Legenda Futian

Majulah!



Majulah!

2Banyak murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara menyimpan dendam pada Ye Futian, bahkan mereka melirik ke arah Xu Chehan.     

Ye Futian datang ke Perguruan Tinggi, mengalahkan seorang murid suci dari Jalur Divine dan menjalani proses pengujian obat di Taman Herba. Dia tidak hanya mampu bertahan menghadapi rintangan itu, dia bahkan menjalin hubungan yang tidak biasa dengan Dewi Die, dan rumor mengatakan bahwa Saint Jiang sangat menyukainya.     

Perlu diketahui bahwa banyak orang di Perguruan Tinggi Sembilan Negara ingin menjadi murid dari Saint Jiang dan mereka tidak mampu melakukannya. Sudah ada begitu banyak orang yang meminta agar mereka bisa menemui Saint Jiang secara langsung dan tidak ada satu-pun dari permintaan mereka yang dikabulkan.     

Terlepas dari betapa luar biasanya Ye Futian, dia tetap saja dianggap sebagai orang asing oleh banyak murid di Perguruan Tinggi.     

Dia adalah sosok legendaris dari Negeri Barren yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan semua rekan-rekannya di sembilan negara dan berdiri di puncak kekuatan.     

Namun, Ye Futian sendiri tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang dirinya. Dari sudut pandangnya, Kupu-kupu Kecil adalah seseorang yang polos dan baik hati, dan ditambah lagi, dia sangat cocok dengan teknik kultivasinya, membuatnya menjadi seseorang yang layak untuk dijadikan seorang teman. Ye Futian menganggap bahwa komentar orang lain mengenai hubungan mereka adalah hal yang tidak penting.     

Saat ini pandangannya beralih ke arah Huang Xi dan yang lainnya dan ia berkata, "Kerja bagus."     

Upaya sergapan mereka berakhir dengan sukses, karena kali ini mereka tidak boleh gagal. Jika rencana mereka gagal, hal itu akan menimbulkan efek berkepanjangan terkait apa yang akan terjadi di masa depan.     

Dia telah menyaksikan pertempuran itu secara langsung. You Chi, Huang Xi dan yang lainnya telah bertarung mati-matian untuk mengamankan kemenangan dari pertempuran ini yang nantinya akan mempengaruhi jalannya perang suci secara keseluruhan.     

"Aku hanya merasa senang kami bisa memenuhi misi yang diberikan pada kami," ujar Huang Xi sambil tersenyum. Meskipun dia juga terluka, namun luka-lukanya tidak terlalu parah dan dia masih bisa bertarung, yang menunjukkan bahwa dia tidak perlu pergi ke Taman Herba.     

Para kultivator di tingkat mereka sangat tangguh, kecuali mereka menderita luka yang cukup parah.     

Ye Futian memandang ke arah Huang Xi dan mengingat kembali percakapannya dengan You Chi, yang membuatnya berambisi untuk menyukseskan misi mereka. Dia bersumpah untuk berusaha lebih keras sehingga You Chi bisa menyaksikan lahirnya sebuah era yang baru. Dia juga akan berusaha untuk membuat Huang Xi bisa menyaksikan masa depan yang dia impikan.     

Ye Futian menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang berada tepat di sampingnya dan tatapan matanya menjadi lembut, tetapi tidak lama kemudian ekspresinya berubah menjadi serius dan ia menatap ke arah wanita itu, lalu berkata, "Siapa yang mengizinkanmu untuk datang kemari?"     

Hua Jieyu menatapnya dan Ye Futian merasa kesal saat dia meraih tangan Jieyu. Kemudian dia berbalik dan melihat wajah-wajah yang sudah tidak asing baginya. Para seniornya berada di sana dan begitu pula Wuchen, Huang Jiuge, Xu Que, Yuan Zhan dan lainnya. Sudah jelas, mereka ikut berpartisipasi dalam pertempuran atas keinginan mereka sendiri. Meskipun pada akhirnya mereka tidak bisa banyak membantu, mereka tetap ikut bertempur.     

"Silahkan duduk."     

Acara perekrutan murid baru dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara belum berakhir dan ini bukan waktu yang tepat untuk mendengar perkembangan informasi dari rekan-rekannya.     

Mereka menempati tempat duduk masing-masing yang berada tepat di depan kursi singgasana sementara itu Ye Futian mengajak Hua Jieyu ke kursi singgasana. Dia terlihat enggan dan berusaha melepaskan genggaman tangan Ye Futian. Dia merasa bahwa tidak pantas baginya untuk duduk di atas kursi singgasana tersebut dalam acara sebesar ini.     

Namun, Ye Futian bersikeras membawanya ke kursi singgasana bersamanya. Pemimpin Istana dan istrinya sudah sewajarnya duduk bersama.     

Tatapan mata banyak orang tertuju pada Hua Jieyu, yang berada tepat di samping Ye Futian dan mereka semua mengagumi kecantikannya. Orang-orang dari Perguruan Tinggi yang membenci Ye Futian kini menjadi semakin membencinya.     

Tubuh Hua Jieyu sedikit gemetar saat menyadari bahwa saat ini dia menjadi pusat perhatian, dan dia menjadi gugup. Dia tahu betul bahwa semua orang yang duduk di sekitar panggung berasal dari tempat-tempat suci, bahkan ada beberapa Saint yang duduk di atas kursi singgasana.     

Entah mengapa, pemandangan ini mengingatkannya pada ramalan yang disampaikan kepadanya oleh Menteri Zuo dari Negeri Nandou beberapa tahun yang lalu.     

Meskipun dia masih beranggapan bahwa kata-kata Menteri Zuo tidak lebih dari sekedar omong kosong bahkan setelah melalui begitu hal, tetapi dia yakin bahwa suaminya ditakdirkan untuk meraih hal-hal yang luar biasa. Namun, jalan yang harus mereka tempuh agar bisa mewujudkan takdir itu akan dipenuhi dengan rintangan, dan dia akan mengalami kematian yang mengerikan jika tidak bersikap waspada.     

Bagaimanapun juga, jika suaminya ditakdirkan untuk menjadi seorang kaisar, maka dia akan selalu mendampinginya. Di sisi lain, jika Ye Futian tewas di tengah-tengah perjalanannya, maka dia juga akan pergi bersamanya.     

Sebuah senyuman terlihat di matanya saat dia mengamati semua orang yang berada di sekitarnya. Hua Jieyu diselimuti oleh semacam aura mistis.     

"Mari kita lanjutkan," ujar Saint Li, melihat bagaimana perhatian semua orang kini beralih pada apa yang terjadi pada Ye Futian. Beberapa peserta yang tersisa naik ke atas panggung dan menampilkan kehebatannya.     

Akhirnya, semua peserta yang telah berpartisipasi dalam acara perekrutan murid baru dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara naik ke atas panggung, dan menunjukkan kemampuan mereka pada para penonton yang berada di sekitar mereka.     

Para peserta terpilih yang naik ke atas panggung merupakan ratusan jenius dari semua tingkat Plane. Perguruan Tinggi mengadakan perekrutan murid baru hanya satu tahun sekali, tetapi mereka tidak menetapkan batasan atau persyaratan terkait tingkat Plane para peserta.     

Banyak kultivator kuat dari tempat-tempat suci merasa tertarik. Meskipun semua peserta yang berada di atas panggung dianggap telah memenuhi syarat, tetapi masih ada satu putaran lagi yang sangat penting. Akan ada beberapa orang terpilih di antara ratusan peserta ini yang akan mendapat kesempatan untuk menjadi murid yang dibimbing langsung oleh Saint.     

Oleh karena itu, bahkan mereka yang berada di atas panggung kini merasa gugup.     

Itu akan menjadi sebuah kehormatan besar bagi mereka untuk bisa belajar di bawah bimbingan seorang Saint. Selain itu, mereka akan memiliki kesempatan untuk menjadi seorang murid suci dari Jalur Divine di masa depan.     

"Menurutmu siapa yang memiliki peluang untuk lolos di putaran selanjutnya?" Terdapat orang-orang dari berbagai tempat suci yang mulai berdiskusi satu sama lain.     

"Lin Xuan."     

"Tidak ada yang bisa dikomentari apabila menyangkut Lin Xuan. Dia dikenal sebagai seorang jenius yang langka, bahkan di antara para kultivator paling hebat di berbagai tempat suci." Banyak orang mengangguk. Tidak perlu diragukan lagi bahwa Lin Xuan adalah murid paling luar biasa yang direkrut oleh Perguruan Tinggi pada tahun ini. Penampilannya sangat luar biasa.     

"Lin Xuan mungkin akan menjadi seorang murid suci dari Jalur Divine di masa depan."     

"Selain Lin Xuan, menurutku baj*ngan itu juga mempunyai peluang." Seseorang menambahkan dan banyak orang ikut mengangguk setuju.     

"Tidak lama lagi mereka akan menyampaikan pengumuman." Banyak orang menoleh untuk melihat ke arah dimana orang-orang dari Perguruan Tinggi berada. Seorang Tetua mengamati kerumunan orang yang mengelilingi panggung lalu berkata, "Lin Xuan, dari perekrutan murid tahun ini, akan menjadi seorang murid suci dari Jalur Divine dan diizinkan untuk belajar di bawah bimbingan sang kepala sekolah."     

Banyak orang tampak terkejut dan tercengang saat pengumuman itu disampaikan, kemudian mereka merasa takjub. Apa yang telah ditunjukkan oleh Lin Xuan hari itu sudah pasti memenuhi syarat baginya untuk mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi tidak ada yang menyangka bahwa keputusan itu dibuat secepat ini. Saint Li merekrutnya sebagai murid dan langsung menjadikan Lin Xuan sebagai murid suci dari Jalur Divine. Itu merupakan suatu kehormatan yang hanya diterima oleh beberapa orang dalam sejarah Perguruan Tinggi.     

Tampaknya Saint Li memiliki pemikiran tersendiri mengenai kebangkitan dari Negeri Barren. Meskipun statusnya yang istimewa membuatnya tidak boleh terlalu terpengaruh atau mempedulikan hal tersebut, mungkin dia ingin membimbing seseorang yang mampu menjadi jenius tingkat atas di sembilan negara; seseorang yang mampu disandingkan dengan orang-orang seperti Lin Shubai dan Tong He, serta mampu bersaing dengan Ye Futian, Yu Sheng dan kultivator lainnya dari Negeri Barren.     

Lin Xuan adalah satu-satunya orang yang mendapat kehormatan untuk disebutkan namanya secara langsung dan diterima sebagai murid dari seorang Saint saat itu juga.     

Tatapan mata semua orang tertuju padanya dan mereka tahu bahwa hanya masalah waktu sebelum dia menjadi seseorang yang memiliki pengaruh besar di masa depan.     

Lin Xuan berdiri tegak dan penuh kebanggaan saat dia menarik napas dalam-dalam di atas panggung. Meskipun dia sudah lama memiliki kepercayaan diri bahwa dia akan menjadi murid seorang Saint, tetapi ditunjuk sebagai seorang murid suci tetap saja membuatnya terkejut. Dia membungkuk hormat pada Saint Li dan berkata, "Salam hormat, guru."     

Saint Li mengangguk pelan dan berkata, "Meskipun aku telah membuat pengecualian kali ini untuk menjadikanmu sebagai seorang murid suci secara langsung, tetapi kau harus tetap belajar dari senior-seniormu begitu kau mulai berkultivasi di Perguruan Tinggi."     

"Saya akan mengingat nasihat anda, guru." Lin Xuan membungkuk hormat.      

"Kami ucapkan selamat, Saint Li." Banyak orang menangkupkan tangan mereka dan memberi selamat pada Saint Li. Berapa banyak orang yang mampu menjadi murid dari Saint Li? Ini memang waktu yang tepat baginya untuk merekrut seorang murid.     

Saint Li tersenyum dan mengangguk. "Acara perekrutan murid baru dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara tahun ini telah berakhir. Bagi semua orang yang telah datang jauh-jauh kemari untuk menyaksikan acara ini, aku mengucapkan terima kasih."     

"Anda terlalu baik, Saint Li. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk bisa menyaksikan acara besar seperti ini secara langsung." ujar banyak orang dari tempat-tempat suci lainnya dengan sopan. Meskipun acara perekrutan murid baru telah berakhir, tetapi mereka semua tahu bahwa pertunjukan baru saja dimulai, dan pertunjukan itulah yang merupakan alasan utama mereka datang kemari.     

"Kalian semua boleh pergi." ujar sang Kepala Sekolah pada murid-murid yang berada di atas panggung. Mereka semua membubarkan diri tetapi Lin Xuan tetap berdiri di tempatnya; sebuah tindakan yang membingungkan banyak orang di antara kerumunan.     

"Apakah ada sesuatu yang mengganggumu, Lin Xuan?" Kepala Sekolah bertanya padanya. Karena Lin Xuan telah menjadi seorang murid suci, sikap dari sang Kepala Sekolah padanya sedikit melunak.     

Lin Xuan membungkuk hormat dan berkata pada Saint Li, "Ketika Pertemuan Sembilan Negara diselenggarakan, saya sedang mengasingkan diri untuk berlatih agar bisa membuat terobosan. Karena itulah, saya merasa menyesal telah melewatkan acara tersebut. Namun, saya merasa beruntung bisa bertemu dengan begitu banyak rekan-rekan dari generasi saya yang telah berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara hari ini. Ditambah lagi, pemenang dari acara tersebut, Yu Sheng, juga berada di sini. Oleh karena itu, saya ingin bertanya, apakah saya bisa bertarung melawannya sebentar."     

Banyak orang tampak terkejut saat mendengar kata-kata Lin Xuan. Dia baru saja menjadi seorang murid suci dan dia langsung menantang Yu Sheng; itu merupakan sebuah tindakan yang menunjukkan kesombongan dibalik sikapnya yang sopan itu.     

"Sebaiknya kau menanyakan hal itu pada Pemimpin Istana Ye secara langsung," ujar Saint Li sambil tersenyum, tanpa menolak permintaannya.     

Lin Xuan mengangguk dan berbalik menghadap tempat dimana orang-orang dari Negeri Barren berada, lalu ia bertanya, "Apakah saya boleh melakukannya, Pemimpin Istana Ye?"     

"Ini adalah sebuah kesempatan yang langka dan ada begitu banyak jenius dari tempat-tempat suci yang hadir di sini. Akan sangat menarik jika kalian berdua bisa bertarung di panggung ini." ujar seorang Tetua dari Klan Yi sambil tersenyum.     

Saat ini, banyak orang mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian, bahkan Yu Sheng juga berbalik ke arahnya dan ekspresinya terlihat seolah-olah dia sedang meminta pendapat dari Ye Futian. Bagaimanapun juga, Lin Xuan baru saja menjadi seorang murid suci. Jika Yu Sheng bertindak sesuka hatinya dan menghajarnya hingga babak belur, konsekuensi yang diterimanya mungkin akan sangat mengerikan.     

Ye Futian bisa merasakan semua tatapan mata yang tertuju padanya dan ia tahu betul bahwa Lin Xuan bukan satu-satunya orang yang ingin melihat Yu Sheng, atau mungkin dirinya sendiri, untuk bertarung; banyak orang di antara kerumunan mungkin memiliki pemikiran yang sama dengan Yu Sheng.     

Ye Futian tersenyum dan berkata, "Jika seseorang dapat bertemu dengan seseorang yang mampu membuktikan kemampuan kultivasinya, maka hal itu terbukti dapat menjadi sebuah kesempatan yang berguna untuk perkembangan kultivasi keduanya. Yu Sheng, kau boleh maju ke depan."     

Jika semua orang sangat ingin melihat pertunjukan tersebut, maka saat ini keinginan mereka akan dikabulkan.     

Jika Saint Li memberikan izin untuk permintaan seperti itu, maka tidak mengejutkan apabila dia tidak terlalu peduli dengan hasil pertempuran ini.     

Yu Sheng mengangguk dan melangkah ke depan, kemudian naik ke atas panggung dan menatap ke arah Lin Xuan. Kemudian dia berkata, "Silahkan duluan."     

Lin Xuan mengangguk dan mengeluarkan sebuah arus hukum yang mengerikan di sekitar tubuhnya. Langit di atas panggung telah berubah. Beberapa ekor naga sejati berputar-putar di atas langit, kawanan burung phoenix menari di udara, sejumlah qilin dan harimau putih meraung. Seolah-olah Lin Xuan mampu berubah bentuk menjadi sekawanan monster.     

Tiba-tiba, seberkas sinar yang sangat mengerikan terpancar dari mata Lin Xuan. Kemudian dia melompat ke udara dan menerjang ke arah Yu Sheng seperti seekor roc bersayap emas. Kedua tangannya terlihat seperti dirasuki oleh dua ekor naga sejati dan dalam sekejap, suara raungan naga iblis yang sangat keras terdengar saat dia menerjang ke bawah sambil mengarahkan kedua cakarnya yang diperkuat dengan kekuatan hukum mengerikan pada Yu Sheng.     

Yu Sheng mendongak dan melihat Lin Xuan yang menerjang ke arahnya. Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya dan dia berdiri tegak di permukaan tanah seperti sebuah gunung. Arus-arus iblis yang mengerikan melesat ke udara dan membuatnya terlihat seperti sosok yang sangat agung, seperti seorang iblis yang tak tertandingi.     

*Boom* Naga iblis itu menerjang ke bawah dengan memancarkan aura yang mematikan, tampaknya bertujuan untuk mencabik-cabik tubuh Yu Sheng. Namun, terdengar suara ledakan yang keras saat tubuh Yu Sheng diselimuti dengan aura yang mengerikan. Dia membiarkan naga itu menerjang dan menembus tubuhnya.     

Banyak orang tampak terkejut saat mereka menyadari bahwa naga iblis itu perlahan-lahan dilahap oleh tubuh Yu Sheng, kekuatan dari naga iblis itu semakin lemah.     

Ekspresi Lin Xuan nyaris tidak berubah. Dia melesat di sepanjang tubuh naga itu, dengan dikelilingi oleh cahaya mematikan yang mengerikan di sekitar tubuhnya. Harimau putih berputar-putar di sekitar tubuhnya saat ia mengerahkan telapak tangannya ke arah Yu Sheng.     

Tubuh raksasa dari harimau putih itu menerjang ke bawah dengan membawa kekuatan yang mematikan, menghantam tubuh Yu Sheng dengan keras, tapi tetap saja serangan itu tidak mampu menghancurkan pertahanan milik Yu Sheng.     

Ekspresi Lin Xuan sedikit berubah, tetapi pada saat itu, seberkas kilatan yang mengintimidasi terlihat di mata Yu Sheng saat dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi di udara dan mengerahkan tinjunya ke udara. Lin Xuan mengelak dan melesat ke atas seperti seperti seekor roc dengan kecepatan yang luar biasa.     

Namun, kepalan tinju milik Yu Sheng itu membawa sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, tampaknya kekuatan itu telah melahap udara yang berada di hadapannya. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari kekuatan kepalan tinju tersebut. Aura yang dihasilkan sangat mengerikan.     

Kepalan tinju iblis itu melesat di udara dan mendarat di tubuh Lin Xuan dengan keras. Kemudian, terdengar suara ledakan di udara dan banyak orang melihat tubuh Lin Xuan terhempas ke arah tepi panggung sebelum akhirnya jatuh menghantam panggung dengan keras. Dia berdiri dari tempatnya dan wajahnya terlihat pucat.     

Darah terlihat di mulut Lin Xuan saat dia mengerang kesakitan. Sekujur tubuhnya gemetar. Dia selalu menganggap bahwa dirinya adalah sosok dengan bakat yang luar biasa, namun kepalan tinju yang baru saja mendarat di tubuhnya tampaknya telah menyelimuti seluruh area di sekitarnya. Kekuatan dari kepalan tinju itu sangat dahsyat sehingga seolah-olah bisa menghancurkan area itu sendiri.     

Jadi, apakah itu adalah kemampuan sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara?     

Saint Li terlihat sangat tenang dan sama sekali tidak terkejut. Meskipun dia memang telah menjadikan Lin Xuan sebagai seorang murid suci, tetapi jika dia mampu mengalahkan sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara begitu saja, maka gelar sebagai pemenang tentu tidak akan berarti apa-apa.     

Yu Sheng memandang ke arah Lin Xuan dengan ekspresi tenang di wajahnya, kemudian ia berbalik untuk melihat ke arah kerumunan orang dari Klan Yi. Tatapan matanya tertuju pada Yi Sheng lalu ia berkata, "Apa tingkat Plane-mu sekarang?"     

Yi Sheng tampak sedikit terkejut saat dia memusatkan pandangannya ke arah Yu Sheng. Apakah dia ingin menantangku di sini?     

"Sage tingkat menengah." ujar Yi Sheng dengan nada dingin dan menambahkan, "Kau ingin menantangku?"     

"Menantangmu? Kau bukanlah tandinganku." Kemudian Yu Sheng berkata dengan nada datar, "Majulah sekarang."     

Kata-kata Yu Sheng membuat banyak orang tertegun. Dapat terlihat dengan jelas bahwa tindakan Yi Sheng yang tidak menghormati Ye Futian sebelumnya meninggalkan duri di hati Yu Sheng.     

Dia berniat untuk membuat sosok-yang-disebut-jenius dari Klan Yi itu pergi dari tempat ini dengan rasa malu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.