Konflik di Istana Kaisar Xia
Konflik di Istana Kaisar Xia
Lelaki tua itu ternyata memiliki pemikiran seperti itu.
Yah, bukan berarti hal itu tidak terdengar menarik, sih.
Tetapi kembali lagi, itu hanya sebatas pemikiran belaka, tidak lebih. Lagipula dia bukan tipe orang seperti itu.
Tindakan Ye Futian jauh lebih terkendali daripada apa yang ada di dalam pikirannya. Dia langsung membungkuk hormat setelah mendengar kata-kata Kaisar Xia dan berkata, "Yang Mulia, saya tidak berani memiliki pemikiran seperti itu."
"Tidak berani?" Kaisar Xia tersenyum sinis padanya dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang tidak berani kau lakukan?"
'Bocah ini adalah pengawal dari putriku, tetapi sejak kapan dia begitu perhatian pada Qingyuan, huh?' gumam Kaisar Xia dalam hati.
'Pria ini benar-benar seorang baj*ngan,' pikir Kaisar.
Kaisar Xia tidak ingin ada hal buruk yang menimpa putrinya yang berharga. Namun, untuk waktu yang lama, putrinya malah menghabiskan waktu dengan Ye Futian.
Bocah ini memang tak tahu diri.
Ye Futian tidak tahu mengapa Kaisar Xia tampak kesal padanya. Apakah hal ini terkait dengan Xia Qingyuan dan Yao Xi?
Tetapi kembali lagi, dia berpikir bahwa hal terbaik yang bisa dia lakukan saat ini adalah diam. Kemudian dia menundukkan kepalanya dengan patuh dan tidak berkomentar apa-apa.
Lagipula, alasan utama mengapa dia berani melakukan semua tindakan yang telah dia lakukan di Dunia Kaisar Xia, baik itu pergi ke Istana Pedang Lihen bertahun-tahun yang lalu, atau tindakan yang baru-baru ini dia lakukan, yaitu membuat keributan di Kediaman Klan Xiao, kini berdiri tepat di hadapannya.
Singkatnya, dia melakukan semua itu karena dia mengabdi pada Kaisar Xia.
Ada banyak orang di Dunia Kaisar Xia yang mengetahui hubungan antara dirinya dan Xia Qingyuan, tetapi dia tahu betul bahwa Kaisar Xia adalah sosok yang selalu menjaganya setelah Perang Suci di Sembilan Negara berakhir. Dia adalah orang yang benar-benar membantu Ye Futian selama ini.
Lelaki tua yang berdiri di hadapannya saat ini adalah sang pemimpin tertinggi di Dunia Kaisar Xia, yang tidak bisa dia singgung sembarangan.
Dia bisa menyinggung siapa-pun, kecuali Kaisar Xia.
Kaisar Xia menatapnya setelah melihat Ye Futian yang berpura-pura bersikap polos dan bertanya, "Kau telah pergi ke Dinasti Dali. Bagaimana pengalamanmu selama berada di sana?"
"Dinasti Dali menguasai baik Dunia Atas maupun Dunia Bawah dan kedua dunia mampu bekerja sama dengan sangat baik, tetapi mereka juga memiliki kekurangan. Anggota keluarga kekaisaran dan cabang keluarga mereka sangat kuat namun mereka sulit menerima kehadiran orang asing, sehingga mereka tidak terlalu menyukai Penasihat Kekaisaran. Jika tidak, Dinasti Dali pasti akan jauh lebih kuat," jawab Ye Futian.
"Semua itu hanyalah cara yang digunakan oleh Kaisar Li untuk menyeimbangkan kekuatan dari Dinasti Dali." Kaisar Xia menimpali dengan santai, "Tapi kembali lagi, sang Penasihat Kekaisaran dari Dinasti Dali benar-benar sosok yang luar biasa. Jika dia sangat menyukaimu, kapan kau akan memintanya untuk datang kemari dan melayani Dunia Kaisar Xia? Dunia ini tidak mempermasalahkan tentang status sebagai keluarga kekaisaran atau cabang-cabang keluarga. Dia akan lebih cocok tinggal di sini daripada di Dunia Kaisar Li."
"..." Ye Futian tidak bisa berkata-kata. Ini adalah pertama kalinya dia menemui Kaisar Xia secara langsung. Namun pada pertemuan pertamanya ini, semua hal yang dia ketahui tentang lelaki tua itu berubah total.
Kaisar Xia tampak begitu santai, tidak terlihat seperti sosok yang mengintimidasi dan bermartabat di dalam benak Ye Futian. Mungkin dia memiliki kesan seperti itu karena proyeksi Kaisar Xia yang dilihat oleh Ye Futian saat dia masih berada di Dunia Bawah.
Apakah Kaisar Xia baru saja berkata padaku untuk meminta Penasihat Kekaisaran mengkhianati negaranya sendiri? Ye Futian bertanya-tanya.
"Yang Mulia, Kaisar Li memperlakukan Penasihat Kekaisaran dengan baik dan sangat menghormatinya. Mustahil untuk mengajak Penasihat Kekaisaran mengkhianati Dunia Kaisar Li dalam situasi seperti itu," jawab Ye Futian. Hal itu berhubungan dengan kepribadian seseorang. Jika seseorang sangat dipercaya dan dikagumi oleh Renhuang, dan orang tersebut mengkhianati Renhuang masing-masing tanpa alasan yang jelas, atau lebih buruk, untuk kepentingan mereka sendiri, maka sejak awal orang itu bukanlah pribadi yang baik.
Penasihat Kekaisaran bersedia mengawalnya kembali ke Dunia Kaisar Xia Realm karena dia adalah muridnya. Namun tetap saja, Penasihat Kekaisaran tidak akan pernah mengkhianati Kaisar Li.
Hal itu dapat dipastikan kebenarannya, kecuali Kaisar Li adalah sosok yang berkepribadian buruk. Namun, jika Kaisar Li memang sosok seperti itu, maka sejak awal Penasihat Kekaisaran tidak akan menerima posisi tersebut
"Tidak ada hal yang mutlak di dunia ini. Waktu mampu mengubah banyak hal. Mungkin, kau bisa saja menjadi penguasa dari sebuah dunia suatu hari nanti, atau bahkan menguasai beberapa dunia sekaligus. Mungkin di masa depan tidak akan ada lagi Dunia Kaisar Xia atau Dunia Kaisar Li." Kaisar Xia berbalik dan berjalan menaiki tangga sambil memunggungi Ye Futian. "Sebagai seseorang yang berlatih dan mencari Jalur Agung, kultivator akan selalu memiliki kebebasan. Namun, mereka harus tetap waspada akan batasan."
Kemudian dia berbalik dan menatap ke arah Ye Futian, yang baru saja mengangkat kepalanya namun kembali menunduk, merasa tidak bisa berkata-kata.
Lalu bagaimana dengan kepercayaan antar individu?
"Yang Mulia, saya ingin meminta bimbingan dari anda terkait suatu hal," ujar Ye Futian sambil menundukkan kepalanya.
"Bicaralah," ujar Kaisar Xia sambil menatapnya.
"Saya pernah mendengar informasi dari sang Puteri bahwa roh istri saya mungkin belum lenyap. Rumor mengatakan bahwa ada seorang permaisuri di 3.000 dunia yang metode kultivasinya memungkinkannya untuk berkomunikasi dengan langit, dan auranya mampu mencapai 3.000 dunia. Apakah cara itu memungkinkan?" tanya Ye Futian.
Meskipun dia telah menerobos ke tingkat Saint Plane, dia tidak bisa menjelajah secara sembarangan.
"Ya." Kaisar Xia mengangguk. "Cara itu bisa dilakukan. Tapi peluangnya sangat kecil, dan sebaiknya kau jangan terlalu berharap."
Ye Futian mengepalkan tangannya dan ekspresinya tampak serius. Selama masih ada harapan, dia ingin mencobanya.
"Yang Mulia, siapa identitas dari permaisuri itu, dan dimana saya bisa menemuinya?" tanya Ye Futian.
"Kau ingin pergi ke dunia luar dan mencarinya meskipun kau baru saja menjadi seorang Saint?" Kaisar Xia memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan datar dan melanjutkan kata-katanya, "Kau terlalu terburu-buru. Permaisuri itu adalah sosok tingkat atas di antara semua sosok terkemuka dari 3.000 dunia. Dia berada di puncak kekuatan para kultivator. Bahkan jika aku pergi ke dunia luar dan menemuinya, mungkin dia tidak akan repot-repot menatapku. Bahkan tingkat kultivasimu saat ini mungkin tidak layak untuk disebutkan di hadapannya."
"Saya hanya ingin mencari istri saya, dan saya tidak berniat untuk menjadi musuh dari sang permaisuri." Kemudian Ye Futian mendesaknya, "Tolong beritahu saya, Yang Mulia."
"Aku akan memberitahu Qingyuan tentang hal ini, dan ketika kau sudah siap untuk pergi, Kau dapat bertanya padanya," jawab Kaisar Xia, dan Ye Futian mengangguk. "Terima kasih, Yang Mulia."
"Apakah ada hal lain yang anda butuhkan dari saya, Yang Mulia?" Ye Futian bertanya lagi.
"Tentu saja. Enyahlah!" ujar Kaisar Xia sambil mengayunkan tangannya dengan acuh pada Ye Futian. 'Aku bahkan tidak repot-repot menyelesaikan masalahku dengannya, dan dia sudah terburu-buru untuk pergi?' pikir sang Kaisar.
Bocah itu memang tak tahu malu.
Ye Futian tidak bisa berkata-kata pada sikap yang ditunjukkan oleh Kaisar Xia dan berkata, "Kalau begitu saya pamit undur diri."
Kemudian dia berbalik dan pergi, masih tidak bisa berkata-kata. Kaisar Xia ternyata adalah sosok yang benar-benar berbeda dari apa yang dibayangkan oleh Ye Futian.
Tetapi tentu saja, Kaisar Xia memang terasa lebih mudah untuk didekati dengan sikap seperti itu, karena sosok Kaisar Xia bukanlah seseorang yang tampak mengintimidasi dan bermartabat tinggi.
Di sisi lain, sosok Kaisar Li berkebalikan dengan Kaisar Xia. Bahkan ketika Kaisar Li memberitahu Ye Futian bahwa dia bermaksud untuk menikahkan putrinya dengan pemuda itu, masih terlihat jarak yang begitu besar antara Kaisar Li dan Ye Futian.
Setelah pergi meninggalkan Istana Kaisar Xia, Ye Futian kembali ke Pondok, daripada dimarahi habis-habisan di kediaman sang Puteri. Saat ini Xia Qingyuan merasa sangat marah padanya, dan sebaiknya dia tidak mengunjunginya untuk sementara waktu.
Beberapa hari kemudian, berita tentang Yao Xi yang diangkat menjadi seorang puteri telah menyebar ke seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
Pada hari itu, sekelompok orang tiba di Istana Kaisar Xia, mereka bertugas mengawal Yao Xi.
Itu adalah sebuah peristiwa yang menarik perhatian semua orang di Istana Kaisar Xia. Akan ada dua puteri dari Kaisar Xia setelah sang Kaisar mengangkat Yao Xi sebagai seorang puteri. Semua orang bertanya-tanya bagaimana cara Kaisar Xia dalam memperlakukan seorang puteri yang telah berada di luar sana selama bertahun-tahun.
Namun, selama Perjamuan Yaotai berlangsung, Kaisar Xia telah mengirim Xia Lun sebelum mengirim seseorang dengan Xia Qingyuan ke sana. Hal itu menunjukkan bahwa Kaisar Xia masih peduli tentang Yao Xi, jika tidak, maka dia tidak akan menaruh perhatian sebesar itu padanya.
Yao Xi langsung datang berkunjung ke Istana Kaisar Xia yang berada di atas awan dan dia dapat menyaksikan ayah kandung yang selalu ingin dilihatnya selama bertahun-tahun; pria yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Kaisar Xia.
Keduanya saling memandang satu sama lain dan tidak mengatakan apa-apa. Peristiwa yang terjadi di sekitar deretan awan itu terasa sangat sunyi.
Setelah beberapa saat, Kaisar Xia akhirnya menghela napas, memecah kesunyian. Kemudian dia berkata, "Apakah kau membenciku?"
"Aku tidak berani membencimu, ayah," ujar Yao Xi.
Kaisar Xia dapat merasakan kesenjangan di antara mereka berdua dari nada bicara Yao Xi. Itu adalah sesuatu yang belum pernah dia alami ketika dia berbicara dengan Xia Qingyuan.
Tapi, dia dapat memakluminya.
Sama seperti dugaan orang-orang, jika Kaisar Xia tidak peduli pada Yao Xi, dia tidak akan menaruh perhatian pada penyelenggaraan Perjamuan Yaotai tahun ini. Bagaimanapun juga, Yao Xi adalah putrinya.
"Aku telah mengirim Xia Lun untuk menghentikanmu dengan harapan agar kau berhenti menghukum dirimu sendiri atas peristiwa yang terjadi bertahun-tahun lalu itu. Apa yang terjadi antara aku dan ibumu adalah pilihan yang kami buat sendiri, dan kami menghormati pilihan masing-masing. Kau bisa membenciku, tetapi tidak ada alasan bagimu untuk melukai dirimu sendiri."
Kaisar Xia berjalan mendekat dan menatap ke arah Yao Xi, lalu dia berkata, "Kau mengira selama ini aku tidak peduli denganmu, tetapi sebenarnya, aku telah beberapa kali mengunjungi Istana Suci Yaotai untuk menemuimu. Kau tidak mengetahui tentang hal ini, begitu pula dengan ibumu."
Yao Xi menatap ke arah Kaisar Xia. Jika Kaisar berkehendak, tentu saja mungkin baginya untuk pergi ke Istana Suci Yaotai dan menemuinya tanpa diketahui oleh orang lain.
"Aku tidak memberitahu semua ini padamu karena aku ingin kau memaafkanku. Aku tidak ingin melihat putriku hidup dengan kebencian dan dendam. Sebagai keturunan Renhuang, seharusnya kau dapat hidup dengan bebas," ujar Kaisar Xia sambil menatap kedua mata putrinya itu.
Yao Xi menundukkan kepalanya, dan matanya tampak memerah.
Dia tidak dapat memahami dirinya sendiri, pria yang dia benci selama beberapa dekade sedang berdiri tepat di depan matanya, namun kini dia tidak dapat membuat dirinya membencinya.
Dia adalah putrinya, putri dari seorang Renhuang, yang telah menjadi seorang puteri dengan status yang sangat tinggi di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
"Aku sudah mencoba melupakan semuanya, tapi mungkin aku masih butuh waktu," ujar Yao Xi sambil menghela napas.
"Aku akan memberimu waktu." Kaisar Xia mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Apakah kau punya keinginan lain?"
"Jika aku memiliki keinginan, apakah ayah akan mengabulkannya?" Yao Xi bertanya.
"Selama keinginanmu masih bisa kukabulkan." ujar Kaisar Xia.
"Aku memiliki satu keinginan," ujar Yao Xi sambil tersenyum.
"Katakan saja."
"Aku menginginkan seorang pengawal," ujar Yao Xi sambil memandang ke arah Kaisar Xia.
Kaisar Xia tampak tercengang. Alisnya sedikit berkedut saat dia menatap ke arah Yao Xi dan bertanya, "Apakah pengawal yang kau maksud adalah Ye Futian?"
"Apakah ayah dapat mengabulkannya?" Yao Xi menatapnya dan bertanya.
Kaisar Xia tidak dapat memberikan jawaban. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Yao Xi belum bisa merelakan semuanya begitu saja.
Ye Futian adalah pengawal dari putrinya yang lain.
"Mungkin Ye Futian memang seorang pengawal, tapi dia tidak diharuskan untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang pengawal. Dia hanya menyandang gelar itu saja. Meskipun dia adalah pengawal dari Qingyuan, dia tidak pernah tinggal di kediaman Qingyuan maupun bertindak sebagai pengawalnya. Jika kau menginginkannya sebagai pengawalmu, kau hanya perlu persetujuan darinya."
Kaisar Xia tahu bahwa Yao Xi saat ini sangat sensitif. Jika dia mengatakan bahwa Ye Futian adalah milik Xia Qingyuan, hal itu malah akan menyulut emosinya.
Setiap kata yang dia ucapkan pada Yao Xi adalah kebenaran. Dia tidak berbohong pada Yao Xi.
"Terima kasih ayah. Aku akan mencoba meyakinkannya." Yao Xi tersenyum dan mengangguk. Setelah itu keduanya mengobrol untuk beberapa saat.
Hari itu, Yao Xi telah pindah ke tempat barunya. Bagi orang-orang di Istana Kaisar Xia, itu bukanlah sebuah masalah yang sederhana.
Ditambah lagi, hal pertama yang dia lakukan setelah pindah adalah mengirim orang ke Pondok untuk memanggil Ye Futian ke istana.
Xia Qingyuan juga mengirim seseorang ke Pondok dan memanggil Ye Futian begitu dia mengetahui apa yang sedang terjadi.
Karena itulah, Ye Futian, yang sedang memainkan guqinnya di dataran yang berada di area pegunungan, menerima panggilan dari Xia Qingyuan dan Yao Xi.
Dia memandang ke arah Qin Zhuang, yang berada di sana untuk menyampaikan berita itu dan berkata, "Katakan pada utusan mereka masing-masing bahwa aku sekarang sedang mengasingkan diri untuk berlatih. Aku tidak akan pergi kemana-mana."
"Aku mengerti." Kemudian Qin Zhuang pergi untuk menyampaikan pesan tersebut.
Kedua kelompok utusan itu pergi dan menghela napas dalam-dalam setelah mendengar jawabannya. Mungkin Ye Futian adalah satu-satunya orang di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia yang berani berperilaku tidak sopan dan sombong seperti itu.
Dua puteri meminta untuk bertemu dengannya, dan dia sama sekali tidak mempedulikan mereka.
Konflik akan segera terjadi di Istana Kaisar Xia.
Ye Futian menghabiskan waktu dengan memainkan guqinnya atau berlatih. Dia bukanlah satu-satunya orang yang melakukan hal tersebut, karena semua orang di Pondok juga sedang berlatih dengan rajin.
Di antara orang-orang dari Pondok saat ini, hanya Ye Futian dan Sword Saint yang telah berhasil mencapai Saint Plane.
Yu Sheng, Gu Dongliu, Ye Wuchen, dan yang lainnya tentu saja sedang berjuang dengan harapan agar mereka mampu mencapai Saint Plane.