Berkomplot Dengan Musuh?
Berkomplot Dengan Musuh?
Namun, peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat Ye Futian dan yang lainnya menggunakan matriks ruang dan waktu untuk kembali ke Dunia Kaisar Xia lebih awal. Xia Qingyuan tentu akan tinggal di Istana Kekaisaran, dan kultivator lainnya pergi secara individu. Ye Futian dan yang lainnya kembali ke Pondok untuk berkultivasi dan memulihkan diri. Kali ini, banyak dari mereka yang terluka parah.
Tapi tidak lama berselang, Xia Qingyuan mengirimkan seorang kultivator tingkat Saint yang terampil dalam seni penyembuhan dari Istana Kekaisaran untuk menyembuhkan luka-luka mereka, baik luka fisik maupun luka pada aura spiritual mereka.
Karena kekacauan ini, para kultivator dari pasukan-pasukan besar di Dunia Kaisar Xia kini telah kembali, dan berita itu menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
Berita tentang kemenangan mereka di Dunia Kosong sudah lama menyebar di Dunia Kaisar Xia. Sekarang ketika semua orang kembali, banyak detail mengenai pertempuran tersebut yang juga mulai tersebar dimana-mana. Banyak orang merasa kagum pada fakta bahwa Ye Futian telah membantu Xia Qingyuan untuk merebut kemenangan hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.
Namun, orang yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa ini telah menimbulkan kecemburuan dan kebencian dari Dunia Kaisar Li karena hal ini, dan karena itulah dia telah menjadi target dari sebuah sergapan yang sangat berbahaya.
Pendekar Nether telah muncul kembali selama sergapan itu berlangsung, dan Pendekar Lihen telah meminjamkan pedangnya. Hal ini membuat banyak orang merasa takjub. Sebenarnya apa yang telah terjadi ketika Ye Futian dan Wang Chuan bertarung di Lapisan Langit ke-33 dari Istana Pedang Lihen?
Pada awalnya mereka berpikir bahwa Wang Chuan dari Istana Pedang Lihen telah dikalahkan, dan karena itulah Istana Pedang Lihen tidak ikut serta dalam Pertempuran Dunia Kosong. Tetapi tindakan Pendekar Lihen yang meminjamkan pedangnya itu dapat dikatakan lebih dari sekedar berpartisipasi dalam pertempuran.
Pendekar Lihen memiliki kemampuan menempa tiga puluh tiga Aura Pedang Lihen, dan dia telah meminjamkan salah satu dari aura pedang itu pada Ye Wuchen untuk meningkatkan pemahamannya. Dia telah membantunya pada momen antara hidup dan mati. Bukankah ini adalah sikap yang ditunjukkan seorang guru saat mengajari muridnya?
Meskipun Ye Wuchen telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam ilmu pedang di Istana Pedang Lihen, apakah itu benar-benar cukup untuk membuat Pendekar Lihen melakukan hal ini?
Tidak ada yang mengetahui seperti apa jalan pikiran yang dimiliki oleh Pendekar Lihen, tetapi pendekar pedang nomor satu di Dunia Kaisar Xia ini memiliki karisma yang membuat orang-orang mengaguminya. Banyak orang berpikiran bahwa Ye Futian telah bertarung menuju Lapisan Langit ke-33 untuk mempermalukan Istana Pedang Lihen. Tetapi Pendekar Lihen justru telah meminjamkan pedangnya pada Ye Wuchen. Tindakan yang berani seperti ini benar-benar membuatnya layak menyandang gelar sebagai seorang Saint tingkat tinggi.
Setelah itu, semakin banyak detail mengenai sergapan itu yang tersebar dimana-mana. Pada awalnya, Xia Qingyuan telah mengirimkan beberapa kultivator untuk melindungi Ye Futian, namun mereka telah diperintahkan untuk kembali berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Xiao Sheng, sehingga menyebabkan Ye Futian berada dalam bahaya yang mengancam nyawanya.
Saat ini, rumor mengatakan bahwa sang Puteri sedang menyelidiki masalah ini.
Apakah Xiao Sheng benar-benar berusaha menyelamatkan sang Puteri, atau apakah dia berusaha membunuh Ye Futian?
Pilihan yang kedua mungkin tidak benar adanya. Lagipula, Ye Futian dan Xiao Sheng tidak terlibat konflik satu sama lain, bahkan dapat dikatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Lalu mengapa Xiao Sheng ingin membunuhnya?
Tetapi orang-orang dari pasukan besar yang pergi ke Dunia Kosong telah melihat semuanya secara langsung. Xiao Sheng jelas memiliki alasan yang masuk akal untuk membunuh Ye Futian.
Tetapi di sisi baiknya, tindakan Xiao Sheng juga dibenarkan. Dia memang memikirkan keselamatan sang Puteri saat dia mengambil tindakan kala itu.
...…
Saat ini, anggota inti dari Klan Xiao telah berkumpul di istana Klan Xiao di Dunia Kaisar Xia.
Orang yang sedang duduk di bagian paling ujung adalah Tuan Xiao. Sementara orang-orang yang berada di sekelilingnya adalah anggota inti dari Klan Xiao: mereka semua adalah putranya.
Dan sosok yang duduk di hadapan mereka semua adalah Xiao Sheng.
Pada saat ini ekspresi di wajah Tuan Xiao tampak sangat buruk, seolah-olah dia sedang dipenuhi oleh amarah. Dia menatap ke arah Xiao Sheng dengan dingin dan berkata, "Sebenarnya apa yang telah kau lakukan? Kau telah membuat Qingyuan memulai sebuah penyelidikan."
Xia Qingyuan telah memberi perintah untuk menyelidiki masalah ini, bahkan dia juga memberi perintah untuk menyelidiki Klan Xiao dan orang-orang yang mengenal Xiao Sheng.
Tuan Xiao adalah kakek Xia Qingyuan sekaligus pemimpin dari klan ibunya. Semua orang yang berada di istana ini adalah kerabat Xia Qingyuan. Meskipun dia adalah seorang Puteri, tentu saja dia masih memiliki kesan yang mendalam terhadap Klan Xiao.
Namun, pada saat ini cucunya, Puteri Xia Qingyuan, telah mengirim orang ke kediamannya untuk melakukan penyelidikan. Apa artinya ini?
Ketika orang asing melihat hal ini, mereka akan berpikiran bahwa hubungan antara sang Puteri dan Klan Xiao telah mengalami keretakan. Sudah jelas bahwa tindakan yang dilakukan oleh Xiao Sheng telah membuat Xia Qingyuan marah, dan itulah sebabnya sang Puteri tetap mengambil tindakan tanpa mempedulikan pendapat Tuan Xiao dan mengirimkan orang untuk menyelidikinya.
Pada saat itu, wajah Xiao Sheng tampak pucat dan dia tampak mengepalkan tangannya. Dia tahu bahwa Xia Qingyuan sangat mengagumi Ye Futian, tapi dia terlalu meremehkan hal tersebut. Apakah sang Puteri benar-benar telah mulai melakukan penyelidikan pada Klan Xiao demi orang asing? Sekarang situasi ini tidak hanya melibatkan sepupunya saja, melainkan Klan Xiao secara keseluruhan.
"Saya sudah mengatakan semuanya. Kakek, anda harus tahu bahwa situasi kala itu sangat menegangkan. Saya mengkhawatirkan keselamatan sang Puteri, dan karena itulah saya mencari bala bantuan untuk melindunginya," ujar Xiao Sheng. "Siapa itu sang Puteri? Siapa itu Ye Futian? Apakah saya benar-benar harus mengkhawatirkan Ye Futian dalam situasi seperti itu?"
Darah Klan Xiao mengalir di dalam nadi Puteri Xia Qingyuan.
"Apakah hanya itu yang ingin kau katakan?" Tuan Xiao bertanya dengan nada dingin.
"Saya hanya melakukan kewajiban saya. Jika Puteri Xia Qingyuan menyalahkan saya atas peristiwa ini, maka saya tidak akan mengajukan protes," jawab Xiao Sheng. Ketika dia berbicara dengan Xia Qingyuan kala itu, dia mengetahui bahwa sang Puteri menganggap Ye Futian memiliki status yang jauh lebih tinggi darinya.
Kini Ye Futian berhasil selamat dari sergapan itu, jadi tentu saja tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Karena itulah, hal yang harus dia lakukan saat ini adalah mencoba untuk menemukan sebuah peluang. Hasil terburuk yang mungkin terjadi adalah dia tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadi asisten Xia Qingyuan. Hal ini tidak akan jauh berbeda, tidak peduli apakah Ye Futian masih hidup atau tidak. Karena itulah, dia juga harus meredam ambisinya dan tidak memikirkannya lagi. Dia harus menemukan jalur kultivasi lainnya.
Jadi dia tidak menyesali tindakannya.
"Saya datang untuk melapor, Tuan," tiba-tiba terdengar suara dari luar.
"Masuklah," ujar Tuan Xiao.
Kemudian, satu sosok bergegas masuk dari luar. Setelah melangkahkan kaki ke dalam aula, dia membungkuk hormat dan berkata, "Saya telah mendapatkan berita dari dunia luar. Tuan Xiao Sheng diaporkan telah berinteraksi dengan orang-orang dari Dunia Kaisar Li."
Semua orang terkejut saat pria itu mengatakan hal ini. Mereka semua tampak tercengang.
Xiao Sheng telah berinteraksi dengan orang-orang dari Dunia Kaisar Li?
Jika benar begitu, maka tindakannya dalam mengalihkan orang-orang dari sisi Ye Futian sudah jelas bukan karena kepeduliannya terhadap keselamatan sang Puteri.
Hal itu menunjukkan bahwa dia telah berkomplot dengan musuh untuk membunuh salah satu rekannya sendiri.
Kejahatan semacam ini sudah cukup untuk menghancurkan masa depan Xiao Sheng, bahkan hal ini juga akan memberi citra buruk pada Klan Xiao secara keseluruhan.
"Saya tidak melakukannya!" Ekspresi Xiao Sheng tiba-tiba berubah. Dia tahu bahwa kejahatan ini bukanlah sesuatu yang bisa dia terima konsekuensinya.
Dalam sekejap banyak orang memandang ke arah Xiao Sheng dengan tatapan dingin. Sementara anggota Klan Xiao menatapnya dengan ekspresi kesal. Suasana di aula tersebut kini telah berubah.
Klan Xiao adalah keluarga dari Permaisuri Xiao, yang telah melahirkan putri kesayangan dari Kaisar Xia, yaitu Puteri Xia Qingyuan. Karena itulah, mereka bisa berada di posisi seperti ini dan hampir berdiri di puncak kekuatan Dunia Kaisar Xia.
Segala sesuatu yang telah mereka lakukan bertujuan untuk membuat hubungan mereka dengan Kaisar Xia menjadi lebih dekat, dan untuk membuat Klan Xiao semakin berjaya. Tentu saja, mereka tidak berusaha mengambil keuntungan dari hubungan ini, mereka hanya ingin mengikuti jejak Xia Qingyuan.
Jika Xiao Sheng dituduh telah berkomplot dengan musuh, dia bukanlah satu-satunya pihak yang tidak mampu menanggung konsekuensinya. Hal ini akan mencoreng nama baik Klan Xiao.
Setelah ini, Kaisar Xia dan Xia Qingyuan jelas tidak akan menempatkan Klan Xiao di posisi penting.
"Darimana berita ini berasal?" Tuan Xiao bertanya pada pria yang baru saja datang.
"Saya tidak mengetahui sumbernya. Tampaknya berita ini muncul secara tiba-tiba. Sepertinya seseorang sengaja menyebarkannya," jawab pria itu.
"Kakek, seseorang ingin menjebakku." Ekspresi Xiao Sheng akhirnya berubah. Jika dia dituduh berkomplot dengan musuh, maka situasinya akan menjadi jauh lebih buruk daripada yang dia perkirakan.
Tuan Xiao yang biasanya tampak begitu hangat, kini terlihat begitu dingin dan serius. Tatapan matanya seperti bilah-bilah pisau yang seolah-olah mampu menembus ke dalam pikiran Xiao Sheng secara langsung.
"Xiao Sheng, akan ada jejak yang tertinggal dari setiap tindakanmu. Aku cukup memahami sifat Qingyuan. Jika dia hendak melakukan sesuatu, dia akan melakukannya secara menyeluruh. Tidak ada gunanya untuk menyembunyikan sesuatu. Jika kau telah melakukan sesuatu, sebaiknya kau segera mengakuinya. Karena mungkin kau masih memiliki kesempatan. Tetapi jika kau bermaksud menyembunyikannya dan menunggu sampai kau ketahuan, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa atas konsekuensi yang akan kau terima nantinya."
Suara Tuan Xiao menembus telinga Xiao Sheng. Pada saat itu dia bisa merasakan sebuah tekanan yang mengerikan. Tekanan itu tidak hanya berasal dari Tuan Xiao, melainkan dari semua orang yang berada di aula tersebut.
Pada saat itu, dia merasa seperti sedang mengalami sesak napas.
Ekspresi Xiao Sheng terus-menerus berubah, sepertinya dia sedang mengalami pergolakan batin. Akhirnya, dia menundukkan kepalanya dan membungkuk hormat, lalu berkata, "Kakek, tidak peduli seperti apa-pun kondisinya, saya tidak akan berani berkomplot dengan musuh. Darah dari Klan Xiao mengalir di dalam nadi sang Puteri. Bagaimana mungkin saya berani membantu Dunia Kaisar Li untuk melawannya?"
Saat dia mengatakan hal ini, semua orang masih menatapnya. Tubuh Xiao Sheng kini dibasahi oleh keringat dingin, tetapi dia melanjutkan kata-katanya, "Saya hanya bertemu dengan seorang kultivator perempuan di Dunia Kosong. Dia memberitahu saya bahwa Li Yao bermaksud menyerang sang Puteri, dan jika hal itu terjadi, saya harus segera memanggil para kultivator untuk melindunginya."
"Itu saja?" Sebuah suara bernada dingin bergema di seluruh penjuru aula tersebut.
"Hanya dengan satu kalimat darinya, kau bersedia melakukan perintahnya? Seberapa dekat hubunganmu dengannya?" ujar Tuan Xiao. Apakah Xiao Sheng telah mengatakan semua yang dia ketahui? Atau masih ada hal yang dia sembunyikan?
Xiao Sheng berlutut di atas lantai dan berkata, "Saya mengaku bahwa semua yang anda pikirkan memang benar adanya. Tapi saya bersumpah bahwa saya tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang dari Dunia Kaisar Li, saya juga tidak pernah berbicara tentang mengkhianati Dunia Kaisar Xia."
"Jangan katakan padaku bahwa kau tidak curiga dengan tindakanmu sendiri." Tatapan mata Tuan Xiao tampak tajam. "Kau telah mengambil keuntungan dari situasi tersebut, dan memanfaatkan kesempatan itu untuk menyingkirkan Ye Futian."
Xiao Sheng menundukkan kepalanya dan berkata, "Dalam segala hal yang telah saya lakukan, saya tidak pernah melakukan pengkhianatan. Selama ini saya bertindak hanya untuk kepentingan Klan Xiao."
*Plak* Sebuah suara yang keras terdengar saat Tuan Xiao memukul sandaran tangannya. Ekspresinya tampak dingin. "Kata-katamu ini mungkin berhasil meyakinkanku. Aku mempercayaimu, dan orang-orang dari Klan Xiao juga mempercayaimu. Tapi bagaimana caramu menjelaskan hal ini pada Xia Qingyuan?"
Xiao Sheng menundukkan kepalanya. "Bibi akan memahami penjelasan saya."
Semua orang dari Klan Xiao menatapnya dengan hati yang dipenuhi oleh amarah. Pria ini benar-benar seorang pengecut.
Mereka semua mengerti bahwa begitu berita ini tersebar, maka mereka harus mengubur semua harapan untuk mengirimkan Xiao Sheng ke Istana Kekaisaran agar dia bisa berkultivasi di sana. Xia Qingyuan tidak akan pernah mempercayai Xiao Sheng lagi, maupun menugaskan sesuatu padanya.
"Ayah, Xiao Sheng memang bersalah. Aku akan membawanya ke Istana Kekaisaran untuk mengakui kesalahannya," ujar Xiao Qianhe pada Tuan Xiao.
"Kau berencana untuk menemui saudarimu, bukan?" Bagaimana mungkin Tuan Xiao tidak bisa menebak jalan pikirannya? Xiao Sheng telah melakukan kesalahan besar, dan berita itu telah tersebar di dunia luar. Seseorang jelas berusaha menyulut konflik. Dalam situasi seperti ini, jika keadaan semakin memburuk, maka masalah ini akan menjadi sangat serius.
Sekarang, satu-satunya orang yang bisa membantu Xiao Sheng adalah Permaisuri Xiao!