Desa Empat Sudut
Desa Empat Sudut
Ketika Ye Futian muncul kembali, dia dan kelompoknya langsung menghancurkan pasukan Renhuang dari Klan Yan, termasuk seorang Renhuang tingkat kesembilan di dalamnya dengan satu serangan. Kekacauan yang ditimbulkan tidak kalah mengejutkannya dengan terobosan yang diraih oleh Ning Hua.
Namun semua berita ini hanya tersebar dalam lingkup Wilayah Donghua.
Ada benua yang tak terhitung jumlahnya di masing-masing wilayah dari 18 wilayah yang ada di Prefektur Ilahi, dan peristiwa besar yang tak terhitung jumlahnya berlangsung setiap hari di sana. Ambil saja satu wilayah sebagai contoh. Peristiwa seperti terobosan yang diraih oleh Ning Hua atau batalnya upacara pernikahan antara Klan Yan dan Istana Lingxiao saja sudah bisa menimbulkan kegemparan di Wilayah Donghua. Peristiwa besar lainnya juga terjadi di wilayah mereka masing-masing.
Oleh karena itu, hanya pasukan terkemuka di wilayah lain yang mungkin mendengar tentang hal ini di luar Wilayah Donghua saat peristiwa ini terjadi. Selain itu, para kultivator dari wilayah lain tidak akan mengetahui detailnya. Prefektur Ilahi adalah wilayah yang sangat luas, dimana ada berita yang tak terhitung jumlahnya menyebar setiap harinya dan perhatian semua orang akan selalu berubah-ubah. Sebagian besar energi dan perhatian mereka hanya akan difokuskan pada hal-hal yang terjadi di wilayah mereka masing-masing.
Kultivator biasa tidak akan mengenal sosok-sosok terkemuka yang berasal dari wilayah lain.
Misalnya adalah Wilayah Shangqing, yang lokasinya bertetangga dengan Wilayah Donghua. Mereka tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di Wilayah Donghua, dan penyebaran berita juga dibatasi di sana. Ning Hua adalah Wakil Pemimpin dari Wilayah Donghua, dan Ye Futian telah meraih ketenaran di Wilayah Donghua. Klan Yan juga merupakan salah satu pasukan terkemuka di Wilayah Donghua. Apa pun yang terjadi pada mereka pasti mampu menarik banyak perhatian di wilayah tersebut. Namun, seorang kultivator biasa di Wilayah Shangqing mungkin ingin tahu tentang siapa itu Ning Hua atau Ye Futian.
Dengan cara ini, sulit sekali bagi berita di Wilayah Donghua untuk menyebar ke wilayah lain karena hanya segelintir orang yang peduli akan hal tersebut.
Di Wilayah Shangqing, ada sebuah benua terkenal bernama 'Benua Empat Sudut' di sana.
Nama 'Benua Empat Sudut' kedengarannya cukup umum, dan lokasinya cukup terpencil. Karena berada di wilayah perbatasan dari Wilayah Shangqing, benua itu bahkan lokasinya jauh dari benua utama di Wilayah Shangqing. Penduduknya sangat sedikit, dan ukurannya tidak begitu besar. Luasnya hampir tidak sebanding dengan benua utama di wilayah tersebut.
Namun benua itu memiliki reputasi yang luar biasa di Wilayah Shangqing. Banyak kultivator berdatangan ke sana setiap tahunnya, termasuk mereka yang berasal dari pasukan-pasukan terkemuka.
Semua ini terjadi karena satu tempat istimewa yang ada di dalam Benua Empat Sudut, yaitu 'Desa Empat Sudut."
Meskipun itu hanyalah sebuah desa biasa, namun desa ini memiliki status yang luar biasa di seluruh penjuru Wilayah Shangqing, bahkan di Prefektur Ilahi sekali pun.
Alasan utama di balik ketenarannya tidak lain karena Donghuang Agung pernah memasuki desa ini untuk berkultivasi. Rumor mengatakan bahwa dia datang ke desa ini untuk mencari Jalur Agung. Pada saat itu, dia belum menjadi Kaisar Agung, namun Desa Empat Sudut sudah memiliki reputasi yang luar biasa. Karena itulah, beberapa orang bahkan menyebut Desa Empat Sudut sebagai Desa Kaisar.
Benua Empat Sudut tidak begitu besar dan penduduknya tidak begitu banyak, namun sesekali, terlihat banyak orang yang bepergian melalui udara di benua tersebut. Bagi mereka yang datang kemari, terutama yang berasal dari wilayah lain, sebagian besar dari mereka datang untuk mengunjungi Desa Empat Sudut.
Pada saat ini, di langit di atas Benua Empat Sudut, ada sekelompok kultivator yang sedang bepergian melalui udara, melesat menembus lapisan kabut dan kumpulan awan. Sosok yang memimpin kelompok itu adalah seorang pemuda berambut abu-abu, yaitu Ye Futian.
Sosok yang berada di sebelahnya adalah Xia Qingyuan, sementara Chen Yi duduk di belakangnya. Zi Feng tampak duduk dengan tenang di bagian belakang, begitu pula dengan Beigong Ao dan putrinya. Sedangkan sosok yang membawa mereka semua, sosok itu tidak lain adalah sang pekerja keras, 'Tuan Elang'.
Tidak banyak yang ikut serta dalam perjalanan ini. Hanya beberapa dari mereka—Xia Qingyuan, Zi Feng, dan Elang Kecil—yang tidak membutuhkan alasan untuk ikut serta. Beigong Ao dan putrinya telah mengikuti Ye Futian semenjak mereka pergi meninggalkan rumah. Sedangkan untuk tindakan Chen Yi dalam mengikuti Ye Futian, itu adalah sebuah kejutan tersendiri, namun tentu saja, Li Changsheng pasti telah membujuk Chen Yi untuk bepergian bersama mereka.
Li Changsheng merasa bahwa Chen Yi adalah sosok luar biasa untuk mendampingi dalam mengunjungi Desa Empat Sudut.
"Sebentar lagi kita akan sampai," ujar Elang Angin Hitam dalam suara manusia.
"Ukuran Benua Empat Sudut tidak begitu besar; seharusnya kita sudah dekat. Begitu kita berpapasan dengan Gunung Empat Sudut, maka kita akan tiba di Desa Empat Sudut," ujar Ye Futian. Inilah yang diinginkan Li Changsheng. Begitu dia memutuskan untuk pergi ke dunia luar untuk menguji kemampuannya, Li Changsheng langsung mengirim mereka ke Benua Empat Sudut dan menyuruh mereka pergi ke Desa Empat Sudut.
Setelah Li Changsheng meraih terobosan, dia pergi ke Wilayah Shangqing dan mendapatkan beberapa informasi di sana.
Adapun alasan mengapa Li Changsheng tidak mengantar mereka secara pribadi ke Desa Empat Sudut, itu karena status istimewa yang dimiliki oleh Benua Empat Sudut di Prefektur Ilahi. Donghuang Agung telah memerintahkan agar mereka yang memiliki tingkat kultivasi tinggi tidak diizinkan untuk melangkahkan kaki ke dalam Benua Empat Sudut.
Selain itu ada peraturan lainnya yang berlaku di Desa Empat Sudut: pertarungan tidak boleh terjadi di dalam wilayah desa itu, kecuali antar penduduk desa. Orang asing yang berani melukai penduduk desa akan dibunuh tanpa terkecuali.
Beberapa orang mengatakan bahwa peraturan itu ditetapkan karena Donghuang Agung pernah berkultivasi di Desa Empat Sudut. Sementara orang lain mengatakan bahwa itu adalah peraturan yang sudah ada sejak lama di Desa Empat Sudut. Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun yang berani melanggar perintah dari Kaisar Agung.
Karena alasan inilah, wilayah dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit ini dipenuhi oleh misteri di mata dunia. Statusnya bahkan mendapatkan perhatian khusus dari Kaisar Agung.
Karena keistimewaan alam yang dimiliki oleh Benua Empat Sudut, maka bangunan tidak boleh dibangung di sini, sehingga seluruh penjuru benua itu dipenuhi oleh pegunungan dan dataran. Tidak ada kota dan jejak-jejak kehidupan manusia masih sangat langka. Orang-orang hanya sesekali bepergian melalui udara di sana.
"Elang Kecil, kau bisa mengikuti orang lain jika kau tidak tahu arahnya," Ye Futian berbisik.
"Aku mengerti." Elang Kecil mengangguk pelan ketika dia memperluas jiwa spiritualnya untuk merasakan bahwa orang-orang dari arah yang berbeda semuanya bergerak menuju satu arah yang sama. Dia tahu bahwa mereka yang berasal dari Wilayah Shangqing jelas lebih mengenal area ini daripada mereka.
Tidak lama kemudian, sebuah gunung muncul di hadapan mereka, dan sepertinya ada aura yang tidak biasa menyelimuti gunung tersebut. Wilayah pegunungan itu tampak samar dan dikelilingi oleh lapisan kabut surgawi di sekitarnya.
"Ada tekanan dari Jalur Agung di sana. Kita turun di sini saja," Ye Futian memberi perintah. Mereka yang berada di kejauhan juga tebang menukik ke bawah, dan Elang Angin Hitam bisa merasakan tekanan dari Jalur Agung yang misterius di area ini. Tekanan itu menyebar di antara langit dan bumi, seolah-olah berada dimana-mana dan memaksanya untuk turun.
Setelah melesat ke bawah, Ye Futian tiba di kaki gunung tersebut. Ada sebuah rute pendakian di hadapannya yang mengarah menuju puncak gunung. Pemandangan di gunung itu sangatlah menakjubkan. Selain itu, ada sebuah tablet batu di bagian tengah gunung yang dihiasi oleh ukiran yang bertuliskan: 'Desa Empat Sudut.'
Setelah tablet batu itu, terdapat sebuah tangga di sana. Namun, tangga itu hanya dapat menampung satu orang karena ukurannya sangat sempit, dimana ada dinding gunung di kedua sisinya. Dari bagian atas hingga ke bagian bawah, ada aura misterius yang menyebar ke seluruh tempat. Bukan tugas yang mudah untuk masuk melalui tangga ini.
Di pintu masuk menuju Desa Empat Sudut, hanya ada satu jalur yang terlihat di sana.
Desa Empat Sudut dapat terlihat dari bagian luar. Namun, orang-orang hanya bisa menggunakan satu jalur itu untuk memasuki desa tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari Li Changsheng, desa ini memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan desa lainnya di dunia lua, selain itu ada pula Reruntuhan Ilahi di dalamnya.
Rumor mengatakan bahwa jalur ini tidak bisa dilewati oleh mereka yang tidak memiliki tingkat keberuntungan yang tinggi. Gagal untuk melewatinya menunjukkan bahwa mustahil baginya untuk memasuki Desa Empat Sudut.
"Mungkin aku sebaiknya menunggu kalian di sini," uja Beigong Ao pada Ye Futian. Meskipun dia sudah menjadi seorang Renhuang tingkat kedelapan, dia sadar akan kemampuannya sendiri. Jika situasinya benar-benar seperti apa yang dijelaskan oleh Li Changsheng, maka mustahil baginya untuk memasuki Desa Empat Sudut.
"Tidak ada salahnya untuk mencoba; tempat ini tidak akan melukai siapa pun." Melanjutkan kata-katanya, "Mungkin saja kau cukup beruntung."
"Baiklah," Beigong Ao mengangguk pelan. Sepertinya kata-kata Ye Futian cukup masuk akal. Mungkin mengikuti Ye Futian sudah bisa dianggap sebagai sebuah keberuntungan baginya.
Di depan mereka, ada dua kelompok yang telah tiba di sana. Mereka berdiri di depan tablet itu, dan anggota mereka pun tidak begitu banyak, namun masing-masing dari mereka memiliki temperamen yang luar biasa dan keistimewaan tersendiri. Sangat mudah untuk menebak bahwa mereka adalah sosok yang tidak biasa.
Mereka langsung berjalan menuju jalur yang sempit itu secara bergantian dan bergerak ke atas. Tiba-tiba, sebuah aura misterius menyebar dari jalur itu dan menyelimuti mereka seperti lapisan kabut surgawi.
"Ayo kita juga naik ke sana," ujar Ye Futian saat dia berjalan menghampiri rute pendakian itu. Dia memandang jalur yang ada di depannya dan mulai melangkahkan kaki ke atas anak tangga batu tersebut. Ye Futian berada di bagian depan, sementara Xia Qingyuan dan yang lainnya mengikuti dari belakang.
Jalur ini tidak membuat mereka merasakan tekanan apa pun. Tidak ada hal yang aneh selain arus misterius yang mengalir di sekitar mereka. Langkah Ye Futian sangat ringan, padahal dia mengira hal ini akan sulit untuk dilakukan. Faktanya, ini sangatlah mudah karena mereka dapat terus bergerak ke depan tanpa menemui hambatan apa pun.
Hal yang sama juga berlaku pada Xia Qingyuan dan yang lainnya. Mereka mampu mendaki ke atas dengan mudah. Bahkan Beigong Ao dan Beigong Shuang berjalan mengikuti mereka tanpa menghadapi kesulitan yang berarti.
…
Di bagian ujung jalur itu, terdapat sebuah desa batu di sana. Jalanan yang ada di dalam desa itu tampak sangat kuno dan terbuat dari batu-batu berwarna biru. Rumah-rumah yang ada di dalamnya juga tampak tak terawat. Namun, suasana desa itu sangat bersih dan rapi, serta dihiasi oleh banyak pohon kuno di berbagai tempat.
Saat ini, banyak orang yang berjalan menyusuri jalanan di desa tersebut. Di kedua sisi mereka, ada deretan pohon maple merah yang sedang bermekaran dan langsung merubah warna langit menjadi merah tua. Para penduduk desa tidak terkejut dengan hal ini, dan kadang-kadang, seseorang akan memandang ke kejauhan, merasakan bahwa ada orang lain yang telah memasuki jalur tersebut.
Namun, dedaunan maple merah itu terus menerus bermekaran dan menjadi semakin menyilaukan, beberapa orang bahkan berhenti untuk memandang pohon-pohon kuno itu dan melihat dedaunan yang layu mulai mekar kembali. Jumlahnya justru semakin banyak dan menjadi semakin indah.
"Rupanya desa ini kembali kedatangan pendatang baru yang beruntung." Seorang lelaki tua bertubuh bungkuk berjalan mendekat sambil tersenyum. Kemana pun dia melintas, pohon maple merah itu akan bermekaran. Bunga-bunganya berjatuhan dan menutupi permukaan tanah. Tidak butuh waktu lama sampai semua pohon maple merah di seluruh penjuru desa itu menjadi hidup. Setiap bagian gunung itu kini diselimuti oleh dedaunan merah dan menciptakan sebuah pemandangan yang sangat indah.
Banyak orang muncul dari rumah masing-masing untuk melihat pohon-pohon kuno yang menghiasi desa tersebut. Tatapan mata mereka menutupi kegelisahan yang muncul di dalam hati mereka. Tidak lama kemudian, seberkas cahaya berwarna merah menyinari desa itu dan membuat langit berubah warna menjadi kemerahan.
"Bunga-bunga bermekaran dimana-mana, dan daun maple merah memenuhi permukaan tanah. Siapa yang telah memasuki desa dan menyebabkan pemandangan semenakjubkan ini tercipta?" seorang lelaki tua menyipitkan matanya dan bergumam.
"Sungguh aura yang kuat." Seseorang kembali berkomentar. Rasanya seperti ada tamu kehormatan yang datang berkunjung di Desa Empat Sudut.
Saat ini, di depan sebuah tempat berkultivasi pribadi di desa itu, banyak orang sedang duduk di sana sambil mendengarkan ajaran seorang lelaki tua di depan mereka. Lelaki tua itu memiliki aura yang menakjubkan di sekitar tubuhnya. Seolah-olah dia bukan berasal dari dunia ini. Dia memandang ke arah langit dan kemudian memandang ke kejauhan. Tiba-tiba, dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, seberkas cahaya suci mengitarinya dan membuat ekspresinya tampak serius.
Situasi seperti ini sudah tidak pernah terjadi lagi selama bertahun-tahun. Banyak pendatang baru telah memasuki desa kali ini, namun untuk pertama kalinya, langit desa berubah warna menjadi kemerahan.
Dia masih ingat terakhir kali fenomena seperti ini terjadi dan siapa orang yang datang kala itu. Sekarang, orang itu sudah menjadi sosok terkemuka di dunia ini.
Kali ini, siapa yang akan meneruskan jejaknya?