Déjà vu
Déjà vu
Elang Angin Hitam berusaha menghindar. Namun, telapak tangan keemasan itu terlalu kuat. Serangan seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa dihindari oleh Elang Angin Hitam.
*Krak* Telapak tangan raksasa itu tiba-tiba mengencang. Kemudian, Elang Angin Hitam mengeluarkan suara pekikan yang menyedihkan. Amarah masih terpancar dari kedua matanya yang berwarna hitam legam saat dia menatap Gai Cang di atas langit.
"Segera kembali ke Negeri Ilahi Emas dan bawa anggota inti kita kemari. Selain itu, ungsikan anggota lainnya," Gai Cang langsung memberi perintah.
"Baik," jawab para kultivator di belakangnya, yang kemudian langsung melaksanakan perintahnya.
Mereka memahami maksud dari perintah itu. Klan Dewa dan banyak kultivator juga memberikan perintah yang sama. Beberapa orang kembali ke markas masing-masing, dan ada yang tetap berada di sana.
Tindakan yang dilakukan oleh Akademi Heavenly Mandate membuat mereka menjadi waspada.
Gai Cang memandang kerumunan kultivator di sekitarnya, lalu berkata dengan suara keras, "Para kultivator dari Dunia Asal, aku yakin aku tidak perlu banyak berbicara. Hari ini, bahkan jika kita hanya bisa bertindak sampai di sini dan kembali ke markas masing-masing, apakah kalian percaya bahwa Ye Futian tidak akan datang mengunjungi kita dengan kelompoknya untuk membantai kita jika dia benar-benar telah memegang kendali di Istana Kekaisaran Ziwei?"
Pasukan-pasukan yang telah menyulut konflik kala itu tidak punya jalan keluar dari situasi ini. Mereka tidak punya pilihan selain membunuh Ye Futian untuk menghindari bencana yang terjadi di masa depan.
Selama perjalanannya ke Pecahan Ziwei kali ini, Ye Futian kembali mengalami transformasi dan sekarang memegang kendali atas Istana Kekaisaran Ziwei. Dia langsung membuat mereka terpojok, dan sudah tidak ada jalan keluar lagi bagi mereka.
Mereka tidak bisa keluar dari situasi ini kecuali dengan membunuh Ye Futian dan menuntaskan masalah ini untuk selama-lamanya.
Kemudian, Gai Cang memberitahu para kultivator dari pasukan lainnya, "Bagi yang lainnya, menurut sepengetahuanku, Ye Futian tidak hanya memiliki ajaran Kaisar Agung Ziwei, dia juga sebelumnya telah memperoleh ajaran dari Kaisar Agung Shenjia di Prefektur Ilahi. Ketika berada di Dunia Asal, dia telah menerima ajaran dari Kaisar Agung. Aku mencurigai bahwa dia menyimpan suatu rahasia. Dengan menangkap Ye Futian, kita akan mendapatkan lebih dari sekedar ajaran Kaisar Agung Ziwei." Dia melanjutkan kata-katanya, "Selain itu, dengan membunuh Ye Futian dan menghancurkan Akademi Heavenly Mandate, rahasia yang dimiliki oleh Dunia Heavenly Mandate akan terungkap pada publik. Mungkin juga ada rahasia yang menakjubkan di dalamnya."
Kata-katanya membuat banyak orang menjadi antusias. Mereka memang telah mencari tahu latar belakang Ye Futian dan mendapati bahwa orang ini adalah sosok legendaris di kalangan generasi muda. Dia telah meraih ketenaran dalam waktu singkat dan juga mewarisi ajaran dri berbagai macam Kaisar Agung. Ini jelas bukan suatu kebetulan belaka. Rahasia macam apa yang dia sembunyikan?
Alih-alih menjadi gentar, mereka justru semakin bertekad untuk mengambil tindakan.
"Apakah kalian semua sudah mempertimbangkan konsekuensinya jika kalian mengalami kegagalan?" tanya Lord Taixuan saat tubuhnya yang rapuh itu berdiri tegak di tempatnya. Dia bangkit dan memandang berbagai macam kultivator yang berada di atas langit. Kemudian dia berkata, "Kalian bisa bertanya pada mereka. Lebih dari 20 tahun yang lalu, banyak pasukan dari Dunia Asal datang kemari dengan tujuan membunuh Ye Futian. Meskipun dihadapkan dengan kematian, Ye Futian ternyata berhasil bertahan hidup. Setelah dia kembali, Gai Cang dan yang lainnya berakhir dalam situasi ini. Jika kalian semua kembali mengalami kegagalan, seperti apa situasi yang akan terjadi dalam 20 tahun ke depan?"
"Lagipula, jangankan dalam 20 tahun ke depan, memangnya siapa di antara kalian yang bisa menghadapi pembalasan Ye Futian sendirian sekarang?" Lord Taixuan melanjutkan, "Aku sudah tua dan hanya segelintir orang yang tersisa di Akademi Heavenly Mandate. Kematian kami tidak akan membawa pengaruh besar. Memanfaatkan kami untuk mengancam Ye Futian adalah sebuah kesalahan. Kuharap kalian semua mempertimbangkan ucapanku ini dengan seksama. Kalau tidak, begitu hasil akhirnya berbeda dari apa yang kalian semua bayangkan, akan seperti apakah konsekuensinya nanti?"
"Ye Futian pasti akan kembali kemari. Dengan adanya kultivator-kultivator yang hadir di sini, situasinya akan berbeda dari 20 tahun yang lalu. Kami pasti akan membunuhnya, bahkan jika kami harus memporak-porandakan dunia ini," ujar Gai Cang dengan nada dingin saat cahaya suci keemasan terpancar dari tubuhnya.
Saat Gai Cang mengatakan hal ini, dia memandang ke arah elang Angin Hitam dan berkata, "Karena kau telah mendengar apa yang kukatakan, maka sampaikan hal itu pada tuanmu. Sebelum kau tiba di sini, aku tidak akan menyentuh kultivator lainnya. Namun, jika pada akhirnya kau tidak kembali atau mencoba mempermainkan kami, maka kami akan melenyapkan Akademi Heavenly Mandate dari muka bumi ini. Kami juga akan memburu para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate yang telah melarikan diri."
Elang Angin Hitam masih berusaha untuk membebaskan diri saat dia menatap tajam ke arah Gai Cang. Dia berkata, "Jika sesuatu terjadi pada salah satu dari mereka, aku tidak akan kembali ke Akademi Heavenly Mandate, melainkan pergi ke Negara Ilahi Emas. Aku akan membantai semua kultivator yang mencoba melarikan diri. "
"Aku akan menunggu kedatanganmu," jawab Gai Cang sambil melempar tubuh Elang Angin Hitam ke udara. Namun, sebuah kekuatan yang tak terlihat telah menekannya. Itu adalah aura milik Lord Taixuan.
Tatapan matanya tertuju pada berbagai macam kultivator yang hadir di sana. Selain pasukan-pasukan yang ikut berpartisipasi dalam perang kala itu, ada juga pasukan lainnya di sana. Terdapat pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi, Dunia Kegelapan, dan bahkan Dunia Empty Divine. Mereka hanya berdiri di tempat masing-masing. Lord Taixuan tidak tahu siapa yang akan menyerang dan siapa yang datang kemari hanya untuk menonton.
Sementara itu, para kultivator dari berbagai macam pasukan telah tiba di kejauhan. Di antara mereka, ada banyak pasukan yang berasal dari Wilayah Donghua dan Wilayah Shangqing.
Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow juga datang kemari. Dia membawa serta beberapa muridnya. Melihat situasi saat ini, tampaknya Ye Futian akan mengalami kesulitan kali ini.
Ada banyak kultivator dari tiga dunia utama yang ingin membunuhnya. Sebatang pohon yang menonjol di tengah-tengah hutan akan ditumbangkan oleh angin. Ye Futian memang sosok paling luar biasa yang pernah dia temui. Perkembangannya sangat mencengangkan dan terlalu cepat. Tidak heran musuh-musuhnya ini jadi gelisah. Satu-satunya pilihan bagi mereka adalah membunuh Ye Futian, tidak peduli seperti apa pun konsekuensinya. Mereka tidak akan bisa hidup tenang sampai Ye Futian tewas terbunuh.
Sebuah perang berskala akan kembali terjadi di Akademi Heavenly Mandate. Bagaimana hasil akhirnya kali ini?
Saat ini, para kultivator dari berbagai macam pasukan memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Mereka sedang mempertimbangkan apakah mereka akan ikut berpartisipasi dalam perang ini atau tidak.
Ketika Ye Futian dan kelompoknya kembali kemari, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?
Di kejauhan, ada banyak kultivator di Kota Heavenly Mandate yang memandang ke arah akademi. Mereka tidak berani mendekat dan hanya bisa mengamati dari jauh. Sosok-sosok yang muncul di atas langit itu terlihat seperti dewa. Meskipun orang-orang di Kota Heavenly Mandate sudah terbiasa dengan kehadiran kultivator-kultivator kuat di kota ini, namun kelompok yang muncul di depan mata mereka ini masih membuat hati mereka berdebar kencang.
Mereka ini adalah kultivator-kultivator dari berbagai macam pasukan terkemuka yang telah kembali dari Dunia Ziwei. Kenapa sekarang mereka berkumpul di Kota Heavenly Mandate dan mengepung Akademi Heavenly Mandate?
Apakah Ye Futian telah membuat masalah lagi? Dia telah mengundang banyak kultivator kemari dan menimbulkan keributan.
Sementara itu di dalam sebuah bar di kejauhan, terdapat satu sosok berpakaian serba hitam duduk dengan tenang dan meminum anggur sendirian. Dia tampak sangat kesepian. Pemandangan ini membuat orang-orang di bar itu merasakan sebuah déjà vu. Tampaknya pemandangan seperti itu pernah terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu di sana.
Dan orang yang meminum anggur kala itu tampaknya juga orang yang sama.
Rumor mengatakan bahwa dia adalah salah satu sosok terkemuka di Dunia Iblis, yaitu Jenderal Iblis Mei Ting.
Mei Ting kembali mengunjungi Dunia Heavenly Mandate. Namun, berbeda dari sebelumnya, seseorang telah mendengar desas-desus tentang keributan yang terjadi di Dunia Asal dan mengirimnya untuk mengamati situasi. Itu bukanlah perintah dari Kaisar Iblis.
Setelah lebih dari 20 tahun berlalu Mei Ting masih memikirkan pertanyaan yang sama.
Siapa sebenarnya Ye Futian ini?
Beberapa tahun terakhir, Ye Futian tampaknya telah menimbulkan keributan di Prefektur Ilahi. Setelah kembali ke Dunia Heavenly Mandate, dia langsung menimbulkan keributan besar. Tampaknya, dia akan selalu menjadi pembuat keributan kemana pun dia pergi.
Tidak heran 'orang itu' meminta Mei Ting untuk mengamati situasi secara langsung. Mungkin hal itu dikarenakan dia sangat mengenal sosok Ye Futian. 'Dia' sangat menyadari bahwa keributan yang terjadi di Dunia Asal pasti melibatkan Ye Futian di dalamnya.