Meledak
Meledak
Kultivator-kultivator di area sekitar merinding ketika mereka menyaksikan kekuatan yang terpancar dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia, yang kini dikendalikan oleh Ye Futian. Cahaya penghancur itu jelas merupakan sesuatu yang bahkan harus dihindari oleh sosok-sosok terkemuka dari Gunung Dewa Matahari yang telah melalui Ujian Para Dewa.
Itu adalah kekuatan pemusnah. Kekuatan yang terkandung di dalam jasad suci Kaisar Agung Shenjia sangatlah mengerikan.
Dengan demikian, bukankah akan jauh lebih baik jika tidak ada yang bertarung melawan jasad suci itu dalam jarak dekat?
"Kendali yang dia miliki atas tubuh Kaisar Agung Shenjia seharusnya memiliki batasan. Selain itu, tindakan ini pasti membuatnya menahan tekanan yang dahsyat." Pada saat ini, terdengar sebuah suara yang membuat banyak sosok terkemuka menyipitkan mata masing-masing. Jika Ye Futian benar-benar bisa mengendalikan tubuh Kaisar Agung Shenjia dengan mudah, dia tidak akan berhenti bergerak pada momen sebelumnya. Sebaliknya, dia akan terus menyerang lawannya dengan agresif seperti yang dilakukan oleh sang guru dalam pertempuran yang terjadi di luar Desa Empat Sudut.
"Serang jiwa spiritualnya, hentikan pergerakannya, dan kuras habis energinya," terdengar suara lainnya. "Selain itu, hancurkan tubuh aslinya."
Tubuh Ye Futian saat ini masih dijaga oleh kultivator-kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ziwei. Selama tubuh Ye Futian dapat dihancurkan dan jiwa spiritualnya di dalam jasad suci itu dimusnahkan, maka riwayatnya akan tamat.
"Ayo kita serang bersama-sama," kelompok kultivator itu menyimpulkan. Tiba-tiba, sebuah badai yang mengerikan terbentuk di seluruh penjuru langit. Serangkaian serangan yang mengerikan dikerahkan secara bersamaan, langsung bergerak menuju tubuh Kaisar Agung Shenjia.
Di sekitar tubuh Kaisar Agung Shenjia, yang kini berada di bawah kendali Ye Futian, muncul suara ledakan yang keras. Dalam sepersekian detik, cahaya suci dari zaman kuno mengelilingi tubuh tersebut. Begitu serangan-serangan Jalur Agung itu bersentuhan dengan tubuh Kaisar Agung Shenjia, mereka akan langsung meledak. Energi pertahanan di sekelilingnya benar-benar tidak bisa ditembus.
Tubuh ini…
Orang-orang terlihat panik saat menyaksikan pemandangan ini. Bagaimana caranya agar mereka bisa menghadapi pertahanan yang sepertinya tidak bisa ditembus ini?
Namun, melihat bahwa Ye Futian tidak mengambil tindakan apa pun, dugaan mereka seharusnya memang benar adanya. Ye Futian tidak bisa mengendalikan jasad suci itu dengan leluasa, seperti yang dilakukan oleh sang guru dari Desa Empat Sudut, mungkin hal ini dikarenakan dia masih belum terbiasa. Selain itu, pada tingkat kultivasinya saat ini, bahkan setelah diperkuat oleh aura kaisar, mengendalikan jasad suci yang mengerikan seperti itu masih merupakan hal yang menakutkan untuk dilakukan. Tekanan yang diterima olehnya pasti sangat dahsyat, dan oleh sebab itulah, mereka bisa mencoba untuk membuatnya kelelahan.
Tepat pada saat ini, suara guqin tiba-tiba terdengar dari suatu tempat. Suaranya sangat kencang, dan tampaknya kini telah berubah menjadi rentetan gelombang suara yang tak terlihat, memasuki telinga Ye Futian dan menyebabkan jiwa spiritualnya bergetar hebat, seolah-olah dia baru saja diserang oleh kekuatan yang tak tertandingi.
Siapa pun yang mendengarnya akan merasa berat dan tidak bertenaga, bahkan bernapas pun sangat sulit untuk dilakukan.
Lagu Ilahi Taihua.
Sosok Kaisar Agung Shenjia mengangkat kepalanya, lalu memandang ke atas langit dan melihat munculnya sosok Taihua Skylord. Sosok itu sedang duduk bersila di udara. Roda Ilahi miliknya adalah sebuah guqin. Dari guqin raksasa itu, sebuah melodi terus-menerus dimainkan dan berubah menjadi rentetan gelombang suara yang dipenuhi dengan kekuatan di dalamnya. Itu adalah Lagu Ilahi Taihua.
Saat melodi ini terus dimainkan, rasanya tempat itu menjadi semakin menyesakkan. Hati semua orang berdebar kencang, dan jiwa spiritual mereka pun berguncang hebat.
Sudah jelas, Lagu Ilahi Taihua mengandung kekuatan yang mampu melukai jiwa spiritual seseorang di dalamnya. Lagu ini hendak menyerang jiwa spiritual Ye Futian.
Ye Futian tidak menyangka bahwa Taihua Skylord akan menyerangnya pada momen seperti ini. Sebelumnya, saat berada di tempat kultivasi Kaisar Agung Ziwei, dia bahkan berniat untuk meninggalkan kesan baik pada Taihua Skylord dengan bantuan dari putrinya, Dewi Taihua.
Namun, Taihua Skylord kini justru memilih untuk menjadi musuhnya. Apakah hal ini disebabkan oleh insiden kala itu?
Di bawah tekanan yang dahsyat ini, kendalinya atas tubuh Kaisar Agung Shenjia mulai melemah. Dia merasa semakin sulit baginya untuk memegang kendali atas jasad suci tersebut.
Pada saat ini, terdengar suara guqin lainnya. Kerumunan kultivator melihat satu sosok terkemuka berjalan ke depan, hingga akhirnya dia mendarat tidak jauh dari tempat Ye Futian berada. Jari-jarinya memetik guqin yang berada di antara langit dan bumi, mengubahnya menjadi sebuah melodi yang tidak kalah mengerikan dari lagu sebelumnya. Melodi itu bertabrakan dengan Lagu Ilahi Taihua dan menimbulkan suara lengkingan yang sangat tajam.
"Ini..." Orang-orang yang berada di sekitarnya tampak terkejut. Sosok yang baru saja mengambil tindakan kali ini adalah Lord Luo dari Wilayah Zixiao. Sama dengan Taihua Skylord, dia juga mahir dalam memainkan Melodi Ilahi. Di tengah-tengah pertarungan antara dua melodi ini, serangan-serangan Jalur Agung di sekitarnya telah dihancurkan, dan kini membentuk sebuah badai dari Jalur Agung.
Di kejauhan, Dewi Taihua dan Luo Su tampak berpikir saat mereka menyaksikan pemandangan itu. Dewi Taihua tidak menyangka bahwa ayahnya akan menyerang Ye Futian sekarang. Sebelumnya, dia telah melewatkan peluang yang menguntungkan, tetapi sekarang setelah ayahnya melancarkan serangan, dia mungkin akan menjadi musuh bebuyutan Ye Futian. Hari ini, Ye Futian dan yang lainnya sudah berada dalam situasi yang sangat berbahaya. Setiap kultivator yang ikut melancarkan serangan pada mereka sudah jelas semakin memperburuk situasi dan mengirim mereka ke ambang kehancuran.
Di tengah-tengah situasi tersebut, tindakan ini jelas akan menimbulkan kebencian yang tidak akan pernah bisa memudar.
Di medan pertempuran lainnya, seseorang berusaha menyerang tubuh fisik Ye Futian. Mereka ingin menembus pertahanan kultivator-kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ziwei itu dan menyerang tubuh Ye Futian. Sosok terkuat di antara orang-orang ini adalah Gai Cang, pemimpin dari Negeri Ilahi Emas. Satu sosok dewa muncul di belakang punggungnya, dan teknik Sigh of the Divine God pun dikeluarkan. Dengan membawa kekuatan ilahi di dalamnya, sebuah Tombak Ilahi Emas melesat menembus ruang hampa dan menusuk dinding pertahanan yang terbuat dari cahaya bintang itu, menghancurkannya sedikit demi sedikit.
Ye Futian masih berdiri di tempatnya dengan diselimuti oleh kekuatan dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Namun faktanya, dia juga sedang mengamati segala sesuatu yang terjadi di medan pertempuran di sekitarnya. Tidak ada satu hal pun yang bisa lolos dari pengawasannya.
*Boom* Sebuah badai rune yang lebih dahsyat dari sebelumnya telah terbentuk dari tubuh. Dengan dikelilingi oleh cahaya suci keemasan, rune yang tak ada habisnya di area tersebut melesat ke udara dan menyatu ke dalam badai yang baru saja terbentuk.
Dengan disaksikan oleh banyak kultivator, sosok Kaisar Agung Shenjia mengangkat kepalanya dan memandang badai rune yang mengerikan itu. Di sana, muncul sebuah tongkat berwarna emas yang dipenuhi dengan keagungan di dalamnya. Sosok Kaisar Agung Shenjia mengulurkan tangannya ke depan dan menarik tongkat itu ke telapak tangannya. Tubuhnya juga semakin membesar dan berubah menjadi satu sosok yang menyerupai perwujudan dewa. Barisan rune yang mengerikan itu membakar tubuhnya, yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi mereka yang melihatnya.
Kaisar Agung Shenjia juga mengulurkan tangannya yang lain dan menggenggam tongkat tersebut. Dalam sekejap, kekuatan dewa terpancar keluar dan membuat semua kultivator yang berada di dalam medan pertempuran menjadi ketakutan.
*Boom*
Sebuah kekuatan yang menakjubkan telah menyebar di udara. Kaisar Agung Shenjia mengayunkan tongkatnya ke arah kultivator-kultivator kuat yang melayang di atas langit. Dalam sekejap, sebuah garis muncul di antara langit dan bumi, dan sebuah retakan kegelapan yang mengerikan muncul di sana. Rasanya seolah-olah area itu telah terkoyak. Setelah tongkat itu diayunkan, bayangan-bayangan dari tongkat tersebut langsung membelah ruang hampa. Retakan yang mengerikan itu melahap semua makhluk hidup, dan pada saat yang bersamaan, badai itu menghempaskan semua jenis kekuatan Jalur Agung yang menghalangi jalannya.
Para kultivator yang bertarung di atas langit bergegas melarikan diri ke berbagai arah, berusaha pergi sejauh mungkin dari sana. Tidak ada seorang pun yang memiliki nyali untuk mendekati tubuh Kaisar Agung Shenjia.
Dan pada saat ini, tubuh sang Kaisar Agung memandang ke satu arah. Itu adalah arah dimana Gai Cang berada. Kemudian Shenjia Agung mengangkat kakinya dan mulai berjalan menuju Gai Cang!