Legenda Futian

Kehormatan Yi Sheng



Kehormatan Yi Sheng

3Banyak orang memandang ke arah Yi Sheng dengan ekspresi tertarik di wajah mereka. Kultivator jenius dari Klan Yi itu telah memprovokasi Ye Futian dengan kata-katanya. Namun, Ye Futian tidak mempedulikannya dan hanya menganggap bahwa Yi Sheng tidak layak mendapat perhatiannya.     

Dan sekarang, sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara menyuruhnya untuk maju ke hadapannya secara langsung.     

Kemampuan dan status yang dimiliki oleh Yu Sheng membuatnya pantas melakukan hal seperti itu.     

Yi Sheng terlihat berdiri dari tempat duduknya. Ekspresinya tampak acuh tak acuh dan tidak tergoyahkan saat ia mulai bergerak, namun tatapan matanya terlihat serius dan tak kenal ampun. Seberkas aura yang tak berbentuk menyebar dan jubahnya berkibar saat dia berjalan ke depan. Sebuah aura yang sangat tajam dipancarkan ke arah panggung.     

Cahaya berwarna emas terlihat berkilauan di tubuhnya begitu dia mengambil langkah pertama. Kobaran api berputar-putar di sekitarnya seolah-olah tubuhnya sedang terbakar di bawah sinar matahari. Ketika Yi Sheng naik ke atas panggung, auranya dikerahkan hingga tingkat maksimal saat arus-arus yang mengerikan mengalir di sekelilingnya.     

Seberkas cahaya emas terlihat di matanya seolah-olah penglihatannya mampu menembus segalanya. Tatapan matanya terpaku pada Yu Sheng, sambil mengeluarkan aura spiritualnya yang sangat kuat.     

"Pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara?" Yi Sheng menatap ke arah Yu Sheng dan melanjutkan kata-katanya yang provokatif. "Mari kita lihat apakah kau memang layak menyandang gelar tersebut."     

Dia mengulurkan kedua tangannya begitu dia selesai berbicara. Arus dari Hukum Dunia berkumpul di antara tangannya dan seberkas aura emas dari dalam tubuhnya berubah bentuk menjadi sebuah busur. Tampaknya seekor Boa naga berwarna emas meraung saat Qi dari boa naga itu berkumpul dan berubah menjadi tali dari busur tersebut. Banyak orang bisa melihat bahwa ada seekor boa naga emas sedang memamerkan taringnya pada busur yang berada di tangannya itu, yang kemudian menembakkan anak panah diikuti dengan suara raungan yang keras.     

Boa naga menunjukkan keberadaannya sebelum anak panah itu ditembakkan. Anak panah tu membawa kekuatan yang mengerikan saat diarahkan menuju Yu Sheng.     

Seberkas aura api berwarna emas menyebar di udara, seolah-olah anak panah itu mampu mengoyak udara dan menghancurkan pegunungan, sungai, bahkan matahari.     

Yu Sheng berdiri tegak di tempatnya seperti sebuah gunung. Aura iblis berputar-putar di sekitar tubuhnya dan menyebar di area sekitar panggung. Area itu terlihat seperti akan dilahap oleh aura iblis tersebut. Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan untuk dilihat. Tubuh Yu Sheng tampak bertumbuh semakin tinggi dan terlihat lebih mengerikan dari sebelumnya, seolah-olah dia telah dirasuki oleh iblis. Boa naga emas itu diperkuat dengan kekuatan yang mengerikan saat tubuhnya menghantam Yu Sheng. Namun, arus-arus iblis berwarna emas kegelapan tampaknya telah mengikis kekuatan dari boa emas itu sedikit demi sedikit layaknya sebuah lubang hitam.     

"Hukum Pelahap?"     

Seseorang bertanya dengan suara pelan.     

"Tidak, itu bukan Hukum Pelahap, melainkan Hukum Demonisasi. Dia pernah mengeluarkan hukum itu saat Pertemuan Sembilan Negara berlangsung," jawab seseorang. Itu adalah sebuah kekuatan yang lebih mengerikan dari Hukum Pelahap.     

Yi Sheng memancarkan cahaya yang lebih menyilaukan dari sebelumnya. Boa emas yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dan memamerkan taring mereka saat ular-ular itu mengelilingi busur dan anak panah milik Yi Sheng. Aura yang dihasilkan sangat mengerikan. Saat ini tubuh Yi Sheng diselimuti oleh kekuatan yang dahsyat, membuatnya terlihat seperti seorang dewa pemanah.     

Tatapan matanya terlihat sangat serius saat aura spiritualnya dimasukkan ke dalam busur dan anak panah miliknya. Tali busur itu ditarik, kemudian boa naga itu meraung dan area di sekitarnya bergetar.     

Seberkas sinar cahaya berwarna emas melesat ke udara dan tiba tepat di depan sasarannya. Boa naga emas itu menyerang dengan kekuatan penuh, tampaknya ular tersebut membawa kekuatan dari langit dan bumi untuk menghancurkan segala sesuatu yang berada di hadapannya.     

Tampaknya saat ini Yu Sheng telah berhalusinasi. Panah itu tidak hanya menembus tubuh fisiknya, tetapi sebuah anak panah lainnya tampaknya telah terbentuk dari aura spiritualnya, bertujuan untuk menghancurkan aura spiritual lawannya. Aura yang dipancarkan terasa mengerikan.     

Namun, dia tetap berdiri di tempatnya, sama sekali tidak bergerak saat sosok petarung iblisnya yang sangat mengerikan terbentuk. Telapak tangannya yang berukuran sangat besar dikerahkan ke depan, membuat semua orang yang menyaksikan pemandangan itu merinding ketakutan. Apakah dia hendak menerima Arrow of Destruction milik Yi Sheng dengan tubuhnya sendiri?     

Anak panah dari Klan Yi adalah senjata yang mampu menembus segalanya, tanpa terkecuali, tidak mempedulikan seperti apa tubuh fisik atau aura spiritual dari sasarannya, semuanya akan hancur begitu panah tersebut ditembakkan. Hanya ada beberapa orang yang mampu menyaingi kekuatan seperti itu.     

Namun, Yu Sheng hanya mengulurkan tangannya untuk menerima panah tersebut.     

Meskipun tidak ada seorang-pun yang meragukan statusnya sebagai pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara serta tubuh fisiknya, yang ditempa oleh seni iblis, nyaris tidak bisa dihancurkan, namun masih ada banyak orang yang masih berpikir bahwa Yu Sheng melebih-lebihkan kemampuannya sendiri, dan terlalu meremehkan kekuatan yang dimiliki oleh Yi Sheng.     

*Boom*     

Terdengar sebuah ledakan yang keras di atas panggung, hingga bergema di dalam pikiran semua orang yang berada di sekitarnya. Panah itu telah menghantam targetnya. Seberkas sinar yang sangat menyilaukan tampaknya telah menembus bagian tangan dari sosok petarung itu dan mencabik-cabik tubuh Yu Sheng.     

Namun, pemandangan itu ternyata hanyalah sebuah ilusi. Setelah itu, terdengar suara melengking saat boa naga itu meraung dengan keras. Panah yang dipenuhi dengan kekuatan hukum mengerikan yang mampu menembus segalanya tersebut hanya bergesekan dengan tangan dari sosok petarung itu, tidak mampu menembusnya. Ditambah lagi, cahaya emas dari anak panah itu tampaknya perlahan-lahan mulai meredup, hingga akhirnya anak panah itu hancur menjadi titik-titik cahaya.     

"Benar-benar kekuatan yang mengerikan."     

Banyak orang merinding ketakutan saat menyaksikan pemandangan tersebut.     

Ekspresi Yi Sheng sedikit terkejut. Arus-arus kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya telah berkumpul, tetapi pada saat itu, Yu Sheng terlihat sedang melangkah ke depan.     

*Boom*     

Panggung ikut bergetar dan kekuatan dari langkah kaki itu bergema di dalam pikiran Yi Sheng. Dia bisa merasakan kekuatan yang sangat mengerikan dari hukum-hukum Jalur Agung menyebar di sekitarnya, menyelimuti tubuhnya dan berada dimana-mana.     

"Kekuatan macam apa ini?" Kegelisahan melanda hati Yi Sheng. Kekuatan Yu Sheng yang sangat mengerikan ini tampaknya benar-benar telah melampaui harapannya.     

Dia bukan satu-satunya orang yang merasa terkejut, bahkan para seniornya-pun merasa terkejut dengan apa yang terjadi di hadapan mereka.     

Alasan mengapa Saint Li tidak menghentikan permintaan Lin Xuan untuk menantang Yu Sheng, adalah karena dia ingin melihat apakah sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara benar-benar pantas menyandang gelar tersebut, dan sejauh apa sang pemenang akan mampu melangkah. Sejak awal Saint Li tidak berpikir bahwa Lin Xuan mampu mengalahkan Yu Sheng,     

Lin Xuan tidak mampu mengalahkan Yu Sheng dan Yi Sheng juga gagal. Meskipun dia adalah seorang jenius yang berasal dari Klan Yi, tetapi masih ada beberapa orang dari Klan Yi yang mampu mengalahkan Yi Sheng. Jika dia benar-benar mampu mengalahkan Yu Sheng, maka sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara tidak sehebat apa yang dia dengar dari rumor-rumor yang selama ini beredar.     

Namun, sudah menjadi hal biasa bagi para jenius yang berlatih di tempat suci untuk memiliki kepercayaan diri yang luar biasa terhadap kemampuan mereka sendiri. Yi Sheng tidak mungkin bisa mengukur kekuatannya jika dia tidak ditempatkan dalam situasi seperti ini.     

*Boom* Yu Sheng kembali melangkah ke depan. Yi Sheng bisa merasakan hatinya berdebar kencang. Saat ini aura spiritualnya benar-benar tidak mampu melawan balik. Sosok yang sedang berdiri di depannya bukan lagi seorang junior dari generasi muda, tetapi satu sosok iblis dengan kekuatan yang tak tertandingi. Sosok itu adalah makhluk yang dipanggil secara langsung dari medan perang kuno, dengan membawa kekuatan iblis tak terkalahkan yang menyebar di area sekitarnya.     

Yi Sheng tidak pernah merasakan kekuatan seperti itu dari rekan-rekannya dan dia tidak pernah dikalahkan dalam aspek aura seni bela diri. Bahkan beberapa kultivator terkuat dari klannya mungkin tidak akan bisa mengeluarkan kekuatan seperti itu apabila mereka berada di tingkat Plane yang sama dengan Yu Sheng.     

Pada saat itu, banyak orang dari Klan Yi mengerutkan kening mereka. Ekspresi para Tetua terlihat serius. Tidak ada satu-pun dari mereka yang naik ke atas panggung untuk menghentikan Yi Sheng saat dia memprovokasi Ye Futian, dan mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Saint Li—mereka ingin Yi Sheng menguji kemampuannya sendiri. Jika dia bisa memenangkan pertempuran, maka lawannya benar-benar tidak pantas menyandang gelar yang dimilikinya; jika dia kalah, maka pertempuran ini dapat menjadi sebuah pelajaran yang berguna bagi Yi Sheng.     

Namun pada saat ini, mereka semua merasa bahwa kekuatan Yu Sheng mungkin telah melampaui harapan mereka. Tampaknya mereka yang telah menghadiri Pertemuan Sembilan Negara kala itu memang berkata jujur. Yu Sheng memang seorang jenius yang tak ada duanya, dan bakat seperti itu sangat langka di setiap generasi.     

"Aura spiritual Yi Sheng tampaknya benar-benar telah ditekan oleh lawannya," ujar beberapa kultivator kuat dari Klan Yi. Mereka merasa bahwa aura Yu Sheng sangat mengerikan. Namun, mereka tidak berada di posisi Yi Sheng, dan karena itulah mereka tidak dapat merasakan betapa kuatnya aura yang mengerikan itu sebenarnya.     

*Boom*     

Yu Sheng kembali melangkah, dan Yi Sheng bisa merasakan pikirannya benar-benar terguncang. Tangannya yang memegang busur dan anak panah gemetar. Keyakinannya bahwa dia akan meraih kemenangan perlahan-lahan mulai menghilang.     

Goyahnya keyakinan pada dirinya sendiri membuat Yi Sheng merasa benar-benar malu. Ada banyak sosok legendaris yang berasal dari klannya. Meskipun dia belum bisa dijadikan sebagai contoh, tetap saja hanya ada beberapa orang di antara rekan-rekannya yang bisa menyainginya dan namanya cukup terkenal di Negeri Musim Panas. Dia telah mengalahkan banyak kultivator jenius sebelumnya, namun saat ini keyakinannya benar-benar goyah bahkan sebelum pertempuran berakhir. Dia menganggap bahwa hal itu tidak bisa dimaafkan.     

Tatapan matanya kini terlihat yakin saat dia memikirkan hal tersebut. Beberapa boa naga emas meraung saat mereka ditembakkan. Anak panah kembali melesat di udara. Sinar-sinar cahaya menembus udara saat mereka diarahkan menuju Yu Sheng.     

Kedua mata Yu Sheng yang berwarna hitam pekat tampaknya memiliki sosok iblis di dalamnya. Ekspresinya tampak sedingin es saat dia melihat ke arah Yi Sheng. 'Jika pikiran dan keyakinanmu masih utuh, maka aku akan menghancurkan semuanya hingga tak berbekas'.     

Yu Sheng mengangkat lengannya dan mengepalkan kepalan tinjunya dengan erat. Area di sekitarnya tampaknya telah tersegel oleh kekuatan yang mengerikan tersebut. Yi Sheng merasa seolah-olah dia sedang melihat iblis saat dia menatap mata Yu Sheng, yang dipenuhi dengan niat untuk meruntuhkan langit ke atasnya. Tampaknya ada seorang raja iblis yang memimpin para iblis di dalam sepasang mata tersebut, yang memerintahkan semua makhluk untuk menyembah dan tunduk padanya.     

Yi Sheng tidak tahu mengapa dia bisa melihat pemandangan seperti itu. Mungkin hal itu ada hubungannya dengan metode latihan yang digunakan oleh Yu Sheng. Namun, metode latihan yang digunakan oleh Klan Yi juga tidak kalah kuat dan mengerikan, namun ia tidak dapat memahami mengapa metode yang digunakan oleh Yu Sheng mampu menghasilkan kekuatan yang sangat mengerikan seperti itu, sebuah kekuatan yang tampaknya mampu membuat segala sesuatu yang ada di dunia ini untuk tunduk pada raja iblis yang berada di dalam mata Yu Sheng.     

Yu Sheng mengerahkah tinjunya hingga menembus udara di depannya. Anak panah yang ditembakkan oleh Yi Sheng hancur dalam sekejap. Yi Sheng merasa seolah-olah dadanya tertusuk oleh sesuatu. Tubuhnya gemetar hebat lalu jatuh ke permukaan tanah. Darah mengalir dari mulutnya dan pemandangan itu terlihat sangat mengerikan.     

Yi Sheng bahkan tidak mampu menahan satu pukulan dari Yu Sheng. Tantangannya menjadi tidak berarti apa-apa.     

Suasana di area yang luas itu menjadi sunyi senyap. Akhirnya semua orang bisa menyaksikan sang pemenang dari Pertempuran Sembilan Negara bertarung. Mereka ingin melihat sekuat apa sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara tahun lalu, dan saat ini keinginan mereka telah terpenuhi.     

Sang pemenang memang tak terkalahkan.     

Ye Futian duduk dengan tenang di kursi singgasana yang berada di bawah simbol Negeri Barren saat dia menatap ke arah Yu Sheng.     

Kemampuan Yu Sheng dalam kekuatan iblis yang dia kultivasi, kini menjadi semakin mengerikan setelah dia mencapai tingkat Sage Plane. Semuanya sama persis seperti yang diprediksi oleh Ye Futian. Semakin tinggi tingkat Plane Yu Sheng, maka kekuatan dari metode iblis itu juga semakin mengerikan. Kekuatan yang dia hasilkan juga semakin dahsyat.     

Tapi sekali lagi, semua itu berhubungan dengan metode yang dia gunakan. Begitulah cara kerja dari semua metode dan teknik dalam kultivasi. Tidak peduli sekuat apa-pun metode yang digunakan oleh seseorang, kekuatan dari metode itu tidak akan memiliki pengaruh besar selama tahap-tahap awal. Kekuatan yang dihasilkan dari metode yang digunakan oleh Yu Sheng menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka berdua.     

Semakin tinggi tingkat Plane seseorang, maka semakin besar pula kekuatan seseorang, dan tidak mengejutkan apabila penampilan seseorang menjadi semakin mengerikan akibat hal tersebut. Rasa sakit dan penderitaan yang dialami oleh Yu Sheng saat berlatih metode iblis selama bertahun-tahun, semuanya telah ditampilkan dalam kekuatan yang dia keluarkan selama bertarung.      

Yu Sheng kembali melangkah di atas panggung dan naik ke udara. Kemudian dia menerjang ke bawah dan menginjak tubuh Yi Sheng. Kekuatan itu sangat mengerikan sehingga lantai dari panggung tersebut retak, namun Yu Sheng tidak berhenti di situ saja.     

Tubuh Yi Sheng gemetar saat dia kembali memuntahkan darah. Dia merasa sangat tak berdaya di hadapan sosok mengerikan yang sedang menginjak tubuhnya itu. Kebanggaan, kepercayaan diri, dan reputasinya telah dihancurkan di hadapan semua orang yang berada di sekitar panggung pertempuran.     

Yu Sheng berdiri tegak di atas tubuh Yi Sheng dengan tatapan mata sedingin es dan ia berkata, "Kau pikir kau pantas untuk menantangnya?"     

Banyak orang merinding ketakutan karena mereka tahu maksud dari kata-kata Yu Sheng tersebut.     

Sebelumnya, Yi Sheng mengatakan bahwa Ye Futian tidak layak mengajarinya apa-pun.     

Yu Sheng sedang memberitahu Yi Sheng melalui tindakannya ini, siapa sebenarnya yang tidak layak di sini.     

Yi Sheng bukan apa-apa baginya.     

Ada banyak kultivator kuat dari Klan Yi yang mengerutkan kening mereka dan beberapa di antara mereka berkomentar, "Pemimpin Istana Ye, menurut saya rekan anda sudah bertindak keterlaluan."     

Mereka tidak menghentikan Yi Sheng saat dia memprovokasi Ye Futian dan tidak keberatan jika Yi Sheng kalah dalam pertempuran ini. Namun, pada akhirnya Yi Sheng mengalami hal yang lebih buruk dari kekalahan dalam pertempuran. Yu Sheng sedang menghancurkan pikiran dan keyakinan Yi Sheng. Itu adalah nasib yang lebih buruk daripada kalah dalam pertempuran bagi sebagian besar kultivator.     

Ye Futian melihat ke arah kultivator-kultivator kuat dari Klan Yi dengan tatapan mata yang tenang dan ekspresinya nyaris tidak berubah.     

Meskipun Yu Sheng memang telah bertindak sedikit berlebihan, tapi dia tidak menghentikannya, sama seperti bagaimana Klan Yi yang tidak menghentikan Yi Sheng saat memprovokasi dirinya.     

Jika semua orang di sembilan negara ingin melihat sekuat apa sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara, maka keinginan mereka akan terpenuhi.     

Sama seperti yang dikatakan oleh Huang Xi. Hal yang sedang mereka lakukan saat ini bertujuan untuk menciptakan sebuah era baru. Jika seseorang terus bersikap sabar dan rendah hati selama hidupnya, maka dia hanya akan menunjukkan kepada orang lain bahwa dia adalah sosok yang penurut. Hanya dengan kekuatan dan tekad yang bulat, mereka mampu mengalahkan mereka yang berada di puncak kekuatan. Bagaimanapun juga, perang suci melawan Dinasti Suci Zhou Agung terjadi akibat hal seperti itu.     

Pertama-tama Tebing Zhisheng, kemudian Dinasti Suci Zhou Agung. Jika mereka menghindari perang suci, mereka akan menjadi incaran bagi orang lain dan tempat-tempat suci lainnya.     

Jika Negeri Barren ingin bangkit, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa beberapa tempat suci harus menjadi korbannya.     

Jika ada pihak-pihak yang bermaksud untuk menghalangi mereka untuk mencapai tujuan mereka, maka mereka akan melawan balik.     

"Yu Sheng memang sulit mengendalikan emosinya dan dia memang sudah bertindak terlalu berlebihan. Untuk itu, saya minta maaf." Ye Futian tersenyum pada kultivator-kultivator kuat dari Klan Yi dan menambahkan dengan nada datar, "Tapi sekali lagi, perlu diingat bahwa Yi Sheng lebih dulu bersikap tidak sopan pada saya. Saya sama sekali tidak berniat untuk membuat masalah dengannya, tetapi dia terus melanjutkan provokasinya, dan dia melakukannya hanya karena dia ingin bertarung melawan saya. Saya akan menganggap bahwa Yu Sheng telah memenuhi keinginannya sekaligus memberinya pelajaran dari pertempuran ini. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa Yu Sheng lebih dari sekedar pemenang dalam Pertemuan Sembilan Negara; dia tetap akan menjadi pemenangnya, tidak peduli dia berkompetisi di era mana-pun. Namun, tampaknya Yi Sheng terlalu melebih-lebihkan kemampuannya sendiri meskipun pada kenyataannya kemampuan yang dia miliki biasa-biasa saja. Saya menganggap bahwa sudah menjadi kehormatan bagi Yi Sheng untuk bisa bertarung melawan Yu Sheng."     

Banyak orang tertegun saat Ye Futian selesai berbicara.     

Yi Sheng benar-benar dipermalukan setelah kalah telak di tangan Yu Sheng, namun Ye Futian malah menganggap bahwa ini adalah suatu kehormatan bagi Yi Sheng!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.