Legenda Futian

Anggap Kita Tidak Saling Mengenal



Anggap Kita Tidak Saling Mengenal

3Suasana di tempat itu menjadi sunyi senyap. Semua Renhuang berdiri di lokasi yang berbeda-beda, namun mereka semua memusatkan pandangan mereka pada Ye Futian.     

Tidak ada satu pun dari mereka yang merupakan sosok biasa di dunia kultivasi.     

Meski begitu, Ye Futian tetap bertindak nekad. Tapi kembali lagi, dia memang berhak untuk melakukan hal tersebut.     

Seorang Renhuang tingkat keenam dengan Roda Ilahi yang sempurna telah mengalahkan Renhuang tingkat ketujuh yang sangat kuat. Semua orang bisa merasakan bahwa serangan yang dilancarkan oleh pendekar pedang itu sebelumnya benar-benar agresif, dan Renhuang tingkat keenam dengan Roda Ilahi sempurna mana pun mungkin akan tewas terbunuh oleh pedang ilahi itu. Bagaimanapun juga, perbedaan di setiap tingkat Plane sangatlah besar, terutama karena pendekar pedang itu sudah mencapai Renhuang Plane tingkat ketujuh.     

Namun Ye Futian telah berubah menjadi sebuah serangan yang menerobos serbuan bilah-bilah pedang milik lawannya itu, memaksanya menggunakan Roda Ilahi miliknya untuk berlindung, sehingga menyebabkan banyak retakan muncul di Roda Ilahi-nya.     

Selain Ye Futian, kemampuan bertarung Si Buta Tie juga sangat kuat. Dia sekarang terlibat dalam pertempuran sengit melawan Renhuang tingkat kedelapan berjubah hitam dari Dunia Kegelapan, dan pertarungan mereka bahkan telah mencapai bagian dalam galaksi, yang menciptakan sebuah pemandangan yang mengerikan untuk dilihat. Ada juga Fang Gai, yang sedang melindungi Ye Wuchen. Kombinasi para kultivator ini telah membentuk sebuah tim yang sangat kuat.     

Pada saat ini, Ye Wuchen memancarkan cahaya pedang yang tak terbatas dari tubuhnya dan langsung ditembakkan menuju langit berbintang di atasnya. Qi pedang yang menakjubkan tampak menyelimuti sekujur tubuhnya saat sebuah galaksi pedang memasuki tubuhnya. Dia berhasil menerobos ke tingkat berikutnya dan mencapai Renhuang Plane tingkat kelima.     

*Whoosh*     

Cahaya pedang yang dahsyat itu memenuhi langit, dan Ye Wuchen akhirnya membuka matanya. Sekujur tubuhnya tampak berkilauan seperti sebilah pedang dari Jalur Agung yang sesungguhnya, Kemudian dia memandang sekelilingnya.     

Ye Futian memandang ke arah Ye Wuchen dan menyadari bahwa Ye Wuchen juga menatapnya. Dia hanya mengangguk pelan dan tidak menyampaikan ucapan terima kasih. Mengingat hubungan di antara mereka, keduanya sudah tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu lagi. Mereka tidak perlu mengatakan apa pun untuk bisa memahami pikiran satu sama lain.     

"Dia telah mewarisi Jalur Agung di dalam nebula itu, dan semuanya telah menyatu ke dalam Jalur Agung miliknya sendiri, jadi sudah tidak ada gunanya lagi bagi kalian semua untuk terus bertarung. Kenapa kalian harus membuang-buang waktu untuk hal ini?" ujar Ye Futian dengan suara keras. Mendengar hal ini, banyak kultivator memandang ke arah Ye Wuchen, lalu beberapa dari mereka langsung berbalik dan pergi.     

Memang benar bahwa area yang luas ini adalah tempat Ziwei Agung berkultivasi sebelumnya, namun karena Ye Wuchen telah melahap nebula yang berada di sini, memahaminya, dan menerobos ke tingkat berikutnya, maka tidak gunanya bagi mereka untuk tetap tinggal di sini.     

Para kultivator itu pergi satu per satu, tidak berniat untuk melanjutkan pertarungan. Bahkan pendekar pedang yang dihempaskan ke kejauhan setelah menyerang Ye Futian sebelumnya juga telah pergi meninggalkan tempat ini.     

Setelah suara tabrakan yang keras bergema di udara, Si Buta Tie tampak didorong ke belakang, sementara lawannya terhempas ke kejauhan. Dia memandang Si Buta Tie saat jubah hitam dan rambutnya berkibar tertiup angin.     

"Jika ada kesempatan di lain waktu, aku akan bertarung melawanmu lagi," ujarnya dengan suara keras sebelum berbalik untuk pergi. Si Buta Tie memang tidak bisa melihatnya, tetapi dia tahu bahwa lawannya itu telah pergi. Dia menarik kembali auranya dan berkata, "Pria itu sangat kuat."     

Ye Futian juga pergi menghampirinya. Dia tahu betapa kuatnya Si Buta Tie, mengingat bagaimana Si Buta Tie mampu menghadapi Muyun Lan kala itu. Karena pria berjubah hitam itu mampu mengimbangi perlawanan Si Buta Tie, sudah jelas dia juga seorang kultivator yang sangat tangguh.     

"Prefektur Ilahi memang sangat luas, dan masih ada banyak dunia lainnya di luar sana. Sebagian besar dari kultivator terbaik di seluruh penjuru dunia telah muncul di sini, jadi tidak mengherankan bahwa sosok-sosok sekuat itu juga datang kemari. Bahkan mungkin ada beberapa kultivator lain yang jauh lebih kuat darinya," jawab Ye Futian. Si Buta Tie mengangguk setuju. Dia juga memahami hal itu.     

Tempat ini telah mengumpulkan para kultivator terbaik di seluruh dunia, bukan hanya dari satu wilayah tertentu.     

Ye Futian kembali memandang Ye Wuchen dan bertanya, "Bagaimana kondisimu sekarang?"     

Ye Wuchen telah melahap nebula itu seutuhnya, namun Ye Futian tidak tahu seberapa banyak keuntungan yang didapatkan oleh Ye Wuchen dengan melakukan hal tersebut.     

"Nebula yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung itu mengandung ilmu pedang di dalamnya." Ye Wuchen memandang Ye Futian dengan mata yang berbinar. Dia juga merasa sangat antusias akan hal ini. Dia telah mendapatkan lebih dari sekedar terobosan kali ini.     

Ye Futian tersenyum dan mengangguk. Ini jelas merupakan sebuah peluang yang sangat menguntungkan bagi Ye Wuchen. Bagaimanapun juga, tidak semua orang mampu mendapatkan kekuatan dari Kaisar Agung lebih dari satu kali seperti dirinya.     

Ilmu pedang yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung jelas sangat menguntungkan bagi para pendekar pedang.     

"Ayo kita pergi ke tempat lainnya," ujar Ye Futian, dan mereka pun pergi meninggalkan tempat itu. Karena Ye Wuchen telah melahap nebula yang ada di sana, maka area itu tidak lagi memiliki sesuatu yang berharga di dalamnya, sehingga tidak seorang pun yang tetap berada di sana.     

Mereka semua kembali menjelajahi galaksi untuk mencari keberadaan kultivator lainnya. Namun pada saat ini, mereka mendapati bahwa sebuah pertarungan sedang berlangsung di hadapan mereka.     

Ye Futian memandang ke arah medan pertempuran itu, dan dia langsung mengerutkan keningnya.     

"Gawat!" Si Buta Tie berseru sebelum dia melesat pergi dengan kecepatan tinggi.     

Anggota kelompok lainnya juga bergegas pergi ke area tersebut. Ye Futian melesat melintasi langit dan tiba di sana dalam waktu singkat, sementara Si Buta Tie dan Fang Gai telah tiba terlebih dahulu. Mereka langsung terlibat dalam pertempuran dan membuat galaksi itu berguncang hebat.     

Ye Futian meningkatkan kecepatannya dan tiba di tempat dimana Fang Huan dan Zi Feng berada. Aura di sekitar tubuh Zi Feng tampak tidak stabil dan sepertinya dia telah terluka. Namun, sekujur tubuhnya diselimuti oleh kobaran api ilahi sehingga dia dapat memulihkan diri dengan cepat.     

Di atas Ye Futian, Shi Kui dan Gu Huai berdiri di lokasi yang berbeda, namun keduanya sama-sama menghadapi lawan yang kuat. Akan tetapi, sosok yang dikepung oleh kultivator-kultivator paling kuat tentu saja adalah Chen Yi.     

Beberapa kultivator berdiri di sekeliling Chen Yi, dan mereka semua memiliki aura yang mengerikan. Beberapa dari mereka bahkan sudah mencapai Renhuang tingkat kedelapan. Mereka berdiri mengitari Chen Yi seolah-olah mereka takut Chen Yi akan melarikan diri lagi.     

Sebelumnya, Chen Yi berhasil melarikan diri, jadi mereka mulai menyerang rekan-rekannya untuk memaksanya kembali.     

Ketika Ye Futian menyaksikan pemandangan ini, dia tahu bahwa sosok yang berada dalam bahaya kali ini adalah Chen Yi. Jika tidak, kultivator-kultivator itu tidak akan mengepungnya seperti saat ini.     

"Minumlah." Ye Futian menghampiri Zi Feng dan memberinya sebuah pil. Namun Zi Feng menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak membutuhkannya."     

Dia adalah seekor phoenix ilahi, sehingga kemampuannya dalam memulihkan diri sangat luar biasa. Namun saat ini, tatapan matanya yang dingin terpaku pada para kultivator di hadapannya. Sepertinya dia sangat marah pada mereka.     

Dia adalah seseorang yang jarang sekali ditindas. Ketika dia berada di Pulau Dewa Timur, dialah yang menindas orang lain dan tidak pernah sebaliknya. Memang benar bahwa tidak ada satu pun dari orang-orang ini yang memiliki latar belakang biasa, tetapi dia juga termasuk salah satunya. Ayahnya adalah Lord Phoenix, dan dia mendominasi wilayah itu bersama Dewa Tertinggi Donglai di masa lalu.     

Ye Futian tidak berusaha membujuknya lagi. Kini dia memandang ke arah Chen Yi dan bertanya, "Apa yang sudah dia lakukan?"     

"Dia menjarah sebuah pusaka dari nebula di area ini," jawab Zi Feng. "Ditambah lagi, dia mengambil pusaka itu tepat ketika kultivator lain sudah membukakan jalan dan hendak mengambil pusaka tersebut."     

Ye Futian bisa merasakan hatinya berkedut. Pria ini memang bernyali besar. Tidak heran ada begitu banyak orang yang mengepungnya saat ini.     

"Tapi strateginya memang bagus," Zi Feng memuji Chen Yi. Cahaya suci di matanya bersinar saat dia menatap kultivator lainnya dan berkata, "Selain itu, dia bisa saja melarikan diri bersama pusaka itu, namun dia terpengaruh oleh kami. Kultivator-kultivator ini sengaja menyerang kami untuk memaksa Chen Yi kembali kemari."     

"…"     

Ye Futian memandang Zi Feng dengan terkejut. Phoenix yang keras kepala ini tampaknya juga tak kenal takut.     

Sebelumnya, situasi yang dihadapi oleh Ye Wuchen tidak terlalu buruk. Semua orang datang kemari untuk berkultivasi, dan siapa pun berhak memiliki pemahaman apa pun yang mereka peroleh dari tempat ini. Hal yang terpenting adalah, begitu dia menelan sebuah nebula, maka nebula itu menjadi miliknya, dan tidak ada orang lain yang bisa mengambilnya. Tapi situasinya berbeda jika menyangkut sebuah pusaka. Siapa pun yang memegangnya akan selalu berada dalam bahaya. Begitu orang lain mengetahui bahwa kau memiliki sebuah pusaka, mereka tentu ingin merebutnya darimu.     

"Jika kau bersedia mengembalikannya, maka kami akan membiarkanmu pergi," salah satu kultivator kuat yang mengepung Chen Yi angkat bicara. Mereka tidak berani lengah sedikit pun. Chen Yi masih memiliki pusaka lainnya, yang memungkinkan dia bergerak secepat cahaya.     

Seperti itulah cara Chen Yi dalam mendapatkan pusaka di area ini sebelumnya. Kerja keras mereka dalam membukakan jalan justru memberikan keuntungan bagi Chen Yi dan memungkinkannya untuk membawa pergi pusaka itu. Sehingga sudah jelas, mereka tidak akan membiarkan pria ini pergi begitu saja.     

"Pusaka itu ditinggalkan di galaksi ini, jadi pusaka itu akan menjadi milik siapa pun yang berhasil mendapatkannya. Karena kalian semua telah membantu membukakan jalan, aku hanya bisa berterima kasih pada kalian semua dari lubuk hatiku yang paling dalam. Lagipula masih ada banyak harta karun lainnya di galaksi ini. Kalian dapat mencarinya. Beberapa orang bahkan sudah pergi ke tempat lainnya. Kenapa kalian terus menerus mengincarku?" jawab Chen Yi sambil tersenyum. Tubuhnya bermandikan cahaya suci seolah-olah dia sudah siap untuk kabur kapan saja.     

Dia memandang ke bawah, tepatnya ke arah Ye Futian. Lalu dia mengirimkan suaranya, "Sebenarnya kau ingin membantuku atau tidak?"     

Ye Futian membalas tatapan matanya. Pria ini ternyata tahu caranya meminta bantuan dari orang lain?     

"Bagaimana mungkin aku bisa membantumu dalam situasi seperti ini?" jawab secara telepati. "Aku akan menangani para kultivator yang berada di bagian bawah. Kau bisa kabur dan menyelamatkan dirimu sendiri. Anggap saja kita tidak mengenal satu sama lain!"     

"..." Chen Yi memandang Ye Futian dengan terkejut. Dia tidak percaya bahwa ada orang sekejam itu di dunia ini.     

Anggap saja mereka tidak saling mengenal satu sama lain?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.