Cobalah Sendiri
Cobalah Sendiri
Saat ini, banyak orang mulai berdatangan di area tersebut. Sebagai klan nomor satu di Kota Cliff State, Klan Liu memiliki banyak kultivator. Karena jumlah mereka begitu banyak, bahkan orang-orang dari keluarga utama tidak dapat mengetahui semua orang dari cabang keluarga mereka. Karena itulah, status dari berbagai cabang keluarga ditentukan oleh kekuatan mereka.
Ye Futian dan yang lainnya juga telah tiba di sana. Dia berdiri bersama keluarga Liu Yuan.
"Aku sudah melaporkan pada keluarga utama tentang dirimu yang ingin bergabung dengan kami. Namun, karena kau bukan berasal dari Keluarga Liu, aku akan memperkenalkanmu pada seorang Tetua nanti. Dia akan mengujimu untuk mengetahui apakah kau memenuhi syarat atau tidak," ujar Liu Yu dengan suara pelan di samping Ye Futian.
"Baiklah, terima kasih." Ye Futian mengangguk pelan.
"Tidak masalah. Kali ini aku juga ingin melihat-lihat reruntuhan itu, jadi kita bisa pergi kesana bersama-sama," ujar Liu Yu.
"Liu Yu, kau tidak memberitahuku tentang hal itu," seberkas kilatan terlintas di mata Liu Yuan saat dia mengatakan hal itu, sambil menatap ke arah putrinya.
"Ayah, tingkat kultivasiku tidak lebih rendah darimu sekarang. Aku harus pergi menjelajah dunia di luar sana. Biasanya, kau selalu merasa khawatir saat aku bepergian seorang diri, tetapi kali ini aku pergi bersama orang-orang dari tempat-tempat suci, lalu mengapa aku tidak boleh pergi menjelajah? Lagipula, Kakak Ye juga bisa menjagaku," ujar Liu Yu sambil memandang ke arah ayahnya. Sepertinya dia telah membuat keputusan sendiri.
Ye Futian mengetahui tentang situasi di Laut Endless. Karena ada begitu banyak monster iblis yang tinggal di dalam laut, para kultivator di bawah Sage Plane tidak berani melintasi laut seorang diri, karena hal itu terlalu berbahaya. Ye Futian sendiri telah diserang berkali-kali oleh monster iblis di Laut Endless.
Liu Yu memiliki potensi yang luar biasa. Meskipun dia sudah menjadi Noble kelas atas, mungkin dia belum pernah keluar dari Kota Cliff State, dan pengalamannya terbatas pada berburu di wilayah terdekat. Wajar saja apabila dia ingin menjelajah ke dunia luar.
"Tapi ini adalah sebuah penjelajahan reruntuhan," ujar Liu Yuan sambil menatap ke arah putrinya. Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka temui di sana.
"Aku tidak pergi sendirian. Keluarga Liu juga akan mengirimkan banyak kultivator ke sana," jawab Liu Yu dengan keras kepala.
"Tidak," Liu Yuan menolaknya dengan tegas.
"Aku sudah mendaftarkan diri dan sudah disetujui oleh Keluarga Liu," jawab Liu Yu. Ekspresi Liu Yuan langsung berubah menjadi suram.
"Kami akan berkeliling sebentar." Liu Qing dan Liu Yan melihat ayah dan kakak mereka berdebat dan segera menyelinap pergi. Mereka tidak ingin terjebak di dalamnya.
Ye Futian tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya saat mendengarkan perdebatan antata Liu Yuan dan Liu Yu. Namun, dia bisa memahami perasaan mereka berdua. Tidak ada pihak yang salah dan tentu saja dia tidak bisa ikut campur dalam keputusan pribadi mereka. Dia tidak akan mengatakan hal-hal seperti 'aku akan melindungi Liu Yu' atau semacamnya. Bagaimanapun juga, dia tidak mengetahui apa-apa mengenai reruntuhan tersebut. Jika Liu Yu benar-benar ikut pergi, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindunginya, tetapi dia tidak akan menjanjikan apa-pun tentang hal-hal yang tidak diketahui olehnya. Ditambah lagi, dia berencana untuk bersembunyi di antara kerumunan orang saat berada di reruntuhan itu dan tidak menarik perhatian. Kalau tidak, jika orang lain mengetahui tentang identitasnya, mereka akan terus mengawasinya.
Pada saat itu, terjadi sebuah keributan dan tatapan mata semua orang tertuju ke arah sumber suara. Sekelompok orang telah muncul di atas tangga di luar istana. Ye Futian juga melihat ke arah itu dan melihat seorang Tetua agung sedang berdiri di tengah-tengah kelompok tersebut. Dia memancarkan sebuah aura yang luar biasa di sekitar tubuhnya. Kemungkinan besar dia adalah Pemimpin dari Klan Liu.
Semakin banyak orang yang melihat ke arah dua orang yang berada di sampingnya. Sosok yang berada di sebelah kiri adalah seorang pemuda berwajah tampan yang memancarkan aura elegan. Dia adalah salah satu dari dua orang paling hebat di generasi muda dari Klan Liu, Liu Shi. Namun, sosok yang paling menarik perhatian adalah wanita yang berada di sebelah kanan. Kesan pertama yang dia berikan pada orang lain adalah rasa sombong yang luar biasa. Dia tampak berusia sekitar dua puluh tahun dan penampilannya begitu sempurna. Hanya dengan berdiri di sana, dia membuat orang-orang merasa bahwa dia terlihat suci. Dia adalah generasi muda paling hebat dari Klan Liu dalam 100 tahun terakhir, Liu Zixuan.
Baik itu potensi kultivasi maupun penampilannya, dia adalah simbol dari Klan Liu. Di hadapannya, semua orang di Klan Liu tidak bisa dibandingkan dengannya. Bahkan Liu Yu, yang berada di samping Ye Futian, kalah jauh dalam aspek penampilan.
Liu Yu memandang ke arah Liu Zixuan dan berpikir dalam hati, seseorang seperti Liu Zixuan mungkin akan merasa seperti di rumah sendiri saat berada di tempat suci dari Negeri Samudra.
Terkadang, Liu Yu merasa iri pada Liu Zixuan. Dia dilahirkan dengan latar belakang yang kuat, lahir di keluarga utama, dan memiliki yang potensi luar biasa. Ketika dia masih muda, para Tetua dari Klan Liu telah membawanya pergi menjelajahi dunia luar, bepergian ke berbagai pulau yang ada di Laut Endless, sementara Liu Yu dilahirkan di cabang Keluarga Liu dan ayahnya hanyalah seorang Noble terkemuka. Karena itulah, dia belum pernah pergi ke kota lainnya selain Kota Cliff State.
"Dia sangat menakjubkan, ya?" Liu Yu bertanya dengan suara pelan, sambil menatap ke arah Ye Futian. Dia menyadari bahwa Ye Futian juga melihat ke arah itu, seolah-olah dia tertarik pada Liu Zixuan.
"Dia cukup cantik." Ye Futian bisa merasakan Liu Yu sedang menatapnya dan dia mengangguk pelan saat menjawab pertanyaan Liu Yu.
Liu Zixuan memang sosok yang luar biasa. Liu Yu tersenyum. Sebelumnya, saat Ye Futian bertemu dengannya, dia terlihat sangat tenang. Namun, sepertinya saat ini dia terpesona oleh kecantikan Liu Zixuan.
"Meskipun dia adalah sosok yang luar biasa, percuma saja memiliki angan-angan tentang dia. Seorang jenius seperti dia telah diberkati oleh Dewa sejak lahir. Satu-satunya orang yang bisa menjadi kekasihnya mungkin adalah para jenius dari tempat-tempat suci," ujar Liu Yu dengan suara pelan. Dia tidak meremehkan Ye Futian, karena dia mengatakan hal itu dengan nada bercanda.
"Aku tidak memiliki pemikiran apapun padanya," jawab Ye Futian sambil tersenyum.
"Benarkah?" jawab Liu Yu dengan sebuah senyuman penuh arti menghiasi wajahnya, sambil menatap ke arah Ye Futian. Sudah jelas, dia tidak percaya padanya. Semua pria akan memiliki angan-angan saat melihat seorang wanita seperti Liu Zixuan, hal itu tidak mengejutkan.
"Aku datang jauh-jauh ke Kota Cliff State untuk berpetualang. Aku telah bertemu dengan banyak wanita yang lebih luar biasa darinya di dunia luar," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Dia tidak memberitahu Liu Yu bahwa dia tidak hanya sekedar bertemu dengan mereka tetapi juga menjalin hubungan dengan mereka.
Tentu saja Ye Futian mengerti bahwa pikiran seseorang dibatasi oleh lingkungannya. Bagi Liu Yu, Liu Zixuan adalah wanita paling sempurna yang pernah dilihatnya. Dia memiliki potensi dan latar belakang yang tidak dapat ditandingi oleh siapa-pun.
Begitu pula dengan Liu Zixuan. Dia telah menjadi sosok paling luar biasa di Kota Cliff State sejak dia lahir. Oleh karena itu, hanya dengan berdiri di sana, orang lain dapat merasakan kesombongannya yang luar biasa, seolah-olah orang biasa tidak layak berada di dekatnya. Tentu saja, Ye Futian tidak berniat untuk mendekatinya. Dia telah mengenal banyak wanita luar biasa di sekitarnya.
"Benarkah begitu?" jawab Liu Yu sambil tersenyum. Sudah jelas, dia tidak mempercayai kata-kata Ye Futian. Dia merasa bahwa Ye Futian terpaksa berbicara seperti itu. Bahkan jika Ye Futian benar-benar telah bertemu dengan wanita yang lebih sempurna dari Liu Zixuan, hal itu tidak akan menghentikannya untuk merasa tertarik pada wanita seperti Liu Zixuan.
"Aku juga telah mendengar cerita tentang dunia luar. Rumor mengatakan bahwa Sembilan Negara memiliki tempat suci mereka masing-masing dan Negeri Musim Panas adalah negara terkuat. Setiap tempat suci seharusnya memiliki para jenius mereka sendiri yang dapat bersaing dengan para jenius di Istana Samudra. Apakah dunia luar benar-benar semenarik itu?" Tampaknya Liu Yu sedang bergumam pada dirinya sendiri saat dia bertanya pada Ye Futian.
"Seharusnya begitu," jawab Ye Futian sambil mengangguk.
"Bahkan aku juga mendengar informasi dari orang-orang di Klan Liu yang mengatakan bahwa orang paling hebat di Sembilan Negara dari generasi muda bernama Ye Futian. Dia telah mengambil alih posisi sebagai Pemimpin Istana dari sebuah tempat suci saat berada di tingkat Noble Plane dan berhasil memimpin Negeri Barren menuju masa kejayaannya. Dia telah memulai sebuah Perang Suci dan dia adalah sosok yang tidak tertandingi di generasinya. Aku benar-benar ingin melihat seperti apa penampilan dan sikapnya sehingga dia disebut sebagai sosok yang tak tertandingi," ujar Liu Yu dengan penuh semangat. Justru karena dia belum pernah melangkah ke dunia luar, dia dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Dia sering sekali bertanya kepada para Tetua dari Klan Liu tentang peristiwa yang terjadi di Sembilan Negara.
Ye Futian menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya saat dia mendengar kata-kata Liu Yu. Dia menjawab, "Mungkin saja dia mirip denganku?"
Liu Yu memandang ke arah Ye Futian dan mengamati sosoknya dengan seksama. Kemudian dia tertawa terbahak-bahak.
"Meskipun Kakak Ye juga memiliki nama keluarga 'Ye 'dan memiliki wajah yang sangat tampan, kau belum bisa kuanggap sebagai sosok yang tak tertandingi," Liu Yu tertawa saat dia mengatakan hal itu. Sudah jelas, dia menganggap kata-kata Ye Futian barusan seperti sebuah lelucon.
"Yah, mungkin karena aku kurang berbakat," jawab Ye Futian sambil mengangkat bahunya dan tersenyum.
Sementara mereka berdua saling mengobrol satu sama lain, sebuah perdebatan telah terjadi di kejauhan.
"Itu seperti suara Liu Qing," ujar Liu Yu. Dia berbalik dan melihat ke kejauhan, di sana dia melihat Liu Qing dan Liu Yan sedang berdebat dengan seseorang. Terdapat sekelompok remaja seusia mereka berdiri di hadapan keduanya. Sosok yang berada di bagian paling depan adalah Liu Yun, pemuda yang sering bertengkar dengan Liu Qing.
Tubuh Liu Yun sedikit lebih tinggi dari Liu Qing dan tatapan matanya sedingin es. Dia berkata dengan nada mengejek, "Mengapa kau tidak mengatakan apa-pun? Bukankah kau telah pamer padaku satu bulan yang lalu, dengan mengatakan bahwa kau telah menemukan seorang guru yang kuat? Dia menunggangi Flood Dragon dan turun dari atas langit? Orang-orang yang ingin mengajari kalian berdua pasti adalah para idiot."
Status di dalam Klan Liu selalu ditentukan oleh kekuatan. Meskipun Liu Yun juga berasal dari cabang Keluarga Liu, dia jauh lebih kuat dari Liu Qing. Para kultivator kuat yang sesungguhnya tentu saja akan memilih anggota dari generasi muda dengan status yang tinggi untuk direkrut sebagai murid. Dari sudut pandang tertentu, pemikiran Liu Yun ini tidak salah.
"Liu Yun, siapa yang kau panggil dengan sebutan idiot?" Wajah Liu Yan memerah karena dipenuhi oleh amarah saat dia menatap ke arah Liu Yun.
"Siapa-pun orang yang kau pikirkan, dia adalah idiot yang kumaksud." Liu Yun memandang ke arah Liu Yan dan berkata, "Seseorang yang kau panggil sebagai 'Kakak Ye' itu mungkin tidak akan bisa berkutik di hadapan guruku."
Banyak orang yang berada di sekitarnya mendengar beberapa dari mereka saling berdebat satu sama lain, namun orang-orang tidak berniat untuk ikut campur. Klan Liu memiliki banyak cabang keluarga, dan persaingan di antara mereka sangat ketat, sehingga konflik antara generasi muda sudah menjadi hal biasa. Perdebatan kecil seperti itu tidak dipermasalahkan selama tidak ada hal-hal serius yang terjadi.
"Aku tidak akan membiarkanmu menghina Kakak Ye." Nada bicara Liu Yan sedingin es. Di sampingnya, Liu Qing sudah mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya, yaitu sebilah tombak perak. Terdapat sebuah lapisan air yang menyelimutinya, dan dia mengulurkan tangannya untuk mengambil tombak tersebut.
"Kau ingin bertarung lagi?" Liu Yun tertawa dengan nada mengejek dan ikut mengeluarkan Roh Kehidupannya. Roh Kehidupannya adalah seekor Flood Dragon dan naga itu tampak mengerikan. Karena hal inilah dia merasa kesal saat Liu Qing mengatakan bahwa gurunya muncul dengan menunggangi seekor Flood Dragon.
*Brak* Liu Qing melangkah ke depan dan saat melihat hal ini, Liu Yun tersenyum sinis. Hari ini, banyak orang dari Klan Liu menyaksikan mereka dan dia tidak keberatan untuk memamerkan kekuatannya dengan memanfaatlan Liu Qing. Namun, ketika Liu Qing mengerahkan tombaknya ke depan, tiba-tiba dia merasakan ada bahaya yang mendekatinya. Mengapa teknik tombaknya kini terlihat berbeda? Sebelum tombak itu tiba di depannya, rentetan gelombang kekuatan sudah menghantam tubuhnya, seperti ombak-ombak yang berdeburan di tepi pantai.
Flood Dragon itu meraung dengan penuh amarah saat dia mengerahkan kepalan tinjunya ke depan. Dalam sekejap, Flood Dragon itu terbang ke atas langit tetapi dia bertabrakan dengan ombak-ombak yang mengamuk. Pada saat itu, tombak perak milik Liu Qing muncul, mencabik-cabik segalanya. Tombak itu menembus tubuh Flood Dragon dan melesat ke arah Liu Yun.
Sebuah baju zirah Flood Dragon muncul di sekitar tubuh Liu Yun, dan ketika tombak itu menghantamnya, tubuhnya terdorong ke belakang. Tombak milik Liu Qing terus bergerak ke depan, dan banyak orang tampak terkejut saat menyaksikan teknik tombak yang digunakan oleh Liu Qing.
Tepat ketika tombak perak milik Liu Qing itu akan menembus baju zirah Liu Yun, sebuah kekuatan yang tak terlihat menyelimuti tubuhnya, membuat dia tidak dapat bergerak. Saat dia mengangkat kepalanya, Liu Qing melihat seorang pria dengan sebuah aura yang elegan perlahan-lahan berjalan ke arahnya. Setiap langkah yang diambilnya terasa seperti sedang menginjak-injak hatinya.
"Sudah cukup," ujar pria itu dengan suara pelan. Saat dia selesai berbicara, Liu Yun berteriak dan Flood Dragon miliknya melesat melewati tombak perak, menerjang ke arah Liu Qing dan menghempaskannya ke udara, dia memuntahkan darah dari mulutnya.
Liu Yun masih ingin terus menyerang, tetapi pria itu berkata, "Sudah cukup."
Kemudian dia berhenti dan membungkuk hormat pada pria itu, lalu berkata, "Guru."
Pria itu menatapnya dengan dingin, lalu dia menoleh ke arah Liu Qing dan bertanya, "Kau telah memenangkan pertempuran ini, tapi teknikmu itu terlalu kejam, jadi aku harus menghentikanmu. Namun, teknik tombakmu itu cukup bagus, apakah gurumu yang mengajari teknik itu padamu?"
Liu Qing mengangkat kepalanya dan menatap ke arah pria itu dengan penuh amarah. Namun, dia tahu bahwa pria yang berada di depannya ini sangat kuat dan juga seorang kultivator Sage Plane yang tidak bisa dia usik.
"Kakak Ye yang mengajari saya teknik ini." Meskipun lawan bicaranya sangat kuat, dia terus menatapnya dengan tegas dan berkata, "Anda juga mengakui bahwa teknik tombak milik Kakak Ye memang kuat."
"Yah, teknik ini cukup bagus, tetapi itu bukanlah sesuatu yang harus dipelajari oleh seorang kultivator di tingkatmu. Teknik ini cerdas tetapi tidak memiliki kemampuan yang sesungguhnya. Di masa depan, kau akan memahami bahwa teknik yang mengandalkan trik tidak akan berguna dalam pertempuran," ujar pria itu dengan tenang, seolah-olah dia sedang mengajari seseorang dari generasi muda.
"Kalau begitu, apakah kau ingin mencobanya secara langsung?" Pada saat itu, terdengar suara bernada dingin dari belakang Liu Qing!