Legenda Futian

Membingungkan



Membingungkan

0Setiap orang pasti memiliki gairah dan hasrat, itu merupakan sebuah fakta yang berlaku pada semua orang terlepas dari tingkat kultivasi mereka.     

Bahkan para Sage dan Saint-pun tidak mampu mengabaikan gairah dan hasrat mereka seutuhnya.     

Pemikiran untuk menjadi pribadi yang lebih baik adalah sebuah hasrat, ambisi mendapatkan kekuasaan adalah sebuah hasrat, dan nafsu terhadap wanita juga sebuah hasrat.     

Lagu itu tampaknya mampu memperkuat hasrat orang-orang dan membuatnya menjadi nyata, sehingga menggoyahkan emosi para kultivator yang mendengar lagu tersebut, membuat mereka tidak dapat mengendalikan diri, dan mendorong mereka untuk terbawa dalam hasrat masing-masing. Bahkan lagu itu menciptakan sebuah dunia misterius di dalam benak para pendengarnya, membuat mereka benar-benar berada dalam kendali lagu tersebut.     

Di dalam ilusi yang dibentuk oleh Ye Futian, bukan hanya Jieyu yang berada di sana. Sosok Xia Qingyuan, Yao Xi, dan Saint Glass juga hadir. Ilusi itu muncul bukan karena Ye Futian menyimpan perasaan pada salah satu dari wanita-wanita itu, tetapi karena nafsu yang muncul di dalam dirinya. Tidak ada seorang-pun yang dapat mencegah diri mereka dalam memikirkan hal-hal seperti itu, tetapi sesuatu yang membedakannya adalah intensitas dari hasrat-hasrat tersebut. Ilusi itu bukanlah hal-hal yang akan dibawa dalam kehidupan sehari-hari, karena semua pemikiran itu juga dapat ditekan dengan mudah.     

Namun, karena efek dari lagu itu, hasrat-hasrat itu tampaknya telah terbentuk dalam bentuk ilusi.     

Di dalam pikiran Ye Futians, dia melihat bahwa sosok Yao Xi dan Saint Glass lebih kuat dari biasanya. Yao Xi memiliki dua perilaku yang berbeda, yaitu sosoknya yang lembut dan ramah, atau sosoknya yang elegan dan anggun. Di sisi lain, Saint Glass tampak serius dan tidak ramah. Pada saat itu, dua wanita cantik itu tampak sedang menari di sekitarnya dengan gerakan yang begitu memikat.     

Hal itu terjadi bukan karena dia mendambakan Yao Xi dan Saint Glass lebih dari Jieyu. Perasaannya untuk Jieyu lebih dari sekedar rasa cinta. Sebagai perbandingan, perasaannya untuk Yao Xi dan Saint Glass mungkin adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.     

Alasan mengapa sosok Yao Xi muncul di dalam ilusinya adalah karena dia telah meninggalkan kesan mendalam baginya selama dua hari terakhir. Sementara kemunculan Saint Glass mungkin karena mereka berdua pernah mengalami 'suatu hal' yang luar biasa sebelumnya.     

Di sisi lain, Xia Qingyuan, selalu bersikap dingin dan tidak ramah padanya, selain itu sang Puteri tidak pernah mengenakan pakaian wanita di sekitarnya. Karena itulah, dia memiliki beberapa pemikiran tentangnya.     

Ilusi yang diciptakan oleh lagu itu semakin diperkuat oleh nada musik yang terus-menerus menerobos masuk ke dalam benaknya, membentuk konsepsi artistik indah yang membuat para pendengarnya sulit untuk menahan diri.     

Nada-nada musik itu tampaknya memiliki kekuatan pemikat di dalamnya, yang terhubung dengan Jalur Agung dan terus-menerus menyerang kemampuan pengendalian diri seseorang. Ye Futian tahu betul bahwa begitu dia berhenti melawan balik dan menyerah pada dirinya sendiri, dia akan benar-benar berada di bawah kendali dari lagu tersebut. Sosok-sosok iblisnya dalam bentuk hasrat akan bermunculan dan menjadi semakin kuat, mencegahnya keluar dari dunia ilusi ini.     

Dia memandang ke depan. Pola pikirnya jernih dan tidak ternoda. Dia terus menjaga kondisi mentalnya dan sosoknya diam tak bergerak di dalam ilusi tersebut.     

Namun, nada musik itu terus membuat aura spiritualnya berguncang. Tarian yang mempesona di hadapannya diproyeksikan menjadi tarian yang memikat di dalam ilusinya.     

*Uhuk, Uhuk*     

Saat ini seseorang terbatuk di tengah-tengah perjamuan. Orang itu berdiri dari tempat duduknya, tubuhnya sedikit gemetar. Dia menangkupkan tangannya dan berkata, "Saya pamit undur diri terlebih dahulu."     

Kemudian dia berbalik dan bergegas pergi dengan kecepatan tinggi. Lagu iblis itu terus bergema di dalam pikirannya, memaksanya untuk pergi secepat mungkin dari area tersebut.     

Jika orang itu tetap tinggal di area perjamuan, mungkin dia akan mempermalukan dirinya sendiri. Mereka yang hadir pada hari itu adalah sosok-sosok terkemuka di Dunia Kaisar Xia. Mereka tidak akan rela mempermalukan diri mereka sendiri sementara mereka masih memiliki kendali atas diri mereka sendiri.     

Tidak lama kemudian, para tamu lainnya berdiri satu per satu. Wajah mereka tampak memerah karena mereka berusaha untuk melawan godaan dari ilusi di dalam pikiran mereka masing-masing. Mereka semua berdiri dari kursi mereka sebelum mereka kehilangan kendali atas diri mereka sendiri dan bergegas pergi. Mereka perlu menjaga sikap mereka dan pergi dengan cara yang bermartabat, daripada tetap tinggal sebagai sekumpulan badut yang tak tahu malu.     

Tidak ada satu-pun dari mereka yang menyimpan kebencian setelah mereka pergi meninggalkan area perjamuan. Mereka telah datang ke Istana Suci Yaotai, namun mereka bahkan tidak mampu bertahan menghadapi satu lagu. Mereka hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri.     

Mungkin ada beberapa orang yang enggan untuk pergi, dimana mereka memilih untuk menyerah di bawah pengaruh lagu tersebut, membiarkan diri mereka terbawa dalam konsepsi artistik yang dihasilkan. Tidak ada satu-pun dari mereka yang mempermalukan diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka merasa rileks saat mereka memilih untuk menyerah.     

Efek dari lagu itu terus bekerja. Mereka berhenti melawan dan secara perlahan-lahan terbawa dalam ilusi yang mereka alami seolah-olah mereka telah lupa siapa dan dimana mereka berada saat ini.     

Meskipun mereka berada di tingkat Saint Plane, namun tidak ada satu-pun dari mereka yang mampu mengatasi lagu itu dengan mudah. Beberapa orang memilih untuk pergi sementara yang lainnya memilih untuk menyerah.     

Selain itu, ada beberapa orang, yang meskipun mereka mampu untuk pergi, justru membiarkan diri mereka terbawa dalam pengaruh lagu tersebut. Mereka ingin melihat seberapa besar kekuatan dari lagu itu, dan apa yang akan terjadi jika mereka terus terpengaruh di dalamnya.     

Tidak ada satu-pun dari mereka yang merasa khawatir bahwa undangan dari Istana Suci Yaotai merupakan sebuah jebakan. Dari sudut pandang mereka, apa yang sedang terjadi saat ini adalah sebuah pengalaman yang langka.     

Waktu telah berlalu selama beberapa jam tanpa mereka sadari. Sebenarnya, selain suara lagu yang dimainkan dari guqin dan tarian para dewi, suasana di acara itu begitu sunyi.     

Situasi masih sama seperti sebelumnya, terdapat tamu yang pergi dan ada pula yang memilih untuk menyerah. Sementara ada beberapa dari mereka yang masih mampu mengendalikan diri mereka sendiri, dimana mereka enggan untuk pergi dan belum menyerah pada lagu tersebut.     

Yao Xi masih duduk di tempatnya, dia tampak anggun dan mempesona. Kedua matanya yang indah seperti tersenyum saat dia berbicara.     

"Saya mengundang kalian semua ke Perjamuan Yaotai karena saya ingin kalian mendengarkan lagu Heavenly Demon of the Six Desires. Sebuah lagu yang begitu merdu seharusnya dinikmati dengan santai. Kenapa kalian terburu-buru pergi?" Suara Yao Xi terdengar memikat.     

Ye Futian membuka matanya. Tampaknya terdapat dua sinar yang menyilaukan terpancar dari matanya, yang memungkinkannya untuk melihat menembus ilusi dan menerobos sihir dari lagu tersebut. Kemudian dia memandang ke arah Yao Xi dan berkata, "Lagu ini memang memiliki efek yang kuat, yaitu mampu menggoyahkan tekad dari para pendengarnya. Sebenarnya apa tujuanmu mengundang orang-orang untuk mendengarkan lagu Heavenly Demon of the Six Desires, Yao Xi?"     

Xia Lun, yang berada di samping Ye Futian, kini memancarkan cahaya yang menyilaukan. Tampaknya terdapat cahaya dari bunga teratai yang terpancar dari tubuhnya, dimana samar-samar terdapat aura Renhuang di dalamnya. Sebagai keturunan dari Renhuang, tentu saja dia mewarisi garis keturunan dari Kaisar Xia.     

Dia mengalihkan pandangannya pada Yao Xi dan berkata, "Dewi Yao Xi, sepertinya ada beberapa orang yang tidak ingin mendengarmu memainkan lagu Heavenly Demon of Six Desires."     

"Benarkah begitu?" Yao Xi menoleh ke arah Xia Lun dan bertanya, "Siapa orang yang anda maksud, Yang Mulia?"     

"Kau pasti mengetahuinya," ujar Xia Lun.     

"Maafkan saya, Yang Mulia, tetapi saya benar-benar tidak mengetahuinya," ujar Yao Xi sambil tersenyum.     

Tidak ada seorang-pun yang bereaksi saat mereka bertiga berbicara. Hanya beberapa orang yang membuka mata mereka sebagai respon.     

Chu Xi, tuan muda dari Istana Asura, Tuan dari Seratus Bunga yang tampan, Qin Bai dari Istana Qin, dan Gu Ran dari Kuil Jiutian, dimana saudaranya sempat berbincang-bincang dengan Ye Futian sebelumnya, kini membuka mata mereka. Dia memandang ke arah Gu Mu, yang memilih untuk menyerah.     

Gu Mu bukanlah satu-satunya yang mengalami hal tersebut. Para Sage yang hadir di perjamuan memilih untuk pergi atau menyerah, sehingga keberadaan mereka saat ini tidak diketahui.     

Hanya ada satu Sage yang tersisa di sana, dia adalah Mo Li dari Paviiliun Tianji, yang terlatih dalam kemampuan khusus. Tampaknya terdapat rasi bintang yang bersinar di dalam matanya saat dia membuka kedua matanya. Meskipun begitu, sepertinya dia sedang berjuang mati-matian menahan godaan dari hasratnya, seolah-olah dia bisa menyerah kapan saja. Namun, dia masih ingin tetap terjaga, hanya untuk melihat apa lagi yang akan terjadi.     

Sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh Yao Xi?     

Meskipun dia telah membuat beberapa spekulasi, namun tetap saja dia ingin memastikan spekulasinya itu.     

Bertahun-tahun yang lalu, Yao Xi sengaja memicu konflik antara dirinya dengan Xia Qingyuan di perjamuan ulang tahun Tuan Xiao dari Klan Xiao.     

Tidak ada seorang-pun yang mengetahui apa yang telah terjadi kala itu, tetapi dia masih bisa membuat beberapa spekulasi tentang hal tersebut.     

Ye Futian terkejut saat mendengar perbincangan antara Yao Xi dan Xia Lun. 'Apakah Xia Lun datang kemari untuk tujuan tertentu?'     

Siapa orang yang dibicarakan oleh Xia Lun?     

Tiba-tiba dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak diketahui oleh siapa-pun tentang semua itu.     

Dia ingat bahwa Xia Qingyuan selalu menganggap Yao Xi sebagai sosok yang menyebalkan, dan Yao Xi tampaknya tidak berhubungan baik dengan Xia Qingyuan. Tapi kembali lagi, keduanya tidak pernah mempermasalahkannya secara terang-terangan.     

Mereka berdua tidak pernah terlihat saling bertarung satu sama lain. Dia berpikir bahwa semua itu mungkin terjadi hanya karena perbedaan status di antara mereka. Namun, dengan melihat situasi saat ini, tampaknya konflik di antara keduanya lebih rumit daripada yang diperkirakan sebelumnya.     

Ye Futian teringat bahwa, sebelum dia pergi menghadiri Perjamuan Yaotai, Xia Qingyuan telah mengirimkan seseorang ke Pondok untuk menyuruhnya berlatih di Aula Teratai Emas. Pasti hal itu bertujuan untuk mencegahnya menghadiri perjamuan ini.     

Namun, karena dia telah membuat janji pada Yao Xi terlebih dahulu dan menitipkan pesannya pada sang utusan, dia berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang hal itu dan tetap menghadiri Perjamuan Yaotai.     

Namun dengan melihat situasi saat ini, tampaknya memang ada sesuatu yang sedang terjadi.     

Yao Xi mengalihkan pandangannya pada Ye Futian, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Tuan Ye adalah seseorang yang berpengalaman dalam seni guqin, sehingga kau seharusnya dapat memahami kehebatan dari lagu ini. Tuan Ye, alasanku mengundangmu kemari adalah, agar kau dan aku dapat menemukan versi lengkap dari lagu Heavenly Demon of the Six Desires bersama-sama."     

"Dewi Yao Xi, jadi kau mengatakan bahwa ada peluang bagi kita berdua untuk melakukannya?" Chu Xi bertanya.     

Yao Xi menatapnya dan mengangguk pelan, sambil menjawab, "Benar."     

"Jika ada kesempatan bagiku untuk berlatih lagu Heavenly Demon of the Six Desires, aku bersedia menyerah pada lagu tersebut, bahkan jika itu berarti aku akan terseret ke dalam neraka," Chu Xi menambahkan.     

Mo Li menyeringai secara diam-diam saat dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Chu Xi. "Terseret ke dalam neraka, huh?"     

Terdapat rumor yang mengatakan bahwa ada metode-metode kultivasi di Istana Suci Yaotai yang ditujukan bagi dua kultivator untuk dikultivasi bersama-sama. Yao Xi mungkin mengadakan perjamuan ini untuk memilih Pendamping Kultivasi-nya. Menjadi sosok yang dipilih oleh Yao Xi jelas tidak akan seperti diseret ke dalam neraka. Hal itu lebih terlihat seperti pergi ke surga.     

Yao Xi menyeringai dengan acuh tak acuh. Lagu itu terus dimainkan dan semua orang yang masih bertahan berusaha melawan gejolak hasrat di dalam diri mereka saat mereka memandang ke arah wanita yang sangat cantik di hadapan mereka. Bahkan Ye Futian juga mengalami hal yang sama, tapi dia mampu menahannya lebih baik daripada sebagian besar kultivator lainnya.     

Dan itu terjadi karena dia tidak ingin melakukannya.     

Namun, kultivator lainnya justru berambisi untuk mendapatkannya     

Xia Lun menghela napas secara diam-diam. Dia mampu mengendalikan dirinya dengan cukup baik dan dia melanjutkan kata-katanya, "Yao Xi, sebaiknya kau lupakan saja tentang hal itu."     

Yao Xi tersenyum dan berdiri dari tempatnya tanpa mempedulikan kata-kata Xia Lun. Dia berbalik dan berjalan ke belakang. Dinding yang berada di bagian belakang panggung terlihat ditarik ke samping, sehingga menampilkan pemandangan yang ada di belakangnya. Saat ini terdapat sebuah kolam di depan mereka dan tempat itu tampak seperti surga.     

Selain itu terdapat sebuah pulau yang berada jauh di depan. Tubuh Yao Xi melayang di udara dan gaunnya berkibar tertiup angin. Dia berbalik dan tersenyum saat dia pergi menuju pulau itu. Kemudian dia berkata, "Jika ada seseorang yang mampu menyeberangi Kolam Peri dengan perahu, maka aku akan berlatih versi lengkap dari lagu Heavenly Demon of the Six Desires bersamanya."     

Tatapan matanya tampak sangat memikat saat dia memandang semua orang.     

Ketujuh dewi yang berada di atas panggung berdiri secara bersamaan dan naik ke udara, melayang di atas Kolam Peri sambil terus bermain guqin. Saat ini, lagu tersebut terdengar semakin dipercepat.     

Seseorang segera berdiri dari tempat duduknya dan langsung bergerak menuju Kolam Peri. Orang itu tidak lain adalah Chu Xi. Dia mengambil satu langkah ke depan dan mendarat di atas sebuah perahu, kemudian dia berlayar menyeberangi kolam dan pergi menuju Yao Xi.     

Semua orang yang masih bertahan juga berdiri dari tempat masing-masing dan pergi menuju Kolam Peri. Namun, hanya ada beberapa dari mereka yang mampu melakukannya.     

Ye Futian memandang ke arah Xia Lun. Saat ini, samar-samar dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan bertanya pada Xia Lun, "Sebaiknya saya ikut pergi ke sana atau tidak, Yang Mulia?"     

Xia Lun telah mengirimkan seseorang untuk mengingatkannya agar tidak mendekati Yao Xi, yang membuatnya merasa bingung. Dia tidak bisa menebak alasan Xia Lun melakukan hal tersebut.     

Dengan melihat situasi saat ini, Xia Lun jelas tidak melakukan hal itu untuk mengintimidasi dirinya. Sang pangeran memiliki motif tersendiri.     

Xia Lun memandang ke arah Ye Futian lalu pada orang-orang yang telah melangkahkan kaki ke Kolam Peri. Kemudian dia berkata, "Pergilah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.