Legenda Futian

Pedang Pemusnah



Pedang Pemusnah

0'Aku perlu membunuh beberapa sosok terkemuka, atau membunuh beberapa dari mereka sekaligus,' pikir Ye Futian dalam hati. Kedua matanya mengamati area yang luas itu dan kemudian terpaku ke satu arah. Terdapat sebuah medan pertempuran di sana. Dua kultivator yang sangat kuat saat ini sedang terlibat dalam pertempuran sengit di sana.     

Salah satu dari mereka adalah Pendekar Taichu dari Tanah Suci Taichu. Pendekar Taichu memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Jika dia tewas terbunuh, maka kematiannya akan menimbulkan dampak yang cukup besar. Setelah membunuh Pendekar Taichu, jika dia mampu membunuh beberapa sosok terkemuka lainnya yang telah melalui Ujian Para Dewa, dia mungkin bisa mengubah situasi pertempuran saat ini.     

Namun, membunuh sosok-sosok seperti itu juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan.     

Saat memikirkan hal tersebut, jiwa spiritual Ye Futian kini mengambil alih dunia yang berada di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia.     

*Boom* Sebuah kekuatan pedang yang mengerikan terpancar keluar dari tubuh Kaisar Agung Shenjia. Rune berbentuk pedang yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di sekitar tubuhnya. Kali ini, jiwa spiritual Ye Futian tampaknya telah memasuki kondisi yang unik. Rasanya seolah-olah dia telah sepenuhnya menyatu dengan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Di luar jiwa spiritualnya, aliran cahaya yang tak terhitung jumlahnya mengalir dan menarik kekuatan di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia. Kedua matanya yang mengerikan menatap ke arah langit, seolah-olah tatapan matanya itu bisa menembus langit dan bumi.     

"Ini..." Banyak orang memandang area di sekitar tubuh Ye Futian. Tiba-tiba, kekuatan dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia kembali terpancar dan menjadi semakin mengerikan. Untaian aura pedang itu berubah menjadi sebuah badai Qi Pedang yang mulai bergejolak di seluruh tempat. Di atas tubuh Kaisar Agung Shenjia, orang-orang bahkan samar-samar bisa melihat wajah orang lain di sana. Wajah itu tidak lain adalah milik Ye Futian.     

Hati para kultivator yang memandangnya berdebar kencang. Apa maksudnya ini? Mungkinkah Ye Futian berniat mengambil kendali atas jasad suci itu seutuhnya?     

"Semuanya, mundur." Pada saat ini, tubuh Kaisar Agung Shenjia mengucapkan beberapa kata. Suara itu berasal dari Ye Futian. Dalam sekejap, kultivator-kultivator yang berada di pihak Ye Futian bergegas mundur dari medan pertempuran masing-masing. Sepertinya mereka bisa memahami apa yang dimaksud oleh Ye Futian.     

*Whoosh* Aura pedang yang mengerikan menyebar ke seluruh penjuru langit dan mengeluarkan suara dentangan yang keras. Selain itu, muncul sebuah retakan raksasa di depan Qi Pedang yang tak terbatas itu. Aura pedang itu mulai membuat kekacauan di seluruh tempat, seolah-olah terdapat bilah-bilah pedang dimana-mana.     

Ye Futian. Dia menggunakan jasad suci Kaisar Agung Shenjia untuk meningkatkan kekuatannya sendiri!     

Hati para kultivator yang hadir di sana berdebar kencang. Jika benar demikian, akan menjadi sekuat apakah dirinya sekarang?     

Tidak ada yang mengetahui jawabannya.     

"Maju!" Ye Futian berseru. Dalam sekejap, Qi Pedang itu menyelimuti seluruh tempat. Sementara itu di atas langit, tampaknya ada rune-rune berbentuk pedang di sana. Dalam waktu singkat, semua orang yang berada di Kota Heavenly Mandate bisa melihat langit yang dipenuhi oleh rune-rune pedang yang membawa kekuatan pemusnah di dalamnya itu.     

"Hati-hati," seseorang mengingatkan pasukannya. Banyak kultivator kini merasa terancam. Rasanya seolah-olah tubuh Kaisar Agung Shenjia itu telah sepenuhnya digantikan oleh sosok Ye Futian dan kini telah menjadi bagian dari dirinya. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka dia akan dapat mengeluarkan teknik miliknya sendiri dengan sesuka hati.     

*Boom*     

Langit dan bumi bergemuruh, dan retakan kegelapan itu seolah-olah telah menyelimuti seluruh penjuru dunia. Di depan tubuh Kaisar Agung Shenjia, muncul sebilah pedang yang sepertinya mampu menghancurkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Sementara di bagian depan dari pedang tersebut, muncul sebuah retakan raksasa yang menjadi semakin dalam setiap detiknya.     

"Kita harus pergi dari sini." Saat merasakan betapa dahsyatnya kekuatan itu, seseorang akhirnya angkat bicara. Pada saat berikutnya, semua orang sudah berniat untuk mundur.     

Bahkan Pendekar Taichu mengoyak ruang hampa dan melesat ke dalamnya. Ekspresinya juga berubah. Sudah jelas, dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan menjadi segila ini. Melihat bagaimana Ye Futian mengeluarkan serangan di tingkat seperti ini, sebesar apa serangan itu akan menguras energi dari jiwa spiritualnya sendiri?     

Mungkin hanya Ye Futian yang mengetahui jawabannya.     

Dan tidak menutup kemungkinan bahwa dia sedang membuat pertaruhan di sini.     

Dia ingin melancarkan sebuah serangan pamungkas dan menghabisi lawan-lawannya sekaligus.     

"Ayo kita mundur." Bahkan sosok-sosok terkemuka yang menyaksikan pertempuran ini di kejauhan mulai mundur. Area yang luas ini tampaknya telah diselimuti oleh Qi Pedang, terutama yang berasal dari pedang di depan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Pedang itu sepertinya tidak bisa dihancurkan, dan tidak ada seorang pun yang berani menghadapi pedang tersebut. Siapa pun yang menerima serangan dari pedang itu kemungkinan besar akan binasa.     

Para kultivator yang berada di pihak Ye Futian mundur ke bawahnya. Dengan cara ini, mereka tidak akan terpengaruh oleh serangan pedang tersebut. Sementara itu di kejauhan, para kultivator dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine juga memilih untuk mundur dan pergi meninggalkan area ini. Sudah jelas, mereka juga ketakutan akan hal ini.     

Adapun para kultivator yang sebelumnya sudah terlibat dalam pertempuran, mereka semua melarikan diri ke arah yang berbeda-beda. Pemandangan itu membuat semua orang yang berada di Kota Heavenly Mandate merinding. Sekelompok kultivator kuat baru saja melarikan diri karena untaian kekuatan pedang.     

Lord Taixuan menatap ke arah pedang itu. Sama seperti yang lainnya, dia menjadi emosional. Ini adalah teknik pedang yang dia wariskan pada Ye Futian, yaitu Fleeting Divine Sword.     

Saat ini, Ye Futian sedang bersiap-siap untuk menggunakan kekuatan Kaisar Agung Shenjia dan melancarkan satu serangan pedang untuk melenyapkan lawan-lawannya.     

Tubuh Kaisar Agung Shenjia kini telah menyatu dengan Ye Futian, dimana sosoknya memiliki wajah yang menyerupai Ye Futian. Kedua matanya terlihat sangat tajam. Dia memandang ke arah langit dan menunjuk ke satu tempat. Pada saat itu juga, sebilah pedang ditembakkan ke arah yang ditunjuk oleh Ye Futian.     

Ketika pedang itu ditembakkan, langit dan bumi bergemuruh, dan pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya melesat menembus ruang hampa. Pedang yang berada di bagian tengah bergerak ke atas. Di sisi lain, para kultivator saat ini tengah menyaksikan apa yang disebut sebagai 'langit runtuh'.     

Rasanya seolah-olah Jalur Surgawi sedang runtuh dan segala sesuatunya akan berubah menjadi ketiadaan. Semua yang masuk ke dalam retakan itu akan hancur dan binasa. Pedang itu melesat melintasi ruang hampa, menembus retakan itu, dan mulai mengoyak area sekitarnya. Kekuatan pengoyak ini menjadi semakin mengerikan dan kini telah menciptakan sebuah lubang hitam raksasa di atas langit.     

"Tidak..." Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang menyedihkan. Orang-orang bisa melihat tubuh seorang kultivator yang sangat berbakat tercabik-cabik di dalam retakan tersebut. Dia tewas dengan tubuh yang hancur dan jiwa yang tercerai berai. Nasibnya sungguh menyedihkan. Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.     

Badai yang mengerikan terus menimbulkan kekacauan, bahkan hingga ke kejauhan. Para kultivator yang berusaha melarikan diri juga ikut terjebak di dalamnya dan dibantai seketika. Mereka benar-benar dibuat tak berdaya di hadapan kekuatan tersebut.     

Suara jeritan yang menyedihkan juga terus menerus terdengar. Di tengah keganasan serangan pedang tersebut, banyak kultivator kuat dihancurkan hingga menjadi debu.     

Sementara itu di retakan kegelapan yang berada di kejauhan, Pendekar Taichu menggerakkan pedangnya dan melancarkan satu serangan yang mengguncang bumi. Aliran energi pedang yang bergejolak langsung membelah ruang hampa. Dia ingin melarikan diri. Namun, segala sesuatu di sekitarnya runtuh. Tidak ada seorang pun yang bisa melarikan diri, termasuk dirinya.     

Terlebih lagi, pedang ini diarahkan padanya.     

Ketika serangan itu tiba, sungai pedang yang dikeluarkan oleh Pendekar Taichu dihancurkan sedikit demi sedikit. Dia menyaksikan pemandangan di hadapannya dengan penuh keputusasaan dan rasa tak percaya.     

Dia adalah orang yang bertanggung jawab atas Pusat Pelatihan Taichu di Tanah Suci Taichu. Dia adalah salah satu kultivator terkuat di seluruh penjuru Wilayah Taichu. Namun, bahkan dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan binasa begitu dia tiba di Dunia Bawah.     

Kenapa hal ini bisa terjadi?     

Ditambah lagi, sosok yang membunuhnya 'hanyalah' seorang Renhuang tingkat keenam.     

*Boom* Pedang Pemusnah itu pun tiba, dan sama seperti kultivator lainnya, tubuh Pendekar Taichu juga dihancurkan menjadi debu. Mulai detik ini, Tanah Suci Taichu telah kehilangan salah satu kultivator terbaik mereka.     

Para kultivator yang berada di kejauhan tampak tercengang saat menyaksikan pemandangan yang mengerikan ini. Apakah ilmu pedang ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh kultivator manusia?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.