Pemikiran Jieyu
Pemikiran Jieyu
Di dalam paviliun tempat Ye Futian pernah tinggal, satu sosok sedang berbaring di atas tempat tidur. Di sebelahnya, terdapat satu sosok lainnya yang sedang duduk sambil memperhatikan wajahnya yang tampan.
Sosok yang sedang duduk memiliki wajah yang cantik. Bahkan dia bisa disebut memiliki kecantikan yang mempesona. Kedua matanya terlihat seperti bintang-bintang, tetapi ada sedikit kesedihan di dalamnya. Dia tersenyum lembut saat jari-jarinya yang ramping mengusap wajah dari sosok tampan di sebelahnya. Usapan lembut itu mengandung kenangan indah yang tak terhitung jumlahnya.
Pada hari terakhir di tahun 9999 dari Kalender Prefektur Ilahi, mereka saling berpegangan tangan dan menjadi sepasang kekasih. Sekarang, mereka telah menghabiskan waktu sekitar 14 tahun bersama. Wajahnya masih terlihat tampan seperti biasanya, tetapi jika dibandingkan dengan sosoknya yang masih remaja di masa lalu, kini sosoknya terlihat lebih dewasa. Tentu saja, hal itu disebabkan karena tanggung jawab berat yang dipikulnya selama ini.
Tahun depan, dia akan berusia 30 tahun. Usianya dianggap sangat muda untuk seorang kultivator di tingkat Ye Futian, tetapi ia sudah memikul harapan Negeri Barren di pundaknya. Ditambah lagi, suaminya akan memiliki tanggung jawab dan misi yang lebih besar untuk dipenuhi di masa depan.
Dia pernah berpikir bahwa mereka berdua akan selalu bersama, tetapi setelah mengalami begitu banyak hal, dia mulai mengerti betapa sulitnya mewujudkan hal tersebut. Dia tidak tahu bagaimana takdir mereka di masa depan, tetapi setidaknya saat ini mereka telah bersama dan dia bisa melihat wajahnya. Itu sudah membuatnya merasa puas.
Pada saat itu, bulu mata Ye Futian bergerak dan dia membuka matanya yang jernih dan menawan. Saat melihat Hua Jieyu duduk di sampingnya, tatapan matanya dipenuhi dengan kehangatan, dan sebuah senyuman tipis muncul di wajahnya, yang bisa merebut hati wanita mana-pun.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Ye Futian dengan lembut.
"Aku sedang memikirkan mengapa beberapa orang terlihat sangat menarik tidak peduli selama apa-pun aku melihat mereka." Hua Jieyu juga menunjukkan senyumannya yang paling indah. Ketika dia tersenyum, meskipun mereka berada di dalam ruangan, Ye Futian merasa seolah-olah bunga-bunga sedang bermekaran.
"Itu karena sejak awal aku memang tampan," jawab Ye Futian dengan lembut. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, seolah-olah mereka bisa merasakan betapa dekat hati mereka.
"Apakah semua orang baik-baik saja?" Setelah Ye Futian jatuh koma, dia tidak tahu apa yang terjadi sesudahnya. Meskipun dia tahu bahwa dengan jaminan dari Saint Li, tidak akan ada hal buruk yang terjadi, namun dia tetap menanyakan kondisi orang-orang.
"Ya," Hua Jieyu mengangguk pelan dan berkata, "Dengan adanya kata-kata yang diucapkan oleh Saint Li, Raja Suci Zhou Agung tidak akan berani melakukan apa-pun di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Senior You Chi dan Paman-Guru Jingang telah pulih dan mereka semua sedang menunggumu bangun."
Ye Futian bisa bernapas lega. Akhir-akhir ini, dia selalu merasa gelisah terkait masalah Gurunya. Sekarang, dengan adanya jaminan dari Saint Li dan mediasi dari Saint Xia, hasil akhirnya mungkin tidak akan seburuk itu.
Kemudian dia melihat sekeliling, menyadari bahwa mereka sedang berada di Taman Herba. Dia bertanya, "Apakah aku menghabiskan beberapa hari ini di Taman Herba?"
"Ya." jawab Hua Jieyu. "Luka-lukamu lebih ke arah luka spiritual, jadi Saint Jiang secara pribadi memberimu beberapa pil untuk menyembuhkanmu. Beberapa hari terakhir, Nona Kupu-kupu Kecil juga beberapa kali datang kemari, tetapi kau masih belum bangun."
"Aku berhutang budi pada Saint Jiang dan Kupu-kupu Kecil lagi," ujar Ye Futian.
"Ya, akhir-akhir ini Nona Kupu-kupu Kecil merasa begitu khawatir mengapa kau jatuh koma. Dia terlihat lebih tenang setelah aku mengatakan padanya bahwa ini bukan pertama kalinya kau mengalami koma. Selain itu aku mendengar informasi bahwa Nona Kupu-kupu Kecil adalah orang yang mempersiapkan kolam pengobatan untukmu sebelumnya," ujar Hua Jieyu sambil tersenyum.
Ye Futian bisa merasakan bulu kuduknya berdiri dan memandang ke arah Hua Jieyu, lalu berkata, "Itu perintah dari Senior Saint Jiang."
"Aku tahu." Hua Jieyu tersenyum dan memandang ke arah Ye Futian, melanjutkan kata-katanya, "Nona Kupu-kupu Kecil sangat baik dan cantik. Bagaimana pendapatmu tentang dia?"
Ye Futian mengamati sosok Jieyu sekali lagi. Ini adalah sebuah pertanyaan yang menjebak!
"Sepertinya aku belum pulih sepenuhnya. Biarkan aku beristirahat sebentar," ujar Ye Futian sambil berbaring di atas tempat tidur.
Hua Jieyu memandang pria yang sedang berpura-pura tidur di depannya ini dan menatapnya dengan tatapan genit.
"Jieyu." Pada saat itu, terdengar suara yang lembut dari luar.
Hua Jieyu tersenyum pada Ye Futian dan berkata, "Itu dia." Setelah dia mengatakan hal itu, dia mengabaikan Ye Futian dan pergi keluar. Kupu-kupu Kecil tampak mengenakan gaun berwarna putih bersih dan tubuhnya begitu harum, seperti seorang Dewi. Segala sesuatu tentang dirinya membuat orang lain merasa nyaman.
Dua wanita cantik yang sedang berdiri berdampingan itu tampak seperti lukisan yang nyata.
"Jieyu, aku telah meramu obat untuk kalian berdua. Ini berguna untuk memulihkan Energi Spiritual. Minumlah," ujar Kupu-kupu Kecil sambil mengangkat teko obat di tangannya. Keduanya menjadi akrab satu sama lain selama beberapa hari terakhir.
"Dia sudah bangun, tetapi dia belum pulih sepenuhnya dan masih berbaring di tempat tidur. Obat ini pasti akan ampuh, sebaiknya kau masuk dan memberikan obat ini padanya. Aku yakin dia juga ingin berterima kasih padamu," ujar Hua Jieyu dengan lembut.
"Karena dia masih beristirahat, aku tidak ingin mengganggunya. Jieyu, kau bisa memberikan obat ini padanya," jawab Kupu-kupu Kecil sambil tersenyum polos.
"Kalau begitu masuklah bersamaku." Hua Jieyu meraih lengan Kupu-kupu Kecil dan berjalan menuju kamar tidur. Pada saat itu, Ye Futian secara kebetulan berjalan keluar dan menyaksikan interaksi keduanya yang tampak sangat akrab dan dia memiliki ekspresi aneh di wajahnya. Rubah ini bahkan bisa memikat wanita? Namun, mengapa pemandangan ini terlihat begitu indah?
Benar-benar sebuah pemandangan yang indah...
"Akhirnya kau bangun." Kupu-kupu Kecil melihat Ye Futian berjalan keluar dari kamar tidur, dan sebuah senyuman muncul di wajahnya. Sepertinya dia telah pulih.
"Terima kasih, Kupu-kupu Kecil," ujar Ye Futian.
"Aku tidak membantu apa-apa." Kupu-kupu Kecil tersenyum dan menjawab, "Beberapa hari terakhir, Jieyu selalu mendampingimu. Energi Spiritualnya juga terluka, tetapi dia tidak beristirahat. Karena kau sudah bangun, rawatlah Jieyu dengan baik. Obat ini awalnya dibuat untuk kalian berdua, tapi karena sepertinya kau sudah pulih, berikan obat ini pada Jieyu." Saat dia mengatakan hal itu, dia menyerahkan teko obat di tangannya pada Ye Futian, lalu ia tersenyum dan berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu, aku tidak ingin mengganggu kalian berdua."
Setelah mengatakan hal itu, dia berbalik dan pergi. Ye Futian memandang ke arah Hua Jieyu dengan kesal. Dia menundukkan kepalanya seolah-olah dia telah melakukan sesuatu yang salah, lalu dia tersenyum dan berkata, "Aku sudah pulih cukup lama."
"Kemarilah dan minum obatnya," ujar Ye Futian.
"Baiklah," gumam Hua Jieyu, lalu ia berjalan menghampiri Ye Futian. Ye Futian menyuruhnya duduk, lalu dia mengambil sebuah sendok untuk menyuapinya. Hua Jieyu menatap sosok tampan yang berada di hadapannya itu dan merasakan perasaan hangat dan tidak karuan di dalam hatinya.
"Bicaralah, rencana jahat seperti apa yang kau miliki sehingga melibatkan Kupu-kupu Kecil di dalamnya?" tanya Ye Futian. Sudah jelas, dia tahu apa telah yang terjadi di luar barusan.
Hua Jieyu memiringkan kepalanya dan mengedipkan matanya dengan manis, lalu berkata, "Kupu-kupu Kecil begitu baik dan cantik. Aku sangat menyukainya."
Ye Futian menatapnya dan berkata, "Kau selalu menunjukkan ekspresi ini setiap kali rencanamu ketahuan. Meskipun ekspresimu itu sangat menawan, setelah bertahun-tahun bersamamu, aku telah melihat semua ekspresimu. Tidak ada gunanya menunjukkan ekspresi itu sekarang."
Hua Jieyu tersipu malu saat dia menatap ke arah Ye Futian, lalu dia sedikit menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bohong. Kupu-kupu Kecil adalah sosok yang baik, selain itu dia juga murid dari Saint Jiang."
"Kau pasti ingin menekankan baris terakhir dari ucapanmu barusan," ujar Ye Futian saat dia meletakkan sendok di tangannya, lalu dia menjitak kepala Hua Jieyu. Kemudian dia berkata, "Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan dalam otakmu itu? Bagaimanapun juga, aku adalah Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, apakah aku perlu menggunakan cara-cara seperti itu? Hal itu juga akan merusak citra dari Kupu-kupu Kecil, kau tidak boleh memiliki pemikiran seperti itu di masa depan."
"Aku mengerti." Hua Jieyu menundukkan kepalanya seperti seorang gadis kecil yang telah melakukan suatu kesalahan.
Ye Futian mengambil kembali sendoknya dan berkata dengan lembut, "Buka mulutmu." Hua Jieyu melakukannya dengan patuh. Ye Futian memberinya obat lagi, lalu berkata dengan lembut, "Meskipun Kupu-kupu kecil berwajah cantik, Jieyu-ku adalah yang paling cantik."
Kedua mata Hua Jieyu yang indah berbinar dan dalam sekejap obat yang pahit itu kini menjadi semanis madu.
…
Di dalam salah satu paviliun dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, tempat dimana orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung berada, Douzhan sedang duduk bersila, tubuhnya diselimuti oleh cahaya berwarna emas. Kekuatan hukum mengalir di sekitar tubuhnya dan cahaya suci bersinar terang. Dia telah memasuki Saint Plane melalui tubuh fisiknya, jadi dia telah mendapatkan tubuh kekuatan hukum. Ketika dia berkultivasi, seberkas cahaya suci terpancar di tubuhnya dan tampak sangat menyilaukan.
Pada saat itu, satu sosok sedang berdiri membelakangi Douzhan. Bahkan hanya dengan berdiri di sana, dia dapat membuat orang lain merasakan tekanan yang mengerikan saat dia memancarkan auranya.
"Apakah kau tidak ingin mempertimbangkan kata-kataku? Karena kau sudah memasuki Saint Plane, seharusnya kau mengerti seperti apa kekuatan dari seorang Saint. Apa-pun yang terjadi selama perang suci, kekuatan terkuat yang dimiliki oleh masing-masing pihak akan menentukan segalanya. Meskipun aku terikat oleh peraturan, dan meskipun orang-orang yang berada di bawah tingkat Saint Plane tewas terbunuh, selama aku masih hidup, siapa-pun yang memasuki Saint Plane dari Negeri Barren akan kubunuh."
Raja Suci Zhou Agung melanjutkan kata-katanya dengan nada dingin, "Jika kau bersedia bergabung dengan Dinasti Suci Zhou Agung, Kau tidak hanya bisa menjamin keselamatanmu, tetapi aku juga akan menjadikanmu sebagai petinggi di Dinasti Suci Zhou Agung."
Douzhan mengabaikan suara itu dan terus memejamkan matanya dan berkultivasi. Hatinya tidak akan goyah.
"Semakin tinggi tingkat kultivasi kita, maka kita bisa semakin jelas melihat dunia ini. Jalur Agung bukanlah tempat untuk orang-orang yang mementingkan perasaan. Kita hanya bisa membentuk tekad terkuat dengan cara menyingkirkan semua ambisi dari hati kita. Emosimu terhadap Negeri Barren hanya akan menjadi sebuah penghalang yang bahkan bisa membuatmu tewas terbunuh, mengapa kau tidak melupakannya saja? Lagipula, aku sudah memasuki Saint Plane dan bisa mengajarimu cara untuk berkultivasi setelah memasuki Saint Plane." Raja Suci Zhou Agung terus berusaha membujuknya.
Cahaya yang berada di sekitar Douzhan terus berputar-putar tanpa henti.
Dia memiliki jalur kultivasinya sendiri; jalur kultivasi setiap orang berbeda-beda.
Ditambah lagi, Raja Suci Zhou Agung telah menekankan bahwa tidak ada yang bisa menggoyahkan jalur kultivasi seorang Saint, tapi saat ini dia terus membujuknya. Dia tidak benar-benar ingin mengajak Douzhan bergabung dengannya, tetapi dia hanya berusaha membuat hatinya goyah yang dapat mempengaruhi kultivasinya di masa depan.
Ketika dia melihat bahwa Douzhan tidak menanggapi kata-katanya, Raja Suci Zhou Agung berbalik dan menyelimuti Douzhan dengan sebuah aura yang mengerikan dan berjalan ke arahnya. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Aku sedang berbicara padamu, apakah kau benar-benar berpikir bahwa aku tidak akan berani melakukan sesuatu padamu?"
"Sebuah keberuntungan bagiku untuk bisa memasuki Saint Plane. Pada pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi kala itu, seharusnya aku sudah mati dalam pertempuran tersebut. Karena itulah, hidupku ini diperpanjang secara tidak sengaja, dan aku bisa memasuki Saint Plane." Douzhan masih memejamkan matanya saat dia menjawab dengan nada dingin, "Jadi seharusnya kau tahu betul bahwa aku tidak begitu peduli tentang kematian, sama seperti bagaimana kau tidak peduli dengan nasib anak-anakmu. Jadi, jika kau berani berurusan denganku, aku tidak keberatan bertarung melawanmu di sini, di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Adapun konsekuensi yang harus kuterima, aku tidak peduli akan hal tersebut." Saat dia mengatakan hal itu, dia membuka matanya. Kedua matanya dipenuhi dengan tekad dan kesombongan. Dia berkata, "Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa mencobanya sendiri."
Raja Suci Zhou Agung menatap ke arah Douzhan dengan kedua matanya yang berwarna emas, ekspresinya setajam bilah-bilah pisau, seolah-olah dia sedang mencoba melihat ke dalam sepasang mata yang sombong itu.
Sejak kapan dia peduli dengan Negeri Barren? Termasuk sosok yang namanya tertera dalam Peringkat Barren Sky itu. Douzhan pernah menempati posisi ketujuh dalam Peringkat Barren Sky. Namun, dia telah melihat Douzhan bertarung mati-matian dalam pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi kala itu dan memasuki Saint Plane dengan mata kepalanya sendiri.
Selama ini Raja Suci Zhou Agung selalu bersikap sombong, tetapi terhadap Douzhan, meskipun dia berada di pihak musuh, dan meskipun dia ingin membunuhnya, semua itu tidak bisa menghentikan dirinya untuk sedikit mengagumi sosok Douzhan.
Ketika keyakinan seseorang begitu kuat sehingga kematian-pun tidak dapat menggoyahkannya, ia memang pantas dikagumi oleh orang lain. Sudah jelas Douzhan termasuk salah satu di antara orang-orang yang pantas dikagumi. Karena itulah, Douzhan mengatakan bahwa dia mampu memasuki Saint Plane karena dia sedang beruntung, sebuah kebetulan belaka. Namun, hal itu memang tidak bisa dihindari lagi.
Tidak ada seorang-pun di dunia ini yang dapat memasuki Saint Plane melalui keberuntungan semata.
Namun apa-pun yang terjadi, Raja Suci Zhou Agung tetap ingin membunuh Douzhan.
Setelah memberinya tatapan mata sedingin es, Raja Suci Zhou Agung pergi dengan memancarkan sebuah aura dingin di sekelilingnya.
Douzhan memejamkan matanya dan melanjutkan kultivasinya, seolah-olah kedatangan Raja Suci Zhou Agung sama sekali tidak mempengaruhinya. Dia merasa bahwa satu-satunya alasan mengapa dia masih bertahan hidup adalah karena harga dirinya lebih tinggi dari Zhou Huang dan yang lainnya.
Negeri Barren dikenal sebagai negara yang lemah dan terkucilkan selama bertahun-tahun. Sekarang, satu sosok terkemuka telah muncul. Ye Futian ditakdirkan untuk membawa Negeri Barren ke masa kejayaannya. Dia mewakili masa depan dan harapan dari Negeri Barren. Namun, dia masih terlalu muda. Dia butuh waktu untuk berkembang.
Saat ini Negeri Barren juga membutuhkan seorang Saint yang benar-benar berasal dari Negeri Barren. Hal itu akan membuat keyakinan mereka menjadi semakin kuat.
Oleh karena itulah dia harus tetap hidup!