Seni Armorer
Seni Armorer
Ye Futian menjadi seorang Saint, dan Xiao Sheng telah binasa. Klan Xiao, yang selama ini sangat terkenal di Dunia Kaisar Xia, tampaknya kini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Selain itu, telah muncul seorang puteri lainnya di Istana Kaisar Xia, dia adalah Puteri Xi. Rumor mengatakan bahwa dia telah membuat banyak keributan setelah pindah ke Istana Kaisar Xia, karena dia terlibat konflik dengan Xia Qingyuan.
Puteri Xia Qingyuan tampaknya telah mendapatkan seorang saingan.
Terdapat pergerakan dari pasukan Dinasti Dali yang terdeteksi di wilayah perbatasan Dunia Kaisar Xia, dan terjadi beberapa pertempuran kecil di sana. Peristiwa itu menjadi sebuah peringatan bagi Dunia Kaisar Xia, dan semakin banyak pasukan yang dikirim ke sana untuk memperkuat pertahanan di wilayah perbatasan, serta untuk mengawasi gerak-gerik dari dinasti yang bertetangga dengan mereka itu.
Namun, semua itu seolah-olah tidak ada hubungannya dengan Ye Futian. Semenjak dia kembali ke Pondok setelah menghadiri Perjamuan Yaotai, dia hanya memfokuskan diri untuk berlatih.
Proses latihan di tingkat Saint Plane memakan waktu lebih banyak daripada sebelumnya agar dia mampu mendapatkan perkembangan yang signifikan.
Meskipun rumor mengatakan bahwa mampu mencapai Saint Plane merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, namun hal itu masih belum cukup bagi Ye Futian.
Terutama karena dia berencana untuk menjelajah di luar Dunia Kaisar Xia, dan hal itu mengharuskan dirinya untuk terus menerus meningkatkan kekuatannya.
Jika dia mampu mencapai tingkat yang sama dengan Pendekar Lihen, dia akan bisa bepergian kemana-pun sesuka hatinya, selama dia tidak meninggalkan kesan buruk terhadap sosok-sosok tingkat Renhuang.
Sementara itu, suasana di Dunia Kaisar Xia menjadi sangat ramai di tahun baru seperti ini.
Suasana yang sama juga dapat terlihat di Lembah Awan Suci, yang dikenal sebagai klan armorer nomor satu di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
Aula-aula kuno di dalam Lembah Awan Suci berkilauan dengan cahaya keemasan. Tempat itu dipenuhi dengan para kultivator, dan sang pemimpin lembah merupakan salah satu pengikut dari Kaisar Xia, selain itu dia adalah seorang armorer pribadi bagi sang Kaisar.
Lembah Awan Suci akan tetap menjadi sebuah klan bergengsi yang statusnya tidak berubah di Dunia Kaisar Xia, selama anggota mereka tidak melakukan pelanggaran berat seperti pengkhianatan.
Pada hari itu, ada beberapa sosok yang terlihat di atas langit dari Lembah Awan Suci.
Sekelompok orang mendarat tepat sebelum mereka memasuki wilayah dari Lembah Awan Suci sebagai sebuah tanda penghormatan.
Para penjaga yang berada di luar lembah langsung mengamati salah satu dari mereka yang baru saja datang, sosok yang mereka amati adalah seorang pria berpakaian putih dan memiliki rambut berwarna abu-abu, selain itu dia memancarkan aura yang luar biasa.
Hanya ada satu orang di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia yang memiliki penampilan seperti itu, sehingga membuat sosoknya tampak menonjol seperti matahari di siang hari.
"Nama saya Ye Futian, dan saya datang kemari untuk mengunjungi pemimpin lembah. Tolong sampaikan kedatangan saya pada atasan anda," ujar Ye Futian sambil menangkupkan tangannya. Dia bersikap sangat sopan dan penuh hormat.
Para penjaga tampak terkejut saat mengetahui bahwa pria itu adalah Ye Futian.
"Silahkan tunggu sebentar, Saint Ye." Seorang penjaga masuk ke dalam untuk menyampaikan berita mengenai kedatangannya. Tidak lama kemudian, satu sosok lainnya keluar untuk menyambut kelompok Ye Futian memasuki Lembah Awan Suci.
"Maafkan kami, Saint Ye. Ada tamu terhormat yang datang berkunjung di Lembah Awan Suci hari ini, dan karena itulah anda harus menunggu terlebih dahulu," sosok yang menyambutnya memberikan penjelasan pada Ye Futian.
"Tidak apa-apa. Lagipula saya datang kemari hanya untuk berkunjung. Silahkan tunjukkan jalannya," jawab Ye Futian, tapi dia masih merasa penasaran. Dari penjelasan yang disampaikan oleh pria yang menyambut mereka ini, sudah ada seseorang yang datang berkunjung sebelum mereka, dan tampaknya orang-orang itu memiliki status yang luar biasa, dan kini dia bertanya-tanya siapa identitas mereka sebenarnya.
Akhirnya Ye Futian dan kelompoknya tiba di sebuah aula kuno yang megah, dan sudah ada cukup banyak orang yang berada di tempat itu.
Ye Futian melihat beberapa wajah yang dikenalnya di antara kerumunan orang di depannya. Gongsun Zhong, Gongsun Ni, Gongsun Xuan, dan beberapa kultivator lainnya berada di sana.
Gongsun Zhong tidak tahu harus bersikap seperti apa saat dia melihat kehadiran Ye Futian. Dia telah meremehkannya selama perjamuan ulang tahun Tuan Xiao berlangsung bertahun-tahun yang lalu. Itu adalah bukti dari kesombongannya, yang berasal dari bakatnya yang luar biasa.
Namun, dia juga ingat apa yang telah terjadi di Pertempuran Dunia Kosong kala itu.
Saat ini, nama Ye Futian telah dikenal dimana-mana.
Dia telah merelakan obsesinya pada Xia Qingyuan saat berada di Pertempuran Dunia Kosong, dan dia tidak begitu membenci Ye Futian, namun apa yang telah terjadi kala itu tetap meninggalkan kesan mendalam pada dirinya.
"Saudara Gongsun." Ye Futian menangkupkan tangannya dan tersenyum saat dia menyapa Gongsun Zhong, tampaknya dia tidak peduli dengan konflik yang mereka alami kala itu. Dia bisa menebak bahwa Gongsun Zhong juga telah mengalami banyak hal.
Gongsun tertegun sejenak saat dia melihat Ye Futian menyapanya, sebelum dia menghela napas dalam-dalam.
Tampaknya perbedaan antara dirinya dan Ye Futian kini menjadi semakin besar.
Kemudian Gongsun Zhong menangkupkan tangannya dan membalas sapaan Ye Futian.
"Nona Ni, Nona Xuan, sudah lama kita tidak bertemu satu sama lain." Ye Futian mengalihkan pandangannya pada Gongsun bersaudari. Luo Fan juga datang kemari, dan Ye Futian sengaja membawa kakaknya itu kemari. Karena Kakak Kelima dan Gongsun Xuan saling menyukai, dia tidak keberatan membantu hubungan mereka berdua dan memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk bertemu satu sama lain.
Adapun hasilnya, dia tidak akan memaksakan apa-pun dan membiarkan segala sesuatunya berjalan apa adanya.
"Benar, sudah lama sekali." Dua bersaudari itu mengangguk. Mereka berkenalan saat Pertempuran Dunia Kosong berlangsung.
Gongsun Xuan mengalihkan pandangannya pada Luo Fan, yang sedang menggaruk-garuk kepalanya dan berkata, "Yah, Lembah Awan Suci adalah sebuah tempat yang sangat luas."
"Kau ingin berkeliling denganku?" ujar Gongsun Xuan sambil menatapnya.
Kedua mata Luo Fans berbinar, namun Ye Futian langsung menimpali, "Kakak Kelima mengetahui beberapa hal tentang seni armorer. Jika kau bersedia menemaninya berkeliling di Lembah Awan Suci, aku yakin dia akan merasa senang."
"Benarkah begitu?" tiba-tiba terdengar sebuah suara yang keras. "Kalau begitu, suruh Kakak Kelima-mu untuk datang kemari lebih sering. Hal itu akan membuatnya banyak belajar mengenai seni armorer yang bagus di sini."
Ye Futian menoleh dan melihat bahwa sosok yang baru saja berbicara adalah seorang Tetua yang mengenakan jubah berwarna emas, yang tampak tersenyum saat dia memandang ke arah kelompok Ye Futian.
Selain itu terdapat pemuda lain yang tampak luar biasa di samping sang Tetua, dimana pemuda itu menatap ke arah Ye Futian sambil tersenyum.
"Nama saya Ye Futian, saya datang kemari untuk berkunjung, pemimpin lembah," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat.
Kemudian dia menatap ke arah pemuda yang berada di samping pemimpin lembah dan berkata, "Salam hormat, Yang Mulia."
Meskipun ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan pemuda itu, namun aura dan penampilannya memiliki beberapa kesamaan dengan Kaisar Xia dan Xia Lun. Ditambah lagi, dia adalah seorang tamu terhormat yang didampingi oleh sang pemimpin lembah secara pribadi, yang menunjukkan seperti apa statusnya.
Pemuda itu tidak lain adalah pangeran keempat, Xia Kun.
Xia Kun memandang ke arah Ye Futian dan tersenyum, lalu dia berkata, "Tidak mengherankan bahwa dua adik perempuanku saling berselisih di Istana Kekaisaran. Kau benar-benar orang nomor satu dari generasiku di Dunia Kaisar Xia."
"Anda terlalu baik, Yang Mulia," ujar Ye Futian sambil tersenyum.
"Kata-kata Yang Mulia memang benar adanya. Tidak perlu diragukan lagi bahwa tidak ada satu-pun kultivator dari generasimu di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia yang mampu mengalahkanmu." Kemudian pemimpin lembah menambahkan kata-katanya sambil tersenyum, "Oh ya, ada urusan apa sehingga kau datang ke Lembah Awan Suci hari ini?"
"Sejujurnya, saya datang kemari untuk meminta bantuan anda dalam hal-hal yang berhubungan dengan seni armorer, senior." Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya tanpa basa-basi, "Namun, saya tidak berani meminta bantuan seperti itu dari anda tanpa memberikan imbalan apa-pun pada anda. Saya ingin menawarkan sebuah sutra pedang tingkat atas yang saya dapatkan di Dinasti Dali sebagai biaya pembayarannya. Saya juga akan membayar biaya dari bahan pembuatannya dengan batu spiritual."
Pemimpin lembah mengangguk saat dia mendengar Ye Futian berbicara. Ye Futian adalah salah satu sosok terhebat di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia. Jika Ye Futian mengajukan permintaan seperti itu melalui sang Puteri, Lembah Awan Suci pasti akan menyetujuinya.
Namun, Ye Futian tidak melakukan hal tersebut. Justru dia datang secara pribadi dan meminta bantuan dengan membayar harga normal. Tindakannya itu membuat pemimpin lembah terkesan, dimana dia berpikir bahwa pemuda itu adalah orang yang baik.
"Tidak masalah." Pemimpin lembah tidak menunjukkan keraguan dan langsung menyetujuinya. Karena Ye Futian bersikap hormat padanya, maka dia akan memperlakukan hal yang sama padanya.
"Terima kasih, pemimpin lembah." Ye Futian mengulurkan tangannya dan menyerahkan sutra yang dia maksud pada pemimpin lembah, sambil berkata, "Ini adalah sutra pedang tingkat tinggi yang sebelumnya sempat menghilang di Dinasti Dali. Sutra pedang ini disebut sebagai Pedang Kasyapa."
Pemimpin lembah mengambilnya dan membolak-balik halaman sutra itu dengan serius, menganggapnya sebagai sesuatu yang berharga. Kemudian dia berbalik pada Ye Futian dan berkata, "Ini memang sebuah metode kultivasi yang berharga. Peralatan ritual seperti apa yang kau inginkan?"
"Pedang." Ye Futian berkata, "Saya menginginkan sebilah pedang yang mampu digabungkan dengan Roh Kehidupan saya ke dalamnya, serta sejumlah pedang ruang dan waktu."
Pedang-pedang itu adalah sesuatu yang dia inginkan untuk Yaya.
Saat ini tingkat kultivasi Yaya belum kembali ke kondisi terkuatnya. Pertempuran yang dia jalani sebelumnya telah membawa dampak besar baginya, dan Ye Futian tidak ingin melihat hal seperti itu terjadi lagi. Karena itulah, dia menginginkan sejumlah pedang yang dibuat oleh Lembah Awan Suci untuk membantunya dalam pertempuran-pertempuran di masa depan.
Jika dia meminta sesuatu seperti itu dari pemimpin lembah, tentu saja dia mengharapkan hasil jadi yang berkualitas tinggi, yang pasti akan memakan biaya cukup besar.
Lagipula itu adalah benda-benda yang tidak mampu dibuat oleh armorer biasa.
"Tidak masalah." Kemudian pemimpin lembah bertanya, "Kapan kau ingin pedang-pedangmu selesai dibuat?"
"Semakin cepat, semakin baik," jawab Ye Futian.
Kemudian pemimpin lembah memandang ke arah pangeran keempat, yang berkata, "Saya tidak keberatan jika anda memenuhi permintaannya terlebih dahulu; Saya tidak terburu-buru."
"Apakah anda juga datang kemari untuk hal-hal yang berkaitan dengan seni armorer, Yang Mulia? Kalau begitu, saya tidak keberatan apabila permintaan saya ditunda terlebih dahulu," ujar Ye Futian.
"Tidak apa-apa. Sebaiknya permintaanmu diselesaikan terlebih dahulu," ujar Xia Kun sambil tersenyum.
"Terima kasih, Yang Mulia," Ye Futian berterima kasih pada pangeran keempat.
"Nah, kalau begitu, mari kita langsung membuatnya. Jika kau menginginkan sebuah peralatan ritual yang mampu digabungkan dengan Roh Kehidupanmu, sebaiknya kau tetap tinggal di sini dan membantu dalam proses pembuatannya."
"Kalau begitu saya akan merepotkan anda di Lembah Awan Suci untuk sementara waktu, senior," Ye Futian mengangguk.
Kemudian Xia Kun berkata, "Pemimpin lembah, saya pamit undur diri dulu,"
"Baiklah. Sampai jumpa, Yang Mulia." Pemimpin lembah mengangguk dan memerintahkan bawahannya untuk mengantarkan sang pangeran pergi sementara dia membawa Ye Futian ke tempat lain dan mengaktifkan bengkelnya.
Beberapa hari kemudian, kobaran api keemasan yang melesat ke atas langit terlihat di menara tempa dari Lembah Awan Suci.
Banyak orang menyaksikan sang pemimpin lembah bekerja.
Terdapat sebuah matriks raksasa yang mengerikan di bagian depan, dimana aura pedang dunia terus menerus terbentuk dan menyatu di dalam matriks tersebut. Tampaknya ada sebilah pedang berbentuk daun yang muncul di atas matriks tersebut.
Cuaca di atas pedang itu langsung berubah, area di sekitar mereka diselimuti oleh kekuatan yang menyesakkan. Diagram-diagram dari teknik pedang yang mengerikan diproyeksikan di atas langit, mengelilingi pedang berbentuk daun itu.
Satu sosok berambut abu-abu sedang duduk bersila dan mengerahkan auranya ke dalam matriks tersebut, menggabungkan aura Saint miliknya sambil merasakan sebuah kekuatan yang mengerikan di bagian depan, menyatu dengan auranya.
Pemimpin lembah membentuk sebuah mudra di tangannya. Dalam sekejap aura pedang tak terbatas menerjang dari dalam matriks menuju ke bawah, mengikuti diagram-diagram yang mengerikan itu dan mengalir ke dalam alis Ye Futian, membuat sekujur tubuhnya diselimuti oleh cahaya suci.
Kekuatan dari Jalur Agung tersimpan di dalam pedang tersebut. Seberapa besar kekuatan yang dapat dikeluarkan oleh pedang itu bergantung pada kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian.
Cahaya yang tak terbatas mengalir ke dalam alis Ye Futian untuk beberapa saat. Aura pedang berputar-putar di sekelilingnya sebelum area di sekitarnya kembali tenang seperti biasanya. Pemimpin lembah memerintahkan para penonton dan semua orang untuk pergi, meninggalkan Ye Futian duduk bersila di tempatnya.
Cahaya suci berkilauan di dalam pikirannya, yang menyebabkan aura kaisar berkumpul di alisnya, kemudian dimasukkan ke dalam pedang tersebut.
Dia datang ke Lembah Awan Suci untuk mendapatkan satu senjata rahasia untuk dirinya sendiri, sehingga memungkinkan dirinya untuk membuat kejutan pada saat-saat penting, yang nantinya akan memungkinkannya untuk mengakhiri lawannya tanpa mempedulikan perbedaan tingkat Plane.
Setelah beberapa saat, aura pedang yang mengelilinginya perlahan-lahan menghilang. Cahaya yang bersinar di alisnya juga telah lenyap, dan baru pada saat itulah dia berdiri dari tempatnya dan pergi.
Keesokan harinya, pemimpin lembah mulai membuat pedang-pedang lainnya. Prosesnya bahkan memakan waktu lebih lama, dan baru berakhir saat dia selesai membuat beberapa pedang ruang dan waktu untuk Ye Futian.
Dia menyimpan pedang-pedang itu dan memandang ke arah pemimpin lembah, lalu berkata, "Terima kasih atas semua kerja keras yang telah anda lakukan, pemimpin lembah. Saya berhutang pada anda."
"Aku hanya melakukan apa yang kubisa. Kau tidak perlu berterima kasih seperti itu," jawab pemimpin lembah.
"Jika ada sesuatu yang anda butuhkan di masa depan, jangan ragu untuk memberitahu saya," ujar Ye Futian.
"Baiklah." Pemimpin lembah mengangguk sambil tersenyum dan tidak menolak penawaran dari Ye Futian.
Kemudian Ye Futian pergi bersama kelompoknya.
Banyak pemikiran terlintas di benak Pemimpin Lembah Awan Suci saat dia menyaksikan Ye Futian pergi. Kunjungan ini sepertinya adalah sebuah kunjungan dimana Ye Futian meminta bantuannya untuk membuat sesuatu, tetapi sebenarnya kunjungan ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik di antara mereka berdua. Pada saat yang sama, kunjungan ini juga menyelesaikan konflik antara Ye Futian dan Gongsun Zhong bertahun-tahun yang lalu.
Lagipula tidak ada yang mengetahui Dunia Kaisar Xia akan menjadi milik siapa di masa depan.