Hambatan
Hambatan
Tatapan mata Pendekar Taichu tampak setajam pedang saat dia menatap ke arah Ye Futian. Kemudian, dia melanjutkan kata-katanya, "Selain itu, Ye Futian harus membagi rahasia terkait jasad suci Kaisar Agung Shenjia, serta ajaran Kaisar Agung Ziwei, kepada para kultivator dari Prefektur Ilahi. Dengan begitu, kemampuan berbagai macam pasukan dari Prefektur Ilahi akan meningkat pesat."
Ketika Gai Cang dan yang lainnya mendengar kata-kata Pendekar Taichu, mereka langsung menjawab, "Itu benar. Jika Ye Futian dapat melakukan hal tersebut, maka mulai hari ini, pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi akan menjadi satu kesatuan, dan tidak akan ada lagi konflik yang terjadi. Kami akan bergegas mundur. Jika ada siapa pun dari dunia luar yang berencana untuk mencelakainya, maka pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi pasti tidak akan tinggal diam."
"Sungguh pemikiran yang tidak masuk akal," ujar Kaisar Xi sambil memandang mereka. Dia berkata, "Apakah kalian tidak merasa bahwa permintaan ini terlalu berlebihan?"
"Pihak kalian mengatakan bahwa pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi harus menjadi satu kesatuan. Namun, begitu aku mengajukan permintaan seperti itu, kau malah menganggapnya terlalu berlebihan. Kalau begitu, kenapa kami tidak boleh melawannya?" Pendekar Taichu melanjutkan, "Setiap pasukan memiliki kepemimpinan masing-masing, Kami pribadi datang kemari dengan tujuan untuk mendapatkan ajaran dari Kaisar Agung. Hal ini tidak ada kaitannya dengan pasukan lainnya, dan kami tidak bersekutu dengan kultivator dari dunia luar. Hanya saja secara kebetulan, kami semua memiliki tujuan yang sama untuk datang kemari.
Tanah Suci Taichu adalah tempat suci nomor satu untuk berkultivasi di Wilayah Taichu. Pasukan ini bahkan jauh lebih unggul daripada Istana Pemimpin Wilayah Taichu sebagai simbol dari wilayah tersebut. Bahkan jika Donghuang Agung tidak senang dengan mereka, dia tidak akan melakukan apa pun. Dia tidak akan mengambil tindakan terhadap Tanah Suci Taichu.
Bukankah hal itu akan merugikan dirinya sendiri?
Pendekar Taichu melangkah ke depan dan bergerak ke bawah. Dia berkata, "Karena kalian semua percaya bahwa kami telah berkomplot dengan para kultivator dari dunia luar, kalau begitu, bolehkah kami meminta bantuan kalian untuk membantu kami menghambat pergerakan mereka? Mengenai masalah terkait Ye Futian, pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi akan menyelesaikan masalah internal ini dengannya. Adapun apakah kultivator dari dunia luar dapat mengambil tindakan atau tidak, itu bukanlah sesuatu yang bisa kita kendalikan. Maaf karena telah merepotkan para kultivator dari Wilayah Taishang atas masalah ini."
Saat dia mengatakan hal ini, tatapan matanya menjadi semakin tajam dan cerah saat dia terus berjalan ke bawah. Dalam sekejap, suara dengungan pedang yang menusuk telinga memenuhi seluruh tempat, seolah-olah ada puluhan ribu pedang yang sedang beresonansi satu sama lain. Sementara itu di area sekitarnya, tiba-tiba muncul sebuah badai yang menakjubkan. Dia berkata, "Untuk mencegah masalah yang bisa saja terjadi sesudahnya, bagaimana kalau kita semua membuat sebuah kesepakatan? Kami akan membagi ajaran yang diwarisi oleh Ye Futian kepada siapa pun yang menyerangnya dan bersedia membantu kami. Bagaimana menurut kalian semua?"
*Whoosh* Sebuah aura pedang yang menakjubkan muncul dari sosoknya seperti sebuah sungai pedang yang sangat mengerikan. Pada saat itu juga, kultivator-kultivator yang berada di sekitarnya bergegas mundur, seolah-olah gelombang kejut dari teknik pedangnya itu saja mampu untuk membunuh mereka.
Pendekar Taichu percaya pada sifat alami manusia. Di sini, mereka jelas bukan satu-satunya pihak yang mendambakan ajaran dari Kaisar Agung Ziwei dan kekuatan warisan milik Kaisar Agung Shenjia. Banyak orang lain memiliki pemikiran yang sama dengan mereka. Hanya saja orang-orang itu masih ragu-ragu dan tidak berani mengambil tindakan. Oleh sebab itulah, dia yang akan bergerak terlebih dahulu.
"Maju!" dia berseru.
Dalam sekejap, sungai pedang itu turun dari atas langit secepat kilat. Di bagian tengah dari sungai pedang tersebut, muncul sebilah pedang ilahi raksasa. Tampaknya pedang itu terbentuk dari Qi Pedang yang telah terkumpul dan memiliki kekuatan untuk mengoyak ruang hampa di dalamnya. Pedang itu melesat lurus ke arah Ye Futian; kekuatannya benar-benar mengejutkan.
Pada saat itu juga, banyak kultivator menyebar ke segala arah. Kini mereka berdiri di kejauhan dan berada di lokasi yang berbeda-beda. Di sisi lain, pedang ilahi itu terus melesat ke bawah dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.
Pada saat ini, Tetua Agung dari Istana Kekaisaran Ziwei, Renhuang Chen, memegang sebuah tongkat di tangannya dan mengarahkannya ke atas langit. Sebuah tirai cahaya bintang langsung mengelilingi sosok mereka. Dalam sekejap, rasanya seolah-olah ada bintang-bintang yang sesungguhnya mengelilingi mereka.
Di sisi lain, pedang ilahi itu semakin mendekat, dan perlahan-lahan menembus tirai cahaya bintang tersebut, sehingga membuat banyak retakan di permukaannya. Akan tetapi, pedang itu tidak mampu menghancurkannya.
Renhuang Chen memegang tongkat di tangannya, dan cahaya suci terus-menerus mengalir menuju tirai cahaya bintang tersebut. Saat ini, sungai pedang yang dikerahkan oleh Pendekar Taichu juga menerjang tirai yang kokoh itu tanpa henti. Area di sekitar Akademi Heavenly Mandate yang luas itu langsung diratakan dan dihancurkan hingga menjadi reruntuhan. Sayatan-sayatan pedang yang mengancam telah menutupi wilayah tersebut.
"Hah?" Pendekar Taichu mengerutkan keningnya. Sesuai dugaan, ada banyak kultivator berbakat yang tersembunyi di dalam Pecahan Ziwei. Dia tidak pernah membayangkan bahwa selain Pemimpin Istana yang telah tewas terbunuh, ternyata masih ada sosok sekuat itu di sana. Pedangnya bahkan tidak bisa menembus pertahanan yang dibentuk oleh orang ini.
"Apakah kalian semua benar-benar tidak berniat untuk mengambil tindakan?" tanya Pendekar Taichu dengan suara keras. Tidak lama kemudian, sosok-sosok terkemuka dari Dunia Asal, yang memiliki dendam terhadap Ye Futian, muncul satu per satu. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa mengalahkan Renhuang Chen. Kemungkinan besar, bahkan jika mereka semua menyerangnya secara bersamaan, mereka tidak akan dapat menembus area bintang yang dibentuk oleh Renhuang Chen.
Pada saat yang bersamaan, kultivator lainnya melangkah ke depan. Orang ini memiliki aura yang menakjubkan. Dia adalah pemimpin dari Klan Mo. Ketika mereka melihatnya bergerak, banyak orang mengungkapkan ekspresi aneh di wajah mereka. Sama seperti yang dikatakan Duan Tianxiong pada Ye Futian sebelumnya, pasukan-pasukan yang datang ke Dunia Asal 20 tahun yang lalu semuanya adalah pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi. Contohnya adalah Tanah Suci Taichu, yang menguasai Wilayah Taichu dan memiliki banyak kultivator kuat di antara jajaran anggota mereka.
Hal yang sama juga berlaku bagi Klan Mo. Mereka juga termasuk pasukan yang sangat kuat. Kekuatan yang dahsyat terpancar dari tubuh anggota Klan Mo ini. Hal tersebut membuat orang-orang yang memandangnya merinding.
Selain dia, dari arah lainnya, para kultivator dari Gunung Dewa Matahari juga mulai bergerak. Tubuh mereka bermandikan Api Ilahi Matahari dan terlihat sangat mengerikan. Mereka sebelumnya telah berpartisipasi dalam pertempuran yang terjadi di Dunia Asal 20 tahun lalu. Mereka juga menyimpan dendam terhadap Ye Futian. Di saat seperti ini, tentu saja mereka tidak akan melewatkan kesempatan yang begitu berharga. Akan jauh lebih baik jika mereka bisa melenyapkan Ye Futian saat ini juga.
Sementara itu di tempat pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi berada, beberapa pasukan ikut bergerak, dan ternyata, ada beberapa pasukan dari Wilayah Shangqing di sana. Pasukan-pasukan ini menyimpan dendam terhadap Desa Empat Sudut. Sekarang setelah Ye Futian dikepung oleh banyak kultivator, sudah jelas ini adalah kesempatan bagus bagi mereka untuk membalas dendam. Bahkan jika sang guru di Desa Empat Sudut akan membalas dendam nantinya, dia pasti tidak dapat menemukan semua pasukan yang berpartisipasi dalam pertempuran ini.
Keluarga Nanhai, Istana Dewa Ilusi, dan Klan Awan Iblis juga ikut bergerak. Mereka adalah pasukan-pasukan yang memiliki dendam cukup dalam terhadap Ye Futian jika dibandingkan dengan pasukan lainnya.
Melihat pasukan-pasukan terkemuka itu muncul satu per satu, anggota dari wilayah lain di Prefektur Ilahi juga perlahan-lahan bergerak ke depan. Pasukan yang tertarik pada ajaran Kaisar Agung Ziwei melangkah ke depan. Meskipun ada banyak kultivator dari Pecahan Ziwei di sana, namun ada banyak pula pasukan-pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi di sana. Mereka hanya membutuhkan sebagian kecil dari pasukan mereka, dan pihak lawan pasti akan kesulitan melawan mereka.
Para kultivator dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine mengamati jalannya situasi itu dengan penuh minat. Pada awalnya, mereka berencana untuk bergabung dengan pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi dan berpartisipasi dalam pertempuran ini. Namun, begitu mendengar ucapan para kultivator dari Prefektur Ilahi, tampaknya tidak pantas bagi pasukan mereka untuk bersekutu satu sama lain. Anggota dari Prefektur Ilahi saat ini sedang bersiap-siap untuk bertindak atas kehendak mereka sendiri.
Kalau begitu, para kultivator dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine akan berdiri di kejauhan dan menyaksikan semuanya dengan tenang; akan lebih menguntungkan bagi mereka untuk turun tangan di akhir pertempuran. Hal ini membuat mereka semakin tertarik pada pertempuran ini. Pertama-tama mereka akan membiarkan pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi bertarung satu sama lain.
Ketika Ye Futian menyaksikan pemandangan di hadapannya, dia berkata pada para kultivato yang berada di atas langit, "Apa yang kukatakan sebelumnya masih berlaku—siapa pun yang bersedia membantuku hari ini akan diberi kebebasan untuk memasuki tempat kultivasi Kaisar Agung Ziwei. Selama kalian dapat beresonansi dengan kekuatan Bintang Imperial, maka kalian akan dapat mewarisi ajaran yang terkandung di dalamnya."