Status Saat Ini
Status Saat Ini
Selain itu, Akademi Heavenly Mandate juga menjadi semakin besar dan megah setelah dibangun kembali. Para kultivator yang diungsikan sebelumnya dibawa kembali ke akademi. Pasukan aliansi mereka juga berkumpul di sana. Kota Heavenly Mandate tampaknya telah mendapatkan kembali kejayaan mereka, dan segala sesuatunya kembali seperti sedia kala. Para murid dari Akademi Heavenly Mandate telah kembali ke akademi, sementara banyak kultivator lain di Dunia Heavenly Mandate ingin bergabung dengan mereka.
Pertempuran yang terjadi sebelumnya sangatlah mencengangkan. Rumor mengatakan bahwa sosok-sosok di tingkat Kaisar Agung dari zaman kuno juga hadir di sana, termasuk jasad suci seorang Kaisar Agung, yang dikendalikan oleh Ye Futian. Para kultivator dari gabungan tiga dunia utama saja tidak mampu mengalahkan Ye Futian.
Banyak orang dibuat takjub oleh hal ini. Akademi Heavenly Mandate benar-benar telah melalui banyak rintangan. Meskipun mereka belum terlalu lama didirikan, namun mereka telah menghadapi banyak ujian. Hal yang sama juga berlaku untuk Ye Futian. Dia adalah pilar utama dari Akademi Heavenly Mandate dan telah menghadapi banyak cobaan. Namun, dia sepertinya selalu bisa mengatasi setiap badai yang menerpanya.
Sekarang, selain pasukan-pasukan dari 3.000 Dunia Jalur Agung, bahkan para kultivator dari dunia luar juga tidak bisa membunuhnya.
Akademi Heavenly Mandate juga mengeluarkan berita bahwa Ye Futian kini menguasai ajaran dari Kaisar Agung Ziwei. Sekarang dia sudah menjadi penguasa dari Pecahan Ziwei dan dinobatkan sebagai Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei.
Para kultivator dari Dunia Heavenly Mandate berdecak kagum. Ye Futian kini dianggap sebagai sosok paling legendaris dalam sejarah Dunia Heavenly Mandate. Dan kisahnya juga masih belum berhenti sampai disitu saja. Tidak ada yang tahu pencapaian seperti apa yang akan dia raih di masa depan.
Mereka bertanya-tanya apakah mereka akan melihatnya berdiri di puncak dunia nantinya. Banyak kultivator dari Dunia Heavenly Mandate kini merasa antusias. Mereka berharap bisa menyaksikan sosok legendaris dari Dunia Heavenly Mandate ini mendominasi dunia.
Saat ini, situasi di Akademi Heavenly Mandate sangat ramai. Semua pasukan aliansi mereka berkumpul di sana, dan semua kultivator yang diungsikan kini telah kembali. Mereka merasa sedikit emosional saat menyaksikan situasi di akademi saat ini. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa Akademi Heavenly Mandate mampu bangkit kembali dari masa-masa krisis dan menjadi pasukan paling stabil di Dunia Asal. Saat ini, Akademi Heavenly Mandate menjadi topik terpanas yang dibahas oleh banyak orang dari dunia luar.
Tidak lama lagi, Akademi Heavenly Mandate akan menjadi pasukan nomor satu di Dunia Asal.
Dan ini bukanlah bualan belaka. Sebentar lagi hal itu akan menjadi kenyataan.
Semua kultivator dari pasukan aliansi Akademi Heavenly Mandate, seperti Kerajaan Nantian yang dipimpin oleh Kaisar Nan, Suku Dou, Klan Yuanyang, Klan Xiao, dan Istana Divine Shangxiao, semuanya merasa sangat gembira. Status Akademi Heavenly Mandate telah berubah drastis setelah melewati bencana ini. Pertempuran itu membawa dampak besar karena menyebabkan struktur kekuatan di Dunia Asal berubah total.
Tepat pada saat ini, banyak kultivator melesat melintasi langit dan tiba di luar Akademi Heavenly Mandate. Mereka berhenti di udara begitu mereka mendekati akademi. Kemudian, mereka mendarat dan menatap Akademi Heavenly Mandate yang telah dibangun kembali. Mereka semua tampak gelisah.
"Para kultivator dari Akademi Sky Reaching datang untuk mengunjungi Akademi Heavenly Mandate," tiba-tiba sebuah suara bergema dengan keras. Rupanya para kultivator dari Akademi Sky Reaching telah tiba di sini.
Para kultivator yang berada di Akademi Heavenly Mandate terdiam untuk beberapa saat. Kemudian, seseorang memberikan tanggapan, "Ada urusan apa sehingga kalian datang kemari?"
Itu adalah suara dari Lord Taixuan.
"Kami datang kemari untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi," ujar pendeta dari Akademi Sky Reaching. "Kami ikut terlibat dalam masalah yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Kami mengaku salah. Jadi, kami datang kemari untuk meminta maaf dan memberi selamat pada Akademi Heavenly Mandate yang kini telah dibangun kembali." Di saat-saat seperti ini, bahkan jika pihak lawan terdiri dari kultivator-kultivator terkemuka di dalamnya, tidak mungkin bagi mereka untuk tidak mengakui kesalahan mereka.
Jika mereka tidak meminta maaf pada Akademi Heavenly Mandate, mereka bisa saja dimusnahkan saat Akademi Heavenly Mandate ingin membalas dendam. Pilihan lain bagi mereka adalah dengan bersembunyi di suatu tempat terpencil di 3.000 Dunia Jalur Agung, dan tidak pernah muncul lagi di hadapan publik.
"Klan Dewa Bela Diri datang kemari untuk menyampaikan permintaan maaf kami!" tiba-tiba muncul suara lainnya. Banyak pasukan datang satu per satu ke Akademi Heavenly Mandate. Pasukan-pasukan terkemuka dari Dunia Asal ini datang mengunjungi akademi untuk meminta maaf atas kesalahan mereka sebelumnya. Hanya dalam waktu singkat, bagian luar dari Akademi Heavenly Mandate sudah dipenuhi oleh para kultivator dari berbagai tempat.
Para kultivator yang berada di Kota Heavenly Mandate bisa merasakan hati mereka berdebar ketika mereka melihat pemandangan ini. Ini adalah hasil yang ditimbulkan oleh pertempuran mengerikan sebelumnya. Dunia Heavenly Mandate tampaknya telah menjadi titik pusat dari 3.000 Dunia Jalur Agung. Semua pasukan berdatangan kemari untuk memberi penghormatan atau untuk menyampaikan permintaan maaf mereka.
Kemungkinan besar, semua pasukan di Dunia Asal menyadari bahwa situasi di Dunia Asal saat ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. Akademi Heavenly Mandate akan menjadi pasukan nomor satu yang menguasai 3.000 Dunia Jalur Agung.
Di Akademi Heavenly Mandate, banyak kultivator juga mendengar suara-suara ini. Mereka memandang ke luar dengan ekspresi dingin di wajah mereka. Pasukan-pasukan itu akhirnya menyadari bahwa mereka perlu datang kemari dan menyampaikan permintaan maaf mereka.
Kala itu, bagaimana cara pasukan-pasukan ini dalam memperlakukan Akademi Heavenly Mandate? Mereka beberapa kali melakukan penyerangan dan ingin membunuh Ye Futian, serta melenyapkan Akademi Heavenly Mandate.
Apakah permintaan maaf sudah cukup untuk menyelesaikan semua masalah di antara mereka?
"Bagaimana sebaiknya kita menanggapi tindakan mereka ini?" Lord Taixuan bertanya pada berbagai macam kultivator yang berada di hadapannya, yang terdiri dari anggota pasukan aliansi mereka, seperti Kaisar Nan dan yang lainnya.
Sekarang, mereka harus memikirkan cara dalam menyikapi tindakan pasukan-pasukan ini. Apakah mereka akan melupakan semua kesalahan pasukan-pasukan tersebut begitu saja?
"Klan Dewa sudah dibubarkan, dimana Klan Dewa dari dunia atas telah pergi dengan membawa sekelompok anggota mereka, dan anggota Klan Dewa lainnya pergi sesuai tujuan masing-masing," ujar Kaisar Nan. Semua orang mengerti kenapa Klan Dewa telah dibubarkan. Mereka tahu bahwa Akademi Heavenly Mandate tidak akan memberi ampun pada Klan Dewa dan pasukan terkemuka lainnya yang berada di pihak yang sama dengan Negeri Ilahi Emas.
Jika Klan Dewa tidak membubarkan diri, mereka pasti akan dihancurkan. Sehingga apa pun yang terjadi, hasil akhirnya akan tetap sama.
"Hal yang sama juga menimpa Negeri Ilahi Emas. Telah terjadi perang saudara di sana dan banyak orang menjadi korbannya. Mereka telah dihancurkan seutuhnya," ujar seseorang.
Pasukan-pasukan yang tidak membubarkan diri dan para petingginya tidak tewas terbunuh dalam pertempuran kala itu masih memiliki secercah harapan. Mereka datang kemari untuk meminta maaf dan berharap Akademi Heavenly Mandate akan mengampuni mereka.
"Kita tentu saja tidak boleh memaafkan pasukan-pasukan itu dengan mudah," ujar Tetua Agung Tianhe dengan nada dingin. Bagaimana mungkin mereka bisa dibiarkan pergi begitu saja? Sebelumnya, pasukan-pasukan ini berniat untuk melenyapkan mereka. Sekarang mereka datang untuk meminta maaf, bagaimana mungkin Akademi Heavenly Mandate memaafkan mereka dengan begitu mudahnya?
"Hmm," jawab Lord Taixuan sambil menganggukkan kepalanya. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Pertama-tama kita akan menunggu Ye Futian kembali dan baru setelah itu menentukan nasib mereka."
Setelah mengatakan hal ini, dia menoleh dan berkata pada orang-orang yang berada di luar akademi, "Untuk saat ini, kalian semua sebaiknya kembali ke tempat masing-masing."
Ketika pasukan-pasukan itu mendengar kata-kata Lord Taixuan, mereka merasa gelisah. Tidak ada satu pun dari mereka yang pergi dari sana. Mereka tetap berada di luar Akademi Heavenly Mandate. Pasukan dari Dunia Asal lainnya juga tiba satu per satu. Beberapa pasukan, yang tidak berpartisipasi dalam pertempuran melawan Akademi Heavenly Mandate, malah diundang untuk masuk ke dalam.
Para kultivator yang berada di kejauhan melihat berbagai macam pasukan dari Dunia Asal tiba satu per satu. Tampaknya mereka akan menjadi saksi dari sebuah peristiwa besar. Mulai hari ini, Akademi Heavenly Mandate akan menjadi tempat suci untuk berkultivasi nomor satu di Dunia Asal.
…
Ye Futian tentu saja tidak mengetahui tentang segala sesuatu yang terjadi di Dunia Asal. Di langit berbintang dari Pecahan Ziwei, tubuh Ye Futian melayang di antara langit berbintang yang luas. Cahaya bintang yang tak ada habisnya menyinari sosoknya. Cahaya itu sangat terang, seolah-olah dia diselimuti oleh lingkaran-lingkaran cahaya suci.
Kaisar Xi dan yang lainnya berada di bagian bawah, tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian. Saat ini, Kaisar Xi berkata, "Cahaya bintang itu benar-benar mampu menyembuhkannya. Ini sungguh menakjubkan."
"Kudengar tempat ini menyimpan aura Kaisar Agung Ziwei di dalamnya. Sepertinya informasi itu memang benar adanya," ujar Kaisar Millet, yang berdiri di sampingnya. Mereka semua bisa merasakan bahwa cahaya bintang yang mengalir dari langit berbintang ini benar-benar sedang memulihkan jiwa spiritual Ye Futian yang terluka. Pemandangan ini sungguh mencengangkan, bahkan bagi orang-orang di tingkat kultivasi mereka. Mereka belum pernah menyaksikan pemandangan seperti ini sebelumnya.
"Hmm," jawab Kaisar Xi sambil menganggukkan kepalanya. "Tidak heran Renhuang Chen membawanya kemari. Sepertinya tidak butuh waktu lama baginya untuk pulih seperti sedia kala."