Keunggulan
Keunggulan
Sepertinya dia harus mengandalkan kemampuannya sendiri kali ini.
Chen Yi memandang orang-orang di sekitarnya. Semua kultivator kuat ini telah menyegel seluruh tempat, jadi jika dia ingin melarikan diri, dia harus menghancurkan energi Jalur Agung yang mereka gunakan untuk menyegel area tersebut. Sudah jelas, hal itu akan cukup sulit untuk dilakukan.
"Jadi, tidak ada satu pun dari kalian yang bersedia membiarkanku pergi?" ujar Chen Yi sambil memandang ke sekelilingnya.
Tidak ada satu pun kultivator yang terpengaruh setelah mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Chen Yi; mereka bahkan memandangnya dengan tatapan mengejek. Apakah pria ini masih merencanakan sesuatu agar bisa lolos dari situasi ini?
"Karena kalian tidak ingin berkompromi denganku, maka aku akan mengembalikan pusaka yang kalian inginkan." Apa yang diucapkan oleh Chen Yi ini membuat ekspresi semua orang menjadi serius. Mereka menatapnya dengan tajam, lalu mereka melihat sebuah pusaka muncul di tangan Chen Yi dan bersinar terang. Kemudian dia melemparkannya dan pusaka itu pun melayang di udara. Itu memang pusaka yang dia ambil sebelumnya.
"Apa-apaan ini…"
Semua orang tertegun untuk beberapa saat sebelum terdengar suara ledakan ketika beberapa tangan diulurkan ke depan untuk mengambil pusaka itu. Beberapa dari mereka langsung melesat menembus ruang hampa. Masing-masing dari mereka bergerak dengan kecepatan tinggi untuk menjadi yang tercepat dalam mendapatkan pusaka itu.
Mereka tidak peduli lagi pada Chen Yi sekarang. Beberapa telapak tangan raksasa langsung dikerahkan menuju pusaka itu, dan suara telapak tangan mereka yang saling bertabrakan terdengar sangat mengerikan saat pertempuran terjadi di sana. Tidak ada seorang pun yang akan membiarkan orang lain mengambilnya.
*Whoosh*
Pada saat ini, seberkas cahaya tiba-tiba bersinar dan melintas melewati semua orang. Sinar cahaya ini bergerak sangat cepat, sehingga apa yang mereka lihat hanyalah kilatan cahaya yang melintas dan langsung menghilang. Tapi ada sesuatu yang ikut menghilang setelah cahaya itu melintas, yaitu pusaka yang mereka perebutkan beberapa saat yang lalu. Semua orang tampak terkejut saat melihat seberkas cahaya terpancar ke kejauhan, membentuk sebuah garis di atas langit dan hanya meninggalkan jejak-jejak samar di udara.
"Tidak kusangka kalian semua masih belum belajar dari kesalahan kalian sebelumnya," sebuah suara dengan nada yang memprovokasi terdengar dari kejauhan. Para kultivator itu merasa seperti telah dipermainkan, dan ekspresi mereka menjadi sangat buruk. Chen Yi telah membodohi begitu banyak kultivator tingkat atas, dan bagian terburuknya adalah, dia telah dua kali melakukan trik yang sama pada mereka.
Begitu mereka mulai bertarung satu sama lain, dia pergi dengan kecepatan tinggi untuk mengambil pusaka itu dan bergegas kabur. Mereka telah dua kali membuat kesalahan yang sama, dan hal ini disebabkan oleh keserakahan mereka. Lagipula, saat Chen Yi melemparkan pusaka itu, hal pertama yang mereka pikirkan adalah merebutnya sesegera mungkin. Jika seseorang tidak mengambilnya, maka orang lain yang akan mendapatkannya. Tidak ada yang berpikiran untuk menjaga Chen Yi karena itu berarti orang lain akan mendapatkan pusaka itu sebagai gantinya. Jika orang lain yang mendapatkan pusaka itu, maka tidak ada gunanya menjadikan Chen Yi sebagai tawanan.
Apalagi semua ini terjadi begitu cepat. Chen Yi telah menggunakan akalnya untuk menipu orang-orang ini lagi dan kembali membawa pergi pusaka itu.
*Boom, Boom, Boom* Aura yang mengerikan mulai terpancar dari masing-masing kultivator itu. Sinar-sinar cahaya suci melesat ke atas langit dengan kecepatan tinggi saat mereka melintasi galaksi. Setiap sinar cahaya itu bergerak menuju kilatan cahaya yang muncul sebelumnya. Sudah bisa ditebak bahwa banyak dari mereka tersulut amarah akibat tindakan yang dilakukan oleh Chen Yi.
Sekarang permasalahan ini tidak lagi sekedar memperebutkan pusaka. Mereka semua merasa terhina dan terprovokasi oleh Chen Yi.
Beberapa dari mereka menyadari bahwa mustahil bagi mereka untuk mengejar Chen Yi, jadi mereka memilih untuk tetap berdiri di tempat masing-masing. Mereka justru memandang ke bawah, tepatnya pada Ye Futian dan kelompoknya.
Tampaknya kelompok ini adalah rekan-rekan dari Chen Yi. Maka dari itu, mereka akan menggunakan cara yang sama untuk memaksa Chen Yi kembali kemari.
Ekspres Ye Futian saat ini tampak aneh. Chen Yi benar-benar kabur dengan membawa pusaka itu bersamanya. Sungguh hal yang 'mengejutkan'. Namun apakah dia sengaja memprovokasi pihak lawan sebagai balas dendam atas tindakan Ye Futian yang menyuruhnya untuk berpura-pura tidak mengenal satu sama lain?
Sudah jelas, ekspresi para kultivator di sekitar Ye Futian terlihat tidak ramah. Si Buta Tie, Fang Gai, dan yang lainnya merapatkan barisan, dan mereka membalas tatapan mata kultivator-kultivator itu dengan penuh kewaspadaan.
"Semua orang yang berada di sini adalah kultivator tingkat atas dari berbagai macam pasukan. Setiap perselisihan pasti disebabkan oleh satu orang, seperti halnya setiap hutang adalah milik seorang kreditur. Karena pria itu adalah orang yang mengambil pusaka itu dari kalian semua, kalian semua bisa pergi dan merebutnya kembali. Kami tidak begitu mengenalnya, jadi kuharap kalian semua tidak akan melibatkan orang-orang yang tidak bersalah," ujar Ye Futian sambil mengulurkan tangannya, lalu mengangkat bahunya.
Namun sudah jelas tidak ada seorang pun yang mempercayai ucapannya. Beberapa sosok terkemuka menekan mereka di dalam area ini. Meskipun ini hanya salah satu area di antara dunia bintang tempat semua orang berkumpul, namun masih ada cukup banyak kultivator tingkat atas yang berada di sana. Beberapa dari mereka juga adalah Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna.
"Jika kami mampu mengalahkan kalian semua, aku yakin dia akan kembali kemari," ujar salah satu dari mereka.
"Yah, jika kalian masih bersikeras untuk melibatkan orang yang tidak bersalah, maka kami tidak akan duduk diam dan tidak melakukan apa pun," ujar Ye Futian dengan nada dingin dan tidak ramah. Dia memandang para kultivator di sekitarnya. Lebih dari satu orang dari setiap pasukan terkemuka telah datang kemari, dan sementara beberapa dari mereka adalah sosok-sosok yang kuat, namun ada pula yang tidak. Selain para Renhuang tingkat atas itu, ada juga Renhuang di tingkat lainnya di sana.
Sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara karena tidak ada yang peduli dengan apa yang dikatakan oleh Ye Futian. Bahkan, beberapa dari mereka sudah mulai melancarkan serangan. Salah satu dari mereka mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, sebuah badai Jalur Agung terbentuk di atas tubuhnya, diikuti dengan munculnya sebuah pagoda badai di sana. Pagoda badai ini melayang di atas langit dan ukurannya terus membesar hingga akhirnya menutupi seluruh tempat. Kilatan petir yang mengerikan dapat dilihat di bawah pagoda badai tersebut, dan setiap bagian dari badai itu tampaknya mengandung kekuatan penghancur yang mencengangkan.
Si Buta Tie terbang ke atas langit dan mengambil satu langkah ke depan. Langit dan bumi bergemuruh saat palu ilahi miliknya muncul kembali di tangannya. Sebuah badai yang tidak kalah mencengangkan telah terbentuk di sana dan menekan area ini dengan kuat.
Setiap kultivator yang berdiri di lokasi yang berbeda-beda mulai melancarkan serangan masing-masing. Shi Kui, Gu Huai, dan yang lainnya juga mengambil satu langkah ke depan untuk mengerahkan aura mengerikan mereka masing-masing.
Ye Futian memandang semua Renhuang itu dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya. Kekuatan Jalur Agung mengalir di sekujur tubuhnya, dan suara ledakan yang keras bergema dari dalam tubuhnya, yang kemudian menyebar ke seluruh tempat.
Namun, hal yang lebih mengerikan lagi adalah, tubuhnya tampak memancarkan semacam cahaya suci, yang membuat sosoknya terlihat sangat menakjubkan. Kedua matanya seperti telah berubah menjadi sepasang mata iblis, dan seolah-olah ada jantung yang berdegup kencang di dalam dirinya, sehingga menyebabkan Qi iblis ini memenuhi seluruh tempat.
*Deg*
*Deg, Deg*
Tatapan mata banyak orang tertuju pada Ye Futian. Mereka semua tampaknya bisa merasakan kehadiran aura Dewa Iblis di sana. Aura yang terpancar dari tubuh Ye Futian membuat mereka terkejut. Ini adalah aura dari seorang Renhuang tingkat keenam, tetapi bahkan para Renhuang tingkat ketujuh ikut merasa terancam. Auranya saja sudah tidak lebih lemah dari Renhuang tingkat ketujuh yang kuat seperti mereka.
Selain itu, ada sebuah tekanan dahsyat yang membuat hati mereka berdebar kencang, seolah-olah mereka bisa mendengar detak jantung mengerikan yang berasal dari dalam tubuh Ye Futian itu.
"Hati-hati, itu adalah aura dari Dewa Iblis," ujar salah satu dari mereka sambil menatap Ye Futian. Dia bisa menebak bahwa Ye Futian pasti telah melalui banyak hal yang luar biasa.
"Pria itu adalah Ye Futian, satu-satunya orang yang bisa melihat jasad suci Kaisar Agung Shenjia di Wilayah Shangqing, dan dikabarkan bahwa dia telah menempa tubuh Jalur Agung yang sangat kokoh, sehingga sekarang tubuh fisiknya tidak bisa dihancurkan," ujar sosok lainnya. Ye Futian terkejut saat mendengar bahwa sosok ini mengetahui identitasnya. Sepertinya dia telah meraih reputasi tersendiri di dunia luar sekarang, bahkan para kultivator dari wilayah lain mengetahui siapa dirinya.
Namun kultivator-kultivator ini tampaknya sudah siap bertarung, seolah-olah informasi ini justru membuat mereka semakin berambisi untuk bertarung melawan Ye Futian.
*Whoosh*
Sebuah badai iblis telah terbentuk di udara, dan bayangan seekor burung merak raksasa muncul di belakang Ye Futian. Ketika Dewa Iblis Merak itu membentangkan sayapnya, rasanya seolah-olah ada sepasang mata yang tak terhitung jumlahnya yang muncul di sana, dan setiap pasang mata itu memancarkan cahaya iblis yang mengerikan.
Pada saat berikutnya, sosok Ye Futian berubah menjadi kilatan cahaya dan melesat menuju satu arah dengan kecepatan tinggi.
"Hentikan dia!" seseorang berteriak dengan keras. Seorang Renhuang tingkat ketujuh yang kuat langsung mengambil langkah ke depan, dan dalam sekejap, kekuatan ilahi dari Jalur Agung menyebar di udara. Satu sosok raksasa kini telah muncul di depan Ye Futian. Sosok itu memancarkan cahaya keemasan di sekujur tubuhnya, seolah-olah dia mengenakan baju zirah emas.
Ketika sosok itu melihat Ye Futian yang bergerak mendekat, dia mengulurkan tangannya ke depan untuk melancarkan serangan. Kedua kepalan tinju emasnya langsung menembus udara, dan bayangan kepalan tinju keemasan yang terhitung jumlahnya pun muncul di atas langit. Masing-masing kepalan tinju itu tampak sangat kuat sehingga mampu melubangi langit.
Namun, alih-alih menghindar atau mundur, Ye Futian justru terus menerjang ke arah kepalan-kepalan tinju ilahi raksasa itu. Ye Futian telah menempa tubuh Jalur Agung, jadi tubuh fisiknya yang terbuat dari daging dan darah kini sudah mendekati tubuh ilahi, yang mengandung berbagai macam kekuatan Jalur Agung di dalamnya. Dia bisa dianggap tak terkalahkan sekarang, dan satu pukulan darinya bisa menghancurkan seluruh langit berbintang ini.
*Boom, Boom, Boom*
Serangan keduanya pun bertabrakan, dan dampak yang ditimbulkan bisa saja menghancurkan semua yang ada di sekitarnya. Suara ledakan yang memekakkan telinga dari tubuh Ye Futian bergema di udara. Beberapa kultivator mencoba menyerangnya dari segala arah, namun tidak ada satu pun dari mereka yang mampu mendekatinya.
*Boom*
Beberapa sinar cahaya yang mengerikan melesat melintasi ruang hampa, dan kepalan tinju keemasan itu pun dihancurkan. Akan tetapi, bayangan Dewa Iblis Merak itu terus bergerak, dan sebuah serangan yang dahsyat langsung mendarat di tubuh Renhuang tingkat ketujuh itu. Tubuhnya dihempaskan ke kejauhan oleh serangan tersebut.
Namun Ye Futian tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah sosoknya berubah menjadi kilatan cahaya, dia mulai mengincar para Renhuang yang lebih lemah di belakangnya.
"Hentikan dia!" salah satu dari mereka berteriak dengan keras. Beberapa Renhuang mengepung Ye Futian pada saat yang bersamaan, namun tubuh Ye Futian telah beresonansi dengan rapalan sutra Buddha. Banyak sosok Buddha Vajra dengan tatapan penuh amarah di mata mereka langsung mengincar kepala lawan-lawannya. Kemudian dia mengangkat tangannya, dan telapak tangannya berubah menjadi sebuah monumen ilahi yang menerjang ke arah mereka. Ini adalah sebuah serangan yang sangat agresif.
Semua orang yang berusaha membunuh Ye Futian sebelumnya telah dihempaskan oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Beberapa orang masih berusaha menghentikannya, sehingga Ye Futian mengayunkan tangannya yang lain ke depan. Sebuah tombak yang tidak bisa dihancurkan muncul dalam sekejap dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.
"Mundur!" Semua Renhuang di bagian belakang mulai melarikan diri dari Ye Futian, tetapi dia tiba-tiba mengepalkan telapak tangannya, yang langsung menyegel area di hadapannya. Beberapa Renhuang telah terjebak di area ini. Setelah itu, Ye Futian mengerahkan beberapa daun dan cabang pohon ke arah mereka, yang langsung menjerat semua orang di udara. Hawa dingin yang mengerikan langsung memenuhi seluruh tempat dan membuat suhu tubuh mereka turun ke nol derajat. Mereka kini telah terbungkus dalam lapisan es!