Melewati Rise of the Dragon
Melewati Rise of the Dragon
Sosok dewa perang yang berapi-api milik Yan Tong menatap ke arah sosok petarung iblis yang berukuran sama besar dengannya itu. Sosok dewa perang milik Yan Tong, yang diselimuti dalam cahaya, terlihat sangat kontras dengan kegelapan yang menyelimuti sosok petarung milik Yu Sheng. Seolah-olah keduanya ditakdirkan untuk menjadi musuh bebuyutan satu sama lain.
Aliran lava yang tak berbatas menyebar dan menyatu di sekitarnya, yang kemudian memadat.
Sebuah palu api raksasa dari dewa perang yang berapi-api itu perlahan-lahan terbentuk di hadapan Yan Tong. Seluruh bagian dari palu itu berwarna merah dan sangat panas.
Kemudian dia mengayunkan tangannya dan melangkah ke depan, langsung menuju ke arah Yu Sheng.
*Boom* Yu Sheng melangkah dan juga berjalan ke arah Yan Tong.
Kedua pria itu adalah kultivator dengan kekuatan murni yang mengerikan, dan sepertinya mereka berencana untuk berhadapan secara langsung.
*Boom, Boom, Boom*
Keduanya terus menerus melangkah ke udara, menyebabkan area sekeliling mereka berguncang. Yu Sheng bergerak sesuai dengan langkah-langkah yang ditunjukkan dalam teknik Footwork of Xuanyuan, serta menggabungkan aura dari Jalur Agung ke setiap langkahnya, sehingga memancarkan tekanan yang sangat dahsyat pada lawannya.
Gelombang panas menyebar di udara dan menghantam tubuh Yu Sheng. Aliran lava dikerahkan seolah-olah hendak membakar langit, tetapi meskipun dengan tubuh yang benar-benar diselimuti oleh kobaran api, Yu Sheng terus bergerak depan, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Dia mengayunkan kapak iblis miliknya ke bawah, dan sepertinya ada kilatan iblis kegelapan muncul di sekitar mereka, yang mengandung kekuatan tak tertandingi di dalamnya.
Yan Tong berteriak dan mengayunkan palu api di tangannya, yang kemudian saling bertabrakan dengan kapak milik Yu Sheng. Kekuatan yang terpancar dari benturan itu membuat tatapan mata semua orang tertuju pada medan pertempuran tanpa berkedip sedikit-pun.
*Boom*
Suara gemuruh yang seolah-olah mampu mengguncang langit terdengar, dan semua orang menyaksikan tubuh Yan Tong jatuh ke permukaan tanah dengan kecepatan tinggi.
Sosok yang tampak seperti iblis itu terus bergerak menuju permukaan tanah, namun kapak itu kembali diayunkan. Seolah-olah serangan itu bertujuan untuk mengalahkan para dewa.
Darah Yan Tong bergejolak, dan lengannya bergetar, namun dia terus mengayunkan palunya dengan sekuat tenaga, bertabrakan dengan kapak yang diayunkan ke arahnya.
Diikuti dengan suara gemuruh yang keras lainnya, palu api itu secara mengejutkan terbelah menjadi dua bagian. Sementara kapak itu terus bergerak ke bawah. Akhirnya kapak itu mendarat di tubuh dewa perang yang berapi-api tersebut. Sosok petarung milik Yan Tong itu hancur disertai dengan suara ledakan yang keras, dan tubuhnya jatuh dengan kecepatan tinggi. Dia memuntahkan darah dan menghantam permukaan tanah dengan keras.
*Boom* Suara gemuruh kembali terdengar. Yan Tong tidak sempat bereaksi tepat waktu sebelum tubuh seperti iblis milik lawannya itu menginjaknya. Bahkan dia memejamkan matanya saat dia melihat kapak itu diayunkan ke bawah, dimana dia menunggu momen kematiannya dengan putus asa.
Namun, beberapa saat kemudian dia membuka matanya dan melihat Yu Sheng menatapnya dengan dingin. Kemudian Yu Sheng mengangkat kapaknya dan menerjang ke tempat lain, tidak menebas tubuhnya hingga tewas.
Mungkin hal itu dilakukan karena Yu Sheng tidak ingin menyebabkan terlalu banyak masalah di atas medan pertempuran. Bagaimanapun juga, saat ini mereka berada di Dunia Naga Merah.
Yan Tong, yang nyaris tewas terbunuh, tidak merasa beruntung. Kini dia tampak linglung.
Dia merasa begitu percaya diri bahwa kekuatannya telah melampaui tingkat Plane miliknya. Dia memiliki kekuatan yang dahsyat, dan dia sudah semakin dekat dengan Saint Plane. Bahkan serangan-serangan dari Roh Kehidupannya sangatlah mengerikan.
Namun pada hari ini, dia bertemu dengan seseorang yang jauh lebih kuat darinya, dimana orang itu telah membanting tubuhnya ke permukaan tanah dengan cara yang meledak-ledak.
Dia telah mempersiapkan segalanya dengan baik untuk menghadapi Pertempuran Sleeping Dragon, namun tetap saja dia menelan kekalahan.
Ditambah lagi, dia mengetahui seperti apa upaya yang telah dilakukan oleh klannya untuk membimbingnya dan sebesar apa taruhan yang mereka pasang padanya. Seharusnya dia tidak boleh kalah dalam pertempuran ini.
Namun, pada saat itu, semuanya sudah berakhir baginya.
Bukan hanya dia aja. Wajah semua orang yang bertaruh padanya kini menjadi pucat.
Tiga sosok yang paling diunggulkan itu memiliki bagian lebih dari 90 persen dari seluruh taruhan yang telah dipasang. Namun, pada saat itu, hanya ada satu dari tiga sosok itu yang tersisa di atas Panggung Rising Dragon—Zhuo Xu.
Berapa lama dia mampu bertahan saat berhadapan dengan Yu Sheng?
Sosok Yu Sheng yang terlihat seperti iblis telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka yang menyaksikan sosoknya. Seolah-olah tidak ada cara yang dapat digunakan untuk mengalahkannya.
Yu Sheng tidak menghentikan aksinya setelah mengalahkan Yan Tong. Dia langsung bergerak menuju ke medan pertempuran lainnya. Ye Wuchen masih bertarung melawan Zhuo Xu. Meskipun dia tidak berada dalam posisi yang menguntungkan, namun setidaknya dia mampu mengimbangi perlawanan Zhuo Xu. Karena itulah, Yu Sheng tidak membantunya, melainkan menuju ke tempat lainnya.
Huang Jiuge, Qin Zhuang, dan Xu Que berada dalam situasi yang kurang menguntungkan dan tetap memfokuskan diri untuk bertahan, karena mereka telah dikepung dan diserang oleh beberapa kultivator secara bersamaan.
Namun, ketika Yu Sheng akhirnya tiba di medan pertempuran tersebut, hati beberapa kultivator itu seperti telah berhenti berdetak, dan ekspresi mereka tampak muram. Mereka semua ikut menyaksikan apa yang telah terjadi di medan pertempuran lainnya.
Mereka tidak mungkin bisa bertarung melawan seseorang yang mampu mengalahkan seseorang sekuat Yan Tong.
Dalam sekejap, ada beberapa sosok terkemuka yang telah dibelah menjadi dua bagian. Para kultivator dalam jumlah besar telah dikalahkan tanpa melakukan perlawanan sedikit-pun.
"Aku menyerah," ujar salah satu dari mereka dan dia bersiap-siap untuk pergi meninggalkan medan pertempuran. Kultivator-kultivator lainnya juga langsung menentukan sikap mereka dalam pertempuran ini.
Yu Sheng memandang ke arah Qin Zhuang, Huang Jiuge, dan Xu Que. Kedua matanya yang berwarna hitam pekat tampak sedingin es. Dia memutar kapaknya, sehingga sisi kapak yang tumpul kini menghadap mereka semua sebelum dia kembali bergerak.
Mereka yang memilih untuk menyerah tampak ketakutan, bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan oleh Yu Sheng.
Tidak lama kemudian, mereka segera menyadari apa yang direncanakan oleh Yu Sheng.
Suara tulang-tulang yang patah terus menerus terdengar. Organ-organ dalam mereka terluka parah, dan tidak lama kemudian mereka semua jatuh ke permukaan tanah, tampak sekarat dan tak berdaya.
Yu Sheng tidak membunuh mereka, tetapi melihat kondisi mereka saat ini, mereka pasti membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum mereka bisa pulih kembali.
"Tamatlah riwayat kita." Mereka yang bertaruh pada Zhuo Xu tampak putus asa, menyadari bahwa mereka pasti akan kalah taruhan.
Nyaris semua orang telah kalah taruhan dalam Pertempuran Sleeping Dragon kali ini.
Satu sosok yang tidak diunggulkan muncul secara tiba-tiba dan menarik perhatian semua orang.
Namun, tidak ada seorang-pun yang bertindak nekad untuk bertaruh pada seseorang yang muncul secara tiba-tiba.
Situ Yan telah memasang taruhannya pada Yu Sheng, tetapi dia sama sekali tidak merasa gembira.
Dia menatap ke arah Yu Sheng, lalu pada Ye Futian. Kemudian dia mengingat kembali kata-kata yang diucapkan oleh Ye Futian padanya sebelumnya.
Ye Futian menyuruhnya untuk mempertaruhkan semua harta yang dia miliki pada Yu Sheng.
Dan dia menganggapnya sebagai orang gila kala itu.
Tetapi jika dipikirkan dengan seksama, dia jadi bertanya-tanya sebenarnya siapa yang bersikap seperti orang gila dan siapa yang bersikap seperti seorang idiot.
Meskipun dia telah memasang taruhannya dan menang, namun tetap saja dia merasa bahwa dia telah melewatkan sebuah peluang yang hanya terjadi sekali seumur hidup.
Tapi kembali lagi, siapa yang berani melakukan hal tersebut kala itu?
Terdapat dua orang lainnya yang bertaruh pada Yu Sheng—Shen Jun dan Kong Xuan.
Shen Jun tampaknya telah mencapai tujuannya. Meskipun dia tidak menempatkan taruhan dalam jumlah besar, dia tetap mendapatkan banyak keuntungan, yang membuat usahanya sepadan untuk menjebak kelompok Ye Futian berpartisipasi dalam pertempuran ini.
Namun, dia masih merasa penasaran.
Yu Sheng terlalu kuat. Ditambah lagi, bukan hanya Yu Sheng yang menarik perhatiannya; dia juga merasakan ada sesuatu yang tidak biasa dari Ye Wuchen, serta Huang Jiuge.
Orang-orang itu tampaknya tidak berkultivasi di bawah bimbingan guru yang sama.
Di sisi lain, Kong Xuan mengetahui identitas mereka dengan sangat baik. Namun, tidak seperti Shen Jun, dia hanya menyaksikan Yu Sheng bertarung dengan tenang.
Dia menyadari bahwa Yu Sheng adalah satu sosok lainnya yang dapat menjadi ancaman baginya di masa depan.
Dia telah dikalahkan oleh Ye Futian di Pertempuran Dunia Kosong, dan dia selalu menganggap kekalahan itu sebagai sebuah penghinaan. Namun, dia tidak menyangka bahwa Yu Sheng ternyata juga sangat tangguh seperti Ye Futian.
Tampaknya Yu Sheng adalah sosok yang tak terkalahkan di bawah Saint Plane.
Pada saat itu di atas medan pertempuran, Zhuo Xu tiba-tiba berhenti bertarung dan melesat ke atas langit. Saat ini hanya ada enam orang yang berdiri di atas Panggung Rising Dragon. Menurut peraturan, mereka diberi kebebasan untuk mencoba melewati Rise of the Dragon, selama naga merah yang berada di atas langit itu memberi persetujuannya.
Namun, Yu Sheng dan rekan-rekannya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.
Mereka mulai bergerak begitu Zhuo Xu melesat ke udara, bergegas mencegatnya di atas langit. Yu Sheng menghalangi jalannya dan mengayunkan kapaknya ke arah Zhuo Xu. Pedang milik Ye Wuchen juga telah tiba dan menusuk tubuhnya. Zhuo Xu kini berlumuran darah dan jatuh ke permukaan tanah.
Melihat Zhuo Xu jatuh ke permukaan tanah dengan tubuh yang terluka parah dan kehilangan kemampuan untuk bertempur, harapan terakhir bagi banyak orang di dalam istana-istana itu telah musnah seketika.
Itu adalah sebuah kekalahan total. Hampir setiap orang yang berasal dari seluruh penjuru Dunia Naga Merah telah kalah taruhan dan mereka tidak mendapatkan apa-apa.
"Kita kaya raya sekarang," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. 'Ah, menyenangkan sekali rasanya,' pikirnya dalam hati.
Rumor mengatakan bahwa para peserta tidak diizinkan untuk terus menerus berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon, yang menurutnya sangat disayangkan. Jika tidak, maka dia akan membuat Kaisar Naga Merah menjadi bangkrut.
Jika hal itu benar-benar terjadi, dia akan bersedia tinggal di Dunia Naga Merah dan bertaruh dalam Pertempuran Sleeping Dragon selama satu dekade atau lebih.
Sangat disayangkan.
Sungguh sangat disayangkan.
Dia jadi bertanya-tanya, jika Kaisar Naga Merah dapat membaca pikirannya, apakah sang Kaisar akan menghajarnya sampai mati saat ini juga?
Yu Sheng dan empat kultivator lainnya masih berdiri di udara di atas Panggung Rising Dragon.
Mereka mendongak untuk memandang ke arah celah dimana naga merah itu terlihat berputar-putar di atas langit. Yu Sheng mengambil langkah, dan keempat rekannya mengikutinya dari belakang, menuju ke atas langit.
Mereka berusaha pergi meninggalkan Panggung Rising Dragon.
Tubuh raksasa dari naga merah itu mengitari celah tersebut. Naga itu menatap ke arah Yu Sheng dan Ye Wuchen dengan kepalanya yang berukuran besar, lalu berkata, "Kalian berdua boleh lewat."
Selain Yu Sheng, Ye Wuchen juga tampil mengagumkan, karena dia mampu bertarung melawan Zhuo Xu, yang membuatnya memenuhi syarat untuk melewati Rise of the Dragon.
Meskipun Huang Jiuge, Xu Que, dan Qin Zhuang tampil dengan cukup baik, namun tetap saja mereka tidak memenuhi syarat.
"Kami berlima berpartisipasi dalam pertempuran ini bersama-sama." Yu Sheng berkata, "Biarkan kami lewat, senior."
Naga merah itu menatap ke arah mereka dengan kedua matanya yang berukuran besar dan berkata dengan nada dingin, "Tidak."
Yu Sheng menatap ke arah naga itu, dan kekuatan iblis terlihat mengalir di sekitarnya. Dia masih mempertahankan sosok iblisnya.
*Boom*
Udara ikut berguncang saat Yu Sheng melesat ke atas langit, langsung menuju ke arah naga merah itu, yang mengejutkan para penonton.
Kemudian Yu Sheng mengayunkan kapaknya ke arah naga merah tersebut.
Semua orang menyaksikan pemandangan itu dengan terkejut.
???
Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini?
'Apakah pria itu mencoba membelah naga merah tingkat Saint itu menjadi dua bagian?' mereka bertanya-tanya dalam hati, seolah-olah tidak percaya dengan pemandangan yang sedang mereka saksikan saat ini.
"Wooaaahhh..." Ketika semua orang menyadari apa yang sedang terjadi, orang-orang yang berada di dalam kastil yang tidak memasang taruhan mereka dan hanya berada di sana untuk menyaksikan pertempuran kini bersorak dengan penuh semangat.
'Ini benar-benar luar biasa,' pikir mereka dalam hati.
Yu Sheng adalah seorang iblis sejati.
Dia akan menebas siapa-pun yang menghalangi jalannya, termasuk monster-monster tingkat Saint.
Banyak orang baru menyadari bahwa dia masih memiliki kapak di tangannya, dan sosok petarung iblis miliknya tidak pernah di non-aktifkan. Apakah selama ini dia sudah mempersiapkan diri untuk melakukan hal ini?
Baj*ngan itu telah menebak apa yang akan terjadi dan langsung mengincar naga merah tersebut.
'Ini benar-benar tidak masuk akal,' pikir mereka dalam hati.
Bahkan banyak orang mulai mengumpat dan mengejek, mereka tidak tahu kata-kata apa yang dapat menggambarkan pikiran mereka saat ini.
"Tindakanmu ini sudah keterlaluan," ujar naga merah itu dengan penuh amarah, dan kobaran api yang mengerikan terlihat mengitari kedua matanya yang berukuran besar. Kemudian naga itu menyerang dengan cakarnya tepat menuju tubuh Yu Sheng.
Pada saat yang sama, pedang milik Ye Wuchen dan Qin Zhuang diayunkan menuju kedua mata dari naga tersebut.
Naga merah itu meraung dengan penuh amarah, sambil membuka mulutnya. Naga itu menghembuskan kobaran api suci yang mampu membakar segalanya.
Cakarnya berbenturan dengan kapak milik Yu Sheng. Kemudian naga itu menarik cakarnya kembali, dan Yu Sheng terlempar ke belakang. Kemudian naga itu mengayunkan ekornya ke arah Yu Sheng.
*Boom*
Sosok petarung iblis milik Yu Sheng dihantam oleh ekor itu disertai dengan suara ledakan yang keras, tapi kini dia mencengkeram ekor tersebut dengan kedua tangannya.
Apa yang terjadi pada saat berikutnya membuat semua orang terkejut.
Yu Sheng menatap ke atas langit dan berteriak, sambil mengangkat tubuh naga itu dengan sekuat tenaga, dimana kedua tangannya masih mencengkeram ekor naga tersebut. Kemudian dia melemparkan tubuh naga merah itu ke kejauhan.
"Sekarang!" ujar Yu Sheng. Ye Wuchen dan yang lainnya memanfaatkan kesempatan itu dan menerjang ke arah celah tersebut, hanya membutuhkan waktu sepersekian detik untuk muncul di luar wilayah Panggung Rising Dragon.
Naga itu meraung dengan penuh amarah dan memutar kepalanya. Kemudian naga itu menghembuskan kobaran api yang mampu membakar segalanya ke arah Yu Sheng. Yu Sheng langsung melepaskan tubuh naga itu lalu bergegas pergi, menerjang ke atas langit seperti sambaran petir dengan tubuh yang masih diselimuti dengan kobaran api dari Jalur Agung. Kobaran api suci itu pada akhirnya hanya membakar baju zirahnya.
Saat ini mereka berlima telah muncul di luar Panggung Rising Dragon.
Semua orang yang berada di dalam istana menyaksikan pemandangan itu terjadi dan terdiam sejenak sebelum sorak-sorai bergema di seluruh penjuru area tersebut.
Apa yang baru saja terjadi di sana sangat mengejutkan bagi mereka semua.