Terbangun
Terbangun
Di tengah keheningan ini, semua orang memusatkan pandangan mereka pada Ye Futian, yang kini dilindungi oleh aura Kaisar Agung Ziwei dan tidak bisa didekati oleh siapa pun.
Semua kultivator hanya bisa menyaksikan Ye Futian mewarisi aura dari Ziwei Agung.
Sebuah kekuatan yang mengerikan masih terpancar dari tubuh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, dan dia adalah orang yang paling kesal saat menyaksikan pemandangan ini. Tatapan matanya yang tertuju ke arah Ye Futian dipenuhi dengan kebencian dan keinginan membunuh. Dia memandang langit berbintang dengan penuh dendam.
Dia tidak bisa menyaksikan semua ini. Kenapa Ziwei Agung harus membuat keputusan seperti itu?
"Pemimpin Istana." Sekelompok kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei menghampirinya, dan salah satu Tetua berbisik, "Pemimpin Istana, Kaisar Agung Ziwei pasti memiliki tujuan tersendiri untuk melakukan hal ini. Karena sang Kaisar Agung telah menentukan pilihan, maka kita harus menghormatinya."
Lelaki tua ini adalah seorang Tetua dari Istana Kekaisaran Ziwei yang telah mendampingi Pemimpin Istana selama bertahun-tahun dalam berkultivasi. Jika tidak, maka dia tidak akan berani mengucapkan kata-kata seperti itu pada momen seperti ini. Karena dia adalah rekan dekat dari Pemimpin Istana, dia berani mengambil risiko untuk membujuknya.
Saat Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei perlahan-lahan mengalihkan pandangannya pada mereka, ada hawa dingin yang terpancar di dalam matanya. Ketika sang Tetua melihat sepasang mata itu, jantungnya berdegup kencang. Dia bisa merasakan kebencian yang kuat di mata Pemimpin Istana. Dia tidak pernah menyangka bahwa pilihan yang diambil oleh Kaisar Agung Ziwei akan memiliki dampak sebesar ini pada Pemimpin Istana, hingga membuat pola pikirnya berubah total.
Dia bukan lagi Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei yang dikenalnya.
Mungkin hal ini terjadi karena hancurnya kepercayaan yang dia miliki selama ini. Kaisar Agung yang dia sembah selama bertahun-tahun sekarang telah mengkhianatinya. Inilah yang dirasakan oleh Pemimpin Istana. Dia telah kehilangan kepercayaannya, dan itu benar-benar mengubah pola pikirnya. Perubahan yang begitu tiba-tiba ini mampu membuat sosok terkemuka seperti Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei menjadi goyah.
"Pemimpin Istana," kultivator lain memanggilnya. Dibandingkan dengan Pemimpin Istana, kepercayaan mereka jauh lebih fleksibel. Pola pikir mereka tidak begitu kuat. Ditambah lagi, meskipun mereka memiliki harapan untuk mendapatkan warisan Kaisar Agung Ziwei, namun hal itu lebih seperti sebuah angan-angan, bukan sesuatu yang bisa diwujudkan menjadi kenyataan.
Ketika mereka menyadari perubahan dalam diri Pemimpin Istana, sudah semestinya mereka berusaha menenangkannya. Bagaimanapun juga, ini adalah kehendak dari Kaisar Agung Ziwei, dan Istana Kekaisaran Ziwei bertugas melaksanakan kehendak dari Kaisar Agung Ziwei.
"Diam, kalian semua." Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang semua orang dengan tatapan dingin. Mereka semua bisa merasakan perubahannya yang begitu drastis, dan untuk beberapa saat, semua kultivator pun terdiam. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei memandang ke arah langit, kemudian dia berkata, "Jika kalian masih menganggapku sebagai Pemimpin Istana, maka kalian harus membunuh pria ini dan merebut warisannya setelah semua ini berakhir. Warisan ini sudah seharusnya menjadi milik Pecahan Ziwei dan Istana Kekaisaran Ziwei, bukan orang asing."
Ketika semua orang mendengar kata-katanya, hati mereka berdebar kencang. Sepertinya tekadnya sudah bulat, dan tidak ada seorang pun yang bisa membujuknya.
Tidak ada lagi yang mencoba membujuknya karena bagaimanapun juga, semua ini sudah ditakdirkan untuk terjadi. Namun, karena Kaisar Agung Ziwei telah mempersiapkan semuanya, jelas tidak mudah bagi Pemimpin Istana untuk membunuh Ye Futian. Tidak ada seorang pun yang bisa memastikan apakah aura Kaisar Agung Ziwei masih berada di tempat ini atau tidak.
Jika aura sang Kaisar Agung masih berada di sini, maka tindakan yang dilakukan oleh Pemimpin Istana kemungkinan besar telah menyinggung Kaisar Agung Ziwei.
Para kultivator dari dunia luar memandang ke arah Istana Kekaisaran Ziwei dan anggotanya dengan iba. Tidak heran Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei jadi kehilangan akal sehatnya. Di tingkat kultivasinya saat ini, ada kemungkinan bahwa dia tidak akan pernah bisa melangkah lebih jauh. Tapi kini dia hanya membutuhkan satu langkah lagi untuk mencapai puncak tertinggi.
Warisan dari Ziwei Agung adalah harapan terakhirnya, namun sang Kaisar Agung ternyata tidak memilihnya—juru bicaranya—dan memilih Ye Futian. Tidak peduli siapa pun yang mengalami hal ini, tidak ada seorang pun yang akan tinggal diam setelah diperlakukan seperti itu.
Para kultivator dari pasukan lainnya juga menghela napas. Ini adalah warisan dari Ziwei Agung. Apakah warisan itu telah menemukan pemiliknya?
Tidak ada satu pun kultivator dari Prefektur Ilahi yang membayangkan bahwa sosok seperti ini akan muncul secara tiba-tiba dan berhasil mendapatkan warisan dari Kaisar Agung Ziwei.
Selain itu, dia adalah orang yang telah memecahkan misteri dari sang Kaisar Agung. Rasanya seolah-olah semua ini memang sudah ditakdirkan untuk terjadi.
"Apakah sebaiknya kita pergi sekarang?" para kultivator dari Klan Dewa bertanya dan bersiap untuk pergi.
Banyak pasukan dari Dunia Kosong menghela napas dalam-dalam, dan sebuah pemikiran terlintas di benak mereka. Jika Ye Futian memang telah mendapatkan warisan dari Kaisar Agung Ziwei, maka hanya ada dua hasil akhir yang menantinya. Salah satunya adalah bahwa dia akan dibantai dan warisan itu akan diambil darinya. Tapi jika benar demikian, mereka tetap tidak akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan warisan tersebut.
Hasil lain yang bisa saja terjadi adalah, Kaisar Agung Ziwei telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk melindungi Ye Futian dan membunuh siapa pun yang menyerangnya. Dalam skenario ini, mereka jelas tidak berada dalam posisi yang aman. Jika Ye Futian benar-benar mendapatkan kekuatan Kaisar Agung Ziwei, mungkin saja dia akan berurusan dengan mereka di sini.
Bagi mereka, tidak ada gunanya untuk berada di sini lebih lama lagi.
"Ayo kita pergi," ujar seseorang. Tiba-tiba, banyak kultivator melangkah pergi meninggalkan langit berbintang ini, menghindari semua konflik yang ada di dalamnya.
Mereka akan berurusan dengan Ye Futian jika mereka mendapatkan kesempatan di masa depan.
Sekarang, mereka memiliki kekhawatiran yang sama. Mereka tidak bisa membiarkan Ye Futian hidup lebih lama lagi; ancaman yang dia miliki bagi mereka sudah terlalu besar.
Tidak lama kemudian, banyak orang sudah pergi meninggalkan langit berbintang.
Di arah lainnya, tujuh kultivator yang telah beresonansi dengan Bintang Imperial juga mengambil tindakan dan menghentikan kultivasi masing-masing. Mereka memandang sosok yang berada di langit berbintang dan mendapati bahwa Ye Futian sepertinya berada dalam kondisi tidak sadar. Tidak ada yang tahu bagaimana kondisinya saat ini.
"Luo Su."
Para kultivator dari Outer Violet Heaven juga berada di sana. Seorang pria paruh baya memanggilnya, dan Luo Su menjawab, "Ayah."
"Apa yang telah terjadi?" Ayah Luo Su adalah Lord Luo dari Outer Violet Heaven. Dia memiliki kultivasi yang menakjubkan dan mahir dalam memainkan Melodi Ilahi.
"Sebelumnya, ketika aku berusaha memahami salah satu Bintang Imperial, berkat bantuan Renhuang Ye-lah aku dapat mewarisi kekuatan Bintang Imperial tersebut. Renhuang Ye adalah orang pertama yang merasakan kehadiran Bintang Imperial yang telah beresonansi denganku ini," Luo Su menjelaskan.
Lord Luo tampak terkejut dengan informasi yang tak terduga ini dan langsung memandang ke arah Ye Futian. Dia tidak menyangka pemuda berambut abu-abu yang telah mewarisi kekuatan Kaisar Agung ini akan membantu putrinya, Luo Su.
Sepertinya jika Ye Futian terlibat dalam masalah, mereka harus membantunya semaksimal mungkin.
Banyak orang tampak sedikit terkejut ketika mereka mendengar perbincangan ini dan memandang kelompok itu dengan penuh rasa ingin tahu. Para kultivator yang berada di sana, termasuk Taihua SkyLord, bisa merasakan kekuatan yang terkandung di dalam Bintang Imperial tersebut, dan itu adalah Jalur Agung Musik.
Putrinya, Dewi Taihua, juga memiliki kemampuan bermusik yang menakjubkan dan dia adalah sosok yang sangat berbakat.
Jika berbicara tentang kedekatan hubungan di antara mereka, putrinya telah bertarung dengan Ye Futian di Perjamuan Donghua. Tapi kenapa Ye Futian lebih memilih untuk membantu Luo Su daripada putrinya?
Ini adalah hal yang mengejutkan baginya.
Dewi Taihua sepertinya memahami arti dari tatapan mata ayahnya. Dia menundukkan kepalanya dan menghela napas dalam-dalam. Ye Futian awalnya ingin membantunya, tetapi malah ditolak olehnya. Sekarang dia hanya bisa melihat Luo Su mewarisi Bintang Imperial itu. Dia memikirkan betapa menguntungkannya kesempatan yang telah dia lewatkan ini.
Dia berkomunikasi dengan ayahnya secara telepati, dan Taihua Skylord hanya berkata, "Tidak usah terlalu dipikirkan. Lagipula hal itu sudah terjadi."
"Mmm," Dewi Taihua mengangguk.
Pada saat ini, Taihua Skylord juga sedang memikirkan cara untuk menghadapi Ye Futian. Dalam beberapa aspek, jauh lebih berbakat dari Ning Hua. Jika dia mampu bertahan hidup, maka pencapaiannya di masa depan pasti akan sangat menakjubkan.
Namun Ye Futian sudah terlibat konflik dengan Istana Pemimpin Wilayah Donghua. Dan sekarang, Istana Pemimpin Wilayah tampaknya ingin menjodohkan Ning Hua dengan putrinya.
Karena itulah, masalah ini menjadi semakin rumit baginya, dan tidak lama lagi dia harus membuat keputusan.
Semua kultivator menunggu dengan tenang. Setelah sekian lama, Ye Futian perlahan-lahan membuka matanya saat tubuhnya melayang di atas langit.
Pada saat ini, tatapan mata semua orang tertuju pada sosok itu. Ye Futian tampaknya telah mengalami perubahan. Sepertinya ada seberkas sinar cahaya suci di antara kedua alisnya, dan sekujur tubuhnya diselimuti oleh lapisan cahaya suci. Penampilannya yang menakjubkan ini membuatnya pantas untuk disebut sebagai Kaisar Agung muda!