Legenda Futian

Pertempuran Antar Saint



Pertempuran Antar Saint

2"Seorang Saint."     

Banyak orang menatap ke arah langit. Cahaya suci mengitari tubuh Douzhan—sebuah tanda bahwa dia telah menerobos ke tingkat Saint Plane.     

Terdapat 72 Saint yang tercatat di Sembilan Negara. Saint Chess telah meninggal dunia dan status sang Kepala Desa dari Desa Makam sebagai seorang Saint telah terungkap, sehingga sampai saat ini, jumlah Saint di Sembilan Negara tetap berjumlah 72 orang.     

Namun, karena Douzhan telah menjadi seorang Saint, maka ia resmi menjadi Saint ke-73 di Sembilan Negara.     

Sebenarnya ini adalah waktu yang sangat buruk bagi Douzhan untuk menjadi seorang Saint. Namun, semua orang tahu bahwa jika dia ingin berhasil melewati Bencana Divine dan menjadi seorang Saint, dia membutuhkan bantuan dari Saint Jiang, itulah sebabnya mereka datang ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Tidak lama kemudian, Raja Suci Zhou Agung tiba di Perguruan Tinggi dan terus mengawasinya.     

Jika Douzhan memutuskan untuk menyerah, maka Raja Suci akan menyerang bersama pasukannya, memaksa Douzhan menjadi seorang Saint. Douzhan tidak punya pilihan lain dalam masalah ini.     

Raja Suci melakukan semua yang dia bisa untuk membunuh Douzhan.     

You Chi, Sage Jingang dan kultivator lainnya yang berada di Taman Herba; Huang Xi, Yun Shang dan kultivator lainnya yang berada di panggung pertempuran, mereka semua mengalihkan pandangan mereka pada Douzhan yang melayang di udara.     

Karena Douzhan berhasil menjadi seorang Saint, hal ini menunjukkan bahwa Negeri Barren akhirnya memiliki seorang Saint yang muncul dari jajaran anggota mereka setelah bertahun-tahun lamanya, dan kali ini Saint tersebut benar-benar berasal dari Negeri Barren. Meskipun sang Kepala Desa memang seorang Saint, tetapi dia berasal dari Desa Makam dan baru saja bergabung dengan Istana Holy Zhi.     

Dua pemimpin istana sebelumnya telah melakukan segalanya dan menanggung konsekuensi yang besar, semua itu mereka lakukan demi agar Negeri Barren memiliki seorang Saint yang muncul dari jajaran anggota mereka sendiri.     

Pada saat ini, Saint pertama yang berasal dari jajaran anggota mereka telah muncul. Namun, itu bukanlah sebuah peristiwa yang menggembirakan. Semua orang bisa merasakan beban berat yang ada di dalam pikiran mereka.     

Douzhan baru berhasil melewati rintangan pertamanya. Apa yang akan dia hadapi di masa depan mungkin jauh lebih mengerikan daripada Bencana Divine.     

Satu sosok dari arah dimana Klan Xia berada, di antara para penonton yang menyaksikan pertempuran tersebut, sedang menatap ke arah Douzhan. Seorang Saint kembali muncul di Sembilan Negara. Itu adalah satu hal yang sulit untuk dicapai, tetapi karena Kaisar Xia telah menyetujui dimulainya perang suci, tentu saja dia tidak boleh ikut campur dalam konflik ini.     

Sosok itu tidak lain adalah seorang kultivator dari Penjaga Sembilan Negara, yang berbaur di antara para kultivator dari Klan Xia untuk memantau jalannya perang suci.     

Sebuah kekuatan yang sangat mengerikan dari Jalur Agung bisa dirasakan dimana-mana, menyelimuti udara di sekitar mereka.     

Raja Suci yang selama ini duduk di atas kursi singgasana yang berada di sekitar Panggung Sembilan Negara, kini telah berdiri dan naik ke udara. Dia yang selama ini hanya duduk diam di atas kursi singgasana, kini memancarkan kekuatan sejati dari Jalur Agung. Cahaya suci yang menyilaukan menyelimuti tubuhnya, seperti seorang kaisar tingkat tertinggi dari umat manusia.     

Raja Suci benar-benar terlihat seperti satu sosok yang sesuai dengan statusnya, berdiri tegak di atas langit, sambil memandang orang-orang yang berada di bawahnya. Cahaya suci yang terpancar dari tubuhnya saja telah menyelimuti seluruh area di sekitarnya. Banyak orang bisa merasakan napas mereka semakin berat saat kekuatan dari Jalur Agung itu dikerahkan ke bawah, membuat mereka merasa seolah-olah mereka perlu berlutut dan menyembahnya.     

Banyak orang merinding saat menyaksikan sosok yang sangat menakjubkan tersebut. Peraturan dalam perang suci diberlakukan agar kekuatan dan pasukan dari kedua tempat suci tidak dimusnahkan secara keseluruhan. Kaisar Xia melarang para Saint bertarung melawan siapa-pun yang berada di bawah tingkat Saint Plane, dan Raja Suci mungkin sudah lelah menahan diri untuk tidak bertempur.     

Sekarang, setelah Douzhan menjadi seorang Saint, akhirnya dia memiliki kesempatan untuk bertarung dan membunuh Douzhan, yang baru saja menjadi seorang Saint, menunjukkan reputasi dari Dinasti Suci Zhou Agung.     

Seekor phoenix emas raksasa muncul di udara, dimana tubuhnya benar-benar menutupi langit. Semua orang mendongak dan melihat wajah dari burung phoenix itu memiliki tatapan mata yang sangat tajam dan dingin. Hukum yang sangat mengerikan dari Jalur Agung berputar-putar dan menyelimuti segala sesuatu yang berada di atas langit.     

Banyak orang merinding ketakutan saat menyaksikan pemandangan tersebut. Apakah ini kekuatan dari Saint yang sebenarnya?     

Mereka hanya perlu memberi perintah di dalam pikiran masing-masing untuk bisa mengendalikan langit dan area di sekitar mereka.     

Semua orang yang berada di bawah tingkat Saint Plane adalah manusia biasa, dan mereka tidak dapat melakukan apa-pun selain menyembah mereka yang berada di tingkat Saint.     

Semua orang tahu mengapa Kaisar Xia menetapkan peraturan dalam perang suci seperti itu. Kekuatan dari para Saint perlu diperhatikan karena kekuatan mereka terlalu dahsyat. Kultivator yang tak terhitung jumlahnya dari kedua tempat suci akan dilenyapkan dan itu akan menjadi sebuah bencana yang sangat mengerikan, mampu mempengaruhi Sembilan Negara, karena bagaimanapun juga semua negara di dalamnya berada di bawah ortodoksi dari Kaisar Xia.     

"Guru." Ye Futian yang sedang bertempur di bawah menatap ke arah pemandangan yang terjadi di atas langit dan merasa sangat khawatir. Raja Suci menempati posisi tinggi dalam Peringkat Sage dan Saint, yang menunjukkan bahwa kekuatannya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai orang yang telah berlatih selama bertahun-tahun, tentu saja dia memahami bahwa semakin tinggi tingkat Plane seseorang, maka semakin besar pula perbedaan kekuatan di dalam tingkat Plane tersebut. Gurunya baru saja memasuki tingkat Saint Plane, yang menunjukkan bahwa dia tidak mungkin bisa menyaingi Raja Suci dalam aspek kekuatan.     

Akibatnya, permainan guqin Ye Futian menjadi dipenuhi dengan amarah dan kegelisahan. Langit di sekelilingnya tampak berubah saat banyak kekuatan spiritual yang mengerikan bergabung menjadi satu kesatuan, menyelimuti area tempatnya berada saat ini dan semua orang di dalam matriks pertempuran.     

Pikiran Hua Jieyu dan Ye Futian saling terhubung sehingga memungkinkan Jieyu untuk memahami apa yang dipikirkan oleh Ye Futian. Dia meningkatkan kekuatan auranya sendiri hingga batas maksimal seperti yang pernah dia lakukan sebelumnya, mengubah dirinya menjadi seorang dewa kuno yang siap untuk bertempur. Tindakan yang baru saja dilakukan oleh Raja Suci membuat Ye Futian bisa merasakan akan ada bahaya yang mengancam.     

Terdengar suara gemerisik di dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian. Seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar di dalam tubuhnya. Aura kaisar miliknya terbakar, menyebabkan kekuatannya meningkat hingga batas maksimal, menyegel semua kekuatan spiritual yang telah dia pinjam di dalam auranya.     

Seekor kera raksasa yang terlihat seperti seorang dewa sejati telah muncul, berdiri menjulang tinggi di antara langit dan bumi. Ye Futian dan semua orang yang terhubung bersamanya berada di dalamnya, seolah-olah mereka semua telah menyatu ke dalam kera suci tersebut.     

Tatapan mata dari kera suci itu sangat mengerikan. Tubuhnya yang kokoh dan mengintimidasi berbalik menghadap pasukan lawan, kemudian dia melangkah ke depan hingga akhirnya berjalan di udara, menerjang ke arah pasukan Dinasti Suci Zhou Agung.     

Kedua lengan Douzhan bergetar dan cahaya suci yang berputar-putar di sekitar tubuhnya terpancar hingga ke atas langit. Tubuhnya yang menjulang tinggi terlihat seperti seorang dewa perang. Dia mengambil satu langkah di udara, dan segala sesuatu yang berada di sekitarnya bergetar. Saat itulah Douzhan benar-benar merasakan kekuatan dari seorang Saint. Tubuhnya telah menjadi hukum dari Jalur Agung, yang memungkinkannya untuk bisa beresonansi dengan kekuatan dari Jalur Agung di antara langit dan bumi. Setiap tindakan yang dia lakukan adalah sebuah perwujudan dari Jalur Agung.     

Kekuatan seperti itu berada di luar pemahaman manusia dan telah mencapai sebuah tingkat yang benar-benar berbeda dari kekuatan lainnya. Makhluk-makhluk seperti itu tidak lagi meminjam kekuatan dari hukum-hukum dunia yang berada di sekitar mereka, karena mereka sendiri telah menjadi perwujudan dari hukum Jalur Agung.     

Douzhan mengangkat lengannya dan dia merasa seolah-olah kekuatan dari Jalur Agung di sekitarnya kini telah berkumpul dalam kepalan tinjunya.     

Dia berteriak dan mengerahkan kepalan tinjunya yang telah diperkuat oleh Sarung Tangan Battle Sage. Dalam sekejap, udara di sekitarnya berguncang hebat, seolah-olah kepalan tinjunya telah mengoyak udara di depannya saat melesat menuju Raja Suci.     

Satu kepalan tinju itu membawa kekuatan tak terbatas dari Jalur Agung, yang tampaknya dikerahkan untuk menghancurkan Raja Suci untuk selama-lamanya.     

"Berkacalah pada statusmu."     

Raja Suci memandang Douzhan dengan tatapan datar. Kau baru saja masuk ke tingkat Saint Plane dan sekarang kau ingin bertarung melawanku?     

Kau benar-benar ceroboh.     

Kemungkinan besar Douzhan tidak tahu apa-apa tentang Saint Plane serta betapa besarnya perbedaan kekuatan antar Saint.     

Dia mengulurkan tangannya dan mengayunkannya ke depan. Dalam sekejap, udara berguncang, mengoyak kepalan tinju dari Jalur Agung yang diarahkan padanya itu menjadi hancur berkeping-keping. Area di antara mereka berdua bergetar hebat, seolah-olah area itu akan runtuh.     

Pada saat itu, terdengar suara pekikan dari seekor burung phoenix di udara. Burung phoenix emas yang ukuran tubuhnya cukup besar untuk benar-benar menutupi langit itu, menyerang dengan menggunakan cakarnya. Langit seperti diselimuti oleh cakar tersebut.     

Banyak orang yang menyaksikan pertempuran itu merinding ketakutan. Pikiran mereka berguncang hebat. Cakar itu benar-benar terlihat seperti langit yang dikerahkan ke bawah. Tubuh Douzhan memang menjulang tinggi dan terlihat agung seperti seorang dewa, tetapi dia tampak kecil dan tak berdaya di hadapan cakar tersebut.     

Douzhan menatap ke arah serangan yang diarahkan ke bawah untuk mengoyak langit itu dan dia mengangkat lengannya, berteriak sambil mengerahkan kepalan tinjunya. Kepalan tinju dari Jalur Agung itu mengoyak udara di hadapannya dan melesat ke arah cakar tersebut. Kedua serangan itu bertabrakan dan kepalan tinju dari Jalur Agung itu tercabik-cabik dalam sekejap, sementara cakar phoenix emas itu terus diarahkan menuju Douzhan.     

Pada saat itu, satu sosok muncul tepat di atas tubuh Douzhan. Sebuah diagram pedang yang menakjubkan muncul di udara, sambil memancarkan sinar-sinar pedang yang menjulang tinggi di atas langit.     

Sosok itu tidak lain adalah sang Kepala Desa.     

Dia mengayunkan tangannya dan diagram pedang yang berada di udara itu bersinar terang. Aura pedang menyebar di atas langit, benar-benar dikendalikan oleh diagram pedang tersebut. Pedang suci tertancap tepat di bagian tengah dari diagram pedang itu, memancarkan aura pedang yang dikerahkan untuk mengoyak langit.     

"Serang."     

Jarinya menunjuk ke arah langit. Arus-arus dari aura pedang tak berbatas yang dikendalikan oleh diagram pedang itu diarahkan menuju cakar phoenix emas yang berada di udara. Cakar raksasa itu bertabrakan dengan diagram pedang, menimbulkan banyak retakan di permukaannya, sementara cakar itu juga terkoyak.     

Cakar itu menghilang dan diagram pedang milik sang Kepala Desa hancur diikuti dengan suara ledakan yang keras. Pedang suci kembali ke tempatnya semula, yaitu di belakang sang Kepala Desa.     

"Tiga Saint telah berkumpul." Banyak orang bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Semua orang sedang menyaksikan pertempuran tersebut. Nyaris tidak ada seorang-pun yang memperhatikan pertempuran antara pasukan Dinasti Suci Zhou Agung dan Istana Holy Zhi.     

Pertempuran antar Saint adalah sesuatu yang hanya bisa disaksikan sekali seumur hidup.     

Pertempuran antar Saint itu berlangsung di atas langit, namun rasanya seolah-olah pertempuran itu terjadi tepat di depan mata mereka, sehingga semua orang bisa menyaksikannya jika mereka mendongak ke arah langit.     

Banyak orang di Kota Sembilan Negara memandang ke atas langit.     

Cahaya suci di sekitar tubuh Raja Suci bersinar terang di atas langit layaknya sosok Raja Suci yang tak tertandingi. Tatapan matanya yang tajam memancarkan kebencian saat dia berkata, "Jika Pendekar Nether masih hidup, aku akan mengaku bahwa kekuatanku lebih lemah darinya. Tetapi kau, seorang budak pedang biasa, berani untuk bertarung melawanku?"     

Dia melangkah ke depan begitu dia selesai berbicara. Kekuatan dari Jalur Agung menyelimuti udara dan langit bergejolak, seolah-olah bisa runtuh kapan saja.     

Douzhan bisa merasakan kekuatan dari Jalur Agung itu dan dia merasa bahwa saat ini dia tidak memiliki penyesalan apa-pun karena dia mampu memasuki Saint Plane. Namun, tetap saja dia benar-benar bisa merasakan bahwa perbedaan kekuatan dalam Saint Plane sangat besar. Orang-orang akan rela melakukan apa-pun untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar di Jalur Agung. Pola pikir mereka tentang Jalur Agung tak tergoyahkan karena mereka semua mendambakan kekuatan tertinggi yang telah dijanjikan.     

Mengapa Saint Chess rela mempertaruhkan segalanya untuk memasuki Kuburan Pedang Nether?     

Mengapa Raja Suci bertindak hingga memulai sebuah perang suci?     

"Mungkin aku memang seorang budak pedang tetapi kenyataannya aku masih bisa berdiri di hadapanmu, Raja Suci. Apakah kau ingin mempermalukan dirimu sendiri?" ujar sang Kepala Desa dengan nada datar. Dia mengayunkan kedua tangannya dan kekuatan dari Jalur Agung mengalir di antara langit dan bumi. Sebuah gambaran yang sangat menakjubkan melayang di atas langit, muncul tepat di belakang sang Kepala Desa.     

*Boom, boom, boom* Bilah-bilah pedang melesat di udara saat mereka menyatu ke dalam gambaran yang berputar-putar di atas langit itu, sambil memancarkan sinar-sinar pedang yang mampu mengoyak udara.     

"Bunuh dia." sang Kepala Desa menunjuk ke arah Raja Suci dan gambaran yang berputar-putar di udara itu menghilang dalam sekejap. Pada saat yang sama, sinar-sinar pedang penghancur yang sangat mengerikan muncul tepat di hadapan Raja Suci.     

Kawanan burung phoenix emas raksasa muncul tepat di hadapan Raja Suci, membentuk pertahanan yang kokoh dan diperkuat dengan kekuatan dunia di sekitar mereka, memancarkan cahaya emas yang menjulang tinggi saat sinar-sinar pedang itu terus menerus dihancurkan di sekitarnya.     

Raja Suci tampak diselimuti dalam cahaya emas yang tak berbatas saat dia melangkah ke depan, membiarkan serangan pedang penghancur itu menghantam kawanan burung phoenix emas tersebut, seolah-olah tidak ada satu-pun dari serangan itu yang berpengaruh padanya.     

Tubuhnya terus melewati cahaya pembunuh dari matriks pedang tersebut, selangkah demi selangkah. Dia berbalik dan sosoknya terlihat seperti seorang dewa begitu dia melewati semua serangan tersebut.     

Cahaya suci di tubuh Raja Suci terlihat semakin menyilaukan dan menjulang tinggi jika dibandingkan dengan sang Kepala Desa. Kekuatan dari Jalur Agung menyelimuti langit, seolah-olah menyatakan kepada semua orang di dunia ini, bahwa dia adalah sang Raja Suci Zhou Agung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.