Bertemu Wajah Lama
Bertemu Wajah Lama
"Saudara Ye, beritahu Yu Sheng untuk mengikutinya. Ada pintu masuk khusus untuk mereka," ujar Shen Jun pada Ye Futian. Tidak lama kemudian, seorang Saint berjalan ke depan untuk memimpin jalan. Ye Futian mengangguk. Yu Sheng beserta para peserta lainnya mengikuti sang pemandu dan pergi menuju bagian bawah istana-istana tersebut.
Sementara itu, Shen Jun membawa Ye Futian dan kultivator lainnya ke bagian puncak dari cincin istana. Para penjaga sedang mengecek identitas mereka. Pada saat itu, Shen Jun berkata pada Ye Futian, "Mereka yang datang bersama para pemimpin kota diizinkan untuk menyaksikan pertempuran dari puncak istana."
Ye Futian mengangguk, dan semua orang kini pergi menuju puncak istana dan berjalan hingga mereka tiba di bagian tepi.
Dia memandang ke arah bangunan di depannya, yang terdiri dari deretan istana yang terhubung dalam pola sebuah cincin, dan terdapat sebuah area yang luas di bagian tengahnya. Lapisan tirai cahaya yang tak berbentuk menyelimuti tempat itu secara keseluruhan. Tirai itu benar-benar transparan dan tidak menghalangi pandangan orang-orang dari sudut mana-pun. Namun, para kultivator dapat dengan mudah merasakan kehadiran dari dinding penghalang tersebut.
Setiap lantai dari istana-istana itu memiliki koridor di bagian tepinya, memungkinkan para penonton untuk melihat bagian dalam dari tirai cahaya.
Disanalah Panggung Rising Dragon berada.
Ye Futian mengamati area itu dan menyadari bahwa setiap koridor dari istana-istana yang megah itu telah dipenuhi oleh banyak orang.
Beberapa dari mereka terlihat sedang memandang orang-orang yang berada di puncak istana, yaitu mereka yang memiliki status tertinggi. Mereka bahkan tidak perlu membayar sepeser-pun untuk menyaksikan pertempuran ini. Namun, semua orang yang berada di dalam istana diharuskan membayar tiket masuk dengan menggunakan batu spiritual sebelum mereka diperbolehkan masuk ke dalam istana untuk menyaksikan pertempuran.
Ada banyak orang yang memandang ke arah kelompok Ye Futian. Mereka juga berada di puncak istana—yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari kantor pemimpin kota lainnya di Dunia Naga Merah.
"Rupanya ada orang-orang dari Kota Qianye yang berani melangkahkan kaki ke atas Panggung Rising Dragon, ya?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara di dekat mereka, dan orang yang baru saja berbicara adalah seorang Saint yang seusia dengan Shen Jun. Sama seperti Shen Jun, dia adalah seseorang dari kantor pemimpin kota di kota lainnya.
Shen Jun memandang ke arah lawan bicaranya dan berkata, "Perwakilan dari Kota Qianye kali ini akan menunjukkan kehebatannya."
"Oh ya? Lawan bicaranya itu menyeringai dan berkata, "Bukankah itu adalah sesuatu yang pantas untuk dinanti-nantikan?"
Semakin banyak orang yang berdatangan, dan jumlahnya begitu mengejutkan sehingga tempat itu menjadi penuh sesak.
Sekelompok orang muncul di puncak istana yang berada di seberang tempat Ye Futian saat ini. Mereka berjalan ke arah tribun penonton di bagian tepi istana mereka.
Aura dari orang-orang itu terasa sangat luar biasa. Seorang pria dan seorang wanita memimpin kelompok tersebut, dimana pria itu terlihat sangat tampan dan gagah, sementara penampilan wanita itu tampaknya nyaris sempurna. Dia memiliki lekuk tubuh yang indah, dan wajahnya yang cantik memiliki semacam pesona iblis, yang membuatnya terlihat sangat mempesona.
Mereka menempati tempat duduk mereka masing-masing, dan banyak orang yang memandang ke arah mereka saling bergumam satu sama lain.
'Apakah dua bersaudara itu datang kemari untuk menyaksikan pertempuran? Apakah mereka datang kemari untuk melihat siapa yang akan menjadi lawan mereka di masa depan?' mereka bertanya-tanya dalam hati.
Kemudian mereka berdua mengalihkan pandangan mereka ke bagian bawah dari Panggung Rising Dragon. Gerbang perunggu yang menghubungkan istana dengan panggung masih tertutup rapat, dan orang-orang yang akan berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon saat ini masih belum muncul.
Semua orang bertanya-tanya apakah akan ada sosok terkemuka yang muncul dalam pertempuran kali ini.
"Yang Mulia, mengapa sang Puteri harus datang jauh-jauh kemari? Bahkan jika benar-benar ada sosok yang luar biasa di antara para peserta dalam pertempuran kali ini, bagaimana mungkin mereka dapat menandingi sang Puteri dan anda, Yang Mulia? Sepertinya tidak akan ada seorang-pun yang mampu menyamai tingkat kita," seseorang yang berada di bagian samping menimpali. Tatapan matanya terlihat sangat tajam, dan tubuhnya tampaknya diselimuti oleh cahaya berwarna emas.
"Jialou Feng, ingatlah bahwa tempat ini adalah Dunia Naga Merah, bukan Dunia Kaisar Merak Iblis. Kultivator-kultivator kuat dapat ditemukan dimana-mana, dan ada pula para kultivator dari dunia renhuang lainnya di sini. Kita tidak boleh lengah," ujar wanita dengan kecantikan yang luar biasa itu. Namun, tatapan matanya tetap terlihat dingin dan tidak ramah.
Alasan mereka berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon adalah untuk menerobos batas kultivasi mereka dan melihat apakah mereka mampu mencapai Saint Plane. Mereka menganggap pertarungan ini sebagai sebuah ujian.
Tidak perlu dijelaskan lagi bahwa karena dia sudah berada di sana, dia akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat menerima imbalan dari Kaisar Naga Merah.
"Hei." Tiba-tiba terdengar suara yang sudah tidak asing dari kejauhan.
"Bos, coba lihat di sana."
Suara itu membuat Kong Xuan mengangkat kepalanya dan berbalik ke arah dimana suara itu berasal. Ketika dia akhirnya melihat sosok yang baru saja berbicara dengan jelas, dia tampak tercengang.
Pada saat berikutnya, sebuah aura sedingin es terpancar dari tubuhnya. Namun, kedua belah pihak dipisahkan oleh tirai cahaya yang tidak berbentuk itu. Meskipun tirai itu tidak menghalangi pandangan mereka, namun tetap saja tirai itu menghalangi aura dari kedua sisi tersebut.
'Monster sialan itu,' pikirnya dalam hati.
Tatapan mata Kong Xuan dipenuhi dengan keinginan membunuh. Kemudian dia langsung melihat sosok Ye Futian, yang berada di samping Elang Angin HItam.
'Apakah dia benar-benar berada di Dunia Naga Merah? Selain itu auranya. Tunggu, tidak mungkin…' pikirnya dalam hati.
*Whoosh* Cahaya emas yang sangat menyilaukan meledak dari tubuh Jialou Feng saat keinginan membunuh terpancar dari kedua matanya, yang menarik perhatian banyak orang di sekitar mereka.
'Bukankah dia adalah monster dari Kota Merak Iblis?' pikir Ye Futian dalam hati.
"Ye Futian!" Jialou Feng meraung, keinginan membunuhnya dapat terlihat dengan jelas oleh semua orang.
Penghinaan yang dia alami selama Pertempuran Dunia Kosong berlangsung bertahun-tahun yang lalu itu tidak akan pernah bisa dilupakan; itu adalah sebuah penghinaan yang luar biasa.
Jialou Feng pernah dikendalikan oleh Ye Futian, sehingga dia berbalik melawan rekannya sendiri, yang menyebabkan Dunia Kaisar Merak Iblis menjadi bahan tertawaan dalam Pertempuran Dunia Kosong kala itu.
"Kong..." Elang Angin Hitam hendak berbicara, namun Ye Futian langsung menampar elang itu, menyuruhnya untuk diam.
Pikiran mereka saling terhubung satu sama lain secara telepati, dan dia mengetahui apa yang ingin dikatakan oleh elang itu.
Elang itu hendak mengatakan kalimat provokasi yang pernah dia ucapkan bertahun-tahun yang lalu di Dunia Kosong.
Elang itu pernah berkata, "Kong Xuan, kemarilah dan layani tuanku…"
Apakah elang itu kecanduan untuk mengatakan hal yang sama saat dia berada di Dunia Kosong?
'Lihatlah dimana kita berada sekarang, elang bodoh,' pikir Ye Futian.
Saat ini mereka berada di Dunia Naga Merah. Fakta bahwa Kong bersaudara berada di sini menunjukkan bahwa mereka dikelilingi oleh kultivator-kultivator kuat. Jika elang itu kembali mengucapkan kalimat provokasi itu, Kong Xuan tidak akan berhenti sampai dia membunuh Elang Angin Hitam.
Apakah baj*ngan ini berpikir bahwa dia masih berada di medan pertempuran dari Dunia Kosong?
Dia membiarkan elang itu berbicara sesuka hatinya kala itu hanya untuk menjalankan strategi pertempuran dengan cara memprovokasi Kong Xuan.
Saat ini mereka sudah tidak perlu lagi meninggalkan kesan buruk bagi sang Puteri dari Dunia Kaisar Merak Iblis.
Elang Angin Hitam memandang ke arah Ye Futian dengan ekspresi sedih, bertanya-tanya mengapa tuannya mengizinkannya berbicara sesuka hatinya kala itu, namun kini dia melarangnya.
Tubuh Kong Xuan merinding saat dia mendengar satu kata yang diucapkan oleh Elang Angin Hitam, yang hampir membuatnya tersentak dari kursinya. Suara dari elang itu telah membuatnya trauma saat berada di Dunia Kosong.
"Elang ini perlu memperbaiki sopan santunnya, dan aku sudah memberinya pelajaran. Aku sudah meminta maaf atas apa yang telah terjadi selama Pertempuran Dunia Kosong berlangsung, dan aku berharap kau tidak lagi menyimpan dendam atas apa yang terjadi kala itu." Ye Futian mengangguk pada Kong Xuan sebagai tanda permintaan maaf, dimana dia tampak gagah saat melakukan hal tersebut.
Kong Xuan berhasil menenangkan dirinya karena sikap yang ditunjukkan oleh Ye Futian. Dia memandangnya dengan tatapan dingin dan tidak berkomentar apa-apa.
Tentu saja dia juga melihat sosok Xia Qingyuan. Namun di mata Kong Xuan dan pasukannya, Ye Futian dan elang itu terbukti menarik lebih banyak perhatian daripada sang Puteri.
Jialou Feng, yang berada di sampingnya, masih memancarkan keinginan membunuh yang luar biasa dari kedua matanya.
Ye Futian tersenyum dan mengangguk setelah melihat bahwa Kong Xuan tidak repot-repot menjawab pertanyaannya, kemudian dia mengalihkan pandangannya.
Shen Jun, yang berada di sampingnya, menatap Ye Futian dengan terkejut dan bertanya, "Kau mengenal Puteri Kong Xuan, Saudara Ye?"
"Dunia Kaisar Xia berada tepat di samping Dunia Kaisar Merak Iblis. Kami pernah bertarung di Pertempuran Dunia Kosong. Meskipun kami berdua adalah peserta dari pertempuran itu, kami berada di pihak yang berlawanan, itulah sebabnya mereka menyimpan dendam," jawab Ye Futian, dan Shen Jun mengangguk. Setidaknya dia mengetahui bahwa Dunia Kaisar Xia bertetangga dengan Dunia Kaisar Merak Iblis.
Tidak mengherankan apabila Ye Futian langsung meminta maaf. Tampaknya dia telah meninggalkan kesan buruk bagi Kong Xuan kala itu. Karena kedua belah pihak saat ini berada di Dunia Naga Merah, tentu saja dia merasa khawatir bahwa Kong Xuan ingin membalas dendam.
"Kong Xuan mampu tampil dengan menakjubkan di Panggung Rising Dragon dalam penyelenggaraan Pertempuran Sleeping Dragon beberapa bulan terakhir. Tidak ada orang lain yang mampu tampil lebih baik darinya. Aku berharap Yu Sheng dan yang lainnya akan dapat melakukan hal yang sama kali ini," ujar Shen Jun, dan tatapan matanya terlihat aneh.
'Jika Ye Futian pernah menyinggung Kong Xuan sebelumnya, mungkin kita harus mengucapkan belasungkawa pada Yu Sheng dan yang lainnya,' pikir Shen Jun.
"Kau pernah menyinggung Kong Xuan sebelumnya?" Situ Yan bertanya pada Ye Futian secara telepati.
"Ya," jawab Ye Futian.
"Beberapa monster iblis ikut berpartisipasi dalam pertempuran pada bulan-bulan sebelumya. Kong bersaudara tampil dengan memancarkan cahaya merak sembilan warna milik mereka, dan mereka nyaris tak terkalahkan. Mereka sangat kuat," Situ Yan mengingatkannya.
"Aku pernah bertarung melawannya," jawab Ye Futian.
Kong Xuan memang sangat kuat saat Pertempuran Dunia Kosong berlangsung. Bagaimanapun juga, dia adalah putri dari Kaisar Merak Iblis.
Saat ini Kong Xuan mungkin berada di puncak Sage Plane. Dia sudah semakin dekat dengan Saint Plane, jadi dia mungkin datang kemari untuk mencoba membuat terobosan menuju Saint Plane.
Namun, jika dia pada akhirnya harus bertarung melawan Yu Sheng...
Situ Yan tidak berkomentar apa-apa lagi, dia berharap keberuntungan akan berpihak pada Yu Sheng dan yang lainnya. Selain itu dia berharap tidak ada kultivator yang terlalu kuat dalam Pertempuran Sleeping Dragon kali ini.
Jika tidak, mungkin mereka akan tewas dalam pertempuran.
Shen Jun tidak memiliki niat baik dalam upayanya memancing Yu Sheng dan yang lainnya untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon. Dia melakukan semua itu untuk dirinya sendiri.
Jika ada siapa-pun di antara kelompok Yu Sheng yang berhasil tampil dengan baik, mereka akan berpartisipasi sebagai anggota dari Kota Qianye. Dengan demikian, penghargaan dari Kaisar Naga Merah akan jatuh ke tangan Kota Qianye.
Adapun konsekuensi dari kekalahan yang bisa saja terjadi, Shen Jun mungkin tidak peduli akan hal tersebut.
Saat ini terdengar sebuah suara yang memekakkan telinga, dan kerumunan orang yang memenuhi di istana langsung menjadi gempar. Suara geraman naga samar-samar mulai terdengar, dan matriks-matriks yang menghiasi permukaan tanah tampaknya telah menyala. Diagram-diagram matriks kini telah diaktifkan, dan pada saat berikutnya, satu sosok raksasa yang mengesankan terlihat pada diagram tersebut.
Sekujur tubuh dari sosok raksasa itu berwarna merah menyala. Itu adalah seekor naga merah yang berada di tingkat Saint.
Naga itu bergerak ke atas disertai dengan suara raungan yang memekakkan telinga, langit pun berguncang, dan naga itu melesat ke atas langit sambil berputar-putar di udara.
"Panggung Rising Dragon." Suara manusia terdengar dari arah naga merah itu, sambil meraung pada mereka yang berada di bagian bawah, dan tidak lama kemudian gerbang-gerbang perunggu itu terbuka.
Cahaya yang menyilaukan bersinar terang dan dari setiap gerbang di sudut yang berbeda-beda, muncullah para kultivator yang akan berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon satu per satu.
Dalam sekejap, ketegangan para penonton dalam setiap istana telah mencapai titik klimaks. Sorak-sorai yang memekakkan telinga terdengar dimana-mana, suara itu seakan mampu merusak gendang telinga orang-orang.
Ye Futian mengalihkan pandangannya dan melihat kelompok Yu Sheng sedang berjalan menuju Panggung Rising Dragon.
Hanya ada satu pertempuran dalam Pertempuran Sleeping Dragon, dimana semua kultivator akan bertarung secara brutal pada saat yang bersamaan!