Legenda Futian

Tatapan Iri Dengki



Tatapan Iri Dengki

3Sebuah lubang raksasa telah terbentuk di area ini. Banyak kultivator kuat tewas terbunuh dan dibantai di tengah-tengah kekacauan yang sedang terjadi. Pemandangan itu membuat banyak kultivator lainnya merinding ketakutan.     

Apakah runtuhnya Jalur Surgawi di zaman kuno juga terlihat seperti ini?     

Ketika pertempuran antar dewa berlangsung, Jalur Surgawi mengalami keruntuhan.     

Para kultivator dari pasukan yang sama dengan sosok-sosok terkemuka yang tewas terbunuh bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat menyaksikan pemandangan ini. Ketakutan yang luar biasa telah muncul di dalam diri mereka masing-masing.     

Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang berasal dari Tanah Suci Taichu di kejauhan. Ahli pedang mereka telah dibantai di tempat. Ye Futian sedang membalas dendam. Kala itu, ketika mereka bertarung melawan Akademi Heavenly Mandate, Pendekar Taichu telah membuat Lord Taixuan terluka parah.     

Karena itulah, dengan serangan pedang ini, dia telah membantai ahli pedang mereka.     

Mereka tidak pernah menyangka bahwa sebagai pasukan nomor satu di Wilayah Taichu, mereka akan menghadapi bencana kehancuran di tempat ini.     

Retakan yang muncul di permukaan tanah perlahan-lahan menutup setelah pembantaian itu terjadi. Dari kedua arah, dua orang tampak berjalan keluar dengan susah payah. Namun, luka-luka mereka terlalu parah, dan darah membasahi tubuh mereka. Jika mereka tidak memiliki kemampuan khusus, mereka pasti juga sudah binasa.     

*Huuh* Beberapa kultivator menghela napas dalam-dalam. Untungnya mereka masih hidup. Sosok-sosok terkemuka dari Klan Mo dan Gunung Dewa Matahari selamat dari serangan itu. Namun, mereka berada dalam kondisi yang tidak baik. Bahkan hati mereka masih berdebar kencang.     

Mereka baru saja selamat dari situasi yang telah mengancam nyawa mereka.     

Akan tetapi, serangan itu tidak ditujukan pada mereka, melainkan pada Pendekar Taichu. Jika tidak, peluang mereka untuk bertahan hidup jelas sangat tipis.     

Bahkan Mei Ting, yang selama ini duduk di atas sebuah bar seperti Gunung Tai sambil menikmati anggurnya, kini berdiri dari kursinya dan menatap tajam ke arah Ye Futian. Bagaimana caranya dia bisa melancarkan serangan sekuat itu?     

Bagaimanapun juga itu adalah sebuah jasad suci, jasad dari Kaisar Agung Shenjia. Pada tingkat kultivasi Ye Futian saat ini, tidak mungkin dia bisa menahan tekanan yang dihasilkan. Dia mendengar informasi bahwa banyak sosok terkemuka bahkan tidak bisa memandang jasad suci itu karena mereka akan terluka parah jika mereka melakukannya, apalagi mengendalikan jasad suci itu untuk bertarung dan mengeluarkan kekuatan sedahsyat itu.     

Serangan ini jelas merupakan teknik kultivasi milik Ye Futian yang telah digabungkan dengan kekuatan dari jasad suci sang Kaisar Agung. Namun perlu diperhatikan bahwa kekuatan yang dihasilkan dapat disejajarkan dengan kekuatan para kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa tahap kedua.     

Serangan ini hampir memusnahkan seluruh musuh-musuh Ye Futian dari Dunia Asal. Mulai saat ini, banyak orang berspekulasi bahwa tidak ada satu pun pasukan di Dunia Asal yang mampu menghadapi pasukan aliansi dari Akademi Heavenly Mandate. Tentu saja, hal ini bisa terjadi selama Ye Futian masih hidup.     

Tidak hanya kultivator-kultivator asing yang terkejut, tetapi juga kultivator-kultivator kuat di sekitar Ye Futian. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei memandang tubuh Kaisar Agung Shenjia yang dikelilingi oleh cahaya suci itu. Pada saat ini, mereka memahami maksud dari ucapan Ye Futian ketika dia membawa mereka kemari. Ternyata dia sendiri masih memiliki senjata rahasia seperti ini.     

Pada saat ini, mereka juga mulai mengerti kenapa Ye Futian dipilih untuk mewarisi ajaran dari Kaisar Agung Ziwei. Bagaimanapun juga, Kaisar Agung tetaplah Kaisar Agung. Dia telah memilih orang yang paling menonjol di antara semua orang. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei tidak tahu tentang masa lalu Ye Futian, tetapi melalui pertempuran ini, mereka bisa melihat betapa mengerikannya sosok Ye Futian di masa depan.     

Dia adalah orang yang memiliki peluang untuk berada di puncak kekuatan. Sama seperti apa yang dikatakan oleh sosok ilusi Kaisar Agung Ziwei di langit berbintang, dia mungkin akan mewarisi takhta kaisar di masa depan, membawa kembali kejayaan Kaisar Agung Ziwei dan memimpin Pecahan Ziwei menuju kemakmuran.     

Tanpa sadar, Ye Futian telah menggunakan pertempuran ini untuk meyakinkan sosok-sosok terkemuka dari Istana Kekaisaran Ziwei ini. Di masa lalu, hal ini tidak akan pernah terbesit di dalam pikiran mereka.     

Perlahan-lahan, badai itu pun mereda. Saat ini, langit dihiasi oleh sisa-sisa kehancuran dari pertempuran sebelumnya.     

Waktu seperti telah berhenti. Banyak orang memandang tempat Ye Futian berada. Cahaya suci masih menyelimuti tubuh Kaisar Agung Shenjia. Namun, dia tidak lagi bergerak dan hanya berdiri di tempatnya dengan tenang.     

Semua orang menatap tajam ke arahnya, saling berspekulasi apakah Ye Futian mampu melancarkan serangan yang serupa atau tidak.     

Seberapa besar energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan serangan sedahsyat itu?     

Lalu, bagaimana kondisi Ye Futian sekarang?     

Suasana menjadi sunyi senyap.     

Tidak ada seorang pun yang berbicara. Bahkan tidak ada suara yang terdengar di sana. Tubuh Kaisar Agung Shenjia juga melayang dengan tenang di udara, tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya.     

Banyak orang berpikiran untuk menguji kekuatannya, namun tidak ada satu pun dari mereka yang berani melakukannya. Bagaimana jika dia masih bisa bertarung? Bagaimana jika dia ternyata mampu mengeluarkan serangan yang sama berulang kali?     

Jika benar demikian, maka siapa pun yang berani menyerangnya sama saja seperti menjemput ajalnya sendiri.     

Pemandangan yang mengerikan sedang terjadi di area ini.     

Faktanya, ada banyak sosok-sosok terkemuka di antara kerumunan kultivator itu yang tidak berani bergerak. Bagaimanapun juga, ada 18 wilayah di Prefektur Ilahi. Ada pula para kultivator kuat yang datang dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine di sini. Namun, sejak awal mereka hanya berperan sebagai pengamat. Di antara mereka, banyak orang menatap Ye Futian seolah-olah mereka sedang melihat mangsa masing-masing.     

Lagipula mereka tidak terburu-buru. Memangnya kenapa jika Ye Futian mampu mengeluarkan serangan yang serupa?     

Tidak akan ada hal yang berubah.     

Mereka menyadari bahwa cepat atau lambat, Ye Futian tidak akan mampu menahan tekanan yang dia terima, dan ketika hal itu terjadi, akan sangat mudah bagi mereka untuk berurusan dengan Ye Futian.     

Namun, apa yang harus mereka pertimbangkan adalah, setelah mereka berurusan dengan Ye Futian, kemungkinan besar akan ada pertempuran sengit lainnya, yaitu persaingan untuk memperebutkan jasad Ye Futian dan Kaisa Agung Shenjia. Pertempuran ini mungkin akan lebih mengerikan dan akan melibatkan lebih banyak pasukan di dalamnya.     

Di kejauhan, kultivator-kultivator kuat dari Dunia Kegelapan masih menunggu dengan sabar. Lagipula mereka tidak terburu-buru. Mereka hanya menyaksikan semua yang terjadi dengan tenang. Semua ini pasti akan berakhir, dan cepat atau lambat, Ye Futian akan takluk pada tekanan yang dia terima.     

Melihat ada begitu banyak kultivator memiliki target yang sama, maka mendapatkan target itu jelas bukan hal yang mudah. Faktor yang berpengaruh tidak hanya mengenai siapa yang lebih kuat tetapi juga siapa yang lebih sabar dalam menghadapi situasi ini.     

Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate memandang kultivator-kultivator yang berada di udara. Mereka semua tersebar di berbagai tempat sambil memandang pasukan Ye Futian dengan tatapan iri. Serangan yang baru saja dilancarkan oleh Ye Futian membuat mereka terkejut. Namun, hal itu belum bisa membuat mereka mundur. Semua orang menyadari tentang hal ini.     

Lord Taixuan dan yang lainnya memandang Ye Futian dengan khawatir. Akan menjadi seperti apa hasil akhir dari pertempuran ini?     

Pada saat ini, tubuh Kaisar Agung Shenjia tiba-tiba bergerak. Meskipun pergerakannya sangatlah sederhana, namun hal itu langsung membuat hati semua orang berdebar kencang. Perhatian mereka masih terpaku padanya.     

"Apakah kalian masih menunggu sesuatu di sini?" ujar Ye Futian sambil memandang ke sekelilingnya. Sudah jelas, dia memahami apa yang mereka rencanakan. Selain itu, apa yang mereka pikirkan juga benar adanya. Memang benar bahwa dia sekarang sedang menanggung tekanan yang tak tertandingi. Serangan yang dia keluarkan sebelumnya telah menghabiskan sebagian besar kekuatannya. Jika dia terus bertarung dengan cara seperti ini, kemungkinan besar dia sendiri akan hancur.     

Tidak ada seorang pun yang memberikan tanggapan. Kultivator-kultivator itu hanya memandangnya dan mengabaikan ucapannya. Ye Futian ingin mereka menyerah. Namun, apakah dia benar-benar berpikir bahwa mereka akan menyerah semudah itu?     

"Kalian menolak untuk pergi karena kalian semua ingin membunuhku, merebut warisan, dan mendapatkan jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Namun percayalah, tidak akan ada satu pun dari kalian yang bisa mengendalikan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Demikian juga, tidak ada satu pun di antara kalian yang bisa mendapatkan warisan milik Kaisar Agung Ziwei. Apa yang kukatakan pada kalian ini bukanlah sebuah kebohongan. Bahkan jika kalian mampu membunuhku, hal itu akan berakhir sia-sia." Ye Futian melanjutkan, "Jika kalian masih enggan untuk pergi, maka aku akan memperlakukan kalian semua sebagai musuhku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.