Lebih Dari Satu
Lebih Dari Satu
Seolah-olah dua kultivator itu telah membukakan jalan bagi mereka semua. Para kultivator itu merasa ada secercah harapan bagi mereka sekarang.
Di bagian bawah, para kultivator lain yang berada di langit berbintang juga mendongak dan memandang ke arah yang sama. Mereka melihat lingkaran-lingkaran cahaya suci dari Jalur Agung bersinar dari bintang-bintang di atas langit. Hati mereka langsung berdebar, dan sosok mereka juga naik ke atas langit. Tampaknya ajaran dari Kaisar Agung Ziwei tersimpan di dalam berbagai macam bintang yang ada di langit.
Dalam waktu singkat, banyak kultivator telah tiba di sana, dan tatapan mata mereka tertuju pada dua kultivator itu. Mereka semua merasa sangat antusias.
"Apakah ini adalah sebuah Peninggalan Ilahi?" seseorang bergumam. Mungkinkah sebuah Peninggalan Ilahi milik Ziwei Agung telah ditemukan?
Apakah itu berarti mereka juga memiliki peluang untuk menemukan peninggalan lainnya?
Saat ini, Ye Futian juga memandang kedua sosok itu. Dengan tubuh bermandikan cahaya suci, dua sosok itu tampaknya telah mewarisi suatu kekuatan. Itu adalah kekuatan yang berasal dari bintang-bintang di langit di atas mereka. Kekuatan yang terkandung di dalam lingkaran-lingkaran cahaya suci dari Jalur Agung itu pasti cocok dengan dua kultivator tersebut. Tidak sembarang orang bisa mendeteksi bintang yang mengandung kekuatan ilahi dan mewarisi kekuatan yang ada di dalamnya.
Setidaknya hal itu tidak semudah apa yang dibayangkan oleh orang-orang.
Sosok-sosok terkemuka dari berbagai macam dunia telah berkumpul di sini, namun, sampai sekarang, hanya dua orang yang berhasil melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, kemungkinan besar akan mustahil bagi orang lain untuk meraih pencapaian yang sama. Ye Futian menebak bahwa hanya segelintir orang yang akan berhasil melakukannya.
'Apakah menemukan bintang yang cocok dan beresonansi dengannya akan menjadi semudah itu?' pikir Ye Futian dalam hati. Kemudian, tubuhnya melayang di atas langit, dan dia mengosongkan pikirannya. Jiwa spiritualnya kini kembali menjelajahi langit berbintang yang luas.
Dalam sekejap, cahaya dari bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya muncul dalam pandangannya. Seolah-olah mereka semua telah muncul di hadapannya. Jiwa spiritualnya terbang tinggi di langit berbintang dan muncul di hadapan wajah raksasa dari Kaisar Agung Ziwei. Suasana di langit berbintang tiba-tiba menjadi sunyi; seolah-olah hanya ada langit penuh bintang di sana. Masing-masing bintang bersinar dengan cahaya bintang yang menyilaukan. Mereka tampak menakjubkan dan tidak bisa dijangkau.
Kali ini, dia tidak pergi ke satu bintang tertentu. Dia sudah pernah mencoba melakukan hal tersebut sebelumnya, dan dia tidak menemukan apa pun di sana, yang ada hanyalah hamparan padang pasir. Mungkin hal itu disebabkan karena dia mengunjungi bintang yang salah, atau mungkin karena ketidakmampuannya.
Jika dia mencoba mengunjungi bintang-bintang itu satu per satu, butuh waktu berapa lama hingga dia memeriksa semuanya? Beberapa dekade? Atau mungkin hingga beberapa abad? Dia jelas tidak bisa memeriksa semua bintang yang ada di langit.
Kalau begitu, bagaimana caranya dua kultivator itu mampu menemukan bintang yang tepat?
Apakah itu hanya sebuah kebetulan, atau memang sudah ditakdirkan untuk terjadi?
Alih-alih pergi ke arah bintang-bintang itu, justru berkeliaran di langit berbintang, melayang tanpa ada tujuan. Dia melakukan hal itu murni untuk melihat apakah dia bisa merasakan sesuatu atau tidak. Lagipula, tidak mungkin dia akan mengungkap misteri dari bintang-bintang itu setelah dia baru saja tiba di sana.
Dua orang yang berhasil melakukannya sudah berada di sini selama beberapan hari sebelum mereka mampu beresonansi dengan bintang-bintang di atas langit dan menarik cahayanya pada mereka. Jelas mustahil baginya untuk berhasil melakukannya sementara dia baru saja tiba di sini.
Meskipun dia tidak mengenal dua kultivator itu, namun keduanya pasti merupakan sosok-sosok terbaik di antara orang-orang yang hadir di sini.
Di antara langit berbintang, jiwa spiritual Ye Futian masih melayang tanpa tujuan. Dia terus menjelajahi langit berbintang, dan sesekali berhenti untuk mengamati berbagai macam bintang di sana, berusaha memahami tempat yang luas dan misterius ini. Secara perlahan-lahan, kesadarannya telah memasuki jiwa spiritualnya. Dia lupa tentang segala sesuatu yang ada di dunia luar dan bahkan dia lupa akan keberadaannya sendiri. Tidak ada suara, tidak ada pemikiran yang menyimpang di dalam benaknya. Seolah-olah keberadaannya telah mengikuti jiwa spiritualnya hingga kemari.
Setelah mengitari langit berbintang untuk waktu yang sangat lama, Ye Futian masih tidak berhasil memahami pola apa pun. Jiwa spiritualnya terus berkeliaran di sekitar langit berbintang. Saat ini, dia tiba di bawah sebuah bintang. Bintang itu memancarkan cahaya bintang yang mengerikan dan sangat terang. Itu adalah bintang yang beresonansi dengan kultivator dari Prefektur Ilahi yang berada di bagian bawah.
Memangnya apa yang berbeda dengan bintang ini?
Sosok ilusi Ye Futian, yang terbentuk dari jiwa spiritualnya, berdiri di sana sambil mengamati bintang tersebut dengan tenang. Namun, dia masih tidak bisa melihat sesuatu yang unik terkait bintang ini. Kemudian dia melayang menuju bintang lainnya. Bintang berikutnya memancarkan arus kegelapan, dan tampaknya itu adalah sebuah bintang yang tersembunyi di dalam kegelapan. Cukup sulit untuk merasakan kehadirannya.
Hal ini membuat Ye Futian terkejut. Apakah ada sesuatu yang aneh pada bintang ini?
Dia mulai mengamati area di sekitar bintang ini. Tiba-tiba, dia merasakan sebuah kekuatan ilahi yang sangat dahsyat dan menekan jiwa spiritualnya. Ekspresinya sedikit berubah. Perlahan-lahan, dia merasa bahwa sulit bagi jiwa spiritualnya untuk menahan tekanan ini. Pada saat berikutnya, jiwa spiritualnya langsung menghilang tanpa jejak.
*Huff* Ye Futian menghela napas dalam-dalam. Kedua matanya memancarkan cahaya suci yang tajam. Tepat ketika jiwa spiritualnya lenyap, tampaknya dia telah menyadari sesuatu.
Saat dia memandang ke arah bintang yang dilihatnya sebelumnya, sosok Ye Futian langsung melesat ke atas langit. Banyak kultivator di sekitar Ye Futian menatap sosoknya dan mengungkapkan ekspresi aneh di wajah mereka. Apa yang sedang dia lakukan?
Mungkinkah dia benar-benar ingin memeriksa semua bintang itu satu per satu?
Ye Futian tiba di sebuah wilayah yang berada jauh di atas langit. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di sini, dan para kultivator lainnya juga tidak ada di sini. Cahaya suci bersinar dari tubuhnya saat dia duduk bersila, dan lingkaran cahaya dari pohon kuno mengelilingi sosoknya. Satu sosok langsung melesat keluar dari dalam tubuhnya. Jiwa spiritual Ye Futian telah terpisah dari tubuhnya dan melayang tinggi ke atas langit.
Jiwa spiritualnya diselimuti oleh lingkaran-lingkaran cahaya suci, dan sepertinya ada aura Kaisar Agung yang terkandung di dalamnya. Sementara itu, tubuh fisiknya duduk bersila di bawah langit berbintang tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya.
Si Buta Tie dan Fang Gai juga berada di sana, melindungi tubuh fisik Ye Futian. Fang Gai mendongak dan memandang jiwa spiritual Ye Futian yang kini berada jauh di atas langit. Ekspresinya tampak aneh. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian?
Ekspresi Si Buta Tie juga berubah, dan dia tampak mengerutkan keningnya. Dia juga tidak memahami apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian. Namun, mengingat seperti apa itu sosok Ye Futian, dia pasti memiliki alasan untuk melakukan hal ini.
Ye Futian mungkin sedang merencanakan sesuatu.
Di atas langit, jiwa spiritual Ye Futian telah tiba di tempat yang dia kunjungi sebelumnya. Tekanan yang kuat masih menimpa tubuhnya dan menyerang jiwa spiritualnya secara langsung. Namun, pada saat ini, jiwa spiritualnya memancarkan lingkaran-lingkaran cahaya suci yang menakjubkan. Pancaran cahaya itu sangat menyilaukan dan tidak bisa dihancurkan.
Dia menatap tajam ke atas langit. Banyak bintang kegelapan muncul di atas sana. Bintang-bintang kegelapan ini sepertinya sedang membentuk satu sosok kegelapan yang muncul di antara langit berbintang. Sosok ini memiliki sepasang mata berwarna hitam pekat yang sedang menatapnya. Saat ini, Ye Futian merasa seolah-olah sedang ditatap oleh seorang dewa.
*Boom* Jiwa spiritual Ye Futian langsung dihempaskan hingga kembali ke tubuh fisiknya. Jantungnya berdegup kencang. Saat dia membuka matanya dan memandang langit berbintang, dia terlihat sangat takjub.
Sepertinya dia telah mengungkap rahasia lainnya dari langit berbintang ini.
Sosoknya yang duduk bersila kini bangkit dari tempatnya. Tatapan mata Ye Futian sepertinya mampu menembus ruang hampa dan menyebar ke seluruh penjuru langit. Rambut abu-abunya berkibar tanpa henti. Sementara itu di belakangnya, Fang Gai dan Si Buta Tie tampak terkejut. Apa yang sedang terjadi?
'Rupanya ada lebih dari satu Kaisar Agung!' Dia berseru dalam hati.
Ye Futian tampak takjub. Sepertinya dia telah berhasil memecahkan misteri di balik bagian langit berbintang ini!