Legenda Futian

Peluang Bagi Si Buta Tie



Peluang Bagi Si Buta Tie

3Jiwa spiritual Ye Futian melesat ke arah bintang-bintang di atas langit. Perlahan-lahan, dia bisa melihat satu bintang yang bersinar dengan terang di sana. Sebuah badai emas yang sangat kuat berputar-putar di sekitarnya. Badai mengerikan ini tampaknya cukup kuat untuk menghancurkan apa pun yang disentuhnya.     

Saat jiwa spiritualnya pergi menuju bintang itu, sosok Kaisar Agung yang berada di atas langit perlahan-lahan terlihat semakin jelas. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan, dan cahaya keemasan berputar-putar di sekitar sosoknya yang menakjubkan, sehingga membuat penampilannya tampak sangat mengintimidasi.     

Meskipun sosok Kaisar Agung ini telah muncul sebelumnya, namun sensasi yang dipancarkan olehnya benar-benar berbeda dari saat itu. Gambaran yang muncul terasa sangat berbeda pada waktu kemunculan yang berbeda dan penampilannya juga tampak berbeda. Sosoknya menjadi semakin mengerikan. Seolah-olah sosok ilusi itu benar-benar seorang dewa emas yang mampu menyinari seluruh penjuru dunia.     

*Boom*     

Pada saat ini, Ye Futian menghindarinya secara paksa. Jiwa spiritualnya tidak memasuki bintang tersebut. Sebaliknya, dia justru menarik kembali jiwa spiritualnya.     

Dia pun kembali membuka matanya. Jantungnya berdegup kencang, namun tatapan matanya tampak serius. Apakah warisan yang ditinggalkan oleh sang Kaisar Agung di sana akan menghilang begitu saja, ataukah akan berada di sana untuk selamanya?     

Dia tidak mengetahui jawabannya, akan tetapi tubuhnya tidak ada bandingannya, dan kemampuan bertarungnya juga tak tertandingi. Tidak ada lawan yang bisa berdiri di hadapannya. Bahkan mewarisi kekuatan Kaisar Agung tidak akan membawa pengaruh besar untuk kemajuannya. Kekuatan itu tidak akan bisa membantunya untuk menemukan cara agar bisa melampaui tingkat Plane-nya saat ini.     

Beberapa saat yang lalu, sebuah pemikiran terlintas di dalam benaknya. Kekuatan dari Bintang Imperial itu sangat cocok untuk Si Buta Tie.     

Bagaimana jika dia yang mewarisi kekuatan ini?     

Pasti dia akan mengalami perubahan yang signifikan.     

Si Buta Tie telah dikhianati dan dibutakan kala itu, kemudian dia kembali ke Desa Empat Sudut dengan penuh penyesalan dan kesedihan. Sang guru memang telah menyembuhkannya dan membantunya pulih, namun cedera yang dialaminya pasti masih membekas dalam dirinya. Terlebih lagi, musuh Si Buta Tie berada di sini hari ini. Mo Ke dari Klan Awan Iblis tidak lebih lemah darinya. Jika dia ingin membalas dendam, hal itu akan sangat sulit untuk dilakukan.     

Jika Si Buta Tie mewarisi kekuatan Kaisar Agung ini, dia akan mendapatkan kesempatan untuk menerobos ke Renhuang Plane tingkat kesembilan. Selain memperoleh warisan, dia akan mampu menghadapi anggota dari Klan Awan Iblis.     

Pada saat ini, Fang Gai dan Si Buta Tie tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Ye Futian. Mereka hanya melihat pancaran cahaya yang menyilaukan muncul di tubuhnya dan mengira bahwa dia telah menemukan sesuatu. Namun, Ye Futian tiba-tiba tersadar, dan semuanya tampak kembali seperti semula. Hal ini membuat ekspresi terkejut muncul di wajah Fang Gai dan Si Buta Tie. Meskipun Si Buta Tie tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi, namun dia bisa merasakan semuanya dengan sangat jelas.     

"Paman Tie," mereka semua mendengar suara Ye Futian. Si Buta Tie tertegun dan langsung memandang ke tempat dimana Ye Futian berada. Dia tampak ragu-ragu mendengar panggilan dari Ye Futian.     

"Kemarilah," ujar Ye Futian. Si Buta Tie tidak memahami maksud dari tindakan Ye Futian ini, namun dia tetap menghampirinya. Dia berdiri di samping Ye Futian dan bertanya, "Ada apa?"     

"Aku akan memberikan semua yang baru saja kupahami kepadamu. Bagaimana kalau kau yang mencoba melakukan hal ini, Paman Tie?" Ye Futian berbicara padanya secara telepati. Si Buta Tie masih belum sepenuhnya memahami arti kata-kata Ye Futian. Dia melihat seberkas cahaya muncul dari dahi Ye Futian, yang kemudian masuk ke dalam dahinya. Tiba-tiba, semua yang baru saja dipahami oleh Ye Futian dikirimkan ke dalam pikiran Si Buta Tie. Rasanya seolah-olah dia telah melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Selama dia mengikuti jalur yang disiapkan oleh Ye Futian di hadapannya, maka dia pasti akan menemukannya.     

Setelah dia menyaksikan semua yang muncul di dalam benaknya, Si Buta Tie tentu saja mengetahui apa yang telah dialami oleh Ye Futian. Dia bisa saja mengambil warisan dari Bintang Imperial itu, namun di saat-saat terakhir, Ye Futian memilih untuk mundur dan memilih Si Buta Ti untuk menggantikannya.     

Apa maksudnya ini?     

Dia memutuskan untuk memberikan warisan dari Bintang Imperial itu padanya!     

"Tidak," jawab Si Buta Tie dengan nada datar. Warisan dari Bintang Imperial itu pasti sangat berharga. Dia tidak bisa menerimanya begitu saja.     

"Paman Tie, warisan ini akan sangat penting bagi para kultivator, tetapi aku tidak membutuhkan hal-hal seperti ini lagi. Di langit berbintang ini, satu-satunya targetku adalah mewarisi kekuatan dari Kaisar Agung Ziwei. Penguasa dari Bintang Imperial ini pasti pernah menjadi pelayan bagi Kaisar Agung Ziwei," ujar Ye Futian pada Si Buta Tie secara telepati. "Lagipula, apakah kau tidak ingin membuktikan bahwa dirimu layak mencapai puncak Renhuang Plane? Apakah kau tidak ingin mendapatkan kekuatan untuk membalas dendam atas kebutaan yang kau alami?"     

Hati Si Buta Tie tergerak ketika dia mendengar kata-kata Ye Futian. Ini memang ambisinya sejak awal. Terlebih lagi, dia sangat menyadari bahwa apa yang dikatakan Ye Futian memang sangat masuk akal. Ye Futian sudah memiliki warisan dari Kaisar Agung. Dia adalah satu-satunya orang yang mampu memahami sesuatu dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan menempa tubuh ilahi yang sempurna darinya. Dan jika Si Buta Tie bisa mendapatkan warisan dari Kaisar Agung, dia akan memiliki peluang besar untuk membalaskan dendamnya.     

"Jangan buang-buang waktu lagi. Keberhasilanmu dalam beresonansi dengan Bintang Imperial ini akan bergantung pada kemampuanmu sendiri," lanjut Ye Futian. "Aku akan mencari Bintang Imperial lainnya. Bintang-bintang itu pasti tersebar di langit berbintang ini."     

Si Buta Tie akhirnya menganggukkan kepalanya. Karena dia tidak dapat melihat, maka indera-nya yang lain jelas lebih peka dari kultivator pada umumnya. Terlebih lagi, dia memiliki keyakinan besar bahwa dia akan berhasil mewarisi kekuatan itu.     

Dia duduk bersila di tempatnya, lalu mengikuti jalur yang dilewati oleh Ye Futian sebelumnya. Dengan adanya Ye Futian yang membantunya memperluas wawasannya, maka segala sesuatunya akan menjadi jauh lebih mudah. Ini jelas merupakan sebuah kesempatan menguntungkan yang diberikan oleh Ye Futian kepadanya.     

Ye Futian melihat Si Buta Tie mengepalkan telapak tangannya dengan erat. "Paman Tie, tidak usah berpikir macam-macam. Santai saja." Dia tahu bahwa kondisi pikiran Si Buta Tie saat ini sedang kacau, yang kemungkinan besar akan mempengaruhi panca indera-nya.     

Si Buta Tie mengangguk pelan dan cengkeraman tangannya mulai mengendur. Tidak lama kemudian, dia masuk ke dalam kondisi tidak sadar, mengabaikan semua pemikiran yang mengganggunya. Da tidak lagi memikirkan hal-hal seperti itu.     

Ye Futian pindah ke bagian samping, berusaha mencari keberadaan Bintang Imperial lainnya.     

Jika dia mampu menemukan semua Bintang Imperial, mungkinkah dia bisa mengungkap warisan yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung?     

Selain itu, dia ingin melihat apakah Si Buta Tie mampu melewati langkah ini atau tidak. Jika Si Buta Tie mampu melakukannya, maka dia akan membiarkan orang lain beresonansi dengan Bintang Imperial jika dia mampu menemukan Bintang Imperial lainnya.     

Fang Gai, yang berdiri di bagian samping, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dua orang itu berkomunikasi secara telepati. Bagaimanapun juga, masalah terkait Bintang Imperial ini sangat penting untuk dibahas, dan ada banyak kultivator yang berada di langit berbintang. Mereka tidak ingin membiarkan orang lain mendengar hal ini dan menciptakan ide-ide buruk dalam pikiran mereka.     

Namun jika dibandingkan dengan ketegangan di wajah Si Buta Tie sebelumnya, ekspresinya terlihat lebih tenang sekarang. Menilai dari pemandangan yang dia saksikan di depan matanya, sepertinya dia bisa menebak apa yang telah terjadi di sini.     

Dia memandang ke arah Ye Futian. Di dalam hatinya, dia merasa bahwa Desa Empat Sudut tidak salah dalam memilih orang. Baik itu dirinya, sang guru, dan penduduk desa lainnya, mereka semua telah memilih orang yang tepat.     

Kultivator yang datang dari Dunia Asal ini benar-benar harapan bagi Desa Empat Sudut di masa depan.     

Bahkan dia mungkin dapat merubah takdir dari Desa Empat Sudut.     

Waktu berlalu secara perlahan-lahan. Semua kultivator sibuk menjelajahi langit berbintang. Setelah beberapa saat, Ye Futian menemukan wilayah bintang lainnya dimana dia melihat sosok yang buram di sana. Penemuan ini telah memakan waktu jauh lebih sedikit daripada sebelumnya. Sudah jelas, setelah mendapatkan sedikit pengalaman, Ye Futian mulai terbiasa dengan proses ini.     

Dan pada saat yang bersamaan, tidak jauh dari tempat Ye Futian berada, cahaya Jalur Agung yang sangat menakjubkan bersinar di sekujur tubuh Si Buta Tie. Sementara itu di atas langit, sebuah bintang tampak bersinar semakin terang. Bintang itu berubah warna menjadi emas, seolah-olah terbuat dari emas.     

Sinar-sinar cahaya menyebar ke bawah, diarahkan ke tempat Si Buta Tie berada. Pada detik berikutnya, semua orang bisa melihat seberkas cahaya ditembakkan dari langit berbintang. Bintang-bintang juga mulai berjatuhan ke arah Si Buta Tie.     

*Boom*     

Seberkas cahaya suci yang sangat menyilaukan menyelimuti tubuh Si Buta Tie. Meskipun dia tidak bisa melihat, namun dia bisa merasakan ada satu sosok yang sangat kuat berdiri di atas langit seperti dewa perang. Sosok itu mengenakan baju zirah emas di tubuhnya, dan sosoknya dipenuhi dengan kekuatan yang tak terbatas. Penampilannya sungguh menakjubkan.     

Dia berhasil melakukannya. Ye Futian telah membukakan jalan, dan Si Buta Tie mampu melewatinya. Sekarang dia bisa merasakan keberadaan dari Bintang Imperial.     

Cahaya keemasan yang menakjubkan menembus tubuhnya. Saat dia diselimuti oleh cahaya itu, Si Buta Tie bisa merasakan tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang tak terbayangkan.     

Setelah itu, jantung Fang Gai berdegup kencang. Dan dia tidak sendirian. Jantung semua orang dari Desa Empat Sudut berdegup kencang. Mereka bergegas menghampiri Si Buta Tie. Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate juga pergi menghampiinya. Dia adalah pria yang selalu melindungi Ye Futian.     

"Ayah." Fang Huan berjalan ke samping Fang Gai. Ada ekspresi terkejut di matanya dan sedikit kegelisahan di wajahnya.     

"Ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Futian padanya," ujar Fang Gai pada Fang Huan secara telepati. Hati Fang Huan berdebar. Ye Futian tanpa ragu-ragu memberikan warisan Kaisar Agung pada Si Buta Tie?     

Sebelumnya, Fang Gai dan Si Buta Tie telah mengajukan diri untuk melindungi Ye Futian. Mereka sama sekali tidak berniat untuk berkultivasi. Mereka datang ke tempat ini bukan untuk mendapatkan sesuatu; mereka hanya ingin melindungi Ye Futian. Namun pada saat ini, Si Buta Tie telah mewarisi kekuatan dari seorang Kaisar Agung.     

Ketika seseorang merencanakan sesuatu, seringkali rencana mereka akan gagal; namun ketika seseorang bertindak tanpa merencanakan apa pun, hal-hal yang menguntungkan seringkali terjadi tanpa mereka duga.     

Si Buta Tie, yang semula tidak ingin mendapatkan apa pun di sini, justru memperoleh peluang menguntungkan yang diimpikan oleh banyak orang.     

Dan pada saat ini, para kultivator dari berbagai macam dunia memandang ke arah Si Buta Tie. Kemudian, seseorang berkata, "Siapa dia?"     

Sebagian besar dari mereka tidak mengenal Si Buta Tie. Sepertinya dia adalah salah satu anggota dari kelompok Ye Futian. Kenapa dia tiba-tiba mendapatkan warisan dari Kaisar Agung?     

Bagaimana caranya dia bisa melakukannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.