Legenda Futian

Balas Dendam



Balas Dendam

1Saat ini, operasi pembersihan telah dimulai di Dunia Asal.     

Dengan menjadikan Akademi Heavenly Mandate sebagai titik pusatnya, para sekutunya mulai mengambil alih pasukan-pasukan terkemuka di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Mereka mengusik pasukan-pasukan ini dengan cara memisahkan anggota masing-masing. Mereka mengendalikan kultivator muda dari pasukan-pasukan ini dengan mengirim mereka ke Akademi Tianshen untuk berkultivasi.     

Adapun Jian Ao dan yang lainnya, mereka juga dipecah oleh Ye Futian, dimana mereka dipindahkan ke tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Jian Ao akan dihukum di antara para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei. Dengan cara ini, bahkan jika dia memiliki kekuatan yang benar-benar mengintimidasi di Dunia Asal, dia tidak akan bisa membuat keributan apa pun karena ada ancaman bahwa Renhuang Chen akan menghancurkannya dengan mudah. Jika dia tidak patuh, maka dia harus membayarnya dengan nyawanya.     

Sosok terkemuka lainnya berada dalam situasi yang sama dan tidak bisa bertindak seenaknya. Mereka telah beberapa kali berusaha mencelakai Ye Futian di masa lalu, jadi jelas mustahil untuk memberi mereka kebebasan mutlak. Sudah cukup beruntung bagi mereka untuk membayar kesalahan mereka hanya dengan tunduk di bawah kendali Ye Futian.     

Matriks-matriks teleportasi mulai dibangun satu per satu. Wilayah Sembilan Dunia Jalur Supremasi kini membentuk sebuah pola dengan Akademi Heavenly Mandate ditempatkan di bagian tengah dan memancarkan cahaya. Begitu ada pergerakan yang terdeteksi, mereka bisa mengumpulkan sekutu mereka dalam waktu singkat. Ditambah dengan Akademi Heavenly Mandate dan Istana Kekaisaran Ziwei, para kultivator dari berbagai macam pasukan kini telah terhubung satu sama lain.     

Untuk pertama kalinya dalam 300 tahun terakhir, Dunia Asal akhirnya disatukan dalam skala besar, mengakhiri masa perpecahan yang telah terjadi hampir 400 tahun lamanya.     

Mengenai perubahan yang terjadi di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, pasukan-pasukan dari dunia luar telah membuat catatan untuk diri mereka sendiri, dan kebanyakan dari mereka belum pergi meninggalkan Dunia Asal. Sebaliknya, mereka tetap tinggal di sana dengan tenang, mengamati semua perubahan ini dengan hati gelisah.     

Sebelumnya, baik pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi, Dunia Kegelapan, maupun Dunia Empty Divine tidak terlalu mempedulikan pasukan-pasukan yang ada di Dunia Asal. Di mata mereka, pasukan-pasukan itu hanyalah target untuk dibantai sesuka hati. Sebelumnya, banyak pasukan telah berpartisipasi dalam pengepungan melawan Akademi Heavenly Mandate, dan Tanah Suci Taichu telah membayar harga yang mahal—kematian Pendekar Taichu.     

Tapi sekarang, semuanya sudah berbeda. Pasukan-pasukan di Dunia Asal telah disatukan. Ditambah dengan kekuatan dari Pecahan Ziwei, tidak mudah bagi mereka untuk mengalahkan satu pasukan di Dunia Asal. Baik itu Prefektur Ilahi maupun Dunia Kegelapan, tidak banyak pasukan yang berani memprovokasi Akademi Heavenly Mandate dalam situasi saat ini kecuali mereka bekerja sama satu sama lain.     

Situasinya menjadi sangat tidak menguntungkan bagi pasukan-pasukan dari dunia luar. Ambisi mereka untuk menjarah sumber daya kultivasi dari Dunia Asal tampaknya menjadi hal yang mustahil untuk dicapai sekarang.     

Istana Divine Solar dari Dunia Matahari adalah satu-satunya pasukan yang masih memisahkan diri selain beberapa dunia yang telah dihancurkan sebelumnya.     

Dahulu, Istana Divine Solar telah menyatukan Dunia Matahari, dan semua pasukan di dalam dunia itu mematuhi perintah yang diberikan oleh Istana Divine Solar. Selain itu, mereka mendapat dukungan dari Gunung Dewa Matahari—salah satu pasukan terkemuka di Dunia Atas. Namun meski demikian, bahkan pada saat seperti ini, mereka tidak bersedia untuk tunduk.     

Bagaimanapun juga, Gunung Dewa Matahari adalah salah satu pasukan terkemuka di Dunia Atas. Menurut legenda, mereka adalah keturunan dari Dewa Matahari dan berhak untuk membanggakan diri karena mereka memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melakukannya. Di Dunia Atas, reputasi Gunung Dewa Matahari sudah tidak perlu diragukan lagi.     

Pada saat ini, api ilahi matahari berkobar memenuhi Istana Divine Solar; kobaran api itu mengalir dengan memancarkan cahaya yang menakjubkan.     

Di dalam Istana Divine Solar, tepatnya di depan pola matahari, satu sosok agung sedang berdiri di sana sambil mengamati kerumunan kultivator di bagiian bawah. Dia adalah sosok terkemuka dari Gunung Dewa Matahari yang telah bertarung melawan Ye Futian hari itu, pria yang telah melewati Ujian Para Dewa tahap pertama. Namun, dia hampir terbunuh oleh pedang milik Ye Futian yang begitu mengejutkan saat pemuda itu memiliki kendali atas tubuh Kaisar Agung Shenjia.     

"Bagaimana situasi di dunia lainnya sekarang?" ujar sosok terkemuka dari Gunung Matahari itu.     

"Akademi Heavenly Mandate telah mengambil alih pasukan-pasukan terkemuka di Sembilan Dunia Jalur Supremasi," seorang kultivator menjawab. "Apakah kita sebaiknya mengungsi?"     

Semua dunia telah tunduk pada Akademi Heavenly Mandate, kecuali Istana Divine Solar.     

Namun, Istana Divine Solar telah berpartisipasi dalam beberapa penyerangan di masa lalu. Fakta bahwa mereka tidak ikut menyampaikan permintaan maaf dan bergabung dalam aliansi bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh Ye Futian.     

Sosok terkemuka dari Gunung Dewa Matahari itu berpikir sejenak. Apakah kali ini mereka akan mengalami kegagalan?     

Sekarang, dengan kekuatan yang dikumpulkan oleh Akademi Heavenly Mandate, kecuali jika Pemimpin Gunung Dewa Matahari sendiri yang datang ke Dunia Bawah, mereka mungkin tidak akan bisa menghentikan momentum yang dimiliki oleh Akademi Heavenly Mandate. Hal ini menunjukkan bahwa mereka harus pergi meninggalkan Dunia Matahari.     

Saat ini, Pemimpin Gunung Dewa Matahari sedang mengasingkan diri untuk berkultivasi; dia sudah bertahun-tahun tidak pergi meninggalkan gunung tersebut. Karena itulah, dia tidak hadir di Dunia Bawah. Kali ini dia mengirimkan sekelompok kultivator ke Dunia Asal untuk menjalankan sebuah misi. Namun, apakah mereka akan menyerahkan Dunia Matahari begitu saja?     

Dia enggan untuk melakukan hal tersebut.     

Sekarang, jasad suci Kaisar Agung Shenjia telah dibawa pergi oleh sosok terkemuka dari Desa Empat Sudut itu. Melihat hal ini, mungkin dia masih memiliki peluang untuk memberikan perlawanan.     

Pada saat ini, dia sepertinya merasakan sesuatu. Dia mengangkat kepalanya dan memandang ke kejauhan. Dia langsung merasakan sebuah aura mengerikan yang menyebar dari atas langit. Semua aura ini sangat kuat dan mengintimidasi.     

Tidak lama kemudian, semua kultivator dari Istana Divine Solar bisa merasakan sebuah tekanan yang dahsyat. Mereka tahu bahwa ada bahaya yang mendekat.     

Ye Futian, yang telah melakukan pembersihan pada semua pasukan yang ada di Dunia Asal tidak mungkin membiarkan mereka pergi begitu saja. Sepertinya takdir mereka tidak lama lagi akan ditentukan.     

Selain itu, banyak pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi sudah tersebar di atas langit. Mereka telah tiba di sini dan memusatkan perhatian mereka ke arah Istana Divine Solar di bagian bawah. Begitu mereka mendeteksi pergerakan dari Dunia Heavenly Mandate, mereka bergegas datang kemari, mengetahui bahwa akan segera terjadi sebuah pertempuran di sini.     

Akademi Heavenly Mandate tidak akan membiarkan Istana Divine Solar bertindak seenaknya sendiri.     

Tidak lama kemudian, sekelompok kultivator juga muncul di atas langit. Jumlah mereka tidak banyak, namun masing-masing dari mereka tampak seperti dewa, berdiri tegak di udara sambil menatap Istana Divine Solar di bagian bawah. Pemandangan itu samar-samar mengingatkan mereka pada suatu peristiwa di masa lalu, yaitu ketika semua pasukan terkemuka di Dunia Asal mengepung Akademi Heavenly Mandate.     

Sang Tetua Agung dari Istana Kekaisaran Ziwei, Renhuang Chen, juga berada di sana sambil memegang sebuah tongkat di tangannya. Cahaya bintang yang menakjubkan mengalir tanpa henti di sekitarnya.     

Ye Futian berada di samping Renhuang Chen bersama kultivator-kultivator kuat lainnya, salah satunya adalah Kaisar Millet. Kelompok yang baru saja datang itu terdiri dari sosok-sosok yang sangat kuat di dalamnya.     

Tiba-tiba, Istana Divine Solar yang luas itu menerima tekanan, dan semua orang bisa merasakan tekanan yang menyesakkan. Ekspresi banyak kultivator yang berada di dalam istana berubah. Mereka tidak mengerti kenapa sosok terkemuka dari Gunung Dewa Matahari itu tidak melarikan diri.     

Sekarang, semuanya sudah terlambat.     

Akademi Heavenly Mandate datang kemari untuk membalas dendam.     

*Boom* Tiba-tiba, Istana Divine Solar diselimuti oleh kobaran api yang mengerikan. Di bagian bawah dari Istana Divine Solar, tampaknya ada sebuah jalur yang mengarah ke pusat bumi, seolah-olah sebuah Matriks Api Ilahi yang kuat saat ini telah diaktifkan. Dalam sekejap, kobaran api ilahi terpancar hingga ribuan mil jauhnya, dan permukaan tanah mulai terbakar. Area dimana Istana Divine Solar berdiri sekarang tampaknya telah berubah menjadi sebuah tungku api yang mengerikan.     

Hanya dalam waktu singkat, kultivator dari Istana Divine Solar tidak bisa lagi menahan kekuatan yang dahsyat ini.     

"Tidak..." Beberapa orang tampak terkejut dan tidak percaya saat tubuh mereka lenyap sedikit demi sedikit. Banyak dari mereka mengeluarkan suara jeritan yang menyedihkan.     

Di dalam istana, banyak kultivator kuat memandang sosok terkemuka itu dengan terkejut. Tampaknya dia sama sekali tidak peduli pada nasib para kultivator dari Istana Divine Solar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.