Legenda Futian

Tidak Masuk Akal



Tidak Masuk Akal

1Para penjaga dari Istana Bliss menyaksikan apa yang telah terjadi dengan takjub. Ribuan aura pedang turun ke bawah dan menghujani area di sekitar mereka. Kekuatan dari serangan itu terus meningkat, dan bangunan-bangunan runtuh satu per satu saat rentetan serangan itu mendarat.     

Tempat itu benar-benar telah berubah menjadi reruntuhan hanya dalam waktu singkat.     

Banyak kultivator satu per satu melesat di atas langit, dan kekuatan yang dahsyat dari para Saint telah menyebar di udara.     

Orang-orang yang berada di kejauhan dikejutkan oleh pemandangan itu, dan mereka semua memusatkan pandangan mereka ke arah Istana Bliss.     

Orang macam apa yang hendak menghancurkan Istana Bliss seperti itu?     

Aura Saint terpancar di salah satu aula dari Istana Bliss yang telah dihancurkan. Tatapan mata dari satu sosok berjubah perak menembus udara dari bawah.     

Sosok itu melangkah keluar dan berubah menjadi seberkas cahaya berwarna perak yang menyilaukan. Dia mengayunkan lengan bajunya, dan dalam sekejap kekuatan pelahap yang mengerikan menyelimuti dunia di sekitarnya, yang menyebabkan aura pedang di udara kini mengincar lengan bajunya.     

Sosok berjubah perak itu terus bergerak ke depan saat rambut panjangnya berkibar di udara. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh cahaya perak yang sangat menyilaukan.     

Ye Futian perlahan-lahan naik ke udara dan memandang ke arah sosok yang berada di hadapannya. Pada saat berikutnya, Pedang Kasyapa menghujani lawannya saat bilah-bilah pedang itu mengoyak ruang hampa. Ekspresi dari sosok berjubah perak itu sedikit berubah, dan sebuah suara gemuruh terdengar saat dia mengayunkan lengan bajunya. Setelah itu muncul sebuah lengan baju raksasa yang menyapu area di sekeliling mereka, menghisap hujan pedang itu ke dalamnya.     

Suara gemeretak yang keras terdengar di medan pertempuran, dan lengan baju itu langsung tercabik-cabik. Pedang Kasyapa terus melesat ke depan dan mengoyak lengan baju yang panjang milik sosok berjubah perak itu, hingga akhirnya menusuk lengannya.     

Disertai dengan suara jeritan yang mengerikan, sosok itu kini tampak berlumuran darah dan wajahnya menjadi pucat pasi.     

"Siapa yang berani membuat kekacauan di sini?" Tiba-tiba sebuah suara yang keras dan bergemuruh terdengar di sekeliling mereka. Banyak aliran dari tekanan Saint dikerahkan menuju tempat Ye Futian berada.     

Tubuh Ye Futian masih berdiri tegak di atas langit, dan aura pedang mengitari tubuhnya. Dia berbalik ke arah orang-orang dari Istana Bliss dan bertanya, "Dimana Bai Ze?"     

Banyak kultivator dari Istana Bliss bermunculan, dan tatapan mata mereka dipenuhi dengan keinginan membunuh. Namun, pada saat itu, ada seorang wanita lainnya yang muncul di belakang Ye Futian. Tiba-tiba, sebuah diagram pedang raksasa muncul di atas langit. Aura pedang yang tak terbatas berdentangan di seluruh penjuru langit yang luas, saat aura-aura pedang itu menyatu ke dalam diagram pedang yang berada di atas langit.     

Kekuatan pedang menyelimuti seluruh area dari Istana Bliss saat diagram pedang itu berputar. Cahaya pedang yang menyilaukan muncul di atas Istana Bliss, yang menimbulkan banyak retakan dimana-mana.     

Pemandangan itu membuat banyak Saint di Istana Bliss memusatkan pandangan mereka pada diagram pedang yang berada di atas langit. Setelah itu ekspresi mereka tampak suram.     

Tingkat kultivasi mereka tentu saja memungkinkan mereka untuk merasakan kekuatan yang tersembunyi di dalam diagram pedang tersebut.     

Jika pedang tersebut dijatuhkan, itu bukanlah sesuatu yang dapat diatasi oleh para Saint di tingkat True Self Plane.     

Ditambah lagi, orang-orang itu tampaknya bukanlah kultivator dari Kota Qianye.     

Kapan Bai Ze menyinggung orang yang begitu kuat?     

"Kalian ini siapa?" Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari puncak Istana Bliss. Cahaya yang menyilaukan bersinar terang saat dikerahkan ke atas langit. Seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah berwarna emas terlihat berdiri di atas sana. Cahaya yang menyilaukan tampaknya bersinar di atas kepalanya, menghujani area di sekitarnya. Ditambah lagi, tekanan Saint tampaknya telah menyelimuti seluruh penjuru langit.     

Tatapan matanya terasa lebih tajam daripada bilah-bilah pedang saat dia menatap ke arah Yaya yang berada di udara.     

Yaya tidak menanggapi pertanyaan tersebut. Kemudian sosok yang menyilaukan itu menundukkan kepalanya dan menatap ke arah Ye Futian yang berada di bawah.     

Tidak lama kemudian, satu sosok berpakaian putih perlahan-lahan naik ke udara di dalam area Istana Bliss. Pakaiannya tampak begitu bersih. Dia mengarahkan pandangannya pada Ye Futian yang berada di kejauhan dengan tatapan sedingin es.     

Dia merasa terkejut saat mengetahui bahwa seseorang yang dia temui di sebuah restoran belum lama ini, kini telah menerobos ke dalam Istana Bliss.     

"Bai Ze, kau mengenalnya?" Pria paruh baya yang menyilaukan itu tidak lain adalah pemimpin dari Istana Bliss. Dia bertanya sambil menatap ke arah Bai Ze.     

"Guru, dia adalah seseorang yang saya temui belum lama ini di sebuah restoran dan dia berasal dari dunia renhuang lain." Bai Ze menjawab pertanyaan dari gurunya, kemudian dia menoleh ke arah Ye Futian dan bertanya, "Kau melakukan hal ini untuk gadis itu?"     

Apakah dia datang ke Istana Bliss, yang merupakan salah satu pasukan besar di Kota Qianye, untuk alasan seperti itu?     

Meskipun telah berlatih selama bertahun-tahun, Bai Ze belum pernah bertemu seseorang segila ini sebelumnya.     

Ye Futian berjalan menghampirinya dan berkata, "Kau mengatakan bahwa kau memang berhak untuk memutuskan apakah gadis itu akan hidup atau mati. Oleh karena itu, daripada kau terus menjalani kehidupan yang penuh dosa, sebaiknya kau mati saja."     

"Mari kita lihat apakah kau pantas untuk menentukan nasibku." Bai Ze melangkah ke depan. Tablet-tablet berwarna emas muncul di udara saat dia mengambil langkah, dimana setiap tablet itu memiliki huruf-huruf yang terukir di permukaannya—Bliss [1][1].     

Tablet yang tak terhitung jumlahnya kini berputar-putar di udara, dimana semua tablet itu dipenuhi dengan kekuatan suci yang mengerikan. Siapa-pun yang menatap ke arah tablet-tablet itu sepertinya akan berhalusinasi, terhisap ke dalam dunia tablet.     

'Ilusi?' pikir Ye Futian dalam hati.     

Seberkas cahaya berwarna emas melesat dari kedua mata Ye Futian secara tiba-tiba, sehingga memungkinkannya untuk melihat segalanya dengan lebih jelas. Kemudian tablet-tablet itu melesat ke arahnya pada saat yang bersamaan.     

Ye Futian melangkah ke depan dan aura pedang masih berputar-putar di sekelilingnya. Ketika tablet-tablet itu tiba, Pedang Kasyapa mengoyaknya, yang menyebabkan semua tablet itu hancur satu per satu.     

Bai Ze mengayunkan tangannya saat dia menyaksikan sosok yang menakjubkan itu bergerak ke arahnya. Setelah itu, sebuah tablet raksasa yang terlihat seolah-olah berasal dari surga muncul secara tiba-tiba, langsung terbang menuju Ye Futian dan membuatnya tidak mungkin bisa melarikan diri. Pedang Kasyapa muncul di hadapan Ye Futian, namun pedang itu tidak mampu menembus tablet tersebut. Cahaya suci yang menyilaukan dan tak terbatas terpancar dari tablet raksasa itu, menyebabkan ilusi yang berlapis-lapis menimpa semua orang yang menatap ke arah tablet tersebut.     

Ye Futian bergerak, dan area di sekitarnya berguncang seolah-olah setiap langkah yang diambilnya berbobot ribuan pon. Dia mengulurkan tangannya dan memusatkan aura dari Jalur Agung pada kepalan tinjunya, yang kemudian memancarkan cahaya menyilaukan.     

Ye Futian mengerahkan kepalan tinjunya sebelum dia berada cukup dekat dengan lawannya. Satu per satu lapisan dari Kepalan Tinju Huangting menghantam tablet raksasa itu.     

Dalam sekejap, retakan yang tak terhitung jumlahnya muncul pada tablet itu dari titik dimana kepalan tinju Ye Futian mendarat. Kemudian tablet itu hancur disertai dengan suara ledakan yang keras.     

Kemudian dia mengangkat tangannya dan membuat gerakan mencengkeram di udara. Dalam sekejap, Bai Ze merasa seolah-olah area di sekitarnya telah tersegel. Dia memegang sebuah tombak emas di tangannya, yang berkilauan dengan cahaya.     

Pada saat itu, bilah-bilah pedang turun dari atas langit secara tiba-tiba, melesat melintasi ruang hampa dan langsung mengarah pada Bai Ze. Kemudian dia mengayunkan tombaknya di udara dan membuat ilusi-ilusi itu menjadi nyata.     

Bilah-bilah pedang itu tak ada habisnya, dan diikuti dengan suara sayatan yang pelan, pedang-pedang itu berhasil menusuk tubuh Bai Ze.     

Namun, pada saat itu, sang pemimpin istana mulai bergerak. Dia membuat gerakan mencengkeram dengan tangannya dan menyebabkan sebuah kekuatan yang tak berbentuk menyelimuti tubuh Bai Ze. Bilah-bilah pedang itu masih menghujani tubuhnya, namun serangan itu tidak mampu menembus dinding penghalang tersebut.     

Sementara itu, diagram pedang yang berada di atas langit mengeluarkan aura pedang yang mengerikan dan seberkas sinar pedang yang sangat menyilaukan melesat di udara, langsung mengarah menuju tubuh sang pemimpin dari Istana Bliss.     

Sang pemimpin istana memandang ke arah langit dan bergerak. Area di sekitarnya ikut berguncang bersamanya, dan semua orang yang berada di sekelilingnya dapat merasa tubuh mereka bergetar. Cuaca di area tersebut telah berubah, dan tablet yang tak terhitung jumlahnya langsung melesat di udara.     

Cahaya suci telah memenuhi seluruh penjuru dari Istana Bliss, dan aura pedang suci yang tak terhitung jumlahnya menghujani area tersebut dari dalam diagram pedang. Semua kultivator tampak waspada, dan terdapat sebilah pedang pembelah-langit yang muncul di bagian tengah, yang mencabik-cabik segala sesuatu yang berada di sekitarnya dan menghancurkan semua tablet itu saat pedang tersebut bergerak menuju sang pemimpin istana.     

Tablet-tablet emas tak terbatas yang melesat ke arah Yaya tampaknya telah dirubah menjadi ribuan segel kuno, namun tidak ada satu-pun dari segel itu yang mampu bertahan dari cahaya yang dipancarkan oleh diagram pedang yang berada di atas langit.     

Kemudian sang pemimpin istana mengulurkan telapak tangannya. Cahaya suci yang tak terbatas menyelimuti sekujur tubuhnya, dan cahaya emas yang menyilaukan kini berubah menjadi tablet yang tak terhitung jumlahnya. Tubuhnya semakin membesar dan menyatu dengan tablet yang tak terbatas itu. Kemudian dia mencoba untuk menyerang pedang yang mengoyak ruang hampa itu dengan tangan kosong.     

Rentetan suara gemuruh yang mengerikan terdengar dimana-mana saat pedang dan tangan itu bertabrakan. Istana Bliss akan runtuh, dan bangunan yang menjulang tinggi itu dihancurkan dalam waktu singkat. Permukaan tanah yang berada di bawah sang pemimpin istana telah hancur berantakan, dengan dihiasi oleh banyak retakan yang terus menerus menyebar.     

*Boom* Suara gemuruh kembali terdengar, dan semua orang yang berada cukup dekat dari sumber suara merasa seolah-olah gendang telinga mereka akan pecah. Kemudian semua orang menyaksikan sang pemimpin istana naik ke udara dan menerjang ke arah Yaya. Dia melancarkan serangan dengan kedua tangannya, dimana setiap serangan itu tampaknya mampu menimbulkan dampak yang mengerikan.     

"Seorang Saint tingkat Flawless Holiness." Ye Futian memandang ke arah pertempuran yang sedang terjadi di atas langit. Tubuh sang pemimpin istana berkilauan. Cahaya suci yang menyelimuti tubuhnya tampak sempurna, dan tidak ada satu-pun kelemahan yang dapat ditemukan darinya. Kekuatannya begitu dahsyat sehingga matriks pedang milik Yaya-pun tidak akan mampu mengatasinya dengan satu serangan.     

"Bunuh dia." Pakaian Bai Ze yang berwarna putih kini berlumuran darah. Dia memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan dingin, dan setelah mendengar kata-kata Bai Ze, para Saint dari Istana Bliss mengalihkan perhatian mereka pada Ye Futian.     

"Tidak ada seorang-pun kecuali pemimpin dari Istana Bliss dan Bai Ze yang akan terbunuh. Mulai hari ini Istana Bliss akan dibubarkan. Siapa-pun yang berani ikut campur akan dibunuh tanpa pandang bulu," ujar Ye Futian dengan suara keras. Suaranya bergema di udara dan berhasil membuat semua kultivator yang berada di sekitar mereka tertegun. Para Saint dari Istana Bliss kini menatap ke arah Ye Futian, dan tidak ada satu-pun dari mereka yang berani bergerak.     

Sementara itu, pertempuran yang bergejolak di atas langit berlangsung sangat sengit. Setiap serangan yang dilancarkan oleh sang pemimpin istana tampaknya telah menyebabkan area di sekitar mereka bergemuruh. Sepertinya terdapat jutaan tablet yang berada di udara, namun tidak ada satu-pun dari tablet-tablet itu yang mampu menembus pedang milik Yaya. Ditambah lagi, diagram pedang yang berada di belakang Yaya sepertinya masih terus membesar, hingga menutupi langit. Banyak pendekar pedang dari Kota Qianye melesat ke udara dan terbang menuju diagram tersebut.     

Aura pedang dari para pendekar itu sepertinya akan meledak dari tubuh mereka masing-masing.     

Sang pemimpin istana tentu saja menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dan segera mengerahkan kekuatannya secara maksimal ke dalam serangannya, seolah-olah dia hendak memanggil datangnya hari kiamat.     

"Aku akan menyerahkan Bai Ze pada kalian." Tiba-tiba terdengar sebuah suara, yang membuat banyak orang merinding. 'Apakah sang pemimpin istana akan kalah?' mereka bertanya-tanya dalam hati.     

Yaya bergerak saat suara sang pemimpin istana terdengar. Cahaya dari diagram pedang bergerak bersama tubuhnya. Tampaknya ada sebuah sinar yang muncul di atas langit, seolah-olah sinar itu hendak mencabik-cabik segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Cahaya pedang meledak dan menghujani permukaan tanah. Tablet yang tak terhitung jumlahnya hancur dalam sekejap. Area di sekitar mereka sepertinya telah terhenti, dan banyak orang menyaksikan seberkas cahaya pedang muncul di tubuh tegap sang pemimpin istana, mencabik-cabiknya secara perlahan-lahan.     

Dia mendongak dan menatap ke arah langit. Tatapan matanya menunjukkan penolakan untuk menerima apa yang sedang terjadi saat ini.     

'Apakah aku akan mati?' dia bertanya-tanya.     

Bahkan di Dunia Naga Merah, para Saint tingkat Flawless Holiness dianggap sebagai sosok yang sangat kuat, tetapi pada akhirnya dia tewas terbunuh sebelum dia mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi.     

Semua itu terdengar tidak masuk akal.     

Bukan hanya sang pemimpin istana yang berpikir demikian. Banyak orang menyaksikan apa yang telah terjadi di atas langit, dan mereka semua tampak tercengang, mendapati perubahan situasi itu sungguh tidak masuk akal.     

Pemandangan itu sangat mengejutkan bagi mereka semua.     

Kemudian seberkas cahaya pedang yang menyilaukan seolah-olah membutakan mata semua orang yang melihatnya. Pada saat berikutnya, tubuh sang pemimpin istana hancur tak bersisa akibat cahaya pedang itu.     

"Tidak..." Bai Ze menatap ke arah langit, dan matanya tetap terbuka lebar meskipun cahaya itu sangat menyilaukan. Tatapan matanya tertuju pada medan pertempuran di atas langit.     

Dia tidak dapat mempercayai fakta bahwa gurunya baru saja tewas terbunuh.     

Seorang Saint tingkat Flawless Holiness telah tewas hanya karena tindakannya yang mengabaikan nasib seorang gadis kecil.     

Dia bertanya-tanya apakah semua ini telah ditakdirkan sejak awal.     

---     

[1] Bliss artinya adalah kebahagiaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.