Legenda Futian

Harus Dilaksanakan



Harus Dilaksanakan

2Shangguan Qiuye melihat bahwa Ye Futian tidak bergeming dari tempatnya dan sangat fokus dalam kultivasinya. Ekspresinya tampak aneh saat menyaksikan pemandangan ini.     

Sebelumnya, di Wilayah Dewa Penglai, Ye Futian telah membunuh para kultivator dari Klan Jun dengan aura pedang miliknya. Kemampuannya sungguh luar biasa. Menurutnya, Jun Qiuyan jauh lebih lemah daripada Ye Futian. Sekarang, Ye Futian sedang berkultivasi di sini. Pasti dia juga mahir dalam menggunakan Jalur Agung Musik.     

Karena itulah, kemungkinan bahwa Ye Futian-lah yang mengaktifkan simbol-simbol emas itu sangat tinggi. Dia bisa beranggapan seperti itu karena Ye Futian dan Jun Qiuyan adalah satu-satunya pengunjung baru di sini. Para kultivator lainnya sudah lama berada di sini. Sebelum Ye Futian tiba, dia adalah kultivator yang memiliki pemahaman terbaik terkait simbol-simbol di permukaan tebing itu.     

Shangguan Qiuye berbalik dan memandang ke arah Jun Qiuyan. Tatapan matanya yang acuh tak acuh terkesan menghina; seolah-olah dia sedang mengejeknya. Jun Qiuyan memang membenci Ye Futian, tetapi pada kenyataannya, jika Jun Qiuyan bukanlah keturunan Klan Jun dari Benua Penglai, dia akan kalah jauh jika dibandingkan dengan Ye Futian.     

Jun Qiuyan mengerutkan kening dan menyipitkan matanya. Tatapan matanya tertuju pada Ye Futian. Kecurigaan di dalam benaknya muncul kembali: sebenarnya siapa yang telah membuat Pohon Berbunga bereaksi sedemikian rupa?     

Tatapan matanya berubah menjadi sedingin es dalam sekejap. Aura Jalur Agung menimpa tubuh Ye Futian. Di sisi lain, Ye Futian yang selama ini memfokuskan diri untuk memahami simbol-simbol emas itu, kini merasa terganggu oleh aura Jalur Agung ini. Kultivasinya terhenti. Hawa dingin terlintas di matanya.     

Not-not musik dalam Lagu Pembunuh Iblis Vajra ini sangat menakjubkan dan sulit untuk dipahami. Ye Futian perlu mencurahkan semua perhatiannya pada kultivasinya dan tidak bisa diganggu. Tingkat kesulitan dalam memahami lagu ini jauh lebih tinggi daripada saat dia memahami aura pedang sebelumnya. Oleh karena itu, ketika Jun Qiuyan mengganggunya dengan menggunakan aura Jalur Agung, Ye Futian langsung menyadarinya dan bergegas menghentikan kultivasinya.     

Tatapan mata Ye Futian beralih ke arah Jun Qiuyan, yang juga menatapnya. Ketika Yun Zhe yang berdiri di samping Jun Qiuyan menyadari keanehan di antara mereka, ekspresinya tampak aneh. Dia berpikir dengan keras sambil menatap Ye Futian, "Apakah dia yang menyebabkan hal ini terjadi?"     

Dia mengamati sosok Ye Futian. Cahaya yang dipancarkan oleh simbol-simbol emas di permukaan tebing itu meredup, seolah-olah mereka telah kehilangan energi. Aura dari simbol-simbol emas itu juga berhenti bergejolak. Ketika Yun Zhe menyadari hal ini, ekspresinya menjadi semakin gelisah.     

Jadi, pria ini yang melakukannya?     

"Jun Qiuyan, sepertinya kau memiliki mata yang tajam. Kau ingin merekrutnya ke dalam kelompokmu dan berkultivasi di Pulau Dewa Timur. Sayangnya, dia menolak penawaranmu," Yun Zhe berkomentar sambil tersenyum. "Namun, penolakannya bukanlah hal yang mengejutkan. Dengan bakatnya dalam memahami Peluang dari Jalur Agung, tidak ada alasan baginya untuk menjadi bawahanmu."     

"Dia hanya sedang beruntung," balas Jun Qiuyan. "Sebaiknya kau terus berusaha memahami simbol-simbol itu."     

Saat ini, Jun Qiuyan tidak akan menyerang Ye Futian. Dia akan membiarkan pria itu melanjutkan kultivasinya.     

Ye Futian menatap tajam ke arah Jun Qiuyan. Saat ini, sebuah suara terdengar di dalam benaknya, "Namaku Shangguan Qiuye dari Klan Shangguan di Benua Penglai. Bolehkan aku mengetahui namamu?"     

"Ye Liunian." Ye Futian memandang Shangguan Qiuye, yang berada di bagian samping. Dia adalah orang yang berbicara dengannya secara telepati.     

"Renhuang Ye." Shangguan Qiuye berkata, "Teknik musik yang terukir di permukaan tebing ini adalah Lagu Pembunuh Iblis Vajra. Setiap simbol emas yang terukir di sana adalah sebuah not musik. Beberapa saat yang lalu, Renhuang Ye berhasil mengaktifkan salah satu not musik. Apakah kau mampu memahami semua not musik yang ada di sini?"     

"Aku tidak yakin," jawab Ye Futian. Sebenarnya apa yang direncanakan oleh wanita bernama Shangguan Qiuye ini?     

"Jun Qiuyan mengizinkanmu untuk terus memahami teknik ini. Jika kau benar-benar berhasil memahaminya, dia pasti akan menangkap dan memaksamu untuk memberitahukan metode untuk memahaminya. Bagaimana kalau kau bekerja sama denganku? Jika kau mampu memahami Lagu Pembunuh Iblis Vajra, Klan Shangguan bersedia untuk memastikan keselamatanmu," Shangguan Qiuye mengajukan penawaran. Adapun syaratnya, dia tidak perlu memberikan penjelasan. Tentu saja dia mengincar Lagu Pembunuh Iblis Vajra yang berhasil dipahami oleh Ye Futian.     

Teknik ini benar-benar tak ternilai harganya. Agar Klan Shangguan dapat melindungi Ye Futian, dia harus memahami Lagu Pembunuh Iblis Vajra di permukaan tebing itu terlebih dahulu.     

"Keputusannya masih bergantung padaku, entah aku bisa memahaminya atau tidak," jawab Ye Futian. Dia tidak menyetujui maupun menolak penawarannya.     

Karena Jun Qiuyan dan Shangguan Qiuye ingin melihatnya memahami lagu itu, tentu saja dia tidak akan mengecewakan mereka.     

Ye Futian mengabaikan mereka dan terus menghadap ke arah tebing itu untuk memahami dan mengkultivasinya. Namun, Beigong Ao, Kaisar Helian, dan yang lainnya berjaga-jaga di samping Ye Futian dengan waspada. Mereka tentu saja mengetahui bahwa Ye Futian perlu memfokuskan diri dalam kultivasinya. Mereka tidak bisa memahami lagu ini. Oleh karena itu, alih-alih mencoba memahaminya, mereka lebih memilih untuk melindungi Ye Futian, mencegah kultivator lain menyerangnya.     

Karena bagaimanapun juga, apa pun bisa terjadi di Pulau Dewa Timur.     

Ye Futian kembali mencoba memahami bagian pertama dari simbol-simbol emas itu. Ketika dia memandang permukaan tebing di hadapannya, dia memasuki sebuah dunia magis. Seolah-olah hanya ada dia dan not-not musik itu. Irama dari not-not musik itu dimainkan, dan not-not musik keemasan itu menjadi nyata. Dari not-not musik itu, Ye Futian bisa merasakan aura Jalur Agung di dalamnya.     

Saat merasakan irama ini, Ye Futian sepertinya mendengar sebuah suara yang sangat samar.     

Suara ini tidak bisa didengar dengan telinganya. Sebaliknya, dia menggunakan pikiran dan auranya untuk merasakannya. Melalui irama dari not-not musik ini, dia bisa merasakan suara dari irama musik tersebut. Jika pemahamannya dalam Jalur Agung Musik cukup tinggi, mungkin dia bisa mendengarnya dengan jelas. Sayangnya, saat ini dia belum bisa melakukannya.     

Hembusan angin tak berbentuk bertiup di area itu. Para kultivator yang berdiri di depan tebing itu bisa merasakannya. Mereka juga bisa merasakan aura dari irama tersebut. Lagu itu memiliki sensasi yang tak terlukiskan di dalamnya. Sepertinya ada suara yang dihasilkan, tetapi mereka tidak bisa mendengarnya.     

'Aneh sekali.' Banyak orang berpikir dalam hati. Ekspresi beberapa sosok senior tampak aneh. Seorang Renhuang tingkat atas dari Klan Shangguan menatap ke arah tebing itu dan berkata, "Rumor mengatakan bahwa beberapa teknik musik tingkat atas dapat membunuh targetnya tanpa menunjukkan bentuk atau jejak apa pun. Lagu Pembunuh Iblis Vajra ini adalah salah satu teknik musik tingkat atas. Irama tak berbentuk dari lagu ini mampu menghancurkan jiwa spiritual targetnya."     

"Artinya, kita sudah merasakan irama musiknya, tapi kita tidak bisa mendengarnya," ujar seseorang di bagian samping.     

Kultivator lainnya mengangguk pelan saat mereka terus menerus merasakan irama ini dengan tenang. Seiring berjalannya waktu, simbol-simbol lainnya memancarkan lingkaran cahaya keemasan serta irama yang kuat lainnya, sehingga membuat banyak orang tampak terkejut.     

Tatapan mata Jun Qiuyan tampak sedingin es. Dia memandang Ye Futian, dan kedua matanya dipenuhi dengan keinginan membunuh.     

Namun, dia tidak menghentikan Ye Futian untuk berkultivasi. Sebaliknya, dia membiarkan Ye Futian melanjutkan kultivasinya. Ketika Ye Futian selesai berkultivasi, jika dia mampu memahami Lagu Pembunuh Iblis Vajra, belum terlambat untuk menangkapnya saat itu. Dengan begitu, Ye Futian setidaknya bisa bermanfaat bagi mereka. Mereka akan mendapatkan keuntungan dari kerja kerasnya.     

Saat ini, Jun Qiuyan merasa bingung. Dia berharap Ye Futian bisa memahami teknik itu, namun pada saat yang bersamaan, dia juga berharap agar Ye Futian tidak akan bisa memahaminya.     

Jauh di dalam lubuk hatinya, dia tidak ingin mengakui bahwa bakat Ye Futian memang luar biasa. Dia akan tampak biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan Ye Futian.     

Namun meski demikian, terlepas dari apa yang dia pikirkan, di permukaan tebing itu, semakin banyak simbol-simbol emas yang bermunculan. Simbol-simbol itu bersinar terang, dan perlahan-lahan, area di depan tebing itu tampak disinari oleh cahaya suci yang mengerikan. Dari cahaya suci ini, banyak simbol emas bermunculan. Rentetan gelombang tak berbentuk terpancar keluar seperti ombak di lautan, menerjang menuju area di depan tebing itu.     

Ye Futian benar-benar terbawa dalam kultivasinya. Dia seperti berada di dunianya sendiri. Seolah-olah dia berada di sebuah area tersendiri. Not-not musik yang tak terhitung jumlahnya melayang di sekitar tubuhnya. Rapalan sutra Buddha bergema di sekelilingnya. Dia tidak begitu memahami apa yang sedang terjadi saat ini. Irama yang mengerikan itu bergema ke segala arah. Sementara itu, simbol-simbol yang tak terhitung jumlahnya tampaknya saling terjalin satu sama lain dan membentuk sebuah pola. Bayangan dari patung satu sosok Buddha emas samar-samar terlihat di sana.     

Rapalan sutra Buddha ini sepertinya berasal dari patung Buddha tersebut.     

Permukaan tebing itu perlahan-lahan memancarkan lingkaran-lingkaran cahaya suci yang menyinari seluruh tempat. Para kultivator yang berdiri di depan tebing itu tampak takjub. Ye Futian berhasil mengaktifkan simbol-simbol yang ada di permukaan tebing itu.     

Mereka memandang ke sekeliling dan merasakan sesuatu. Rasanya seolah-olah mereka semua diselimuti oleh irama yang tak berbentuk. Lingkaran-lingkaran cahaya keemasan menyebar ke berbagai tempat seperti untaian benang sutra. Benang-benang itu menyelimuti seluruh tempat seperti membentuk sebuah area dari Jalur Agung tersendiri.     

Beigong Shuang juga memandang ke sekelilingnya. Kemudian dia menatap ke arah Ye Futian. Sesuai dugaannya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh pria ini.     

Shangguan Qiuye juga sedang fokus berkultivasi. Momen seperti semakin mempermudah baginya untuk memahami teknik tersebut. Dia bisa menggunakan pemahaman Ye Futian untuk merasakan simbol-simbol di permukaan tebing itu dengan lebih jelas. Dia juga berhasil memahami beberapa bagian dari simbol-simbol tersebut. Sebuah irama tak berbentuk juga mengelilinginya.     

Jun Qiuyan bisa merasakan semua yang terjadi di hadapannya, dan saat ini ekspresinya tampak buruk. Tidak jauh darinya, Yun Zhe menatapnya dan berkata, "Pemahaman seperti itu bahkan jarang sekali ditemukan di Benua Penglai. Sungguh disayangkan."     

Ekspresi Jun Qiuyan menjadi semakin buruk saat mendengar kata-kata Yun Zhe. Tentu saja dia menyadari bahwa Ye Futian telah berhasil melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Shangguan Qiuye.     

Seberkas aura yang kuat terpancar keluar. Rupanya aura itu berasal dari tempat Ye Futian berada. Namun, pada saat ini, Beigong Ao yang tidak pernah menurunkan kewaspadaannya, mengambil satu langkah ke depan dan pergi menghampiri Ye Futian. Aura dari Jalur Agung miliknya terpancar dan menyelimuti seluruh tempat, tidak membiarkan kultivator lain mengganggu Ye Futian.     

"Sudah cukup!" Jun Qiuyan berteriak. Suaranya bergemuruh seperti petir. Dalam sekejap, area itu bergetar hebat. Bahkan suaranya seolah-olah mampu mengacaukan irama tak berbentuk itu. Ketika Ye Futian fokus mengkultivasi Jalur Agung Musik, tiba-tiba, suara yang memekakkan telinga bergema ke arahnya dan menyebabkan konsentrasinya terganggu.     

Ye Futian tidak peduli dengan gangguan yang ditimbulkan oleh Jun Qiuyan. Sebuah irama yang tak berbentuk menyebar dan memukul mundur suara teriakan itu. Bibir Ye Futian bergerak pelan saat dia berkata dengan nada dingin, "Enyahlah."     

Ketika dia mengatakan hal ini, suaranya terdengar seperti suara ilahi dari Jalur Agung. Semua yang dia katakan harus dilaksanakan. Irama yang mengerikan itu langsung menyelimuti tubuh Jun Qiuyan. Ekspresinya berubah drastis. Irama yang mengerikan itu langsung menyerang jiwa spiritualnya. Rapalan sutra Buddha mengelilinginya, berusaha untuk menghancurkan jiwa spiritualnya secara langsung.     

*Boom*     

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang keras, dan sosok Jun Qiuyan langsung terhempas ke belakang akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Dia memuntahkan darah segar dari mulutnya. Ekspresi orang-orang yang berada di sekitarnya berubah drastis. Mereka bergegas melesat ke depan, tetapi Jun Qiuyan masih terjatuh ke permukaan tanah, dan wajahnya tampak pucat.     

Tatapan mata Jiu Qiuyan berubah menjadi sangat muram. Dia memandang ke arah Ye Futian, yang masih berkultivasi di tempatnya. Dia telah melukai Jiu Qiuyan tanpa bergerak sedikit pun.     

Pemandangan ini hanya bisa digambarkan sebagai 'Jiu Qiuyan yang mempermalukan dirinya sendiri'.     

Dia benar-benar menyedihkan. Banyak orang berpikir dalam hati saat mereka memandang Jun Qiuyan dengan penuh simpati. Penerus dari Klan Jun di Benua Penglai itu telah dipermalukan dengan cara seperti itu. Insiden ini pasti akan tersebar ke seluruh penjuru Benua Penglai!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.