Nebula
Nebula
Di bagian ujung dari dunia bintang ini, ada satu sosok ilusi yang terbentuk dari cahaya bintang berkumpul secara perlahan-lahan hingga sosoknya terlihat semakin jelas. Ternyata itu adalah bayangan dari Ziwei Agung. Sosok ini membawa dunia bintang di punggungnya dan memegang sebuah Gulungan Surgawi di tangannya. Gulungan Surgawi ini memancarkan cahaya bintang yang melesat ke arah yang berbeda-beda.
Di arah yang dituju oleh cahaya bintang itu, kerumunan kultivator samar-samar melihat banyak tempat dimana cahaya bintang itu berkumpul. Tampaknya ada nebula [1][1] berbentuk unik di sana, dan ada juga banyak galaksi di sana. Namun, mereka tidak nyata, melainkan terbentuk dari gabungan cahaya bintang yang berkumpul di satu tempat.
Pada saat itu juga, bayangan para kultivator juga muncul di depan nebula tersebut. Tampaknya mereka telah menemukan sesuatu di sana.
"Ayo kita lihat," ujar Ye Futian. Kelompoknya langsung pergi menuju nebula berbentuk pedang itu. Cahaya bintang yang berkumpul di satu tempat sebelumnya kini telah membentuk sebilah pedang yang melayang di langit berbintang. Banyak kultivator berdiri di hadapan nebula ini.
Ketika kelompok Ye Futian tiba di sana, mereka bisa merasakan ada sebilah pedang di dalam nebula tersebut. Mereka tidak tahu apakah pedang itu benar-benar ada atau tidak. Namun, tidak ada seorang pun yang berani masuk ke dalam nebula itu untuk mengambilnya. Hal ini disebabkan karena seseorang sudah mencoba melakukannya sebelum kelompok Ye Futian tiba di sana.
"Itu adalah aura pedang," ujar Ye Wuchen dari samping Ye Futian. Dia bisa merasakan keberadaan aura pedang di dalam nebula itu.
Mungkinkah Ziwei Agung pernah berkultivasi di sini sebelumnya?
Apakah aura pedang yang dia keluarkan telah membentuk sebuah nebula berbentuk pedang?
Ukuran nebula ini sangat besar, membentang hingga ribuan mil jauhnya. Penampilannya terlihat seperti sebilah pedang bintang yang menggantung di antara langit berbintang, dan terdapat cahaya bintang tak terbatas yang mengalir di dalamnya. Bahkan cahaya bintang itu juga mengandung aura pedang di dalamnya.
"Apakah Ziwei Agung juga mengkultivasi ilmu pedang?" seseorang bertanya dengan suara pelan. Ye Futian menatap nebula itu dan melihat aura pedang yang mengalir di dalamnya. Tatapan matanya kini menjadi sangat cerah. Seolah-olah segala sesuatu di dunia ini telah berubah dalam pandangannya. Di matanya, sudah tidak ada galaksi di sana, yang ada hanya ada pedang yang tak terhitung jumlahnya.
Dia melihat bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya melayang di langit berbintang. Semua pedang itu kekal dan tidak bisa dihancurkan, membentuk sebuah nebula yang sangat indah dan menakjubkan.
Sungai pedang itu terpantul di kedua matanya. Seolah-olah bilah-bilah pedang itu telah memasuki dunia sihir mata miliknya dan langsung memasuki pikirannya.
Ye Futian merasa seolah-olah seluruh dunia mengalami perubahan. Saat dia berdiri di dalam galaksi pedang itu, dalam sekejap, aura pedang yang mengerikan muncul di sana. Cahaya pedang yang tak terbatas di galaksi itu menghujaninya. Dia tidak bisa menghindarinya sama sekali. Seolah-olah mereka membanjiri ruang dan waktu. Pada saat itu juga, cahaya yang menakjubkan terpancar dari kedua matanya, yang diikuti oleh pancaran aura Jalur Agung. Namun, sungai pedang itu telah tiba dan langsung mengubur sosoknya.
*Boom* Kedua mata Ye Futian terasa sangat sakit, bahkan darah tampak mengalir dari matanya. Tubuhnya terdorong beberapa langkah ke belakang. Dia menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya, tidak lagi memandang ke depan.
Pemandangan ini mengejutkan orang-orang yang berada di samping Ye Futian. Mereka langsung memandangnya.
Apa yang telah terjadi?
Mungkinkah dia melihat sesuatu lagi?
Banyak orang dari pasukan lain juga memandang ke arah Ye Futian. Di antara anggota mereka sendiri, seseorang baru saja mengalami hal yang sama seperti Ye Futian. Kemudian, terdengar sebuah suara bernada acuh tak acuh, "Ini mungkin adalah sisa-sisa aura pedang milik Kaisar Agung. Seharusnya siapa pun tidak boleh sembarangan dalam memahaminya."
Ye Futian membuka matanya dan tidak memandang nebula itu dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Dia mengambil napas dalam-dalam dan menenangkan auranya. Hatinya masih berdebar. Kala itu, dia memiliki pengalaman serupa ketika dia pertama kali memandang jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Kali ini, dia terlalu ceroboh dan langsung menatap nebula itu dengan kedua matanya. Jiwa spiritualnya telah masuk ke dalam aura pedang itu, yang mengakibatkan dia diserang.
Kalau begitu, apakah nebula lainnya juga merupakan sisa-sisa aura dari Ziwei Agung?
Ye Futian berbalik dan memandang ke arah lainnya. Jika dugaannya memang benar adanya, maka dunia ini adalah sebuah tempat suci untuk berkultivasi. Terdapat kekuatan hukum yang ditinggalkan oleh Ziwei Agung di sini.
Namun, Ye Futian tidak begitu tertarik dengan hal ini. Lagipula, dia sudah berkultivasi menggunakan berbagai macam metode kultivasi dan tidak kekurangan dalam aspek kekuatan hukum. Tubuh Jalur Agung yang dia tempa setelah mengamati jasad suci Kaisar Agung Shenjia juga sudah sangat kokoh.
Sementara itu di atas langit, Gulungan Surgawi macam apa yang dipegang oleh sosok Ziwei Agung itu?
Apakah sisa-sisa aura Ziwei Agung benar-benar tersimpan di dalam sosok ilusinya ini?
Pada saat ini, Ye Futian bisa merasakan aura pedang yang kuat tiba-tiba muncul di sampingnya. Dia langsung menoleh ke samping. Dia melihat sosok Ye Wuchen bersinar dari ujung kepala sampai ujung kakinya, dan aura pedang mengalir di sekelilingnya. Bahkan ada jejak-jejak dari aura pedang yang sangat kuat terpancar darinya. Area di antara alisnya tampak bersinar dengan cahaya pedang yang menyilaukan. Cahaya itu langsung melesat ke arah sungai pedang yang berada di bagian depan. Sudah jelas, Jiwa spiritual Ye Wuchen juga telah masuk ke dalam aura pedang itu. Dia adalah seorang pendekar pedang, jadi dia tentu saja bisa merasakannya.
Setelah beberapa saat, sosok Ye Wuchen dihempaskan ke belakang dengan keras. Sebuah badai Qi pedang yang tak berbentuk baru saja menghantam tubuhnya. Darah tampak mengalir di dahinya. Saat dia sudah menenangkan diri, dia pun membuka matanya. Tatapan matanya tidak setajam sebelumnya, dan dia tampak lebih lemah daripada sebelumnya. Aura di tubuhnya juga tampak tidak stabil.
Ye Futian mengeluarkan sebuah botol pil dan memberikannya pada Ye Wuchen. Ye Wuchen langsung mengambil botol itu, mengeluarkan sebuah pil, dan meminumnya. Dalam sekejap, kekuatan kehidupan yang melimpah menyelimuti tubuhnya. Dia masih memegang botol pil pemberian Ye Futian, siap meminumnya jika dia memerlukannya.
"Aura pedang seperti apa yang kau deteksi barusan?" Ye Wuchen bertanya pada Ye Futian.
"Lihatlah sendiri," jawab Ye Futian. Kemudian, seberkas cahaya suci menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Wuchen melalui area di antara alisnya. Setelah beberapa saat, Ye Wuchen menatap Ye Futian. Dia tampak terkejut ketika dia berkata, "Ilmu pedang yang terkandung di dalam aura pedang ini sangat rumit. Bahkan kita merasakan hal yang berbeda."
"Huh?" gumam Ye Futian dengan ekspresi aneh di wajahnya. Mereka berdua merasakan hal yang berbeda?
"Mari kita coba lagi," ujar Ye Futian pada Ye Wuchen.
"Baiklah," jawab Ye Wuchen sambil menganggukkan kepalanya. Mereka berdua kembali menatap sungai pedang di bagian depan. Kedua mata Ye Futian lagi-lagi berubah menjadi sangat mengerikan. Mungkinkah dia terlalu meremehkan sungai pedang ini sebelumnya?
Dia kembali memandang ke depan. Jutaan pedang ilahi tampak mengitari galaksi yang luas. Namun, kali ini, dia menyebarkan auranya hingga melingkupi galaksi itu secara keseluruhan. Dia ingin melihat semuanya dengan lebih jelas.
Dia tidak lagi berusaha mendeteksi aliran aura pedang itu. Dia memejamkan matanya perlahan-lahan, dan kini, dia tidak lagi melihat menggunakan matanya, melainkan merasakan semuanya dengan hatinya.
Jiwa spiritualnya seperti sedang berdiri di antara langit berbintang yang tak berujung. Dia menatap galaksi di hadapannya. Pada saat ini, dia tidak lagi melihat pedang yang tak terhitung jumlahnya di sana. Dia hanya melihat satu pedang. Itu adalah sebilah pedang ilahi bintang yang membentang ke seluruh penjuru dunia bintang. Hal ini benar-benar berbeda dari apa yang dia rasakan sebelumnya!
[1] Nebula adalah sekelompok bintang di langit yang tampak sebagai kabut atau gas pijar bercahaya.