berikutnya, seberkas cahaya menyinari tubuh mereka.     

Dalam sekejap, semua orang merasa seolah-olah dunia ini sedang berputar. Mereka seperti telah melewati aula yang tak terhitung jumlahnya dan masuk ke sebuah dunia bintang. Namun dalam sekejap, sosok mereka terhenti. Akan tetapi mereka tahu bahwa matriks itu telah membawa mereka ke tempat lain.     

"Tempat apa ini?" beberapa kultivator bertanya-tanya.     

Para kultivator itu mengamati sekeliling mereka dan tampak takjub. Mereka merasa bahwa mereka benar-benar berada di luar angkasa, bahkan ada sebuah galaksi di sekitar mereka. Cahaya bintang mengalir dimana-mana, dan itu adalah sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. Namun mereka berdiri di atas sesuatu yang kokoh. Seolah-olah tempat mereka berpijak saat ini adalah sebuah kuil bintang yang tak berdinding.     

Ada juga sebuah tangga yang mengarah ke atas langit. Jauh di belakang galaksi itu, terdapat satu sosok yang buram di sana. Apa yang mereka lihat saat ini mirip dengan pemandangan yang mereka saksikan di Pecahan Ziwei. Itu adalah bayangan dari Ziwei Agung.     

"Apakah ini adalah kuil ilahi bintang?" seseorang bergumam. Tempat yang menakjubkan ini membuat mereka merasa seperti berada di dunia mimpi. Mereka merasa bahwa Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei tidak menipu mereka dan memang telah mengirim mereka ke tempat dimana Ziwei Agung pernah berkultivasi.     

Bagi sosok legendaris seperti Ziwei Agung, hanya tempat seistimewa ini yang cocok untuk menjadi tempatnya berkultivasi. Alih-alih menggunakan sebuah aula besar, dia justru menjadikan langit berbintang sebagai tempat kultivasinya.     

*Whoosh* Para kultivator itu bergerak ke atas. Karena mereka sudah berada di sini, tentu saja mereka ingin menjelajahi peninggalan dari Ziwei Agung ini. Sebenarnya apa yang ditinggalkan oleh sang Kaisar Agung di kuil kultivasi bintang ini?     

Setelah Ye Futian mengamati pemandangan yang menakjubkan itu, dia mengalihkan pandangannya ke satu arah. Ketika dia melihat seorang kultivator berdiri di sana, keinginan membunuh dapat terlihat di kedua matanya.     

Di arah itu, pihak lawan sepertinya menyadari tatapan mata Ye Futian. Dia juga memandang ke arah Ye Futian. Mereka pun saling memandang satu sama lain, dan pada saat itu juga, tatapan mata mereka yang mengerikan menyiratkan keinginan membunuh di dalamnya. Cahaya suci penyegel langsung ditembakkan dari mata sosok itu dan menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Futian.     

Cahaya suci dari Jalur Agung mengitari tubuh Ye Futian, menghalangi kekuatan penyegel itu. Pada detik berikutnya, tirai cahaya dari Jalur Agung menyebar dari tubuh keduanya. Tidak hanya itu saja, muncul tekanan tak berbentuk di antara mereka berdua.     

Para kultivator yang berada di sekitar keduanya bisa merasakan sesuatu dan memandang ke arah yang sama.     

Sosok yang dipandang oleh tidak lain adalah Ning Hua—wakil ketua dari Istana Pemimpin Wilayah Donghua.     

Ketika para kultivator dari Desa Empat Sudut dan Akademi Heavenly Mandate menyaksikan pemandangan ini, mereka langsung menyadari bahwa kemungkinan besar Ye Futian terlibat konflik dengan orang ini. Jika tidak, Ye Futian tidak akan bersikap seperti ini.     

Di sisi lain, Ning Hua dikelilingi oleh kultivator dari Wilayah Donghua. Mereka semua memandang Ye Futian dan tampak sedikit terkejut. Melihat situasi saat ini, tampaknya Ye Futian benar-benar ingin membunuh Ning Hua.     

Terlebih lagi, jajaran kultivator yang berada di sekitar Ye Futian cukup kuat untuk melakukan upaya pembunuhan ini.     

"Rumor mengatakan bahwa kau telah meraih ketenaran di Wilayah Shangqing. Apakah itu adalah alasan yang membuatmu berani bertindak begitu lancang sekarang?" Ning Hua menatap tajam ke arah Ye Futian. Tatapan matanya yang sombong menyiratkan sedikit penghinaan di dalamnya. Ning Hua adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna. Dia adalah salah satu sosok terkemuka di Wilayah Donghua. Selain para pemimpin pasukan, dia dapat dianggap sebagai sosok yang tak tertandingi. Dia yakin bahwa hanya segelintir orang di bawah tingkat kultivasi para pemimpin pasukan di Prefektur Ilahi yang dapat disejajarkan dengannya.     

Perjalanan ke Dunia Asal ini adalah sebuah ujian bagi Ning Hua. Dia mungkin memiliki kesempatan untuk bertarung melawan sosok-sosok terkemuka dari pasukan lain saat berinteraksi dengan mereka. Namun, dia tidak menyangka bahwa Ye Futian, yang sebelumnya dia kalahkan, akan berniat membunuhnya sekarang. Jika Ye Futian tidak diselamatkan oleh seseorang, Ning Hua pasti sudah membunuhnya kala itu.     

Ye Futian tidak menanggapi ucapan Ning Hua. Jubah putihnya berkibar saat dia memandang para kultivator yang berada di samping Ning Hua. Mereka yang berasal dari beberapa pasukan terkemuka di Wilayah Donghua juga hadir di sana, termasuk para kultivator dari Akademi Donghua dan Istana Fluttering Snow. Qin Qing berkomunikasi dengan Ye Futian secara telepati, dia berkata, "Renhuang Ye, sebelum datang kemari, Ketua Ning telah meminta berbagai macam pasukan di Wilayah Donghua untuk menjaga Ning Hua, dan kami telah menyetujuinya. Jika Renhuang Ye ingin menyerang Ning Hua, bisakah kau melakukannya di lain kesempatan?"     

Para kultivator dari Wilayah Donghua berkumpul dalam satu kelompok. Karena Ketua Ning tidak datang kemari secara pribadi, tentu saja para kultivator dari pasukan lain yang bertanggung jawab untuk menjaga Ning Hua. Jika tidak, kemungkinan besar mereka akan kesulitan untuk menjelaskan semuanya pada Ning Yuan setelah mereka kembali ke Wilayah Donghua.     

Selain Ning Hua, Desolation dari Istana Dewa Kehancuran, Dewi Taihua, dan yang lainnya juga mengalihkan pandangan mereka ke arah Ye Futian. Ye Futian tahu bahwa apa yang dikatakan Qin Qing itu benar. Jika dia menyerang Ning Hua sekarang, para kultivator dari Wilayah Donghua tidak akan hanya duduk diam dan tidak melakukan apa pun.     

"Kultivator nomor satu di Wilayah Donghua?" ujar Ye Futian pada Ning Hua sambil tersenyum mengejek. Ning Hua mengerutkan keningnya dan berkata, "Ketika Zong Chan tewas terbunuh, kau beruntung masih bisa bertahan hidup. Siapa yang menyelamatkanmu?"     

Sebenarnya saat itu dia tidak tahu bahwa Wilayah Donghua masih memiliki sosok sekuat itu. Bahkan ayahnya tidak tahu siapa orang itu. Setelah Ye Futian berhasil kabur, mereka berspekulasi bahwa orang yang membantu Ye Futian mungkin memiliki hubungan dengan Kaisar Xi. Namun, mereka tidak memiliki bukti apa pun. Bahkan Ketua Ning sekalipun harus bersikap sopan pada seorang kultivator kuat yang telah selamat dari Ujian Para Dewa. Dia tidak bisa begitu saja datang berkunjung dan menginterogasi Kaisar Xi.     

"Sebaiknya kau berdoa agar kau bisa cukup beruntung untuk tetap hidup di masa depan," ujar Ye Futian sambil memandang Ning Hua. Kemudian dia berbalik dan berjalan ke depan. Saat ini, para kultivator dari berbagai macam pasukan telah pergi untuk menjelajahi tempat Ziwei Agung berkultivasi ini. Hanya kelompok mereka yang masih membuang-buang waktu.     

Ye Futian naik ke udara, yang kemudian diikuti oleh kelompoknya. Ning Hua masih memandangnya dengan tatapan membunuh. Dia tidak menyangka bahwa sosok lemah yang berusaha kabur darinya kala itu berani mengancamnya sekarang.     

Hanya karena Ye Futian telah bergabung dengan Desa Empat Sudut, dia pikir dia bisa bertindak seenaknya?     

Jika demikian, maka biar waktu yang akan menjawabnya.     

"Ayo kita pergi." Ning Hua juga naik ke udara dan bergerak ke depan dengan kecepatan tinggi. Kultivator lainnya juga mengikutinya dari belakang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.