Peristiwa yang Disebabkan oleh Gadis Kecil
Peristiwa yang Disebabkan oleh Gadis Kecil
Ye Futian memandang ke arah pemuda itu sebelum dia berbalik dan kembali di kursinya.
Pemuda itu berjalan memasuki restoran dan duduk di suatu tempat. Tatapan matanya yang tidak ramah itu masih tertuju pada Xia Qingyuan, Saint Glass, dan para wanita yang berada di dalam kelompok tersebut saat dia berbalik untuk memandang ke arah Ye Futian.
Xia Qingyuan mengerutkan keningnya, tatapan matanya tampak lebih dingin dari biasanya.
"Saudara Ye, ini adalah tuan muda pemimpin istana dari Istana Bliss di Kota Qianye, Bai Ze. Dia memiliki kebiasaan untuk melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Kuharap kau dapat memaafkannya," ujar Shen Jun pada Ye Futian. Kemudian dia berbalik untuk memandang ke arah Bai Ze. "Bai Ze, sebaiknya kau lebih berhati-hati dalam bertindak di masa depan. Jika bukan karena Saudara Ye, monstermu itu mungkin telah menginjak gadis kecil itu."
"Yah, dengan begitu dia akan terselamatkan dari kekejaman dunia di masa depan," Ekspresi Bai Ze terlihat tenang. Sepertinya dia tidak merasa ada yang salah dengan tindakan yang telah dia lakukan.
"Setiap orang memiliki nasib mereka sendiri untuk dihadapi. Bahkan jika ada cobaan dan penderitaan di masa depan, itu adalah takdir yang harus mereka hadapi. Kau tidak perlu mencari-cari alasan untuk mengelak dari sifatmu yang begitu kejam," ujar Situ Yan sambil melirik ke arah Bai Ze.
"Nona Situ berasal dari sebuah klan terkenal dan tidak pernah mengetahui penderitaan dan keputusasaan yang dirasakan oleh orang-orang yang lemah," jawab Bai Ze sambil memandang ke arah Situ Yan. Di sisi lain, Situ Yan mengingat kembali latar belakangnya saat dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Bai Ze.
Rumor mengatakan bahwa Bai Ze telah mengalami masa-masa yang sulit sejak muda, dan dia mampu melangkah sejauh ini setelah melewati lautan darah. Itulah sebabnya dia memiliki obsesi terhadap kebersihan, dimana tidak ada setitik debu-pun yang dapat ditemukan di tubuhnya.
Dia juga menyukai gadis-gadis cantik yang masih muda. Hal itu mengingatkannya bahwa darahnya sendiri masih bergejolak.
"Gadis itu dilahirkan di tempat seperti Kota Qianye, dan tidak ada satu-pun Tetua-nya yang dapat membantunya. Bahkan mereka tidak mampu merawatnya. Menurutmu dia akan menjadi apa di masa depan?" Bai Ze menjelaskan tanpa ada sedikit-pun emosi di wajahnya, kata-katanya terdengar jahat.
"Tidak peduli kehidupan seperti apa yang akan dia jalani setelah ini, itu bukanlah urusanmu," ujar Ye Futian dengan nada dingin.
"Tapi aku memang berhak ikut campur." Bai Ze mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian setelah dia mendengar kata-katanya. Keduanya saling menatap satu sama lain, tanpa ada yang berkeinginan untuk mengalah.
"Kalian tidak perlu berdebat." Kemudian Shen Jun berkata, "Saudara Ye dan kelompoknya datang jauh-jauh dari Dunia Kaisar Xia. Aku mengundang kalian semua kemari untuk minum-minum, bukan untuk berkelahi."
"Sosok yang menjadi teman minum seseorang adalah aspek yang paling penting. Mohon maaf, Saudara Shen, aku tidak ingin minum-minum dengan orang seperti dia," ujar Ye Futian dengan nada dingin.
"Menurutku itu juga akan sangat membosankan." Bai Ze memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan datar sebelum dia mengalihkan pandangannya ke arah Xia Qingyuan dan Saint Glass. "Namun tampaknya kalian berdua adalah pengecualian, apakah kalian ingin minum-minum bersamaku?"
"Enyahlah."
Xia Qingyuan memandangnya dengan tatapan dingin dan sikap mengejek, kedua matanya dipenuhi dengan kebencian.
Adapun Saint Glass, dia berperilaku seolah-olah dia sama sekali tidak pernah mendengar namanya, tetap diam membisu.
Tatapan mata Bai Ze masih tertuju pada mereka berdua. Sebuah seringai yang datar terlihat di wajahnya yang pucat, dan sepertinya dia sama sekali tidak peduli dengan perlakuan yang diterimanya.
"Idiot."
Elang itu memandang ke arah Bai Ze dengan penuh kebencian. 'Tuanku belum menunjukkan kemampuannya, namun pria ini berpikiran bahwa dia adalah yang berkuasa sekarang?' pikirnya dalam hati.
Elang Angin Hitam terus bergumam dalam hati, 'Meskipun wanita iblis itu memang kejam, namun sudah jelas dia bukanlah seseorang yang pantas disentuh oleh baj*ngan itu.'
Tatapan mata Xia Qingyuan menjadi lebih tenang saat dia memandang ke arah Elang Angin Hitam.
"Darimana monster itu berasal?" Tatapan mata Bai Ze berubah menjadi mengerikan saat dia menatap ke arah elang itu. Tekanan yang samar terpancar dari tubuhnya, dan Elang Angin Hitam dapat merasakan bahaya mengancam dirinya. Namun, tatapan matanya masih tertuju pada pemuda itu. Kemudian elang itu berkata, "Dan aku sedang berpikir untuk menyuruhmu memanggilku sebagai 'tuan'."
Dalam sekejap beberapa sosok berpakaian hitam muncul di belakang Bai Ze, ekspresi mereka tampak dingin dan dipenuhi dengan keinginan membunuh.
"Yah, karena tidak ada satu-pun di antara kalian yang ingin minum-minum, kurasa bukan ide yang buruk untuk melihat kalian bertarung satu sama lain. Tapi kembali lagi, jangan bertindak terlalu berlebihan. Kalau begitu mari kita saksikan kemampuan orang-orang yang belum mencapai Saint Plane," ujar Shen Jun, lalu dia memandang ke arah Yu Sheng, Ye Wuchen, dan kultivator lainnya yang berada di belakang Ye Futian.
"Aku setuju." Tatapan mata Bai Ze tertuju pada Elang Angin Hitam. 'Memanggilmu tuan, huh?' pikirnya dalam hati.
"Bagaimana menurutmu, Saudara Ye?" Shen Jun memandang ke arah Ye Futian dan bertanya padanya.
Ye Futian mendongak dan menatap ke arah Shen Jun, lalu dia berkata, "Orang-orang itu tidak pantas melawan kami."
Kemudian dia berdiri dari kursinya dan berkata pada Shen Jun, "Aku sudah tidak berminat melanjutkan acara ini, untuk itu aku akan pamit undur diri terlebih dahulu. Sampai jumpa, Saudara Shen."
Shen Jun mengangguk setelah melihat Ye Futian dan kelompoknya berdiri dari tempat mereka masing-masing. Kemudian dia bertanya, "Apakah kau ingin aku menyediakan akomodasi untukmu?"
"Tidak perlu. Aku akan mencari tempat tinggal sendiri," ujar Ye Futian, kemudian dia pergi meninggalkan restoran tersebut. Bahkan dia sama sekali tidak memandang Bai Ze saat dia berjalan keluar, dia hanya lewat di sisinya.
Sementara itu, kultivator lainnya mengikuti Ye Futian dan pergi bersamanya.
Setelah keluar dari restoran, dia mengamati tempat itu sejenak sebelum dia pergi menuju ke tempat lainnya.
Seorang lelaki tua dan seorang gadis kecil sedang berjalan menyusuri Kota Qianye. Mereka menghindari siapa-pun yang mereka lewati, keduanya tampak sangat kecil dan lemah di antara kerumunan orang.
"Tetua." Lelaki tua itu menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan melihat sosok Ye Futian sebelum dia membungkuk hormat dan berkata, "Salam, anak muda."
"Paman," gadis kecil itu memanggilnya. Tatapan matanya masih terlihat manis dan polos.
Ye Futian berjalan mendekat dan menepuk-nepuk kepala gadis kecil itu, sebelum dia berbalik untuk memandang lelaki tua itu dan berkata, "Aku melihat bahwa tuan muda pemimpin istana dari Istana Bliss itu adalah seorang pria jahat yang memiliki tabiat buruk. Sebenarnya tempat seperti apa itu Istana Bliss?"
Lelaki tua itu tertegun dan mengamati sekeliling mereka setelah mendengar kata-kata Ye Futian. Dia memelankan suaranya dan berkata, "Para kultivator dari Istana Bliss memang sekelompok iblis yang sangat mengerikan. Apalagi sang tuan muda pemimpin istana. Dia menyukai gadis-gadis muda dan menggunakannya sebagai sarana untuk berlatih."
"Kalau begitu, kenapa kau masih bersedia mengirimnya ke Istana Bliss?" tanya Ye Futian.
"Apa lagi yang bisa kulakukan? Dahulu aku adalah pelayan dari orang tua Ran Kecil. Selama ini aku sudah membesarkannya sejak orang tuanya meninggal dunia. Di tempat seperti Kota Qianye, akan lebih baik bagi Ran Kecil untuk menjadi seorang gadis pelayan untuk pasukan besar. Meskipun sang tuan muda pemimpin istana dari Istana Bliss memanfaatkan gadis-gadis sebagai sarana untuk berlatih, setidaknya para gadis yang berada di sekitarnya dapat berlatih bersamanya. Aku berharap Ran Kecil memiliki bakat yang lebih baik, sehingga dia mungkin dapat memiliki peluang yang lebih besar di masa depan." Lelaki tua itu menghela napas.
"Tetapi kembali lagi, jika kau bersedia membawanya kesana, maka aku bisa mati dengan tenang." Kemudian lelaki tua itu berlutut di atas tanah. Gadis kecil itu juga ingin berlutut, tetapi Ye Futian menghentikannya.
Ye Futian terdiam untuk beberapa saat. Dia pernah berpikir, betapa menakjubkannya jika orang-orang dari Sembilan Negara di Dunia Bawah, yang berasal dari tempat-tempat seperti Wilayah Barren Timur dan Negeri Nandou, jika mereka dapat berlatih di Dunia Atas.
Namun, pada saat ini, tampaknya dia menyadari bahwa tidak semua orang akan bisa menjadi seperti dirinya, yang mampu bergerak selangkah demi selangkah, dan dapat bertemu dengan pasukan terbaik dimana-pun dia berada.
Orang-orang dari setiap dunia memiliki cara mereka sendiri dalam bertahan hidup. Kultivator-kultivator yang kuat akan terlihat menonjol di antara kultivator lainnya. Sebaliknya, di tempat-tempat dimana sumber daya kultivasi melimpah, dan para kultivator didominasi oleh sosok-sosok yang kuat, orang-orang lemah yang tidak memiliki latar belakang istimewa ditakdirkan untuk menjadi kaum yang terkucilkan, dimana mereka bahkan sulit untuk bertahan hidup.
Tetapi kembali lagi, ada juga beberapa dari mereka yang mampu berjuang dan bertahan, dimana mereka dapat menjadi lebih kuat selangkah demi selangkah.
Namun, untuk seseorang seperti Ran Kecil, yang telah kehilangan orang tuanya, kemungkinan akan hal seperti itu untuk terjadi sangatlah kecil. Apalagi Dunia Naga Merah sangat luas. Hanya untuk berjuang dan membebaskan diri tempat ini saja merupakan sebuah tugas yang sulit untuk dilakukan.
Dunia Naga Merah adalah sebuah tempat yang kacau, sehingga membuat kondisinya jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada tempat-tempat seperti Dunia Kaisar Xia.
"Tapi kata-katanya memang masuk akal. Mungkin Istana Bliss bukanlah pilihan yang buruk baginya." Tiba-tiba terdengar sebuah suara, dan seorang wanita tiba di hadapan mereka. Wanita itu tidak lain adalah Situ Yan.
Wanita yang merupakan Saint termuda di Klan Situ itu baru saja mengatakan sesuatu yang membuat Ye Futian merasa kasihan.
Namun, tidak ada yang bisa dia katakan untuk membalas ucapannya.
"Kita mengetahui bahwa ada beberapa hal yang salah dalam masalah ini. Tetapi mengapa kita justru menghibur diri sendiri alih-alih meluruskan kesalahan yang mereka perbuat?" Ye Futian bergumam. Kedengarannya dia sedang berbicara dengan Situ Yan, tetapi pada saat yang bersamaan, dia seperti sedang bertanya pada dirinya sendiri.
"Sebuah dunia renhuang sangatlah luas. Sebanyak apa perubahan yang dapat dilakukan oleh seorang Saint? Bagaimana caranya kita mampu memberantas kejahatan?" tanya Situ Yan.
"Para leluhur telah memberi nama masing-masing tingkat Plane dari kultivator, dengan nama seperti 'Sage' dan 'Saint' [1][1]. Apakah mereka melakukan hal itu hanya untuk mengukur besarnya kekuatan seseorang?" Ye Futian bertanya lagi.
Situ Yan tampak tercengang. Bagaimanapun juga, semua orang di dunia ini mengetahui bahwa Renhuang, Saint, dan Sage merupakan nama-nama dari tingkat Plane.
"Aku dapat membawanya ke Klan Situ. Namun, aku hanya bisa mengubah nasibnya dengan melakukan hal tersebut. Bagaimana caranya kita bisa mengubah dunia para kultivator secara keseluruhan?" Situ Yan mengamati sosok Ye Futian dengan seksama. Dia menyadari bahwa kultivator berambut abu-abu yang datang ke Dunia Naga Merah dari dunia lain ini tampak berbeda dari kultivator pada umumnya.
Lelaki tua itu berlutut dan bersujud ke arah Situ Yan, sambil menangis.
"Terima kasih." Ye Futian memandang ke arah Situ Yan dan berkata, "Kau benar. Tetapi kembali lagi, meskipun kita mungkin tidak dapat mengubah dunia para kultivator, setidaknya kita dapat berusaha membuat perubahan sesuai kemampuan kita. Tingkat Plane apa yang dimiliki oleh pemimpin dari Istana Bliss?"
Situ Yan menatap ke arah Ye Futian dan berkata, "Dia adalah seorang Saint di tingkat Flawless Holiness. Apa yang ingin kau lakukan?"
Istana Bliss adalah salah satu pasukan besar di Kota Qianye. Kekuatan dari seorang Sant tingkat Flawless Holiness pasti sangat mengerikan.
Ditambah lagi, ada banyak Saint yang kuat di dalam Istana Bliss.
Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah Yaya.
Yaya dapat memahami apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian dari tatapan matanya. Kemudian dia mengangguk.
Dia mengulurkan tangannya dan menepuk-nepuk kepala Yaya, sambil tersenyum lebar.
Kemudian Yaya langsung membelalakkan matanya pada Ye Futian.
"Kakak Ketiga, apa yang jauh lebih kuat dari berkompromi?" Ye Futian berbalik dan bertanya pada Gu Dongliu.
"Bertarung," jawab Gu Dongliu. Dua bersaudara itu saling memandang satu sama lain.
Guru mereka telah menyebarkan ajarannya di Wilayah Barren Timur kala itu, namun pada akhirnya dia menyadari bahwa dia perlu mengandalkan kekuatannya untuk mempengaruhi orang lain.
Karena itulah, Ye Futian semakin mengagumi Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing.
Semua impian besar harus dibangun di atas fondasi dari kekuatan seseorang.
Situ Yan memandang ke arah punggung Ye Futian dan kelompoknya dengan ekspresi aneh di wajahnya. 'Sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh orang-orang ini?' dia bertanya-tanya dalam hati.
Istana Bliss memiliki wilayah yang luas di Kota Qianye. Istana yang megah itu menjulang tinggi hingga ke atas awan.
Istana itu terlihat seperti sesuatu yang melayang di kejauhan, tampak begitu megah dan menakjubkan.
Gerbang berwarna emas dari Istana Bliss juga terlihat sangat megah.
Saat ini, sekelompok orang telah tiba di bawah Istana Bliss, mereka sedang berdiri di depan gerbang.
Ye Futian berdiri di barisan terdepan. Xia Qingyuan menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata-pun, dia sama sekali tidak berniat untuk menghentikannya.
Jika Ye Futian menyukai gagasan itu, maka tidak akan menjadi masalah besar meskipun pada akhirnya dia mampu menghancurkan Istana Bliss secara keseluruhan.
"Siapa kalian?" seorang kultivator yang berdiri di depan gerbang dari Istana Bliss bertanya pada Ye Futian dan kelompoknya.
Ye Futian tidak repot-repot mengatakan sepatah kata-pun. Dia mengambil beberapa langkah ke depan, dan aura pedang yang mengerikan terpancar dari tubuhnya secara tiba-tiba.
Aura pedang itu melesat ke atas langit dan berdentang di udara, berubah bentuk menyerupai dedaunan dan diselimuti dengan cahaya pedang yang menyilaukan, berputar-putar di atas kepala semua orang yang berada di sana.
Penjaga dari Istana Bliss itu tercengang. Sementara sosok lainnya berteriak, "Penyusup!"
Aura pedang melesat turun dari atas langit setelah suara teriakan itu terdengar. Serangan itu melesat menembus ruang hampa saat aura pedang menghujani target mereka yang berada di bawah.
Tidak lama kemudian, gerbang emas raksasa dari Istana Bliss runtuh dalam sekejap.
[1] Arti sebenarnya dari Sage adalah orang bijaksana, sementara Saint adalah orang suci