Terbentuk dari Langit Berbintang?
Terbentuk dari Langit Berbintang?
Ini adalah sebuah wajah yang terukir di antara bintang-bintang. Ziwei Agung berada tepat di depan mata mereka; dia berada dimana-mana. Namun, dia juga terasa seperti tidak nyata. Para kultivator bisa merasakan kekuatannya, namun mereka tidak akan pernah bisa menebak dimana keberadaannya. Dia seperti bayangan bulan yang terpantul di permukaan air.
Meski begitu, kekuatan sang Kaisar Agung terasa begitu nyata dan sakral. Seolah-olah dia benar-benar berdiri di atas langit sambil memandang para kultivator, tidak peduli dimana pun mereka berada.
Terlebih lagi, bayangan Ziwei Agung sudah berada di sini sejak lama. Sosok ilusinya ini adalah keberadaan abadi yang bertugas melindungi dunia bintang ini, atau dapat dikatakan seluruh bagian dari Pecahan Ziwei.
Terbuat dari apakah wajah ini? Apakah terbuat dari aura yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung? Ye Futian berpikir dalam hati. Jika sosok dewa kuno seperti Ziwei Agung telah meninggalkan auranya di sini, mungkinkah suatu saat nanti dia dapat hidup kembali?
Bagaimanapun juga Ziwei Agung adalah seorang dewa yang sangat kuat. Meskipun aura yang dia tinggalkan di dunia ini tidak begitu banyak, namun dia dapat dianggap sebagai sosok abadi, dikarenakan dia belum sepenuhnya menghilang dari dunia ini.
Di bagian langit ini, banyak kultivator berdiri di bawah bayangan Ziwei Agung. Mereka semua memiliki ekspresi serius di wajah mereka saat mendongak dan menatap sosok ilusi tersebut. Meskipun mereka semua adalah sosok terkemuka dari berbagai macam belahan dunia, namun tidak ada satupun dari mereka yang bersikap sombong ketika berdiri di bawah sosok ilusi sang Kaisar Agung. Mereka semua menunjukkan rasa hormat masing-masing pada Kaisar Agung kuno itu.
Ditambah lagi, menurut legenda, Ziwei Agung bukanlah dewa biasa. Dia adalah salah satu dewa terkuat yang pernah ada. Dia dapat dianggap sebagai kultivator nomor satu di antara para dewa; dia benar-benar berdiri di puncak kekuatan.
Bagaimanapun juga, berdasarkan legenda kuno, Zaman Para Dewa mengalami kejayaan sebelum runtuhnya Jalur Surgawi.
Para dewa juga memiliki perbedaan kekuatan di antara mereka selama Zaman Para Dewa berlangsung.
Beberapa kultivator bisa merasakan kedatangan Ye Futian. Kebanyakan dari mereka tidak peduli padanya; mereka semua memfokuskan diri untuk berkultivasi. Sesekali, beberapa dari mereka akan berbalik dan memandang Ye Futian, namun mereka tidak menunjukkan emosi di mata mereka. Mereka akan langsung mengalihkan pandangan mereka setelah meliriknya. Seolah-olah Ye Futian tidak ada di sana.
Sebagian besar kultivator yang berada disini merupakan sosok-sosok yang berdiri di puncak kekuatan. Mereka semua menjunjung tinggi harga diri masing-masing. Jangankan mereka yang tidak mengenal Ye Futian, bahkan mereka yang mengenalnya pun menyadari kehadirannya dengan acuh tak acuh. Mereka tidak akan memperlakukannya secara khusus.
Di antara semua orang yang hadir, Ye Futian melihat beberapa sosok yang dikenalnya. Salah satunya adalah Ning Hua, Wakil Ketua dari Istana Pemimpin Wilayah Donghua, yang berada di antara kerumunan. Sudah jelas, dia juga menganggap dirinya sebagai sosok terkemuka. Dia berniat untuk memahami rahasia yang dimiliki oleh Ziwei Agung, mengungkap ajaran apa pun yang mungkin tersembunyi dalam sosok ilusi ini.
Ning Hua juga menoleh dan memandang Ye Futian. Keinginan membunuh terpancar di kedua matanya. Namun, dia langsung mengalihkan pandangannya. Dia tidak berencana untuk menyerang Ye Futian di sini. Dia lebih memilih untuk memfokuskan diri dalam memahami rahasia dari Ziwei Agung.
Setelah tiba di sana, Ye Futian dengan cepat mengamati semua kultivator yang berdiri di arah yang berbeda-beda. Setelah itu, dia juga mengangkat kepalanya dan memandang sosok ilusi tersebut. Dia sedang menganalisis bagaimana caranya sosok ilusi Ziwei Agung ini bisa terbentuk.
Sekilas, sosok ilusi Ziwei Agung ini tampak menyatu dengan langit berbintang dan muncul di depan para kultivator yang hadir di sini. Namun, setelah mengamatinya dengan cermat, Ye Futian berhasil menyadari sesuatu. Sosok ilusi Ziwei Agung ini telah menyatu dengan langit berbintang, dan tampaknya sosok ilusi ini terbentuk dari bintang penghubung yang tak terhitung jumlahnya. Bintang-bintang yang tak ada habisnya itu telah membentuk sosok ilusi ini, sehingga memungkinkan para kultivator untuk melihat sosok Kaisar Agung kuno ini.
Mungkinkah Ziwei Agung mengumpulkan semua bintang yang ada di tempat ini untuk membentuk sosok ilusi ini?
Apakah semua titik-titik cahaya itu dibentuk oleh bintang-bintang? Ye Futian berpikir dalam hati saat dia memandang langit berbintang di atasnya.
Semua kultivator yang berdiri di atas langit telah berusaha untuk memahami fenomena ini untuk waktu yang lama, namun sampai sekarang, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa memahaminya. Mereka hanya bisa merasakan sebuah kekuatan ilahi di sana. Sama seperti yang dialami Ye Futian, mereka dapat melihat ada satu sosok dewa kuno di atas kepala mereka, tetapi mereka tidak dapat mendekati sosok ilusi tersebut.
Para kultivator ini saling berkomunikasi satu sama lain secara telepati. Mereka sangat terbuka dalam berbagi analisis mereka masing-masing, bekerja sama untuk mengungkap misteri ini.
Mereka sadar bahwa, jika ajaran sang Kaisar Agung benar-benar tersimpan di sini, maka ajaran tersebut pasti belum dipahami oleh siapa pun setelah bertahun-tahun lamanya. Akan sulit untuk memecahkan misteri ini jika mereka hanya mengandalkan diri mereka sendiri. Hal ini dapat dianggap sebagai sebuah misi yang mustahil untuk diselesaikan. Oleh karena itu, mereka terbuka untuk berbagi dengan mengandalkan pemahaman semua orang yang hadir di sini.
Jika ajaran sang Kaisar Agung benar-benar tersembunyi di sini, para kultivator ini tidak akan ragu-ragu untuk bertarung melawan semua orang yang hadir untuk merebut ajaran itu. Namun, pertama-tama mereka harus menemukan dimana ajaran itu berada. Saat ini, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa melihat apa pun. Mereka bersedia bekerja sama untuk mengungkap rahasia itu, kemudian saling bertarung untuk merebut ajaran tersebut.
Sosok-sosok terkemuka tentu saja memiliki temperamen yang tidak biasa.
Pada saat ini, tatapan mata seseorang tertuju pada Ye Futian. Dia berkata, "Mendekatlah. Bagaimana pendapatmu setelah mengamati sosok ilusi dari sang Kaisar Agung?"
Ye Futian memandang orang yang baru saja berbicara. Orang ini juga memiliki temperamen yang luar biasa. Sepertinya tidak ada maksud tersembunyi di balik kata-katanya. Ye Futian pun berkata, "Saya baru saja tiba di sini dan belum mengamatinya secara mendetail. Sudah jelas, apa yang saya temui tidak dapat dianggap sebagai pemahaman. Namun, dari pengamatan saya, sosok Kaisar Agung ini telah menyatu dengan langit berbintang. Saya menduga bahwa sosok Kaisar Agung ini mungkin terbentuk dari bintang-bintang."
Ketika kultivator yang berada di udara itu mendengar jawaban Ye Futian, dia tampak tersenyum. Dia menatap Ye Futian dengan serius dan berkata, "Tuan, bolehkan aku mengetahui siapa dan dari mana kau berasal?
"Nama saya Ye Futian. Saya berasal dari Desa Empat Sudut di Wilayah Shangqing, tepatnya di Prefektur Ilahi," jawab Ye Futian. Ketika kultivator itu mendengar jawabannya, dia tampak seperti menyadari sesuatu. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Jadi, kau adalah satu-satunya kultivator dari Wilayah Shangqing yang berhasil memahami jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Tidak heran kemampuanmu begitu luar biasa. Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu."
Ye Futian membalas penghormatannya dengan menangkupkan tangannya. Kultivator itu pun tersenyum dan berkata, "Kami sudah cukup lama mengamati sosok Kaisar Agung ini. Kami juga menghabiskan banyak waktu untuk bertukar wawasan dan memastikan apa yang kami temukan sebelum membuat suatu kesimpulan. Sosok Kaisar Agung ini tampaknya terhubung dengan berbagai bintang di atas langit. Artinya, sosok Kaisar Agung ini mungkin telah menyatu dengan langit berbintang. Pada kenyataannya, bintang-bintang yang berada di atas langit semuanya terhubung satu sama lain dan membentuk sosok ilusi dari Ziwei Agung. Aku tidak menyangka Renhuang Ye sudah menyadari poin penting ini. Sungguh luar biasa."
Di sekelilingnya, banyak orang di antara langit berbintang menatap Ye Futian. Mereka tentu saja dibuat tercengang dengan pendapat yang dia ungkapkan sebelumnya. Memang benar bahwa kesimpulan yang mereka dapatkan telah diketahui oleh Ye Futian dalam waktu singkat. Dia mampu menyadari poin penting dari semua ini. Seperti yang diharapkan, kemampuan pemahamannya sesuai dengan reputasinya. Rumor mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya orang yang berhasil memahami jasad suci Kaisar Agung Shenjia di Wilayah Shangqing. Tampaknya rumor itu memang benar adanya, dan dia memang memiliki bakat yang luar biasa.
Ketika Ye Futian mendengar apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya itu, tiba-tiba dia memahami semuanya. Jadi itulah jawabannya. Pendapat yang dia ungkapkan sebelumnya hanya sebuah spekulasi belaka. Sebenarnya, dia bahkan tidak terlalu percaya diri dengan spekulasinya itu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa memang itulah jawaban yang dicarinya. Karena para kultivator ini juga memiliki kesimpulan yang sama, maka memang seperti itulah faktanya.
Sosok ilusi dari Ziwei Agung ini dibentuk dari langit berbintang.
"Mendekatlah dan mari kita pahami sosok ilusi ini bersama-sama," satu sosok yang tak tertandingi memanggil Ye Futian dari langit berbintang. Dia memunggungi Ye Futian karena dia sedang menghadap ke arah sosok Ziwei Agung itu. Nada bicaranya sangat tenang, tetapi dia tampaknya adalah seorang kultivator tingkat tinggi. Dia memiliki aura yang mengesankan di tubuhnya.
Kultivator lain tidak mempedulikannya. Saat ini, banyak orang berkata, "Renhuang Ye dan kelompoknya, naiklah kemari dan memahami sosok ilusi ini bersama-sama. Mari kita lihat apakah kita bisa mengungkap misteri di balik sosok Ziwei Agung ini bersama-sama."
Kelompok Ning Hua memandang ke arah Ye Futian. Hawa dingin terlintas di mata Ning Hua. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Ye Futian akan tampil begitu menonjol begitu tiba di sini. Dia dipuji oleh banyak orang, yang sudah jelas menaruh harapan besar padanya. Sepertinya dia telah mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ye Futian bahkan hampir bisa menjadi ancaman bagi Ning Hua.
Namun, Ning Hua tidak begitu peduli padanya. Bagaimanapun juga, bagi Ning Hua, Ye Futian harus mati.
"Terima kasih banyak," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan. Dia tidak menolak ajakan mereka dan langsung naik ke atas langit untuk memahami sosok ilusi itu bersama kultivator lainnya.