Sosok yang Tak Terkalahkan
Sosok yang Tak Terkalahkan
Apakah dia berhasil mendapatkan warisan dari Kaisar Agung Ziwei? Banyak kultivator bertanya-tanya. Setelah melihat perubahan pada aura Ye Futian, kemungkinan besar dia memang telah mendapatkan kekuatan dari warisan Kaisar Agung Ziwei.
Sementara itu, dari permukaan tanah, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei melompat ke udara dan bergerak menuju Ye Futian. Para kultivator yang berada di area itu bisa merasakan dengan jelas aura pembunuh yang dia pancarkan.
Sudah jelas, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei ingin mengambil kembali warisan yang seharusnya menjadi miliknya itu.
Dia adalah sang penguasa mutlak di Pecahan Ziwei. Meskipun selama ini dia selalu mematuhi kehendak Kaisar Agung Ziwei, namun sekarang, kepercayaannya terhadap sang Kaisar Agung telah memudar.
Sekarang setelah Ye Futian mendapatkan warisan dari Ziwei Agung, dia ingin membunuh Ye Futian, melupakan apa yang dia yakini selama ini, dan merebut warisan itu.
"Pemimpin Istana!" para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei berteriak dengan nada suara yang terdengar seolah-olah mereka tidak ingin Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei melakukan hal itu. Jika Pemimpin Istana benar-benar bertindak nekad, maka kepercayaan mereka juga akan hancur. Semua yang mereka yakini di Istana Kekaisaran Ziwei akan berubah total.
Semua kultivator di Pecahan Ziwei memiliki keyakinan yang kuat terhadap Kaisar Agung Ziwei.
Akan tetapi, bagaimana mungkin Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mendengarkan ucapan mereka di situasi seperti ini? Suasana hatinya telah berubah total, dan tekadnya sudah bulat.
Seberkas cahaya bintang yang mengerikan melesat ke atas langit. Penampilannya yang indah dan menakjubkan membuat pancaran cahaya itu terlihat seperti sebuah bintang jatuh. Cahaya itu melesat melintasi langit dan bergerak menuju tempat Ye Futian berada.
Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah cahaya suci yang menyilaukan itu. Kemudian, seolah-olah terdapat kekuatan dewa yang mencengangkan terkandung di dalam dirinya, sebuah suara yang mengintimidasi keluar dari mulut Ye Futian, "Lancang sekali!"
Suara itu bergema ke seluruh penjuru langit berbintang dan membuat semua orang merinding, Bahkan jantung para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei berdegup kencang saat mendengar suara ini. Mereka semua menatap lurus ke arah Ye Futian.
Apakah ini adalah suara Ye Futian?
Pada saat ini, banyak kultivator merasakan sebuah deja vu. Suara ini terdengar seperti suara sang Kaisar Agung. Seolah-olah kritikan itu disampaikan oleh Kaisar Agung Ziwei.
Cahaya suci yang indah itu pun berhenti bergerak. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei juga tampak tercengang sambil menatap Ye Futian. Ekspresi wajahnya terus menerus berubah. Wajahnya tampak sedikit muram ketika dia membuka mulutnya dan berkata, "Kaisar Agung."
Dia bisa mendeteksi keberadaan aura sang Kaisar Agung di sana.
Ye Futian menundukkan kepalanya untuk memandang Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei dan berkata, "Aku telah mewarisi aura dari Kaisar Agung Ziwei. Mulai hari ini, aku akan mewakili Kaisar Agung Ziwei dalam memimpin Pecahan Ziwei. Kalian semua harus menuruti perintahku."
Suaranya terdengar menakjubkan dan bermartabat. Rasanya seolah-olah Ye Futian dan Kaisar Agung Ziwei berbicara secara bersamaan. Banyak orang tidak bisa membedakan apakah itu adalah kenyataan atau hanya ilusi semata.
Meski demikian, suara itu tetap membuat hati para kultivator berdebar kencang. Ye Futian baru saja mengatakan bahwa dia telah mewarisi aura dari Kaisar Agung Ziwei dan mulai hari ini hingga seterusnya, dia akan mewakili kehendak Kaisar Agung Ziwei dan memimpin Pecahan Ziwei!
Ye Futian akan mengambil alih tongkat kepemimpinan di Pecahan Ziwei!
Kalau begitu... Apakah dia akan menggantikan posisi dari Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei?
Jika dia menjadi orang yang memimpin Pecahan Ziwei, maka apa yang akan terjadi selanjutnya?
Ye Futian akan menjadi pemimpin dari salah satu pasukan terkuat di dunia ini dan memiliki pengaruh yang tak tertandingi.
Namun, ekspresi di wajah Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei kembali berubah setelah dia mendengar pernyataan Ye Futian. Pada awalnya, dia merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa karena dia mendeteksi aura Kaisar Agung Ziwei di sana. Namun, setelah mendengar pernyataan Ye Futian, kemarahan di dalam hatinya tampaknya telah tersulut kembali.
Apakah dia ingin memimpin Pecahan Ziwei atas nama Kaisar Agung Ziwei?
Lalu, bagaimana dengan dirinya?
Dia telah memimpin Pecahan Ziwei atas nama Kaisar Agung Ziwei selama bertahun-tahun, dan dia sudah terbiasa menyandang status ini. Dia adalah pemimpin dari Pecahan Ziwei.
Namun, pada saat ini, hanya dengan sebuah pernyataan, Kaisar Agung Ziwei telah menyerahkan Pecahan Ziwei pada penerusnya?
Lalu apa gunanya pengabdiannya selama ini?
Saat dia memikirkan hal tersebut, sebuah gelombang energi yang mengerikan terpancar dari tubuh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei. Di dalam dunia bintang yang luas dan tak berujung ini, cahaya bintang tampak bersinar terang. Seolah-olah ada pedang bintang yang tak terhitung jumlahnya telah muncul di sana. Kemudian semua pedang itu diacungkan ke arah Ye Futian.
Meskipun aura Kaisar Agung Ziwei telah menyatu dengan Ye Futian, Pemimpin Istana tetap akan membunuhnya.
Hari ini, Pemimpin Istana berniat untuk menghancurkan sosok yang telah dia kagumi selama bertahun-tahun.
*Boom* Tubuhnya melesat ke atas langit bersama dengan energi mengerikan itu menuju ke tempat Ye Futian berada. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei terdiam ketika mereka melihat hal ini terjadi. Pada akhirnya, mereka tetap mencapai titik ini.
Segala sesuatunya akan berubah.
Entah Pemimpin Istana mereka akan mati, atau Ye Futian akan tewas terbunuh dan warisan Kaisar Agung Ziwei akan dihancurkan bersamanya. Namun, tidak peduli apa pun yang terjadi, mereka tidak pernah membayangkan bahwa hasil akhirnya akan menjadi seperti ini. Meskipun misteri dari langit berbintang telah terpecahkan, namun kini mereka dihadapkan pada situasi yang begitu kejam. Jika mereka mengetahui bahwa hal ini akan terjadi sebelumnya, mereka tidak akan pernah mencoba memecahkan misteri dari langit berbintang dan mengungkap warisan yang ditinggalkan Kaisar Agung Ziwei di sini.
Namun, semua itu telah terjadi. Mereka hanya bisa menyaksikan perkembangan situasi saat ini–Pemimpin Istana menerjang ke arah Ye Futian untuk membunuhnya.
Tidak hanya para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei yang menyaksikan hal ini. Para kultivator lain yang berada di langit berbintang juga ikut menyaksikan semuanya. Beberapa pasukan yang menyimpan dendam terhadap Ye Futian sudah pergi tanpa menimbulkan keributan. Pernyataan yang dibuat oleh Ye Futian sebelumnya menanamkan rasa takut pada mereka. Rasanya seolah-olah Ye Futian telah meminjam kekuatan dari aura Kaisar Agung Ziwei untuk berbicara. Jika benar demikian, Ye Futian mungkin sudah menjadi sangat mengerikan karena dia mampu bertarung dengan menggunakan kekuatan sang Kaisar Agung.
Energi mengerikan itu tampaknya telah mencapai tubuh Ye Futian. Namun, pada saat itu juga, semua bintang yang ada di atas langit tampak bergerak. Kemudian, bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya di langit berbintang ini mulai memancarkan cahaya suci pada saat yang bersamaan. Tidak lama kemudian, cahaya suci itu bergabung dan berubah menjadi sebilah Pedang Ilahi Penghancur Langit.
Pedang Ilahi Penghancur Langit itu melesat dari atas langit, dan dalam sekejap, setiap pedang bintang yang dikerahkan menuju Ye Futian telah dihancurkan.
Saat Pedang Ilahi Penghancur Langit itu mendekati Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, sang Pemimpin Istana berteriak dengan keras. Kemudian tubuhnya dikelilingi oleh sebuah bintang raksasa yang tampak seperti lapisan pertahanan yang kokoh. Itu adalah sebuah area bintang yang tidak akan bisa dihancurkan.
*Boom* Suara gemuruh yang mengejutkan terdengar di udara, dan langit ikut bergetar saat jantung para kultivator berdegup kencang. Mereka bisa merasakan seluruh bagian dari langit berbintang berguncang hebat. Bintang-bintang tampak bergerak di udara. Bintang-bintang itu adalah bintang yang sesungguhnya. Mereka terbang menuju Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei yang berada di langit berbintang.
"Ini…"
Semua kultivator yang berada di sana benar-benar dibuat takjub oleh pemandangan yang tersaji di depan mereka. Bintang-bintang itu benar-benar jatuh dari atas langit dan mengelilingi Ye Futian. Itu adalah bintang yang sesungguhnya. Ukuran mereka sangat besar, dan saat mereka melesat turun, mereka benar-benar menutupi langit. Semua bintang itu terbang menuju Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei.
*Brak* Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang keras. Rupanya lapisan pertahanan bintang milik Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei telah dihancurkan. Cahaya suci yang mengerikan itu terus mengalir ke arahnya. Pada saat ini, sosok Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei tampak sangat kecil. Di antara serbuan bintang-bintang dan pedang ilahi itu, dia tidak punya cara untuk melarikan diri.
"Brak, Brak, Brak* Suara tabrakan terdengar di udara secara bersamaan. Sebuah pemandangan sisa-sisa kehancuran yang mengerikan dapat terlihat di atas langit. Rasanya seolah-olah langit dan bumi telah runtuh. Beberapa bintang hancur berkeping-keping. Bintang-bintang ini telah berubah menjadi batu-batu raksasa serta lapisan debu. Batu-batu raksasa itu pun jatuh dari atas langit seperti hujan meteorit.
Di sisi lain, para kultivator yang berada di bagian bawah berdiri di tempat masing-masing dengan tenang. Batu-batu raksasa itu berjatuhan ke arah mereka, akan tetapi kekuatan Jalur Agung mereka dapat menghancurkan batu-batu tersebut. Saat ini, mereka seperti berdiri di sebuah dunia yang akan runtuh. Namun, tidak ada yang peduli akan hal itu. Tatapan mereka terpaku ke arah langit. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei masih berdiri di atas sana. Sinar-sinar cahaya suci yang sangat menakjubkan tampak menembus tubuhnya. Namun meski begitu, sosoknya tidak menghilang.
Dia masih memegang tongkat di tangannya dengan erat. Tatapan matanya yang dipenuhi oleh amarah tertuju ke arah langit, tepatnya pada sosok Ye Futian. Dia tahu bahwa ini bukanlah perbuatan Ye Futian; aura Kaisar Agung Ziwei masih berada di sana.
Kemudian, tubuh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei mulai menjadi buram, dan dia tiba-tiba tersenyum sinis. Akan tetapi, ada juga kesedihan di dalam senyumannya itu.
"Kaisar Agung, lalu aku ini siapa...?" Dia seperti bertanya pada dirinya sendiri, namun tampaknya pertanyaan itu sepertinya juga bisa ditujukan pada Kaisar Agung Ziwei. Sebenarnya sosok seperti apakah dia di mata sang Kaisar Agung?
Dia tidak bisa memahami semua ini. Dia merasa bahwa kehidupannya sangatlah menyedihkan.
Tidak ada seorang pun yang merespon. Di balik senyuman penuh kesedihan itu, jiwa spiritual milik Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei hancur berkeping-keping sebelum akhirnya lenyap tak bersisa.
"Ini tidak adil!"
Sebuah suara bergema di atas langit. Itu adalah suara dari Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei. Meskipun dia telah meninggal dunia, namun dia pergi dengan enggan dan meninggalkan kebenciannya. Di bawah langit berbintang, para kultivator yang hadir di sana bisa merasakan kebencian yang ditinggalkan oleh sang Pemimpin Istana.
Tentu saja dia merasa bahwa semua ini tidak adil baginya.
Para kultivator yang berada di langit berbintang tidak bisa berkata-kata. Pemimpin Istana adalah sosok yang sangat kuat dan telah melalui dua tahap dari Ujian Para Dewa. Namun, dia tewas terbunuh dengan begitu mudah. Selain itu, dia mati dengan meninggalkan kebencian yang tak ada habisnya. Ini jelas adalah pukulan telak bagi Istana Kekaisaran Ziwei.
'Malang sekali nasibnya!' pikir mereka dalam hati. Namun, hasil akhirnya memang telah diputuskan begitu Pemimpin Istana menyerang Ye Futian. Hal itu tidak bisa diubah. Meskipun sosok itu hanyalah sisa-sisa aura dari Kaisa Agung Ziwei, namun kekuatannya jelas tidak dapat diatasi dengan mudah.
Banyak orang juga merasa sedih. Pertanyaan terakhir yang diajukan oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei masih bergema di dalam benak mereka.
'Kaisar Agung, lalu aku ini siapa?!'
Ya, memangnya dia siapa?
Mungkin di mata sang Kaisar Agung, manusia diibaratkan sama seperti kawanan semut. Di hadapan penerusnya, sosok Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei tentu saja sama seperti seekor semut yang sangat mudah untuk diinjak. Lagipula tidak ada hubungan khusus di antara mereka.
Saat ini, semua orang memandang Ye Futian yang berada di atas langit—sang penerus dari Kaisar Agung Ziwei.
Selain itu, tampaknya aura dari Kaisar Agung Ziwei telah menyatu dengan Ye Futian. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana detail mengenai hal tersebut. Sudah jelas, hanya Ye Futian yang mengetahuinya.
Sebenarnya, ketika Ye Futian menyaksikan kematian Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, dia juga merasakan sedikit gejolak emosi. Bagaimanapun juga, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei adalah seorang kultivator yang sangat kuat. Jika dia bersedia membimbing dan membantu Ye Futian, situasi seperti apa yang akan mereka hadapi?
Sayangnya, kebencian yang dipendam oleh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei terhadapnya terlalu kuat. Dengan keyakinannya yang sudah runtuh, Pemimpin Istana bertekad untuk membunuh Ye Futian, bahkan jika itu berarti dia harus menjadi musuh bagi Kaisar Agung Ziwei. Ketika hal itu terjadi, sudah diputuskan bahwa tidak ada jalan keluar dari situasi ini. Satu-satunya pilihan yang dimiliki oleh Ye Futian adalah membunuhnya. Musuh seperti itu terlalu berbahaya baginya.
Semuanya sudah berakhir. Ye Futian berhasil mengendalikan kekuatan yang dia warisi dari Kaisar Agung Ziwei. Selain itu, seperti yang dia harapkan, Kaisar Agung Ziwei juga memberinya kendali atas kekuatannya dan membantunya menyelesaikan masalah di masa depan. Di bawah langit berbintang ini, tidak ada seorang pun yang bisa menyentuhnya.
Saat ini, aura Kaisar Agung Ziwei tidak lagi berada di dalam tubuh Ye Futian, melainkan di antara bintang-bintang di atas langit. Perubahan kekuatan pada bintang-bintang itulah yang menandakan keberadaan aura sang Kaisar Agung.
Adapun Ye Futian, jiwa spiritualnya kini telah bergabung dengan bintang-bintang di atas langit. Dia telah menyatu dengan aura Kaisar Agung Ziwei. Karena itulah, selama dia berada di bawah langit berbintang ini, dia akan menjadi sosok yang tak terkalahkan!