Rencana
Rencana
Hanya Ye Futian, Kong Xuan, Shen Jun, dan Situ Yan yang memenangkan taruhan. Dalam penyelenggaraan Pertempuran Sleeping Dragon di masa lalu, ada beberapa peserta yang sangat diunggulkan. Meskipun pertempuran mungkin memiliki banyak aspek yang berperan di dalamnya, namun seringkali salah satu di antara para peserta yang sangat diunggulkan adalah yang keluar sebagai pemenangnya.
Apa yang telah terjadi dalam Pertempuran Sleeping Dragon kali ini jarang sekali terjadi. Para penonton mengalami kerugian total.
Ye Futian bertanya-tanya berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh Kaisar Naga Merah dalam satu kali penyelenggaraan Pertempuran Sleeping Dragon. Tidak heran mengapa acara ini diadakan satu bulan sekali.
'Jika aku adalah orang yang mengadakan acara tersebut, aku akan mengadakannya setiap tiga hari sekali,' pikirnya dalam hati.
Tapi kembali lagi, meskipun Kaisar Naga Merah mungkin tidak peduli dengan sumber daya kultivasi, namun bawahannya pasti akan memanfaatkan sumber daya tersebut dalam jumlah besar.
"Apakah kau ingin kembali ke Kota Qianye, Saudara Ye?" Sikap yang ditunjukkan oleh Shen Jun terhadap Ye Futian kini jauh lebih sopan dari sebelumnya. Meskipun dia tidak berpikiran bahwa Xia Qingyuan adalah seorang puteri, namun sebagai seseorang yang dihormati oleh anggota kekaisaran baik itu Dunia Kaisar Xia maupun Dunia Kaisar Merak Iblis, bakat luar biasa yang dimiliki oleh Ye Futian jelas sudah tidak perlu diragukan lagi.
Penampilan Yu Sheng juga sangat mengejutkan.
Karena itulah, sikap Shen Jun terhadap orang-orang itu kini telah berubah. Sebisa mungkin dia tidak ingin menyinggung mereka. Meskipun mereka mungkin bukanlah orang-orang yang melayani Kaisar Xia secara langsung, namun tetap saja mereka mungkin adalah bawahan yang sangat terpercaya.
Ditambah lagi, jika dia bisa berteman dengan mereka, hubungan pertemanan itu mungkin akan berguna di masa depan.
"Tentu saja. Bagaimana denganmu, sang pahlawan dari Klan Situ?" ujar Ye Futian sambil memandang ke arah Situ Yan.
Situ Yan menatapnya dengan tajam, bertanya-tanya mengapa dia berbicara dengan seenaknya sendiri meskipun dia telah menjadi seorang Saint.
"Bagaimana kalau kita semua kembali ke Kota Qianye bersama-sama? Aku berencana mengadakan sebuah perjamuan untuk menyambut Saudara Ye sekali lagi. Perjamuan akan diadakan beberapa hari lagi di kantor pemimpin kota. Kutunggu kehadiran kalian semua," ujar Shen Jun sambil tersenyum. Mereka yang berasal dari Kota Qianye mengangguk. Setidaknya mereka harus datang untuk menunjukkan rasa hormat mereka.
Kelompok itu naik ke udara dan pergi menuju Kota Qianye. Saat mereka mendekati wilayah perbatasan dari Klan Situ, Ye Futian berkata pada Situ Yan, "Aku akan berkunjung ke Klan Situ nanti. Aku juga ingin bertemu dengan Ran Kecil."
"Baiklah," ujar Situ Yan sambil mengangguk.
"Suatu kehormatan besar bagi Klan Situ untuk menerima kehadiranmu di kediaman kami, Saudara Ye," ujar seorang Tetua dari Klan Situ sambil tersenyum. Terlepas dari penampilan yang ditunjukkan oleh Yu Sheng di Pertempuran Sleeping Dragon, fakta bahwa Ye Futian dan kelompoknya telah menghancurkan Istana Bliss saja sudah cukup mengesankan.
Baik Klan Situ maupun Istana Bliss adalah pasukan besar di Kota Qianye, dan keduanya tidak jauh berbeda dalam aspek kekuatan.
"Anda terlalu baik, senior." Ye Futian tersenyum dan mengangguk.
"Kau adalah pria yang penuh dengan ambisi, Saudara Ye," Shen Jun, yang berada di bagian depan, berbalik sambil tersenyum, dan ikut menimpali. Dia merasa terkejut saat mengetahui bahwa Ye Futian masih menaruh perhatian terhadap gadis kecil itu. Meskipun dia menganggap bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan prinsipnya, namun dia mengakui bahwa Ye Futian memiliki kepribadian yang lebih baik darinya.
Untuk bertahan hidup di tempat yang kacau seperti Dunia Naga Merah, para kultivator disibukkan dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kekuatan mereka, dimana mereka rela menggunakan berbagai macam cara untuk memperkuat diri mereka sendiri sehingga mereka mampu mendapatkan kendali atas sumber daya kultivasi yang lebih besar.
Kultivator-kultivator yang lemah tidak akan mampu bertahan hidup di Dunia Naga Merah.
"Apa yang akan kau lakukan di Klan Situ?" Xia Qingyuan bertanya pada Ye Futian secara telepati.
"Saya ingin mengunjungi pemimpin dari Klan Situ," jawab Ye Futian. Xia Qingyuan mengangguk dan tidak bertanya apa-apa lagi.
"Kau juga bisa mengunjungi Klan Mo jika kau punya waktu luang." Seorang Tetua dari Klan Mo, Mo Chen, juga mengundangnya untuk datang berkunjung. Klan Mo juga merupakan salah satu pasukan besar di Kota Qianye.
"Tentu saja, saya akan datang berkunjung kesana," jawab Ye Futian sambil tersenyum.
"Kalau begitu kami akan menantikan kedatanganmu." Sang Tetua tidak menyangka bahwa Ye Futian langsung menyetujui undangannya, yang menurutnya cukup mengejutkan.
"Baiklah." Ye Futian menunjukkan sebuah senyuman yang hangat dan ramah, yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman.
"Jangan sungkan untuk mengunjungi Kota Qianye di masa depan, Saudara Ye. Kau tidak akan kecewa setiap kali datang berkunjung. Selain itu aku sudah siap untuk memperkenalkanmu pada pasukan-pasukan di seluruh penjuru Kota Qianye," ujar Shen Jun sambil tersenyum.
"Terima kasih atas semua kebaikanmu, tuan muda pemimpin kota," jawab Ye Futian.
"Tidak masalah. Mulai sekarang kau sudah menjadi bagian dari kami. Jika kau mengalami masalah di Kota Qianye, Kau boleh menemuiku kapan saja," Shen Jun menjawab dengan sikap yang sangat sopan.
Ye Futian mengangguk dan berkata dengan nada serius, "Aku memang ingin meminta bantuan darimu, Saudara Shen. Sepertinya aku akan merepotkanmu di kantor pemimpin kota suatu hari nanti."
"Tidak masalah," ujar Shen Jun sambil tersenyum. Dia bertanya-tanya apakah Ye Futian akan membiarkan dendamnya terkait dirinya berlalu begitu saja.
Sudah jelas bahwa Ye Futian membencinya karena satu dan lain hal. Akan lebih baik jika Ye Futian membutuhkan bantuannya, dan dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantunya.
Setelah kembali ke Kota Qianye dari Kota Naga Merah, semua orang kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing. Shen Jun kembali ke kantor pemimpin kota sementara Ye Futian kembali ke penginapan.
Berita tentang Pertempuran Sleeping Dragon telah menyebar ke seluruh penjuru tempat dan mengejutkan banyak orang.
Tidak ada yang menyangka bahwa kelompok yang telah menghancurkan Istana Bliss akan memiliki seseorang yang begitu mengerikan di antara para Sage mereka, dimana orang itu telah mengalahkan sosok-sosok terkemuka yang berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon saat itu.
Ye Futian dan Yu Sheng menjadi dua sosok yang sangat terkenal di Kota Qianye.
Keesokan harinya, Ye Futian membawa beberapa orang untuk berkunjung ke Klan Situ.
Banyak anggota dari Klan Situ datang untuk menyambutnya. Situ Yan juga datang bersama Ran Kecil.
"Paman Ye," gadis kecil itu memanggilnya dengan patuh dan tersenyum.
Ye Futian memeluk Ran Kecil sebentar, kemudian dia berbalik pada orang-orang dari Klan Situ, "Terima kasih atas semua yang telah kalian lakukan."
"Kami kedatangan tamu terhormat di sini, dan perjamuan sudah disiapkan. Tidak perlu sungkan, Tuan Ye," ujar seseorang di antara mereka.
Ye Futian mengangguk dan tersenyum. Dia berjalan menghampiri Situ Yan dan berkata, "Aku ingin bertemu dengan pemimpin dari Klan Situ."
"Baiklah, aku akan memberitahu kakek," ujar Situ Yan sambil mengangguk.
Tidak lama kemudian, semua orang menempati kursi masing-masing di perjamuan yang diadakan oleh Klan Situ. Seorang Tetua yang terlihat sudah berusia lanjut melangkah keluar, tubuhnya memancarkan aura yang bermartabat dan mengintimidasi.
Ye Futian berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk hormat. "Nama saya Ye Futian, senang bertemu dengan anda, senior."
Situ Zhong mengangguk sambil tersenyum, lalu dia berkata, "Namamu telah diperbincangkan di Klan Situ, Saudara Ye. Kau tidak perlu bersikap terlalu sopan. Silakan duduk."
"Terima kasih, senior." Kemudian Ye Futian berkata, "Nona Situ adalah sosok yang sigap dan pemberani, sekarang setelah saya bertemu dengan kakek dari Nona Situ, tidak mengherankan bahwa dia memiliki kepribadian seperti itu."
"Kau terlalu baik. Mampu menghancurkan Istana Bliss hanya untuk melindungi seorang gadis kecil adalah satu hal yang luar biasa. Kami orang-orang tua hanya sekedar berbeda usia dari kalian. Cepat atau lambat, tempat itu akan menjadi milik generasi kalian." Suara Situ Zhong terdengar keras dan bergemuruh, seperti suara lonceng raksasa dan penuh dengan semangat.
"Tindakan itu dilakukan secara mendadak." Kemudian Ye Futian tersenyum dan berkata, "Saat itu saya menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh Bai Ze benar-benar tidak bisa diterima."
"Menginjak-injak kehidupan orang lain tanpa belas kasihan memang suatu tindakan yang tercela. Tetapi kembali lagi, hal seperti itu selalu terjadi di dunia kultivator. Bahkan jika kau berniat untuk mengubah banyak hal, aku ingin tahu berapa banyak orang yang dapat kau bunuh." Para kultivator yang telah mencapai usia seperti Situ Zhong telah lama melihat seperti apa dunia ini sesungguhnya.
Ada begitu banyak jenis kultivator di dunia ini.
"Itu memang benar." Ye Futian mengangguk. "Tetapi karena saya kebetulan menyaksikan hal seperti itu terjadi tepat di depan mata saya, saya hanya melakukan apa yang saya bisa. Karena masalah inilah saya datang mengunjungi anda."
"Kenapa bisa seperti itu?" Situ Zhong memandang ke arah Ye Futian.
"Dunia Naga Merah adalah sebuah dunia yang kuat, dan orang-orang dari semua dunia renhuang berkumpul di sini, sehingga ada banyak kultivator yang sangat berbakat di dalamnya. Mungkin saja mereka kekurangan kesempatan. Saya berencana untuk mendirikan sebuah tempat untuk berkultivasi di Kota Qianye. Bagaimana menurut anda, senior?" ujar Ye Futian.
Ekspresi Situ Zhong terlihat aneh saat dia mendengar kata-kata Ye Futian. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia merasa terkejut.
Para kultivator berpergian ke kota-kota yang ada di Dunia Naga Merah karena terdapat begitu banyak kultivator dari semua dunia Renhuang yang berkumpul di sana. Bahkan seseorang yang memegang kendali atas sebuah kota mungkin rela pergi meninggalkan tempat itu kapan saja untuk berlatih di tempat lain.
Ide yang diajukan oleh Ye Futian jarang sekali terjadi di Dunia Naga Merah.
Apalagi dengan melihat situasi di kota-kota dari Dunia Naga Merah, yang sangat tidak stabil. Jarang sekali ada individu yang rela menghabiskan sumber daya kultivasi untuk mendirikan tempat latihan seperti itu.
"Saudara Ye, situasi di Dunia Naga Merah sangat kacau, dan orang-orang yang bepergian antar kota jumlahnya sangat tidak stabil. Butuh waktu yang sangat lama sebelum hasilnya dapat terlihat. Seperti di Kota Qianye, mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama di sini hanyalah para klan yang telah berdiri di sini sejak awal," ujar Situ Zhong.
"Justru karena alasan itulah saya datang mengunjungi anda, senior. Menyebarkan ajaran tentang Jalur Agung dan kultivasi akan sangat bermanfaat bagi perkembangan Kota Qianye. Jika pasukan seperti Klan Situ bersedia bergabung, ketika Kota Qianye menjadi kuat, Klan Situ akan ikut makmur bersama dengan Kota Qianye."
"Apa yang mendorongmu untuk bertindak sejauh itu?" tanya Situ Zhong. Sepertinya Ye Futian hendak melakukan hal itu bukan untuk kepentingannya sendiri.
"Saya ingin melihat kekuatan di Kota Qianye bersatu, dan menjadikan Kota Qianye sebagai kota nomor satu di seluruh penjuru Dunia Naga Merah di masa depan." Ye Futian menjawab, "Tapi kembali lagi, mungkin saya bukanlah orang yang akan melakukan semua itu. Seperti itulah pemikiran yang saya miliki."
"Idemu ini mungkin membutuhkan kerja sama dari pemimpin kota. Sepertinya Klan Situ masih belum bisa melakukan hal seperti itu," ujar Situ Zhong. Samar-samar dia bisa merasakan bahwa Ye Futian mungkin ingin mencari cara lainnya untuk mewujudkan idenya ini.
Ditambah lagi, alasan yang dimiliki oleh Ye Futian masih belum jelas. Mengapa dia ingin menyatukan kekuatan dan mengembangkan Kota Qianye?
"Saya ingin memperkenalkan seseorang pada anda, senior." Ye Futian memandang ke arah Xia Qingyuan yang berada di sampingnya dan berkata, "Dia adalah sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia, Xia Qingyuan."
Situ Zhong tampak tercengang dan memandang ke arah Xia Qingyuan. Kini dia mulai memahami mengapa Ye Futian ingin mewujudkan idenya tersebut.
Jika memang benar demikian, maka alasannya jelas sudah lebih dari cukup.
Ada banyak dunia Renhuang dari Wilayah Naga Merah yang datang kemari untuk memperluas pasukan mereka di Dunia Naga Merah. Misalnya Dunia Kaisar Merak Iblis yang merupakan tempat asal dari Kong Xuan, mereka memegang kendali atas Kota Merak di Dunia Naga Merah.
Jika Dunia Kaisar Xia mengambil bagian dari sebuah kota, maka hal itu akan menjadi alasan yang cukup jelas untuk mengembangkan kekuatan dari kota tersebut.
Situ Yan memandang ke arah Xia Qingyuan dengan terkejut. Banyak anggota Klan Situ lainnya juga merasakan hal yang sama.
'Xia Qingyuan, wanita yang selama ini selalu mengikuti Ye Futian, ternyata adalah seorang puteri dari Dunia Kaisar Xia?' pikirnya dalam hati.
Tidak ada satu-pun dari mereka yang menduga hal itu sebelumnya. Sekarang mereka jadi bertanya-tanya seperti apa status Ye Futian di Dunia Kaisar Xia.
'Bahkan sang Puteri selalu mendampinginya,' pikir mereka dalam hati.
Situ Yan tiba-tiba menyadari bahwa jika dia sama sekali tidak menduga bahwa Xia Qingyuan adalah seorang puteri, maka Shen Jun juga tidak akan menyadari hal tersebut.
Dengan melihat situasi saat ini, perbincangan antara Ye Futian dan Shen Jun kemarin memiliki banyak makna tersendiri.
"Apakah Dunia Kaisar Xia berencana untuk mengembangkan pasukannya di Kota Qianye?" Situ Zhong bertanya sambil memandang ke arah Xia Qingyuan.
"Saya mengharapkan bantuan dari anda, senior," jawab Xia Qingyuan.
Situ Zhong terdiam sejenak. Status yang dia miliki memaksanya untuk mempertimbangkan kepentingan klannya, untuk menilai apakah ide itu akan membawa keuntungan atau kerugian bagi Klan Situ.
Kepribadian Ye Futian menunjukkan bahwa dia adalah seorang pria yang berpegang teguh pada kata-katanya, dan dia adalah pria yang jujur dan tidak akan mengkhianati mereka.
Jika Dunia Kaisar Xia memang berniat untuk memperluas pengaruhnya di Kota Qianye, maka tempat itu akan lebih berpengaruh dan lebih kuat daripada kantor pemimpin kota saat ini.
"Saya bersedia membantu anda, Puteri," ujar Situ Zhong sambil mengangkat gelasnya.
"Terima kasih, senior." Xia Qingyuan dan Ye Futian sama-sama mengangkat gelas mereka setelah mendengar jawaban dari Situ Zhong. Kini mereka telah mencapai sebuah kesepakatan.
Sudah jelas mereka membutuhkan bantuan dari pasukan-pasukan besar di Kota Qianye jika mereka ingin mendirikan pasukan di sana alih-alih mengalahkan semua orang sesuka hati mereka. Terkadang cara seperti ini lebih menguntungkan untuk dilakukan.